5 Keistimewaan Masjid Quba.Dari masa turunnya agama islam banyak sekali peninggalan bukti sejarah yang menakjubkan. Sejarah sejarah tokoh pemikiran teknologi serta penemuan-penemuan peradaban dan bangunan peninggalan sejarah peradaban islam sangatlah banyak.
Masjid quba merupakan salah satu bukti sejarah islam yang berdiri sejak zaman rasulullah Muhammad saw. Nabi Muhammad sendiri yang dan sahabat yang membawa material dan membangun masjid quba. Nabi Muhammad membangun dengan tangannya dan dikatakan berlumuran dengan debu dan pasir. Setelah masjis quba di bangun rasulullah memimpin shalat para jamaah dan sahabat nabi.
Masjid quba terletak di jalan hijrah yang menghubungkan Madinah dan mekkah . Cukup berjarak sekitar 3,5 km dari selatan masjid nabawi Madinah. Rasulullah ikut serta langsung dalam peletakan batu pertama masjid quba. Kemudian para sahabat nahi yang menyelesaikan pembangunan masjid ini konon menjadi tempat pelaksanaan shalat jumat pertama.
1. Ganjaran pahala
Masjid Quba termasuk salah satu masjid yang di sebutkan dalam ayat suci al-quran.
“Sesungguhnya masjid itu yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut bagimu (Hai Muhammad) bersembahyang di dalamnya” (Surah At Taubah, 108).
Ayat Alquran ini yang terpampang dalam sebuah tulisan di pintu masuk masjid.
Ayat al-quran ini terpampang dalam sebuah tulisan di pintu masuk masjid. Tulisan tersebut menyebutkan pula jika nabi Muhammad selalu mendatangi masjid quba pada hari sabtu. Baik dengan berkendara maupun berjalan kaki untuk melaksanakan shalat dua rakaat. Terdapat banyak sekali ganjaran pahala ibadah yang dapat kita lakukan ketika berada di masjid quba.
“Barang siapa bersuci di rumahnya lalu datang ke Masjid Quba, lalu dia mendirikan shalat di sana, maka dia mendapatkan pahala umrah.” (HR. Ibnu Majah no. 1412, An-Nasai, no. 700).
Menurut banyak sumber bahwa beribadah di dalam masjid quba tersebut salah pahalanya seperti melakukan ibadah umrah. Dalam riwayat di sebutkan bahwa masjid quba merupakan salah satu masjid yang di agungkan kemuliaannya oleh allah SWT.
Masjid Quba dan shalat sunnah di dalamnya memiliki keutamaan yang liar biasa. Dalam hadis yang diriwayatkan tirmidzi di sebutkan bahwa shalat dua rakaat saja pahalanya sama dengan ibadah umrah.
يَأْتِى قُبَاءً رَاكِبًا وَمَاشِيًا – صلى الله عليه وسلم كَانَ النَّبِىُّ
Abdullah bin Umar berkata, “Nabi SAW biasa mendatangi Masjid Quba sambil memakai (kadang-kadang) kendaraan, dan (kadang-kadang) berjalan kaki.”
2. Masjid pertama dalam sejarah islam
Masjid quba ialah sebuah masjid yang pertama kali di bangun dalam sejarah islam, dengan asas ketaqwaan dan keimanan yang kuat. Allah SWT berfirman dalam al-quran at-taubah ayat 108 : “Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa (Masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya.”
3. Dibangun atas dasar ketaqwaan
Megah, dengan menara menjulang ke langit, Masjid Quba menjadi bukti nyata perjalanan Rasulullah SAW di Madinah.
Megah dengan menara menjulang ke langit masjid quba menjadi bukti nyata perjalanan rasulullah saw ke Madinah. Bercat putih berbentuk segi empat seakan menunjukkan tentang jejak suck nabi Muhammad menyiarkan agama islam semasa hidupnya.
Dalam sejarah masjid quba adalah lokasi peribadatan umat islam yang pertama dibangun rasulullah saw saat hijrah ke Madinah. Tepatnya pada tahun 1 hijriah atau 622 masehi.
Inilah masjid yang dibangun dengan dasar ketaatan dan ketaqwaan Rasulullah SAW kepada Allah SWT.
”Sesungguhnya Masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (QS At-Taubah [9]: 108).
Kemuliaan nya tersebut di dalam Al- Quran surah At-Taubah (9) ayat 108
“Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.”
4. Dimuliakan Allah SWT
Hal ini di karenakan perjuangan rasulullah saw dalam menegakkan agama Allah yang harus di lalui dengan penuh rintangan dan halangan. Kaum kafir quraisy hampir setiap saat selalu memantau dan mengawasi Aktifitas Nabi SAW. Oleh sebab itungane masjid quba menjadi salah satu masjid yang sangat di muliakan dan di agungkan oleh Allah SWT.
5. Pusat perjuangan dakwa rasulullah
Tempat ini sangatlah spesial dan bersejarah sebab masjid perta dibangun oleh rasulullah saat beliau hijrah Dari mekkah ke Madinah. Letak masjid ini berada di pinggir kota Madinah, kurang lebih 3 kilometer arah selatan masjid nabawi.
Syahdan dalam perjalanan hijrah Dari mekkah ke Madinah rasulullah dan para sahabat nabi singgah di quba selama empat hari. Sebagai pertanda bahwa agama islam ada disini.
Rasulullah kemudian memerintahkan para sahabat membangun masjid untuk shalat berjamaah. Berziarah ke masjid quba merupakan salah satu tujuan destinasi bagi jamaah haji dan umrah. Pelataran yang luas dan menampung banyak masa menjadi kan masjid quba salah satu tujuan ziarah ibadah bagi umat islam atau muslim berbagai belahan dunia.
Maqam Ibrahim (bahasa Arab : مقام إبراهيم) adalah batu tempat Ibrahim berpijak saat membangun Ka’bah. Awalnya batu tersebut menempel di dinding Ka’bah, tetapi kemudian dijauhkan dari dinding Ka’bah beberapa meter pada masa Umar bin Khattab. Pada masa setelahnya, batu tersebut ditutupi perak dan dikurung dalam struktur seperti sangkar.
Pengertian
Dari sudut bahasa, “al-maqam” berarti “tempat pijakan”. Maka maqam Ibrahim merupakan sebuah bangunan dengan batu kecil yang dibawa oleh Nabu Ismail ketika membangunkan Ka’bah, digunakan sebagai pijakan Nabi Ibrahim untuk berdiri guna melengkapi bongkahan-bongkahan batu untuk membangun Ka’bah. Apabila Nabi Ismail memberikan bongkahan-bongkahan batu kepada Nabi Ibrahim, beliau akan menyusunnya pada Ka’bah sehingga bangunan Ka’bah pun semakin tinggi, dan batu pijakan Nabi Ibrahim ini juga ikut meninggi.
Maqam Ibrahim menjadi salah satu pusat magnet lain yang tak boleh kelewatan dikunjungi saat beribadah di Tanah Suci Makkah. Namun tahukah kamu apa sebenarnya Maqam Ibrahim itu?Kata maqam atau makam memiliki arti tempat penguburan seseorang. Akan tetapi hal berbeda didapati pada Maqam Ibrahim yang ada di Makkah ini.
Maqam Ibrahim di Makkah merupakan sebuah batu pijakan kaki nabi Ibrahim yang dipercaya merupakan mukjizat dari Allah SWT. Seperti yang tertulis dalam Qur’an surah Ali-Imran ayat 96-97 :
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang berada di Bakkah (Mekah), yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia (96). Di dalam rumah itu terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqâm Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu), maka ia akan menjadi aman; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam (97).”
Maqam Ibrahim merupakan bangunan (struktur) yang mencakup batu lebar kecil yang terletak kurang lebuh 20 hasta di sebelah timur Ka’bah. Di dalam bangunan kecil ini terdapat sebuah batu yang diturunkan oleh Allah dari surga bersamaan dengan dengan batu-batu kecil lainnya yang terdapat di Hajar Aswad. Batu ini menjadi tempat berdiri Nabi Ibrahim saat membangun Ka’bah bersama Nabi Isma’il.
Batu maqam Ibrahim dipelihara oleh Allah, saat ini sudah ditutupi dengan perak, sedangkan bekas kedua tapak kaki Nabi Ibrahim memiliki spesifikasi panjang 27 cm, lebar 14 cm, dan berkedalaman 10 cm, serta masih tampak jelas dan dapat dilihat hingga sekarang. Atas perintah Khalifah Al-Mahdi dari Wangsa Abbasiyah, di sekeliling batu maqam Ibrahim itu telah diikat dengan perak dan dibuat sangkar besi berbentuk sangkar burung.
Keutamaan
Di antara keutamaan Maqam Ibrahim adalah dijadikan tempat menunaikan shalat. Hal ini juga dituliskan di dalam Al-Qur’an yang artinya :
“Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim tempat sholat”
Terdapat hadis sahih yang telah diriwayatkan oleh Jabir mengenai sifat Haji Nabi ﷺ bahwa, “Ketika sampai di Ka’bah bersama Rasulullah ﷺ, ia langsung mencium rukun Hajar Aswad, kemudian berlari-lari kecil tiga putaran, dan (selebihnya) yang empat putaran dengan jalan biasa (Tawaf). Lalu beliau menghadap ke Maqam Ibrahim dan membaca, ‘”Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim tempat solat’, dan menjadikannya berada di antara dirinya dan Ka’bah”.
Kemudian, dijelaskan juga, batu yang menjadi pijakan Ibrahim itu berasal dari surga. Nabi Muhammad ﷺ bersabda bahwa Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim adalah dua batu yang datangnya dari surga, seandainya Allah tidak menghilangkan cahaya (dari) kedunya, niscaya ia akan menerangi Timur dan Barat secara keseluruhan. Sementara dalam riwayat dari Imam al-Baihaqi, disebutkan seandainya bukan karena dosa dan kesalahan manusia, maka kedua batu itu mampu menerangi timur dan barat.
Menurut Imam Hasan al-Basri dan ulama-ulama terkenal lainnya, berdoa di depan Maqam Ibrahim akan dikabulkan oleh Allah.
Jenazah Ibrahim
Maqam Ibrahim kadang dianggap sebagai tempat jenazah Ibrahim disemayamkan. Nyatanya, Maqam Ibrahim adalah batu tempat Nabi Ibrahim berpijak saat membangun Ka’bah. Jenazah Ibrahim sendiri dikebumikan di Masjid Ibrahimi di Hebron, Palestina.
