Bagi umat Muslim, perjalanan ke Tanah Suci merupakan momen istimewa yang sangat dinanti. Namun, sebelum melaksanakan ibadah haji atau umrah, perlu tau lebih dulu perbedaan antara visa haji dan umrah. Emang beda yaa? Tentunya, dua jenis “izin” ini memiliki fungsi yang berbeda dan diatur dengan kebijakan spesifik oleh Pemerintah Arab Saudi. Simak perbedaannya yuk!
Beda Tujuan, Beda Fungsi
Visa haji diterbitkan khusus untuk jamaah yang akan melaksanakan ibadah haji, yang merupakan salah satu rukun Islam. Oleh karenanya, visa haji hanya berlaku selama musim haji, yaitu pada bulan Dzulhijjah.
Nah, visa umrah sendiri dikeluarkan khusus untuk jamaah yang ingin melaksanakan ibadah umrah. Pendaftarannya pun bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada waktu tertentu menjelang musim haji (biasanya di bulan Dzulqa’dah hingga awal Dzulhijjah).
Baca Juga: Berapa Lama Ibadah Haji Dilaksanakan? Jamaah Haji Berangkat 2 Mei 2025!
Beda Izin, Beda Durasi Visa
Ibadah haji memiliki durasi yang lebih lama dari umrah, kurang lebih hampir dua bulan. Dengan visa haji, jamaah biasanya diizinkan tinggal selama kurang lebih 30–40 hari, tergantung pada jadwal ibadah yang telah ditentukan. Sebaliknya, visa umrah memiliki masa berlaku yang lebih fleksibel, biasanya 14–30 hari, tergantung pada kebijakan terbaru.
Proses Pengurusan
Pengurusan “izin” ibadah haji ini tentunya lebih kompleks dibandingkan untuk ibadah umrah. Kuota haji setiap negara telah ditentukan berdasarkan perjanjian bilateral dengan Arab Saudi, sehingga pendaftarannya memerlukan antrian yang panjang. Di Indonesia sendiri, jamaah haji yang terdaftar dengan nomor porsi haji, perlu memeriksa apakah nomornya masuk dalam daftar jamaah haji tahun tersebut. Setelah pasti maka bisa mengajukan pendaftaran visa haji. Sementara itu, visa umrah dapat diajukan kapan saja melalui biro perjalanan umrah yang terdaftar dan biasanya lebih cepat diproses.
Biaya Pengurusan
Biaya pengurusan untuk mendapatkan “izin menginjakkan kaki di Arab Saudi” guna melaksanakan ibadah haji ini, sudah termasuk dalam paket biaya yang ditawarkan pemerintah atau penyelenggara haji khusus (swasta). Karena prosesnya lebih kompleks dan memakan waktu, biaya haji umumnya lebih mahal dibandingkan dengan umrah. Lain halnya dengan biaya “izin” untuk umrah, biasanya sudah termasuk ke bagian dari paket perjalanan umrah yaa~
Dokumen Pendukung Pendaftaran
Meskipun kedua jenis “izin” ini memerlukan dokumen seperti paspor, foto, dan bukti vaksinasi, untuk haji tentunya ada persyaratan tambahan seperti bukti pendaftaran haji. Bukti pendaftaran haji didapat setelah mendaftar resmi ke Kementerian Agama. Nah, setelah mendapat bukti pendaftaran dan teridentifikasi dalam sistem resmi haji, akan didapatkan surat rekomendasi dari Kementerian Agama di negara asal untuk lanjut pengajuan izin. Pengajuannya dapat langsung mendaftar di aplikasi Saudi Visa Bio, dapat dibimbing oleh pihak biro travel atau mandiri. Di sisi lain, visa umrah memerlukan dokumen yang lebih sederhana tanpa melalui sistem ‘antrian’ resmi pemerintah.
Beda Aksesnya Juga!
Pemegang visa haji hanya diperbolehkan melakukan perjalanan ke kota-kota tertentu yang berkaitan dengan ibadah haji, seperti Mekkah, Madinah, Mina, dan Arafah. Sebaliknya, untuk umrah ada kebebasan lebih besar untuk mengunjungi berbagai tempat wisata religi di sekitar Mekkah dan Madinah, seperti Jeddah atau Thaif, sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
Nah, memahami perbedaan antara visa haji dan umrah sangat penting tentunya, agar persiapan perjalanan ke Tanah Suci dapat dilaksanakan dengan baik! Untuk mengetahui informasi umrah atau haji terpercaya, klik disini!
Penulis: Nur Kumalatuz Zahroh