Dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh memang identik dengan cuaca panas dan aktivitas berat, yang kita tahu Arab Saudi sendiri termasuk iklim gurun (gurun kering dan panas) yang memiliki resiko gampang terkena dehidrasi. sedangkan penyelenggaraan haji tahun ini bertepatan dengan musim panas di Arab Saudi. Suhu harian di Makkah tergolong sangat panas, rata-rata di atas 40 derajat celcius. Suhu di Madinah dalam beberapa hari terakhir ini bahkan lebih panas lagi.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Arsyad Hidayat mengatakan bahwa Kementerian Agama telah melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi potensi jamaah mengalami dehiderasi. Sejumlah upaya tersebut antara lain dengan memberikan tambahan air minum pada layanan katering. Kalau sebelumnya air minum yang diberikan kepad ajamaah haji 2 botol (isi per botol 330 ml), pada musim haji tahun ini ditambah satu lagi sehingga menjadi tiga botol.
Upaya lainnya, lanjut Arsyad, mewajibkan setiap pemilik pemondokan untuk menyiapkan air minum, baik air putih biasa ataupun air zamzam. “Air minum ini disiapkan pada dispenser dengan rasio satu galon untuk 20 orang,” tegas Arsyad saat memberikan sambutan pada Malam Ta’ruf di Kantor BPHI Daker Makkah, Kholidiyah, Rabu (26/08) malam.
Hadir pada kesempatan ini, Ketua PPIH Arab Saudi A. Dumyati Basori, Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi Mawardi Edy, Kadaker Makkah Arsyad Hidayat, Para Kepala Seksi Daker Makkah, Para Kepala Sektor Daker Makkah, Tim Percepatan CJI BPIH Arab Saudi, serta para petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Makkah.
Upaya lain yang dilakukan Kemenag dalam mengantisipasi jamaah alami dehidrasi adalah memberikan air minum sebanyak empat botol (isi perbotol 330ml) kepada jamaah saat memasuki Arafah. “Di Arafah juga diberi makan malam. Setiap makan diberikan 2 botol air dengan kapasitas 330 ml,” tuturnya.
“Ini upaya yang dilakukan supaya jamaah haji bisa terbantu dalam menjaga diri dari dehidrasi dengan banyak mengkonsumsi air,” tandasnya.
source : www.detik.com