Dalam tradisi Islam, Nabi Ibrahim diperintah Allah untuk meninggalkan isterinya Siti Hajar di gurun bersama puteranya, Nabi Ismail, yang masih bayi dengan perbekalan sebagai ujian bagi keimanannya. Saat perbekalan tersebut habis, Siti Hajar mencari bantuan. Ia meninggalkan bayinya di tanah yang sekarang menjadi sumur Zamzam. Berharap untuk dapat memperoleh air ia mendaki bukit terdekat, Shofa, untuk melihat barangkali saja ada pertolongan atau air di dekat situ. Saat ia tidak melihat siapapun di sana, ia pindah ke bukit lainnya, Marwah, agar bisa melihat ke tempat lebih luas. Tetapi dari bukit itu pun tak tampak apa yang dicarinya sehingga ia terus bolak-balik sambil berlari di atas panasnya pasir gurun sampai tujuh kali balikan. Saat ia kembali ke Ismail, ia melihat air telah memancar dari tanah di dekat kaki bayi yang sedang menangis itu.
Umat Islam percaya bahwa saat itu Allah telah mengutus malaikat Jibril untuk memunculkan air di sana. Saat melihat air memancar, Siti Hajar menampungnya dalam pasir dan batu sambil berucap terhadap air itu “berkumpulah, berkumpulah” yang dalam bahasa Arabnya disebut Zamzam, adalah ungkapan yang diucapkan berulang-ulang oleh Siti Hajar saat berupaya menampung air itu. Daerah di sekitar munculnya air tersebut, yang kemudian berubah menjadi sumur, dijadikan tempat beristirahat bagi para kafilah, dan selanjutnya berkembang menjadi kota Mekkah tempat lahir Nabi Muhammad.
Masjidil Haram merupakan tempat dari Ka’bah, titik tujuan utama shalat bagi seluruh muslim. Shofa — yang merupakan tempat dimulainya sunnah sa’i (Arab: سعى) — terletak kurang lebih 100 m dari Ka’bah. Marwah terletak sekitar 350 m dari Ka’bah. Jarak antara Shofa dan Marwah sekitar 450 meter, sehingga perjalanan tujuh kali berjumlah kurang lebih 3,15 kilometer. Kedua tempat itu dan jalan diantaranya sekarang berada di dalam bagian mesjid.
Sa’i
Maksud dari melakukan sa’i adalah untuk memperingati peristiwa pencarian air oleh Hajar tersebut dan kemurahan Allah dalam mengabulkan doa-doa.
Dr. Ali Shariati dalam bukunya, HAJJ: Reflection on Its Rituals menggambarkan Sa’i sebagai berikut:
Sa’i adalah pencarian. Hal itu merupakan gerakan bertujuan. Hal itu digambarkan dengan berlari dan tergesa-gesa. Selama tawaf (mengelilingi ka’bah) anda beperan sebagai Hajar. Dalam posisi Nabi Ibrahim anda bertindak sebagai Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Begitu anda memulai sa’i anda berperan sebagai Hajar kembali.
Ini adalah peragaan dari kesatuan. Bentuk, pola, warna, ukuran, kepribadian, batas, perbedaan, dan jarak dihancurkan. Manusia yang telanjang dan kemanusiaan yang murni ada di sana! Tiada lain dari kepercayaan, keimanan dan tindakan menjadi nyata! Di sini tidak ada yang berarti; bahkan Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Hajar hanyalah nama, kata, dan simbol. Segala apa yang ada bergerak secara konstan, kemanusiaan dan spiritualitas serta diantaranya hanyalah disiplin. Lebih jauh, inilah arti Haji, suatu keputusan untuk gerakan terus menerus dalam arah tertentu. Dengan cara demikian pula dunia ini bergerak.
Dalam Al Qur’an
Shofa dan Marwah juga disebut dalam Al Qur’an. “Sesungguhnya Shofa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitulloh atau berumroh, maka tiada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah:158)
Perbedaan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Masjidil Haram dan Masjid Nabawi merupakan dua masjid suci bagi umat Islam. Para jamaah haji atau umrah yang datang ke Arab Saudi biasanya mengunjungi dua tempat tersebut. Di Makkah untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah, sedangkan di Madinah untuk menziarahi makam Rasulullah, berdoa di Raudhah atau melaksanakan shalat Arbain.
Terdapat beberapa persamaan, namun juga terdapat beberapa perbedaan dari kedua masjid tersebut. Berikut beberapa perbedaannya :
1. Arah kiblat
Perbedaan yang sangat mendasar terkait dengan Ka’bah sebagai kiblat dalam pelaksanaan shalat. Di Masjidil Haram, di mana Ka’bah berada di dalamnya, pelaksanaan shalat dilaksanakan secara melingkar karena semua arah menghadap ke kiblat. Jadi bentuk Masjidil Haram melingkari Ka’bah. Sementara itu, Masjid Nabawi posisinya hanya satu arah, menuju kiblat Makkah yang posisinya menunjuk ke arah selatan.
Bagi para jamaah, khususnya yang baru pertama kali ke Masjidil Haram, mereka rawan tersesat karena sedemikian banyak pintu yang bentuknya mirip, dan ketika keluar dari pintu yang salah, bisa mengarah ke jurusan yang berbeda. Untuk Masjid Nabawi, hanya ada satu arah, sama seperti masjid-masjid lain di seluruh dunia. Dengan demikian, peluang untuk tersesat menjadi lebih kecil.
2. Bangunan
Baik Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi telah mengalami perluasan dari zaman ke zaman. Namun pembangunan di Masjidil Haram masih terus berlangsung hingga kini supaya dapat menampung jamaah lebih banyak. Mengingat area yang terbatas, maka penambahan ruang untuk jamaah dilakukan dengan meningkat bangunan masjid. Kini terdapat empat tingkat di Masjidil Haram. Luas Masjidil Haram mencapai 357 ribu meter persegi dan terus dikembangkan yang sampai saat ini belum selesai. Untuk Masjid Nabawi, bangunannya hanya 2 tingkat. Bahkan, tingkat kedua hanya dibuka pada saat jamaah sangat padat. Luas Masjid Nabawi mencapai sekitar 98.327 meter persegi.
3. Jarak dari penginapan
Baik kompleks Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, dua-duanya dikelilingi oleh penginapan. Semakin dekat dengan lokasi, semakin mewah dan semakin mahal hotelnya. Untuk jamaah haji yang menginap di hotel yang ada di Zamzam Tower, mereka tinggal turun dan di depannya sudah masuk halaman Masjidil Haram. Namun yang menginap di situ hanyalah jamaah haji khusus yang ongkosnya mahal. Untuk jamaah haji reguler, mereka menginap di hotel yang jaraknya antara 2-4 kilometer dari Masjidil Haram. Untuk transportasinya, disediakan bus shalawat yang beroperasi selama 24 jam.
Selama di Madinah, jamaah haji tinggal di hotel-hotel yang lokasinya sangat dekat dengan Masjid Nabawi. Mereka tinggal jalan kaki saja untuk menuju ke Masjid Nabawi. Hal ini tentu memberi fleksibilitas lebih karena bisa berkunjung atau pulang dari masjid kapan saja tanpa perlu khawatir.
4. Pelindung halaman
Baik Masjidil Haram atau Masjid Nabawi memiliki halaman luas yang digunakan jamaah ketika ruangan di dalam sudah penuh. Di Masjidil Haram, lokasinya merupakan ruang terbuka. Ketika menjelang shalat, petugas menggelar karpet yang kemudian digulung lagi saat sudah selesai. Pada siang hari, halaman Masjidil Haram menjadi sangat panas karena tidak ada pelindungnya. Namun demikian lantai Masjidil Haram tetap dingin karena marmer khusus yang walaupun panas, kaki tak terasa panas ketika menapakinya.
Di Masjid Nabawi, terdapat payung-payung raksasa yang akan dibuka pada pagi hari dan ketika malam hari, payung-payung tersebut ditutup. Payung ini menjadi pelindung dari panas yang menyengat saat siang hari atau ketika hari hujan. Semburan angin berisi air dari blower raksasa yang terus berputar yang ditempatkan di sekitar payung membuat suhu udara menjadi lebih nyaman.
Baik di Masjidil Haram atau di Masjid Nabawi terdapat pengajian. Di Masjidil Haram, pengajian diselenggarakan di sudut tertentu yang jarang terlihat oleh jamaah yang kebetulan lewat.
Di Masjid Nabawi banyak sekali halaqah yang membentuk lingkaran kecil yang dipimpin oleh seorang guru. Para guru tersebut secara khusus mengajari jamaah membaca Qur’an dengan benar. Pengajar resmi tersebut memajang sebuah plakat seukuran kertas A4 yang bertuliskan Arab dan Inggris. Yang berbahasa Inggris, berbunyi “Qur’an teaching for visitors”. Guru ngaji tersebut bukan hanya menunggu jamaah datang, namun mereka juga memanggil jamaah yang sebelumnya hanya melihat-lihat. Kemudian mereka diajari membaca Qur’an yang benar.
Di salah satu sudut, usai Shalat Maghrib, juga terdapat pengajian berbahasa Indonesia yang penceramahnya dipimpin oleh pengelola Masjid Nabawi.
6. Tempat berdoa
Baik di Masjidil Haram maupun di Masjid Nabawi, terdapat tempat yang mustajab untuk berdoa. Di Masjidil Haram, tempat yang mustajab berada di Multazam yang lokasinya antara Hajar Aswad dengan pintu Ka’bah. Jamaah dapat berdoa kapanpun di lokasi tersebut sejauh bisa berada di tempat itu, yang kadang padat, namun kadang sepi. Tidak ada Batasan waktu untuk berdoa di sana.
Di Masjid Nabawi, lokasi yang mustajab untuk berdoa berada di Raudhah, yaitu antara mimbar yang menjadi tempat Rasulullah mengajarkan Islam kepada para sahabat dengan rumah Nabi. Lokasi ini diberi karpet dengan warna hijau yang berbeda dengan karpet lain di Masjid Nabawi. Karena lokasinya terbatas sementara banyak orang yang ingin berdoa dan berlama-lama di Raudhah, kini ada pengaturan. Untuk masuk Raudhah, jamaah harus mendaftar secara daring melalui aplikasi online. Waktu ke Raudhah dibatasi hanya 15 menit. Setiap bulan hanya dapat berkunjung sekali.
7. Nilai Pahala
Baik Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi memiliki nilai pahala yang lebih utama dibandingkan dengan masjid biasa. Rasulullah melarang umat Islam melakukan perjalanan jauh kecuali ke Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsa. Nilai shalat di Masjidil Haram setara dengan 100 ribu kali dibandingkan dengan shalat di masjid biasa sementara nilai shalat di Masjid Nabawi setara dengan seribu kali shalat di masjid biasa.
