
Dalam tradisi Islam, siwak bukan hanya sekadar alat pembersih gigi, tetapi juga bagian dari sunnah Nabi Muhammad SAW. Beliau sangat menganjurkan umatnya untuk bersiwak karena dapat menjaga kebersihan mulut, terutama sebelum beribadah. Sejumlah ulama besar membahas keutamaan siwak dalam risalah mereka. Di antara yang tertua adalah karya Yuhanna bin Masawah (w. 854 M) dan Hunay bin Ishaq (w. 873 M).Bahkan, ulama Mazhab Hanafi, Yusuf al-Qaduri, menegaskan bahwa hukum bersiwak adalah sunah muakkad (sangat dianjurkan).
Oleh sebab itu bersiwak juga di gemari di arab saudi karena manfaatnya,bahkan medis pun menyetujui bahwa Medis melihat siwak memiliki manfaat untuk kesehatan mulut dan gigi.
Dilansir dari laman thisisatoothbrush.com dalam artikel “The siwak is a natural toothbrush” diesebutkan bahwa selama bertahun-tahun, peneliti gigi dan publikasi medis telah mempelajari sifat antibakteri alami yang ditemukan pada siwak.
Beberapa dari penelitian ini mengungkapkan bahwa jika digunakan dengan benar, siwak dapat berdampak positif pada kebersihan mulut dan gigi.
Bahkan kandungannya pun gak main-main keampuhan siwak menjaga kesehatan mulut ternyata sejalan dengan temuan medis modern.
Batang siwak mengandung berbagai zat aktif, seperti:
- Alkaloid, silika, sodium bikarbonat, chloride dan fluoride: membantu mencegah gigi berlubang.
- Vitamin C, kalsium, sulfur, dan tannin: memperkuat jaringan gigi dan gusi.
source : www.detik.com





