Seperti apakah ciri-ciri Haji Mabrur menurut islam? Mabrur dalam kamus besar bahasa indonesia adalah diterima Allah dan baik. Jadi, secara bahasa haji yang Mabrur adalah haji yang diterima baik oleh Allah SWT. Sedangkan pengertian menurut syar’i, haji mabrur merupakan haji yang melaksanakan ibadahnya sesuai petunjuk Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW dengan menjalankan syarat, kewajiban, rukun serta menjauhi yang dilarang dan tidak diperkenankan.
Ganjaran atau balasan yang diberikan oleh Allah SWT kepada haji Mabrur adalah Surga. Hal tersebut sudah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah Hadits Riwayat Bukhari. Penyematan kata mabrur juga merupakan hak perogratif Allah. Akan tetapi ada tanda-tanda yang menunjukan bahwa haji akan diterima baik oleh allah atau mabrur. Berikut ini adalah ciri-ciri utama Haji Mabrur:
- Menebarkan kedamaian kepada orang-orang disekitar
Hadits riwayat Ahmad meriwayatkan, ada salah satu sahabat Nabi yaang berkata kepada Rasulluah “Wahai rasulullah, apa itu haji mabrur?” Rasulullah pun menjawab “memberikan makanan dan menebar kedamaian”. Berdasarkan hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa haji yang mabrur adalah memberi makanan kepada yang tidak mampu dan memberikan kedamaian kepada orang-orang disekitarnya.
- Berbicara dengan sopan santun
Ciri haji Mabrur selanjutnya adalah berbicara dengan sopan santun. Dalam sebuah riwayat lain, Rasulullah pernah ditanya tentang ciri haji yang mabrur. Didalam hadits tersebut rasulullah menjawab “memberi makanan dan santun dalam berkata”. Bukan hanya menebar kedamaian, seorang haji Mabrur harus santun dalam berkata.
- Mempunyai kepedulian sosial
Dalam kedua riwayat Rasulullah sebelumnya, Nabi Muhammad telah menjawab dan menjelaskan kepada para sahabat nabi, bahwa ciri haji yang mabrur itu memberi makanan. Berdasarkan jawaban Rasulullah bahwa seorang haji mabrur haruslah memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Salah satu kepedulian tersebut ialah memberi makanan orang- orang disekitarnya.
- Menghindari Perbuatan maksiat
Ciri haji yang terakhir ini adalah menghindari perbuatan maksiat. Dalam hadits riwayat muslim, dikisahan Nabi muhammad SAW bahwa haji mabrur adalah yang mengerjakan ibadah haji, dan menghindari perbuatan fasats dan fusuq. Maka ia akan dikembalikan dimana saat dia dilahirkan oleh ibunya. Fasats artinya adalah perbuatan yang keji dan tidak senonoh. sedangkan fusuq memiliki makna perbuatan maksiat dan menodai keimanan. Beerdasarkan riwayat tersebut daapat disimpulkan seorang haji yang mabrur adalah mampu menghindari perbuatan yang keji dan maksiat, baik dalam pikirannya maupun perbuatannya.
Nah itulah ke-empat ciri-ciri haji mabrur yang dapat dilihat pada seseorang yang baru melaksanakan haji. Dapat dipahami secara umum, Haji mabrur sendiri adalah seseorang yang sepulang dari melaksanakan ibadah haji dan dapat menjadi pribadi yang lebih baik, baik perkataan, pemikiran dan perbuatan. Agar menjadi haji yang mabrur, anda harus melaksanakan syarat, rukun, dan kewajiban serta melaksanakan ibadah haji dengan penuh rasa khidmat dan semata-mata mengharap ridha dari Allah SWT.