8. Jejak Rasulullah
Di Masjidil Haram, terdapat lokasi yang diyakini sebagai tempat kelahiran Rasulullah yang kini tempat tersebut diubah menjadi sebuah perpustakaan Makkah Al Mukarramah. Lokasinya di bagian timur Ka’bah, yang dengan gampang bisa dilihat jika jamaah menuju terminal bus Syib Amir. Bangunan ini cukup menonjol karena sisi kiri dan kanannya sudah bersih dan posisinya agak ke atas sehingga mudah dilihat. Bangunan tersebut pernah berencana mau dibongkar karena pemerintah Arab Saudi khawatir terjadi pengkultusan. Selama musim haji, perpustakaan tersebut ditutup. Jamaah yang ingin berfoto di depannya tidak dilarang.
Di Masjid Nabawi, terdapat ruangan yang dulu merupakan rumah Rasulullah dan kemudian di situlah Nabi Muhammad dikuburkan. Masjid Nabawi pada zaman dahulu ukurannya sangat kecil, kemudian diperluas. Bagian yang dulu menjadi rumah Nabi Muhammad kini menjadi masjid. Rasulullah dikebumikan di tempat di mana beliau meninggal. Lokasi tersebut ditembok untuk melindungi makam. Tak ada pintu untuk mengaksesnya. Di bagian luarnya terdapat pagar dari emas. Terdapat tiga lubang yang menunjukkan posisi masing-masing makam, Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab.
9. Makam Bersejarah
Masjidil Haram berlokasi tak jauh dari makam bersejarah bernama Ma’la. Di makam ini disemayamkan jenazah para keluarga Nabi Muhammad SAW termasuk istri pertama nabi, Sayyidah Siti Khadijah. Makam ini. Pemakaman yang juga terkenal dengan sebutan Jannatul Ma’la (surga tinggi) ini berada di sebelah utara Masjidil Haram. Al-Ma’la terbentang di dataran tinggi bukit Jabal As-Sayyidah, perkampungan Al-Hujun yang letaknya tidak jauh dari Masjidil Haram. Jika Anda berada di Masjidil Haram, bisa keluar ke arah utara, berjalan kaki ke arah terminal Syib Amir sekitar 500 m.
Setelah itu, Makam Ma’la berada di pojok utara terminal, sekitar 500 m. Masjid Nabawi dekat dengan Pemakaman Baqi’, tempat dimakamkannya para keturunan nabi, sahabat, dan para syuhada. Makam Baqi berada sekitar 500 meter di sebelah Timur Masjid Nabawi. Makam baqi menjadi salah satu di antara tempat favorit yang dikunjungi jamaah selain Makam Nabi Muhammad dan Raudhah.
Pemakaman Baqi cukup luas yakni sekitar 174.962 meter persegi dan dikelilingi pagar tinggi. Sebelum memasuki dan berziarah ke makam yang hanya ditandai dengan batu-batu ini, jamaah disambut dengan baliho berisi tata cara ziarah kubur yang sudah ditentukan oleh Pemerintah Arab Saudi.
Masjidil Haram atau Masjid Nabawi memiliki nilai sejarah dan kelebihan yang masing-masing ti,dak selalu dapat dibandingkan. Ada banyak pelajaran penting yang dapat diambil dari sejarah dua masjid tersebut. Dengan nilai lebih yang berbeda dibandingkan dengan masjid biasa, maka jamaah haji Indonesia dapat memaksimalkan ibadahnya selama di Arab Saudi.
Masjid Hagia Sophia (bahasa Yunani Kuno: Ἁγία Σοφία Τζαμί, translit. Hagía Sophía Tzamí; Latin: Sancta Sapientia Mosque; bahasa Turki: Ayasofya Camii), secara resmi bernama Masjid Raya Hagia Sophia (bahasa Turki: Ayasofya Ulucamii), adalah sebuah masjid, situs budaya, dan sejarah utama peninggalan Bizantiu yang berada di distrik Fatih, Provinsi Istanbul, Turki. Masjid ini awalnya dibangun sebagai gereja Ortodoks Yunani yang berlangsung dari tahun 360 hingga penaklukan Konstantinopel oleh Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1453. Kemudian berfungsi sebagai masjid sampai tahun 1935, lalu berubah menjadi museum hingga tahun 2020. Pada tahun 2020 hingga sekarang, bangunan ini kembali menjadi masjid.
Sejarah
Gereja Pertama
Gereja pertama yang dibangun pada tanah tersebut dikenal sebagai Μεγάλη Ἐκκλησία (Megálē Ekklēsíā, “Gereja Agung”), atau dalam bahasa Latin “Magna Ecclesia”, dikarenakan ukurannya yang sangat besar bila dibandingkan dengan gereja pada saat itu di kota Konstantinopel. Gereja ini diresmikan pada 15 Februari 360 pada masa pemerintahan Kaisar Konstantius II oleh Uskup Arian, Eudoxius dari Antiokia, didirikan di sebelah tempat istana kekaisaran dibangun. Gereja Hagia Eirene (secara harfiah bermakna “Kedamaian Suci”) di dekatnya telah diselesaikan terlebih dahulu sebelum Gereja Agung selesai. Kedua gereja ini berperan sebagai gereja utama dari Kekaisaran Romawi Timur.
Menulis pada 440, Sokrates dari Konstantinopel mengklaim bahwa gereja ini dibangun oleh Konstantius II, yang mengerjakannya pada tahun 346. Tradisi yang tidak lebih tua dari abad ke-7 melaporkan bahwa bangunan ini dibangun oleh Konstantinus Agung. Zonaras mendamaikan kedua pendapat tersebut, menulis bahwa Konstantius telah memperbaiki bangunan yang telah dikuduskan oleh Eusebius dari Nikomedia ini, setelah keruntuhannya. Karena Eusebius menjadi uskup Konstantinopel pada 339-341, dan Konstantinus meninggal pada 337, tampaknya mungkin saja bahwa gereja pertama ini didirikan oleh Konstantinus. Bangunan ini dibangun sebagai sebuah basilika bertiang Latin tradisional dengan berbagai galeri dan atap kayu, didahului dengan sebuah atrium. Bangunan ini diklaim sebagai salah satu monumen yang paling menonjol di dunia pada saat itu.
Patriark Konstantinopel Yohanes Krisostomus terlibat perselisihan dengan Permaisuri Aelia Eudoxia, istri dari Kaisar Arcadius, dan diasingkan pada 20 Juni 404. Pada kerusuhan berikutnya, gereja pertama ini sebagian besar terbakar. Tidak ada yang tersisa dari gereja pertama ini sekarang.
Gereja Kedua
Gereja kedua diresmikan pada 10 Oktober 415 atas perintah Kaisar Theodosius II. Basilika ini memiliki atap kayu dan dibangun oleh arsitek bernama Rufinus. Pada masa Kerusuhan Nika, gereja ini terbakar pada 13–14 Januari 532.
Beberapa balok marmer dari gereja kedua ini selamat sampai sekarang, beberapa diantaranya adalah relief yang menggambarkan dua belas domba yang mewakili dua belas rasul. Awalnya bagian dari salah satu pintu depan monumental, balok-balok itu sekarang berada di lubang penggalian yang berdekatan dengan pintu masuk museum setelah penemuan pada tahun 1935 di bawah halaman sisi barat oleh A. M. Schneider. Penggalian berikutnya tidak dilanjutkan karena takut merusak keutuhan bangunan.
Sisa reruntuhan Hagia Sophia kedua
Gereja Ketiga
Pembangunan gereja yang digambarkan dalam naskah kuno Kronik Manasye (abad ke-14)
Pada 23 Februari 532, hanya beberapa pekan setelah hancurnya basilika kedua, Kaisar Yustinianus 1 memerintahkan pembangunan gereja ketiga dengan rancangan yang lebih luas dan megah dari sebelumnya.
Yustinianus memilih ahli fisika, Isidore dari Miletus dan ahli matematika Anthemius dari Tralles sebagai arsitek. Akan tetapi, Anthemius meninggal pada tahun pertama pembangunan. Pembangunan ini dijelaskan dalam Tentang Bangunan-bangunan (Peri ktismatōn, Latin: De aedificiis) dari sejarawan Bizantium bernama Procopius. Tiang-tiang dan marmer lain didatangkan dari segala penjuru kekaisaran, di seluruh Mediterania. Pendapat bahwa tiang-tiang ini merupakan rampasan dari kota-kota seperti Roma dan Efesus dikemukakan belakangan. Meskipun tiang-tiang itu dibuat khusus untuk Hagia Sofia, namun ukurannya tampak bervariasi. Lebih dari sepuluh ribu orang dipekerjakan. Gereja baru ini secara serentak diakui sebagai karya arsitektur besar. Teori-teori Heron dari Aleksandria mungkin telah digunakan untuk mengatasi tantangan-tantangan yang muncul dalam membangun kubah luas yang membutuhkan ruang sedemikian besar. Bersama dengan Patriark Menas, kaisar meresmikan basilika ini pada 27 Desember 537, lima tahun sepuluh bulan setelah pembangunan dimulai. Sedangkan mosaik yang terdapat di dalam gereja baru selesai pada masa Kaisar Yustinus II yang memerintah pada tahun 565–578 M.
Hagia Sophia menjadi pusat kedudukan Patriark Ortodoks Konstantinopel dan tempat utama berbagai upacara Kekaisaran Romawi Timur, seperti penobatan kaisar. Seperti gereja-gereja lain di seluruh dunia Kristen, basilika ini memiliki tempat perlindungan dari penganiayaan bagi para pelanggar hukum.
Pada 726, Kaisar Leo III mengeluarkan serangkaian keputusan yang melarang masyarakat untuk memberikan penghormatan kepada gambar-gambar, memerintahkan tentara untuk menghancurkan semua ikon, sehingga mengantar pada periode ikonoklasme Bizantium. Pada masa itu, semua gambar dan patung keagamaan disingkirkan dari Hagia Sophia. Setelah gerakan ini dibendung pada masa Maharani Irene yang berkuasa pada tahun 797–802, ikonoklasme kembali merebak pada masa Kaisar Theophilos yang sangat dipengaruhi oleh seni rupa Islam, yang melarang penggambaran makhluk hidup. Theophilos membuat pintu-pintu perunggu bersayap dua, yang memperlihatkan monogramnya, di pintu masuk gereja bagian selatan.
Basilika ini mengalami kerusakan pertama kali dalam kebakaran besar tahun 859, dan kemudian saat gempa bumi pada 8 Januari 869, yang membuat sebagian kubahnya runtuh. Kaisar Basilius I memerintahkan agar gereja ini diperbaiki.
