Apa sejarah Padang Arafah?
Padang Arafah menjadi tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa. Nabi Adam saat diturunkan di bumi berada di Pulau Sandib atau Sri Langka dan Hawa berada di Arabia. Setelah beberapa lama saling mencari, Nabi Adam dipertemukan dengan Siti Hawa di Padang Arafah.
padang arafah tempat berkumpulnya jamaah haji
Padang Arafah adalah tempat berkumpulnya jamaah haji yang datang dari berbagai penjuru dunia, oleh karena itu para jamaah haji selalu berkumpul di padang arafah
Di situ tidak ada toko, tidak ada pasar apalagi tempat tinggal tapi yang ada hanyalah sejumlah bangunan yang digunakan jutaan jama’ah dari belahan dunia saat puncak haji.
Hamparan padang pasir seluas sekitar 5,5 x 3,5 kilometer tersebut juga sangat gersang, sekalipun beberapa lokasi ditumbuhi pepohonan dan ilalang yang tak terurus.
Memang ada beberapa bangunan di situ seperti masjid dan rumah sakit tapi bangunan-bangunan tersebut tertutup rapat saat puncak haji belum berlangsung.
Saat musim panas, suhu di padang itu terasa sangat menyengat badan.
Banyak rumput yang berwarna kuning yang menandakan mati kering.
Arafah yang menjadi sepenting-pentingnya syiar haji diambil dari kata “ta`aruf” yang artinya saling mengenal dan saling mengenal itu adalah menuju saling menolong.
Wukuf di padang Arafah bagi jama’ah calon haji hanya diberi kesempatan waktu sejak tergelincir matahari tanggal 9 Dzulhijjah memiliki arti sangat penting bagi jamaah.
Pada hari Arafah jamaah berbagai belahan dunia berkumpul di satu tempat ibadah haji
Saat berada di Arafah jamaah berpakaian ihram (putih tanpa jahitan) dengan melepaskan kebahagiaan dan kebanggaan keduniaan, menunjukkan sikap rendah diri kepada Tuhannya.
Juga pengakuan dosanya dinyatakan kepada Tuhan, permohonan ampun dan segala dosa dipanjatkan kepada Tuhan.
Pelaksanaan wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah 1443, bertepatan jatuh di hari Jumat. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara melalui saluran WhatsApp, menyampaikan kepada tim Humas Kanwil merasa haru dan bahagia bisa bersama-sama dengan umat Islam dari seluruh dunia, berada di padang Arafah melaksanakan Wukuf. Terlebih khusus bisa melaksanakan bersama dengan Jama’ah Haji Indonesia dari Maluku Utara.
Berdasarkan buku ‘Mecca the Blessed & Medina the Radiant oleh Seyyed Hossein Nasr, Padang Arafah menjadi tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa. Dituliskan bahwa, Nabi Adam saat diturunkan di bumi berada di Pulau Sandib atau Sri Langka dan Hawa berada di Arabia.
Setelah beberapa lama saling mencari, Nabi Adam dipertemukan dengan Siti Hawa di Padang Arafah. Kisah ini pun menjadi keajaiban di Padang Arafah karena merupakan bagian penting dalam sejarah pertemuan manusia pertama dengan pasangannya.
Kemudian, di masa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam Padang Arafah dijadikan sebagai salah satu lokasi rukun dalam ibadah haji. Setiap tanggal 9 Dzulhijjah, para jamaah akan mendatangi Padang Arafah dan berdiam diri di sana dari matahari sudah tergelincir dari tengah hari hingga terbitnya fajar di 10 Dzulhijjah.
Sementara itu, dalam buku ‘Haji dan Umrah’ karya M Quraish Shihab, nama Arafah diambil dari kata yang memiliki arti ‘mengenal’ atau ‘mengakui’. Sebab, di lokasi ini setiap manusia harus mengenal jati dirinya dan menyadari setiap dosa yang telah diperbuat.
Padang Arafah memiliki wilayah yang sangat luas. Diperkirakan luasnya mencapai 12 juta meter persegi. Kapasitasnya tecermin dari jumlah jamaah haji biasanya mencapai 2,5 juta per tahun.
Terdapat masjid di Padang Arafah bernama Masjid Namirah
Dikutip dari buku ‘Aku Datang Memenuhi Panggilan-Mu: Panduan Doa dan Ibadah’ karya Freddy Rangkuti dan Siti Haniah, masjid ini hanya dibuka sekali dalam setahun atau saat bertepatan dengan ibadah Wukuf di Padang Arafah.
Masjid Namirah bukan termasuk tempat wukuf. Walaupun begitu, seluruh padang Arafah merupakan tempat Wukuf sehingga tidak disyariatkan untuk naik ke Gunung Arafah, khususnya saat berdesak-desakan. Apalagi, kondisi Padang Arafah sekarang ditumbuhi banyak pepohonan sehingga membuat udara sejuk.
Lebih lanjut, Jama’ah Haji Sangat bersyukur dan berbahagia saat ini waktu yang telah ditentukan oleh kita semua ada ditempat ini, Padang Arafah untuk menjalankan ibadah haji. Betapa banyak dosa yang telah kita perbuat kepada Allah SWT, kepada sesama manusia, kesalahan isteri kepada suami, kesalahan suami kepada isteri, anak kepada orang tua, dengan memohon ampunan dan ridha Allah SWT semuanya diampuni Allah SWT.
Padang arafah adalah tempat yang di gunakan berkumpulnya jama’ah haji.
Padang Arafah adalah tempat berkumpulnya jamaah haji yang datang dari berbagai penjuru dunia.
Jamaah haji sedang berkumpul di padang arafah. oleh karena itu, para jamaah bisa berdoa disana.
Baca juga : kota thaif dan sejarahnya