Pada masa pendudukan Konstantinopel pada Perang Salib Keempat, gereja ini dijarah dan dinodai oleh Tentara Salib, sebagaimana dijelaskan oleh sejarawan Bizantium Niketas Choniates. Pada masa pendudukan Latin di Konstantinopel (1204–1261), gereja ini berubah menjadi Katedral Katolik Roma. Baldwin I dimahkotai sebagai kaisar pada 16 Mei 1204 di Hagia Sophia, dengan upacara yang pelaksanaannya menggunakan adat Bizantium. Enrico Dandolo, Doge Republik Venesia yang memimpin pendudukan dan invasi terhadap Konstantinopel oleh Tentara Salib Latin pada 1204, dimakamkan di dalam gereja ini. Makam yang telah terukir namanya, yang menjadi bagian dari dekorasi lantai, diludahi oleh banyak masyarakat Romawi Timur yang merebut kembali Konstantinopel pada tahun 1261 M. Akan tetapi, saat restorasi yang dipimpin oleh Fossati bersaudara sepanjang tahun 1847–1849, timbul keraguan terhadap keaslian makam doge tersebut; tampaknya lebih seperti sebuah peringatan simbolis daripada situs pemakaman.
Setelah direbut kembali pada 1261 oleh bangsa Bizantium, gereja ini dalam keadaan bobrok. Pada 1317, Kaisar Andronikus II memerintahkan agar empat penopang (Πυραμὶδας, bahasa Yunani : “Piramídas”) baru dibangun di sisi timur dan utara gereja, pembiayaannya menggunakan warisan dari mendiang istrinya, Irene. Kubah gereja mengalami keretakan setelah gempa bumi bulan Oktober 1344, dan beberapa bagian bangunan runtuh pada 19 Mei 1346; alhasil gereja ini ditutup sampai 1354 saat perbaikan dilakukan oleh arsitek-arsiteknya, Astras dan Peralta.
*Sultan Mehmed Al Fatih bersama Patriark Gennadius II yang digambarkan pada mozaik abad kedua puluh
Konstantinopel ditaklukkan oleh Utsmani pada 29 Mei 1453. Banyak catatan yang merekam kejadian itu, walaupun beberapa ditulis sekian lama setelah peristiwa tersebut terjadi dan masing-masing menyatakan sebagai catatan yang mendekati aslinya. Baik Yunani, Italia, Slavia, Turki, dan Rusia, semuanya memiliki versi mereka masing-masing yang mungkin sulit untuk disatukan. Salah satu versi cerita tersebut adalah yang ditulis sejarawan kontemporer Inggris bernama Steven Runciman yang dikenal karena bukunya yang berjudul A History of the Crusades.
Setelah penaklukan, Hagia Sophia, disebut Aya Sofya dalam pelafalan Turki, diubah menjadi masjid kekaisaran. Meskipun demikian, keberadaan Gereja Kristen Ortodoks tetap diakui, sebagaimana dalam sistem millet Utsmani yang memberikan agama non-Islam kewenangan khusus dalam mengatur urusan masing-masing. Gennadius Scholarius lantas ditetapkan sebagai Patriark Konstantinopel pertama pada masa Utsmani, kemudian menetapkan kedudukannya di Gereja Rasul Suci, yang kemudian berpindah ke Gereja Pammakaristos.
*Pondok Sultan (Sultan Mahfili) di bagian dalam Aya Sofya, tempat sultan melakukan shalat jamaah tanpa diketahui jamaah lain
Seperti dijelaskan oleh beberapa pengunjung dari Barat (misalnya bangsawan dari Kordoba bernama Pero Tafur dan Cristoforo Buondelmonti dari Firenze), gereja saat itu dalam keadaan bobrok, dengan beberapa pintu telah terlepas dari engselnya. Mehmed II memerintahkan perbaikan dan pengubahannya menjadi masjid. Mehmed menghadiri ibadah Jumat yang pertama kalinya di masjid pada 1 Juni 1453. Hagia Sophia menjadi masjid kekaisaran pertama di Istanbul. Pada wakaf yang bersangkutan dianugerahkan sebagian besar rumah yang saat ini berdiri di kota tersebut dan daerah yang kelak menjadi Istana Topkapı. Sejak tahun 1478, sebanyak 2.360 toko, 1.360 rumah, 4 karavanserai, 30 toko boza, dan 23 toko domba memberikan penghasilan mereka untuk yayasan tersebut. Melalui piagam kekaisaran tahun 1520 (926 H) dan 1547 (954 H), berbagai toko dan bagian dari Grand Bazaar dan pasar-pasar lain, juga ditambahkan ke dalamnya.
*Air mancur (Şadırvan) untuk wudhu
Sebelum 1481, sebuah menara kecil telah didirikan di sudut barat daya bangunan di atas menara tangga. Kemudian Sultan Bayezid II (1481–1512), membangun menara lain di sudut timur laut. Salah satu dari menara itu runtuh setelah gempa bumi pada tahun 1509, dan sekitar pertengahan abad keenam belas keduanya diganti dengan dua menara yang dibangun di sudut timur dan barat bangunan.
*Mihrab
Pada abad keenam belas, Sultan Suleiman Al Kanuni membawa dua batang lilin kuno dari penaklukannya atas Hungaria dan ditempatkan mengapit mihrab. Pada masa Selim II, dikarenakan mulai menunjukkan tanda-tanda kerapuhan, Aya Sofya diperkuat dengan dukungan struktural untuk bagian luar. Proyek ini dikepalai arsitek Utsmani saat itu, Mimar Sinan, yang juga dikenal sebagai salah satu insinyur gempa pertama di dunia. Untuk memperkuat struktur bersejarah Bizantium ini, Sinan membangun dua menara besar di barat yang awalnya ruang khusus sultan, dan türbe (bangunan untuk makam di Turki) untuk makam Selim II di tenggara bangunan pada 1576-7 M / 984 H. Selain itu, lambang bulan sabit emas dipasang di atas kubah. Kemudian, makam ini juga menjadi makam bagi 43 pangeran Utsmani. Pada 1594 M / 1004 H Mimar (kepala arsitek) Davud Ağa membangun makam Murad III (1574–1595), tempat sultan dan permaisurinya, Safiye Sultan, putra, dan putri mereka dikebumikan. Bangunan makam persegi delapan putra mereka Mehmed III (1595–1603) dibangun arsitek kekaisaran Dalgiç Mehmet Aĝa pada 1608 / 1017 H. Di bangunan ini, dimakamkan pula Handan Sultan, selir Mehmed III yang menjadi ibu suri bagi putra mereka Ahmed I. Dimakamkan pula putra dan putri Ahmed I, putri dari Murad III, dan putra sultan lainnya. Putranya yang lain, Mustafa I (1617–1618; 1622–1623), mengubah bekas ruang untuk pembaptisan menjadi türbe-nya.
Murad III juga membawa dua guci besar Helenistik dari batu pualam dari Pergamum dan menempatkannya di dalam kedua sisi tengah bangunan.
Pada 1717, di bawah kepemimpinan Sultan Ahmed III (1703–1730), plester yang runtuh dalam interior bangunan direnovasi, secara tidak langsung berperan dalam kelestarian banyak mosaik, yang jika tidak dilakukan maka akan dihancurkan oleh para pekerja bangunan. Karena kenyataannya adalah hal biasa bagi mereka untuk menjual batu-batu mosaik –yang dipercaya sebagai azimat– kepada para pengunjung. Sultan Mahmud I memerintahkan perbaikan Aya Sofya pada 1739 dan menambahkan sebuah madrasah, imaret atau dapur umum untuk kaum miskin, dan perpustakaan. Pada tahun 1740, pondok sultan (sultan mahfili) dan mihrab baru ditambahkan di dalam bangunan.
Museum
Kesultanan Utsmani runtuh pada November 1922 M dan digantikan oleh Republik Sekuler Turki. Presiden pertamanya, Mustafa Kemal Atatürk memerintahkan penutupan Aya Sofya pada 1931 M untuk umum, dan dibuka empat tahun setelahnya pada 1935 M sebagai museum. Karpet untuk ibadah shalat dihilangkan, plester dan cat-cat kaligrafi dikelupas, menampakkan kembali lukisan-lukisan Kristen yang tertutupi selama lima abad. Sejak saat itu, Aya Sofya dijadikan salah satu objek wisata terkenal oleh pemerintah Turki di Istambul.
*Sebuah mozaik Yesus di Hagia Sophia
Penggunaan Aya Sofya sebagai tempat ibadah dilarang keras oleh pemerintah Turki yang berhaluan sekuler. Namun demikian, perintah itu melunak ketika pada 2006, pemerintah Turki mengizinkan alokasi khusus untuk sebuah ruangan doa Kristen dan museum Muslim staf dan sejak tahun 2013, muazin mengumandangkan adzan dari menara museum dua kali saat siang hari.
Kembali menjadi Masjid
Pada masa belakangan, wacana mengembalikan Aya Sofya menjadi tempat ibadah semakin ramai diperbincangkan. Pada tahun 2007, politikus Yunani, Chris Spirou mencanangkan gerakan internasional untuk memperjuangkan Aya Sofya kembali menjadi Gereja Ortodoks Yunani. Di sisi lain, beberapa seruan dari beberapa pejabat tinggi, khususnya Wakil Perdana Menteri Turki, Bülent Arınç, menuntut Aya Sofya untuk digunakan kembali sebagai masjid pada November 2013.
Pada bulan Ramadhan 1437 H / 2016, pemerintah Turki memulihkan beberapa fungsi Aya Sofya sebagai masjid kembali selama bulan Ramadhan. Ayat dari kitab suci Al Quran akan dibacakan di Aya Sofya setiap harinya pada bulan suci Ramadhan. Pembacaan dimulai sejak awal Ramadhan dan juga disiarkan secara langsung di saluran religi Turki TRT Diyanet, Selasa (07/06/2016). Hari Senin, pemerintah Turki mulai menyiarkan pembacaan Al Quran dan makan sahur, pada televisi nasional langsung dari Aya Sofya, yang sebelumnya difungsikan sebagai museum sejak sekularisasi Turki oleh Atatürk.
Langkah ini menuai kecaman dari beberapa pihak. Dalam pernyataan bersama, para pemimpin partai oposisi Yunani mengatakan bahwa langkah Ankara adalah tindakan provokatif. ”Menunjukkan rasa tidak hormat terhadap orang Kristen Ortodoks di seluruh dunia dan tidak sejalan dengan program Eropa-Turki,” bunyi pernyataan bersama itu, seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (8/6/2016).
Pada salah satu kampanye Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan menjanjikan untuk mengembalikan fungsi Aya Sofia sebagai masjid, sesuai dengan usulan dan keinginan rakyat Turki (27/03/2019). Mengenai kecaman dan protes dari berbagai pihak atas perubahan fungsi Aya Sofia, Presiden Erdoğan membandingkan peristiwa yang terjadi tidak lama sebelumnya, yaitu serangan yang menargetkan Masjid Al-Aqsha di Yerussalem dan pihak lain hanya diam, begitu pula jika Aya Sofia menjadi masjid seharusnya pihak lain cukup diam, tidak perlu melayangkan protes dan kecaman.
Pada Bulan Juni 2020, beberapa Uskup Katolik di Turki dan tokoh-tokoh Katolik Roma menyatakan dukungan secara tidak langsung terhadap keputusan pemerintah Turki atas status Aya Sofia. Menurut mereka, Permerintah Turki memiliki kedaulatan untuk menentukan eksistensi dan status Aya Sofia. Sedangkan Patriarki Armenia mendukung keputusan pemerintah disertai dengan harapan agar selain dialih-fungsikan sebagai masjid, pada bagian tertentu di Aya Sofia diberikan ruangan untuk tempat beribadah umat Kristen. Hal tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan pesan perdamaian, toleransi, dan hubungan yang lebih erat antara Islam dan Kristen.
Akhirnya pada tanggal 10 Juli 2020, Pengadilan tinggi Turki membatalkan keputusan 1943 yang mengubah status Aya Sofia menjadi museum. Seiring dengan keputusan tersebut, pada tanggal yang sama Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengeluarkan dekrit yang berisi “Hagia Sophia kembali ke fungsinya semula sebagai tempat ibadah umat Islam. Ibadah pertama bisa dilakukan mulai 24 Juli mendatang.” Meskipun telah beralih-fungsi sebagai masjid, Aya Sofia tetap terbuka untuk umum yang ingin berkunjung ke Aya Sofia.
Kereta Cepat Haramain merupakan kereta cepat pengangkut penumpang yang ada di negara Arab Saudi.
Melaju sekitar 300km per jam di lintasan 400km, Haramain Express akan mengantarmu dengan rute mekkah – madinah dengan waktu yang singkat.
Proyek Kereta Cepat Haramain ini dibangun dalam dua fase oleh dua konsorium yang melibatkan perusahaan-perusahaan Arab Saudi, Prancis, Cina dan Spanyol.
Proyek kereta ini beranggarkan US$6,7 milliar atau Rp100 triliun. Dapat mengangkut sekitar 60 juta penumpang per tahun. Pemerintah Arab Saudi berharap agar kereta ini dapat melonggarkan lalu lintas bagi para jemaah haju dan umroh.
Proyek kereta cepat ini juga diuntungkan dengan adanya fasilitas stasiun kereta api Mekkah yang berjarak 4km dari Masjidil Haram. Stasiun ini dapat menampung 20.000 orang per jam.
Setiap gerbong dari kereta ini dapat menampung 417 orang.
Sekali jalan, Haramain Express bakal membawa 35 rangkaian kereta. Ada delapan kali pemberangkatan baik dari Mekkah maupun dari Madinah dalam satu hari. Selanjutnya, frekuensi akan ditingkatkan menjadi 12 kali pemberangkatan.
“Perjalanan antar Haramain kini lebih singkat dan mudah daripada sebelumnya. Proyek ini menandai komitmen kerajaan untuk melayani Islam dan umat Muslim,” kata Menteri Transportasi, Nabil al-Amoudi.
Perjalanan bus dari Mekkah ke Madinah dan sebaliknya umumnya menghabiskan waktu enam jam. Namun, dengan Haramain Express, perjalanan antara kedua kota dapat ditempuh hanya dalam dua jam.
Kereta Haramain mulai beroperasi semenjak Senin, 1 Oktober 2018 yang lalu.
Jadwal dan Harga
Jadwal Keberangkatan dan Kedatangan
Setiap harinya kereta Haramain melakukan pejalanan bolak balik antara Mekkah dan Medinah sebanyak 8 kali dan direncanakan menjadi 12 kali di awal tahun 2019.
Kereta Haramain dijadwalkan untuk beroperasi setiap hari Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Jalur kereta Haramain terdapat 5 stasiun pemberhentian, yaitu Mekkah, Jeddah, King Abdullah Economic City (KAEC), dan Medinah.
Rute Medinah ke Makkah
Medinah
KAEC
Jeddah
Mekkah
Nomor Kereta
Berangkat
Tiba
Berangkat
Tiba
Berangkat
Tiba
81
08:00
09:32
09:35
10:19
10:22
11:05
1131
12:30
–
–
14:46
14:49
15:32
3151
14:30
–
–
–
–
17:25
171
17:00
18:32
18:35
19:19
19:22
20:05
Rute Makkah ke Medinah
Mekkah
Jeddah
KAEC
Medinah
Nomor Kereta
Berangkat
Tiba
Berangkat
Tiba
Berangkat
Tiba
80
08:00
08:43
08:46
09:30
09:33
11:05
1100
10:00
10:43
10:46
–
–
13:02
3130
12:30
–
–
–
–
15:25
170
17:00
17:43
17:46
18:30
18:33
20:05
Harga Tiket Kereta Haramain
Rute
Kelas Bisnis (Business Class)
Kelas Ekonomi (Economy Class)
Makkah ↹ Jeddah
Rp 190.000
Rp 152.000
Makkah ↹ KAEC
Rp 420.000
Rp 323.000
Makkah ↹ Madinah
Rp 950.000
Rp 570.000
Jeddah ↹ KAEC
Rp 247.000
Rp 190.000
Jeddah ↹ Madinah
Rp 780.000
Rp 475.000
KAEC ↹ Madinah
Rp 570.000
Rp 380.000
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dari syarat dan peraturan yang berlaku dalam menggunakan jasa transportasi kereta Haramain:
Harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu
Simpan dan jaga tiket jangan sampai hilang selama perjalanan
Penumpang harus membawa tiket dan dokumen identitas pribadi (paspor) selama bepergian
Anak di bawah 12 tahun harus memiliki tiket sendiri dan ditemani oleh orang dewasa
Anak di bawah 2 tahun tidak perlu memiliki tiket
Tiket tidak bisa diberikan dan digunakan orang lain
Datang sejam lebih awal dari waktu keberangkatan karena loket dan gerbang keberangkatan akan tutup beberapa menit sebelum waktu keberangkatan.
Masing-masing penumpang dapat membawa 1 koper atau tas tenteng dan 1 koper dengan dimensi maksimum 65x55x35 cm (panjang-tinggi-lebar) dan berat maksimal 25kg
Makanan dan minuman sebaiknya ditaruh didalam tas atau koper
Kebijakan negara Arab Saudi ada bermacam-macam. Ada yang masuk akal, bahkan ada yang nyeleneh sendiri. Kita sebagai pelancong dari luar negeri semestinya kurang tahu mengenai kebijakan-kebijakan yang ada di negara Arab Saudi. Nurul Hayat akan merangkum beberapa kebijakan-kebijakan yang jarang diketahui, maupun yang sekuler dari negara yang beribukotakan Riyadh ini. Simak selengkapnya
Hal yang Dilarang Arab Saudi
Madinah (Kemenag) — Lain ladang lain belalang, lain tempat lain budaya dan aturan kebiasaan suatu tempat atau negara. Saat ini, masih banyak jemaah haji Indonesia yang lupa bahwa ada kabiasaan dan aturan yang berlaku di tanah suci.
Misalnya yang menimpa jemaah asal Bekasi Jawa Barat. Ia hampir ditangkap polisi Arab Saudi saat kedapatan merokok di kawasan masjid Nabawi, masjid yang didirikan Nabi Muhamamd SAW. Untung saja, petugas perlindungan jemaah (Linjam) haji Indonesia sigap membantu. Beruntung, kata Harun, jemaah tersebut akhirnya lolos dari jeratan hukum yang berlaku di Arab Saudi.
“Pria itu langsung didatangi (apparat keamaan), sampai diminta paspornya. Akhirnya kita janjikan ke mereka bila kesalahan itu tidak akan terulang lagi,” kata Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Daerah Kerja Madinah, Kolonel Laut Harun Al Rasyid, Jumat kemarin (24/6/2022) di Madinah.
Jika sampai tertangkap, lanjut Harun, jemaah itu terancam hukuman denda hingga setara Rp18 juta. Harun mengimbau jemaah agar tidak lupa bahwa saat ini sedang berada di Tanah Suci, Arab Saudi, dan ada sejumlah larangan yang tidak boleh dilanggar.
Berikut sejumlah tindakan yang dilarang di Arab Saudi, Makkah maupun Madinah:
1. Membuat video dengan durasi terlalu lama
Pada prinsipnya, pembuatan rekaman video atau audio cukup longgar diberlakukan oleh otoritas Saudi. Ini dibuktikan banyak jamaah yang melakukan perekaman saat kumandang azan, proses tawaf, sai, tahalul, berdoa di Raudlah, dan lain sebagainya. Bahkan aturan larangan selfie pun juga kadang ketat, kadang lentur. Ini semua tergantung pintar-pintarnya jamaah memanfaatkan situasi dan kelengahan petugas/askar.
Namun, jika pengambilan video dilakukan dalam waktu cukup lama dan statis, biasanya akan menimbulkan kecurigaan. Apalagi jika perekaman itu disertai dengan alat pendukung seperti tripod, lampu, mikropon khusus, kabel audio-video, dan lain sebagainya. Petugas Saudi banyak melakukan patroli, baik langsung maupun lewat CCTV. Jika melanggar, kamera dan perekam akan ditahan. Bahkan rekaman akan dihapus. Ini seperti dialami jemaah di kompleks Nabawi, Rabu (15/6/2022) malam.
2. Membentangkan Spanduk
Di dalam maupun di luar kompleks masjid, jemaah jangan sekali-sekali membentangkan spanduk, barang, atau bendera yang menunjukkan identitas personal atau kelompok tertentu. Otoritas Saudi melarang keras pengibaran penanda-penanda tersebut. Bahkan, jemaah juga dilarang membentangkan bendera Merah Putih.
Untuk itu, spanduk seperti KBIH, biro travel dan lain sebagainya jangan pernah dibawa masuk ke masjid jika tak mau berurusan panjang dengan otoritas keamanan Saudi.
3. Berkerumun Lebih 5 Orang
Saudi juga menerapkan aturan ketat bagi jamaah yang ketahuan berkerumun lima orang atau lebih dalam jangka waktu lama. Jika menemukan jamaah yang melakukan hal ini, askar masjid pasti akan mengusir seperti meminta jamaah jalan dan sebagainya.
Selain berpotensi menghambat alur pergerakan orang, berkerumunnya jemaah juga bisa menimbulkan kecurigaan tersendiri. Untuk itu, jika harus bertemu dengan sesama jamaah lainnya, lebih baik tidak di kompleks masjid atau dilakukan terbatas dan sambil bergerak.
4. Mengambil Barang Temuan
Aturan lain yang perlu diperhatikan betul oleh jemaah haji Indonesia adalah jangan sekali-kali mengambil barang yang tergeletak di masjid dan sekitarnya. Sebab meski niat jemaah adalah baik untuk mengamankan barang tersebut, namun bisa dimaknai lain, seperti mencuri dan sebagainya. Ratusan CCTV yang berada di dalam dan luar masjid akan bisa menangkap pergerakan jemaah yang dicurigai tersebut.
Untuk itu, jika menemukan barang berharga yang tercecer atau tergeletak, lebih baik segera menghubungi petugas terdekat. Selanjutnya petugas itu yang akan mengamankan sehingga jemaah aman.
5. Merokok
Aturan lain yang kerap dilanggar jamaah adalah merokok di kompleks masjid. Bagi jamaah Indonesia, umumnya aktivitas merokok dilakukan usai salat atau menunggu waktu salat berikutnya. Namun sebaiknya merokok dilakukan di tempat yang jauh dari kawasan masjid. Sebab jika ketahuan pasti akan diingatkan. Bahkan jika menemukan petugas yang garang, bisa jadi jamaah ditahan untuk diproses hukum.
6. Buang Sampah
Pengelola masjid sangat ketat dalam menjaga kebersihan kawasan. Untuk itu jemaah haji jangan sekali-kali seenaknya membuang sampah seperti plastik bekas sandal, botol minuman, bungkus makanan dan lain sebagainya.
Di banyak sudut, pengelola sudah menyediakan kotak-kotak sampah. Bahkan di dalam masjid, ada petugas khusus yang berkeliling membawa plastik besar sebagai tempat pembuangan sampah jamaah. Jika memang susah menemukan tempat sampah, lebih baik botol bekas dan sebagainya itu disimpan sesaat di tas atau dibawa dulu. Sebab jika ketahuan sengaja mengotori masjid dan sekitarnya jamaah akan terekam CCTV. Tak lama kemudian, askar masjid akan menahan untuk dilakukan pemeriksaan dan sebagainya.
Kebijakan Sekuler Arab Saudi
Arab Saudi yang dulu disebut konservatif kini terlihat mulai tersekularasi. Sejumlah kebijakan sekuler diterapkan mulai dari diizinkannya gelaran tari samba hingga pencabutan peran polisi syariat.
Sejak Putra Mahkota Mohammed bin Salman memimpin Arab Saudi, muncul sejumlah gebrakan baru yang mengarah ke modernisasi hingga sekularisasi.
Berikut deret kebijakan sekuler di Arab Saudi, yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Gelaran Tari Samba
Pada pekan lalu, tari samba muncul di Festival Musim Dingin Jazan di Arab Saudi. Di era MbS, Kerajaan memang mengizinkan pagelaran konser, festival dan pembukaan bioskop.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat tiga orang asing penari samba menampilkan gerakan mereka di jalan utama Jazan. Perempuan penari itu mengenakan kostum tradisi Brasil yang penuh warna dengan tangan, kaki dan perut yang terbuka.
Gelaran itu memicu polemik lantaran sejumlah warga menilai penari samba tersebut berpakaian terlalu minim. Pihak Saudi kemudian melakukan investigasi.
2. Saudi Cabut Peran Polisi Syariah
Otoritas Saudi mencabut semua hak prerogatif polisi syariat, sehingga kini mereka tak punya peran yang jelas.
Sebelum dicabut, para polisi syariat itu bertugas menegakkan aturan hukum yang sesuai dengan ajaran Islam. Mereka juga kerap memantau perilaku sosial termasuk pembatasan terhadap laki-laki dan perempuan. Pembatasan itu kini disebut mulai dilonggarkan, utamanya hak-hak perempuan.
Sejumlah mantan polisi syariat Arab Saudi mengeluhkan aturan baru yang dicanangkan Kerajaan.
Salah satu eks polisi itu, Faisal, merasa Arab Saudi kini bertolak belakang dengan kultur dan nilai-nilai yang dulu.
“Apa pun yang harus saya larang sekarang diizinkan, jadi saya berhenti,” ujar Faisal dikutip AFP pekan lalu.
3. Perayaan Natal secara Terbuka
Sejumlah warga asing yang tinggal di Arab Saudi mengatakan perayaan Natal yang semakin semarak di negara itu di bawah pimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Natal Desember lalu tampak kafe hingga restoran berubah menjadi negeri musim dingin, manusia salju berhiaskan berlian, dekorasi, dan ornamen untuk dijual. Para ekspatriat di Kerajaan juga merayakan natal secara bersama.
Menurut pengakuan salah satu warga asing di Saudi, di tahun-tahun sebelumnya perayaan natal senyap, ketat dan tertutup.
4. Bebas Pakai Bikini di Pantai Tertentu
Salah satu wilayah di Arab Saudi, di kawasan King Abdullah City disebut melonggarkan aturan salah satunya bebas memakai bikini.
Kawasan pesisir di King Abdullah Economic City juga dibuka untuk turis yang datang berpasangan.
Selain itu, para wisatawan juga disebut boleh mengenakan pakaian renang bahkan bikini di kompleks hotel atau jalanan.
5. Perempuan Boleh Hidup Sendiri tanpa Wali
Arab Saudi berencana mengizinkan perempuan yang belum menikah, bercerai atau janda hidup sendiri tanpa mendapat persetujuan dari wali laki-laki.
Di hadapan pengadilan Syariah Saudi, otoritas Kehakiman menghapus pasal 169 dalam Hukum Acara negara tersebut.
Menurut UU Saudi terbaru, seorang perempuan dewasa memiliki hak untuk memilih tempat tinggal. Selain itu, wali dari seorang perempuan hanya dapat melaporkan jika mereka miliki perempuan tersebut melakukan kejahatan.
Selain itu, jika perempuan yang sudah bebas dari penjara tidak akan diserahkan kepada wali.
6. Ganti Nama tanpa Izin Wali
Pada 2021 Januari lalu, Saudi juga mengizinkan perempuan yang berusia di atas 18 tahun mengubah nama mereka tanpa mengantongi izin wali.
Pihak berwenang juga mencabut pembatasan perjalanan bagi perempuan saat 2019 lalu. Dalam aturan itu pula, perempuan di atas 21 tahun diizinkan mengajukan paspor dan bepergian dengan bebas.
7. Izinkan Perempuan Setir Mobil
Arab Saudi, di bawah kepemimpinan MBS, juga melakukan terobosan mengakhiri kebijakan kontroversial dengan mengizinkan perempuan menyetir mobil pada 2017
8. Perempuan Masuk Militer
Pada Februari lalu, pemerintah Saudi membuka pendaftaran Angkatan Bersenjata bagi perempuan. Mereka yang berusia 21 hingga 40 tahun boleh mendaftar.
Kemudian dua bulan lalu, Kerajaan meluluskan angkatan pertama tentara perempuan dari Pusat Pelatihan. Kelulusan ini dianggap menjadi sejarah sebagai upaya reformasi pemberdayaan perempuan yang dicanangkan pemerintah.
Itulah sejumlah kebijakan sekuler di Arab Saudi.
Pemerintah Arab Saudi menerapkan kebijakan-kebijakan mereka yang kontroversial tersebut dikarenakan visi 2030.
Visi 2030 Arab Saudi adalah sebuah kerangka strategi dan misi negara tersebut mengurangi ketergantungan pada minyak yang selama ini sebagai sumber utama pemasukan.
Lewat visi ini Saudi akan mendiversifikasi ekonomi dengan mengembangkan sektor pendidikan, kesehatan, hingga pariwisata.
Wisata Turki. Ada berbagai tempat wisata di negara Turki untuk dikunjungi para wisatawan. Namun, dengan waktu berlibur yang dibatasi, pastinya kita harus bisa memilih mana nih tempat wisata turki yang wajib dikunjungi dan pastinya yang amat menarik. Alhamdulillah, gengs, kali ini Travel Umrah Nurul Hayat merangkum 7 Tempat Wisata di Turki yang Wajib Kamu Ketahui. Simak selengkapnya yaa…
1. Blue Mosque
Blue Mosque merupakan masjid megah di Turki yang memiliki keunikan dan keindahan menakjubkan. Masjid ini dibangun oleh Sultan Ahmed 1 yang berasal dari masa dinasti Ottoman abad ke 14, sedangkan konstruksi bangunannya dimulai pada tahun 1609.
Dinamakan Blue Mosque karena keramik-keramik yang menutupi dinding serta kubah ini berwarna biru. Terdapat juga 6 buah menara yang konon katanya Sultan Ahmed 1 sempat mendapat keritikan karena jumlahnya sama dengan Masjidil Haram di Mekkah. Untuk mengatasi hal tersebut, beliau menyumbang biaya pembuatan menara ke 7 Masjidil Haram. Jika kamu ingin berkunjung ke sini, kamu diharuskan mengenakan pakaian yang sopan dan bagi wanita harus memakai hijab. Saat memasuki kompleks masjid, kamu akan disuguhkan arsitektur yang megah dari masjid terbesar di Istanbul ini.
2. Istiklal Street
Wisata belanja selalu berhasil menjadi bagian penting para traveler. Tempat wisata belanja yang populer di Turki adalah Istiklal Street yang terletak di kota Istanbul. Terbentang sepanjang 1,4 km, kamu bisa menemukan berbagai jenis barang seperti pakaian, buku dan coklat. Terdapat pula klub malam, bioskop, restoran dan masih banyak lagi tempat hiburan seru. Setiap harinya jalanan ini selalu dipadati pengunjung dan saat akhir pekan, hampir 3 juta pengunjung memadati tempat wisata di Turki ini.
Kastil Bodrum
Kastil ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan dalam bentuk museum tentang sejarah panjang Republik Turki. Tterletak di Bodrum, bagian barat daya Turki. Kastil dengan bangunan kuno ini sudah berdiri sejak tahun 1402 sebagai Castle od St. Peter atau Petronium. Kastil yang menjadi salah satu tempat wisata di Turki yang terkenal juga memiliki Museum of Underwater Archaeology. Museum ini memiliki koleksi berharga yang berhubungan tentang marinir.
Pamukkale
Sebagai tempat wisata yang juga populer, Pamukkale bisa dibilang sebagai pemandian air panas yang memiliki pemandangan menakjubkan. Sekilas, kolam akan terlihat seperti salju, tetapi warna putih yang ada di kolam ternyata adalah logam kalsium yang mengeras. Di sini kamu bebas berendam di kolam yang berbentuk seperti terasering. Konon katanya, kolam air panas ini mampu menyembuhkan berbagai penyakit, seperti asma, reumatik, penyakit mata dan penyakit kulit. Pamukkale buka setiap hari mulai dari jam 8 pagi sampai pukul 8 malam, kecuali saat musim dingin dimana tempat ini tutup pada jam 5 sore.
Gunung Nemrut
Ada sejarah panjang dibalik Gunung Nemrut. Gunung Nemrut memiliki tinggi sekitar 2.134 meter dan terletak di kota Adiyaman. Menurut sejarahnya, objek wisata di Turki yang indah ini dibangun oleh Raja Antiochus I Theos of Commagene dengan membangun tempat pemakaman yang diapit oleh patung-patung dirinya dalam ukuran besar. Selain itu ada juga patung Dewa Yunani dan Persia yang terletak di puncak gunung.
Hagia Sophia
Tempat wisata Turki yang juga terkenal dengan nama Aya Sofya merupakan sebuah gedung cantik bekas masjid dan gereja yang kini dibuka sebagai museum. Bangunan ini pembangunannya dimulai dari tahun 532 sampai 537 yang dirancang oleh 2 ilmuwan Yunani. Sebenarnga Hagia Sofia merupakan sebuah gereja Orthodox sejak selesai dibangun, namun berubah fungsi yang kemudian menjadi masjid ketuka Konstantinopel (yang kini berubah nama menjadi Istanbul) mengalami kejatuhan dan dikuasai oleh Kekaisaran Ottoman yang pada waktu itu diperintah oleh Sultan Mehmed II. Untuk kamu yang ingin berkunjung, museum ini buka setiap hari dari jam 9 pagi sampai 7 malam. Pengunjung akan dikenakan biaya TL 30 atau sekitar Rp 75.000.
Sejarah dari Hagia Sophia cukup panjang. Dulunya, bangunan ini diperuntukkan untuk masjid dan gereja. Hagia Sophia pertama kali dibangun sebagai Gereja Ortodoks dengan arsitektur khas Byzantium yang indah.
Meskipun sudah berubah menjadi masjid, akan tetapi bangunannya tidak berubah. Hagia Sophia sudah terkenal seantero dunia dan menjadi ikon kebanggaan negara Turki.
Cappadocia
Cappadocia merupakan objek wisata di Turki yang wajib kamu kunjungi. Kota ini menjadi tempat yang paling sering diunggah para wisatawan karena keindahannya. Dengan gaya kuno khas Turki, kawasan ini terkenal dengan bebatuan yang unik serta berbagai bangunan seperti rumah hingga menara yang terbuat dari batu.
Wilayah Cappadocia ini memiliki beberapa kota terkenal seperti Goreme, Selime, Avanos hingga Urgup. Ke kota ini jangan lupa untuk menikmati sensasi naik balon udara. Kamu bisa menikmati pemandangan indah dari Royal Ballon yang dapat menampung sekitar 11 hingga 30 orang.
Kurang lengkap rasanya jika tidak berkunjung ke Cappadocia. Tempat wisata yang satu ini menawarkan keindahan alam yang sangat mempesona. Untuk bisa sampai ke sini, kamu bisa naik bus dengan jarak tempuh sekitar 12 jam dari kota Istanbul. Cappadocia menyuguhkan pemandangan yang luar biasa bagaikan sedang berada di planet lain. Pemandangan lembah, ngarai dan juga perbukitan mendominasi tempat wisata di Turki ini. Yang harus kamu coba adalah sensasi naik balom udara dengan pemandangan menakjubkan. Sekedar info, Royal Ballon tidak membawa penumpang terlalu banyak dalam setiap penerbangannya, sehingga kamu bisa mendapatkan pengalaman yang lebih personal sambil menikmati dengan lebih leluasa.
Wisata di Arab Saudisebenarnya sangat banyak, namun negara tersebut identik dengan perjalanan untuk menunaikan ibadah umrah maupun haji. Kendati demikian, sangat bisa bagi anda untuk mengunjungi tempat-tempat wisata menarik saat pelancong sudah menyelesaikan kegiatan ibadah.
Saat ini Arab Saudi masih menutup jalur penerbangan internasional sebagai tindakan pencegahan penyebaran Covid-19. Selama penutupan ini, kamu bisa mencari tahu terlebih dahulu tempat-tempat wisata yang ditawarkan negara yang pada tahun 2019 mulai membuka kunjungan wisata.
1. Pegunungan Al-Hada
Untuk menuju pegunungan ini, wisatawan hanya perlu menuju ke sebuah area bernama Kara sembari membeli perbekalan untuk menuju puncak. Selama perjalanan, wisatawan akan dibawa melalui jalur melingkar menembus awan yang menjadi penghubung antara satu gunung dengan gunung lainnya. Setiap musim panas, pegunungan Al-Hada ramai oleh masyarakat Al-Hijaz yang berpiknik di puncak Dakkat Halawani. Pemandangan yang ditawarkan adalah sebagian besar Mekkah. Wisatawan juga bisa lihat menara jam yang terletak dekat Masjidil Haram.
2. Moon Valley
Moon Valley terletak di pinggir Kota Jeddah. Untuk menuju ke sana, ambil rute 285 Jalan Asfan menuju Universitas Jeddah. Selanjutnya, kamu tinggal arahkan kendaraan ke Desa Asfan. Di sana, wisatawan akan memiliki kesempatan untuk mendaki Benteng Asfan yang sudah ada sejak abad ke-18.
Benteng tersebut dibangun sepenuhnya dari bebatuan yang ditemukan di Moon Valley. Puncak bukitnya dijadikan sebagai tempat istirahat bagi peziarah dari rute perjalanan antara Mekkah – Madinah. Setelah mendaki selama 25 menit di rute 4,720, wisatawan akan dibawa langsung menuju pegunungan Jabal al Jadib.
Usai mendaki, wisatawan bisa langsung bangun tenda untuk beristirahat dan berkemah sembari menunggu matahari terbenam. Selanjutnya, wisatawan tinggal menikmati udara khas gurun pasir sembari melihat gemerlap bintang sambil menghangatkan tubuh di api unggun.
3. Kota Taif
Kota Taif berjarak sekitar satu jam perjalanan dari Mekkah. Kota ini memiliki banyak sekali pilihan tempat wisata. Salah satunya adalah Shubra Palace Museum. Dibangun pada 1907, sebelum dijadikan museum, bangunan ini merupakan rumah singgah musim panas Raja Abdul Aziz dan Raja Faisal.
Kini, Shubra Palace merupakan rumah dari koleksi seni periode sebelum Islam hingga masa kini. Ada juga beberapa artefak bersejarah lainnya. Ada juga Daka Mountain Park yang terletak sekitar 25 km barat daya Kota Taif. Kamu bisa melakukan banyak kegiatan wisata seperti berkendara melalui gurun pasir (dune bashing) dan menunggangi unta.
4. Laut Merah
Arab Saudi terkenal akan Laut Merah yang indah. Saat berkunjung ke sana, wisatawan tidak hanya bisa menikmatinya dari pinggir pantai tetapi juga bisa menyelam. Laut Merah memiliki tiga spot menyelam yang bisa dikunjungi yaitu Sharm Obhur, Abu Tair, dan Abu Faramish. Jika ingin melihat bangkai kapal yang kerap dijadikan tempat bermain ikan hiu dan ikan pari bertotol biru, kamu bisa menuju Abu Tair dan Abu Faramish. Sementara untuk melihat banyak ikan badut, juga dikenal sebagai ikan nemo, wisatawan bisa menyelam di Sharm Obhur.
5. Fakieh Aquarium
Fakieh Aquarium memiliki lebih dari 200 spesies laut yang bisa wisatawan lihat sembari menyusuri terowongan yang menembus tangki-tangki besar. Beberapa hewan laut yang bisa wisatawan lihat antara lain adalah ikan Napoleon, belut taman, ubur-ubur Cassiopea, hingga hewan yang terancam punah seperti kura-kura raksasa. Bahkan, mereka juga memiliki penguin Humboldt dari Peru, dan berbagai jenis ikan hiu. Salah satunya cucut tokek.
Terletak di seberang jalan Masjidil Haram, kompleks ini memiliki tujuh menara. Salah satunya, Hotel Tower, bahkan bisa dilihat dari Pegunungan Al-Hada. Menara tersebut disebut sebagai bangunan dengan struktur tertinggi di Arab Saudi, serta kedua di dunia setelah Burj Dubai, Uni Emirat Arab.
7. Kawah Al Wahbah
Kawah yang terletak di sebuah gurun yang berukuran hampir 1 mil dengan tebing setinggi 850 kaki ini terbentuk dari sisa aktivitas vulkanik. Lihat Foto Fakieh Aquarium di Kota Jeddah, Arab Saudi.(www.visitsaudi.com) Di sana, wisatawan bisa melihat dataran berpasir yang ditumbuhi pohon palem. Bisa dijadikan sebagai tempat berteduh saat cuaca sedang panas di Mekkah.
8. Air Mancur King Fahd’s
Terletak di pusat kota Jeddah, kamu bisa dengan mudah melihat pemandangan air mancur tertinggi di dunia. Bahkan, air mancur tersebut dikabarkan bisa melontarkan air hingga ketinggan 853 meter. Jika beruntung, mungkin kamu bisa mengambil foto air mancur yang indah dengan pengaturan kamera yang tepat. Air yang dilontarkan di air mancur tersebut adalah air asin laut. Hal ini dilakukan guna menghemat penggunaan air di lingukan sekitar. Untuk menembakkan air, tempat wisata ini memanfaatkan tiga pompa jet raksasa yang mampu menembahhan air sebanyak 625 liter per detik dengan kecepatan 375 kilometer per jam.
9. Museum Abdul Raouf Khalil
Untuk berkunjung ke salah satu museum tertua di Kota Jeddah, wisatawan hanya perlu pergi ke sudut kota tersebut. Di sana, wisatawan bisa lihat banyak sekali benda bersejarah yang menceritakan seputar perkembangan Kota Jeddah. Tidak hanya itu, wisatawan juga bisa belajar tentang sejarah pra-Islam, hingga peradaban modern. Ada juga beberapa artefak mengagumkan yang berusia jutaan tahun.
10. Albatoul Marine
Jika ingin melakukan olahraga air, salah satunya Water Blob, wisatawan bisa langsung mendatangi Albatoul Marine di Kota Jeddah. Melalui kegiatan tersebut, kamu akan di bawa terbang seperti Iron Man karena kekuatan tembakkan airnya.
Mega proyek Arab Saudisaat ini tengah gencar-gencarnya melakukan pembangunan. Proyek ambisius yang seakan tak ada habisnya dibangun. Ini terjadi setelah kepemimpinan defacto negara itu jatuh ke tangan Putra Mahkota dan Perdana Menteri (PM) Mohammed Bin Salman (MBS). Dengan visi 2030, MBS menargetkan diversificassi pendapatan negara, dari mintam ke pariwisata. Tidak hanya “Ka’bah baru” alias Mukaab yang akan mereka bangun, ada juga Neom, Pulau Surga, dan lain sebagainya yang sedang direncanakan oleh pemerintah Arab Saudi.
1. ‘Ka’bah baru’ alias Mukaab
Dalam update terbaru pekan ini, Arab Saudi dikabarkan akan membangun pusat kota modern terbesar di dunia di ibu kota Riyadh. Pembangunan proyek awal telah disahkanMBS Kamis akhir pekan lalu. Pusat kota itu merupakan proyek teranyar Perusahaan pengembangan Murabba Baru (NMDC) yang didukung Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi. Proyek yang langsung dipimpin MBS itu terletak di antara jalan Raja Salman dan Raja Khalid di barat laut Riyadh dan ditarget selesai pada tahun 2030.
Mengutip Saudi Press Agency (SPA),pembangunan akan dimulai di area seluas 19 km persegi. Proyek ini akan menawarkan lebih dari 25 juta meter persegi luas lantai. Bangunan terdiri dari 104.000 unit hunian, 9.000 kamar hotel, lebih dari 980.000 meter persegi ruang ritel. Ada pula 1,4 juta meter persegi ruang kantor, 620.000 meter persegi aset rekreasi, serta 1,8 juta meter persegi ruang fasilitas komunitas. Dan salah satu yang menarik adalah pembangunan The Mukaab. Ini ada bangunan berbentuk kubus setinggi 400 meter, lebar 400 meter, dan panjang 400 meter.
“Salah satu yang menarik dari pengembangan ini adalah struktur Mukaab, yang digambarkan sebagai tujuan imersif pertama di dunia yang menawarkan pengalaman yang diciptakan oleh teknologi digital dan virtual dengan holografi terbaru,” tulis Business Traveler.
“Bentuk kubik Mukaab akan terinspirasi oleh gaya arsitektur Najdi modern, yang juga digunakan dalam pengembangan proyek giga Diriyah di Riyadh,” tambahnya mengutip proyek lain senilai US$63,2 miliar dan terkait situs Warisan Dunia UNESCO di Distrik At-Turaif di negara itu.
Mukaab ini sendiri akan mencakup sebuah menara di atas landasan spiral. Sebuah struktur yang menampilkan luas lantai 2 juta meter persegi juga akan menjadi tujuan perhotelan premium, termasuk atraksi ritel, budaya dan wisata. Di dalamnya ada pula unit perumahan dan hotel, ruang komersial, dan rekreasi. Dilansir di laman yang sama, proyek ini diharapkan bisa menggaet wisatawan mancanegara dan mendatangkan 180 miliar Saudi Real ke PDB non minyak kerajaan selain menciptakan 334.000 pekerjaan langsung dan tidak langsung ke warga.
Hal sama juga dimuat Middle East Monitor. Namun ini banyak dicemooh oleh pengguna media sosial, salah satunya karena kemiripannya dengan bangunan suci umat Muslim Ka’bah.
“Membangun Ka’bah baru yang secara eksklusif ditujukan untuk kapitalisme agak terlalu sulit,” kata reporter Intercept Murtaza Hussain.
“Tampaknya (putra mahkota) sedang membangun Ka’bahnya. Apakah dia akan menegakkannya sebagai kiblat baru bagi para jamaah?” cuit akademisi Asad Abu Khalil.
2. NEOM
Neom merupakan sebuah kota baru yang sedang dibangun di wilayah Provinsi Tabuk di tepi Laut Merah. Nantinya, zona NEOM akan membentang seluas 26.500 kilometer persegi. NEOM dirancang sebagai kota pintar futuristik. Ini akan didukung oleh energi bersih dan tidak memiliki mobil atau emisi karbon.
Proyek giga ini senilai US$ 500 miliar. NEOM akan diperlakukan sebagai negara di dalam negara. Nantinya, NEOM akan memiliki zona ekonomi dan otoritasnya sendiri. Sehingga terpisah dari aturan yang mengatur wilayah kerajaan lainnya.
“Orang yang tinggal di sana tidak akan disebut sebagai orang Saudi tetapi akan disebut dengan sebutan ‘Neomians’, dan pembangunan tersebut direncanakan untuk memiliki jutaan penduduk pada tahun 2030,” kata Kepala Proyek Pariwisata Andrew McEvoy mengatakan kepada The National di 2022.
3. Laut Merah Pulau Surga
Proyek Laut Merah sendiri telah mendapatkan kontrak bernilai miliaran riyal yang diberikan karena terus maju dengan konstruksi. Proyek ini akan terdiri dari 50 resor, menawarkan hingga 8.000 kamar hotel dan lebih dari 1.000 properti hunian di 22 pulau dan enam lokasi daratan. Destinasi ini juga menampilkan ngarai gunung, gunung berapi yang tidak aktif, dan situs budaya dan warisan kuno. Sindalah disebut juga ‘pulai surge’ diyakini terkait proyek ini.
“Proyek ini diharapkan menghasilkan 22 miliar riyal pendapatan setiap tahun pada tahun 2030 dan 464 miliar riyal dalam pendapatan kumulatif melalui siklus konstruksinya dan 10 tahun beroperasi secara stabil pada tahun 2040,” menurut laporan keberlanjutan perdana The Red Sea Development Company.
Fase satu dari Proyek Laut Merah dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2023. Fase kedua dimulai setelahnya sengam mencakup pengembangan empat atau lima pulau tambahan. Perusahaan Pengembangan Laut Merah pada bulan Mei mengatakan sedang mengevaluasi lokasi dan jenis pengalaman yang akan melengkapi fase pertama. Keputusan akan dibuat pada akhir tahun.
“Sementara itu, bandara khusus tujuan wisata ‘hampir selesai’ di sisi udara dan fase pertama diharapkan dapat menyambut penumpang awal tahun depan,” kata para pejabat.
4. Amaala
Melansir Saudigazette, Selasa (20/11/2018) Sang Raja dan Putra Mahkota yang juga ketua dewan pendiri dalam proyek Aamala bersama-sama menyaksikan presentasi visual dan ekonomi. Pengembangan secara objektif dalam menciptakan inovasi dan konsep unik yaitu turisme ultra-luxury yang berfokus pada kesehatan, meditasi, dan kehidupan yang sehat.
Pembangunan resort mewah di pantai Barat Laut Arab Saudi ini akan membatasi Neom dan Proyek Laut Merah. Ini merupakan bagian penting lain dari penggerak pariwisata kerajaan. Pengembangan tersebut akan menambah 2.500 kamar hotel dan 700 vila hunian pribadi. Juga akan ada area ritel dengan 200 outlet.
Amaala juga akan memiliki Triple Bay Yacht Club di Cagar Alam Pangeran MBS. Itu akan dirancang dengan design rumah tradisional Arab, yang mengambil eksterior putih halus dan palet bahan alami dan bersumber lokal, seperti batu, kayu, dan kulit.
“Kami mengantisipasi bahwa Amaala akan menjadi pusat internasional untuk kapal pesiar mewah, dan karena itu, klub kapal pesiar membutuhkan desain kelas dunia, dipengaruhi oleh elemen alam sekitar dan warisan Arab, dan didukung oleh komitmen kami terhadap keberlanjutan,” kata Kepala Eksekutif Amaala, John Pagano.
Arab Saudi sebelumnya telah menggabungkan dua pengembang milik pemerintah yang dimiliki oleh dana kekayaan negara. PIF serta Perusahaan Pengembangan Laut Merah dan Amaala, menjadi satu kesatuan untuk memotong biaya dan meningkatkan sinergi.
5. Ad-Diriyah
Terletak di pinggiran Riyadh, Ad Diriyah dianggap sebagai proyek warisan. Pengembangan senilai US$ 17 miliar akan mencakup beberapa resor mewah, termasuk merek hotel internasional utama.
Gerbang Diriyah I akan menampilkan 18 hotel dalam komunitas perkotaan tradisional serba guna yang akan dibuat dengan gaya arsitektur Najdi otentik. Ini identik dengan design khas desa-desa yang menggunakan bata lumpur dan plester yang sama seperti yang dilakukan ratusan tahun lalu.
Gerbang Diriyah II direncanakan sebagai pengembangan serba guna berskala Paris, berfokus pada pejalan kaki, dengan semua aset hiburan budaya. Gerbang Diriyah III akan memiliki aspek perumahan yang besar.
Mega proyek warisan itu senilai US$ 50,6 miliar. Ini menargetkan 27 juta pengunjung domestik dan internasional pada tahun 2030.
6. Qiddiyah
Dibangun di pinggiran Riyadh, proyek ini adalah tentang hiburan. Ini mencakup taman hiburan Six Flags, lapangan golf, dan kompleks seni. Proyek memakai dana Qiddiya Investment Company. Perusahaan memberi kontrak senilai US$ 746,6 juta kepada perusahaan patungan Alec Saudi Arabia Engineering dan Contracting dan El Seif Engineering Contracting untuk pembangunan taman hiburan air pertama dan terbesar di kawasan itu.
Taman ini akan berdiri di atas tanah seluas 22,5 hektar dan akan menjadi rumah bagi 22 wahana dan atraksi, termasuk sembilan yang akan menjadi ‘yang pertama di dunia’. Ini akan mencakup sembilan zona, terinspirasi oleh hewan yang menghuni daerah sekitar Qiddiya.
Beberapa wahana telah dirancang untuk menggunakan air 75% lebih sedikit dibandingkan dengan yang lebih konvensional di taman air lainnya. Pada tahun 2030, Qiddiya berharap dapat menarik hingga 17 juta pengunjung setiap tahunnya.
source : cnbc dan okezone
Agen Travel Umroh Surabaya terpercaya dengan pembimbing terbaik, menjadikan perjalanan ibadah Anda lebih bermakna.