Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud” (QS. Al Baqarah: 125).
HAJI ITU PANGGILAN, DIPANGGIL, ATAU TERPANGGIL ?
Untuk memudahkan memahami kata di atas, kita sandingkan saja padanan perubahan kata “panggil” dengan “daftar” : “panggilan, dipanggil, terpanggil” dengan “daftaran, didaftar, terdaftar”.
Untuk jadi “Terdaftar”, kita harus daftar terlebih dahulu seteleh kita tahu adanya pengumuman pendaftaran dan kita juga harus pastikan bahwa kita sudah ada didaftar. Begitu juga sebelum kita jadi “Terpanggil” tentu kita harus merespon panggilan agar kita bisa dipanggil dan masuk daftar Terpanggil.
Allah sudah menyebarluaskan panggilan atau undangan ini kepada seluruh umat manusia. Undangan ini sudah dibuat oleh Allah dan disebarluaskan untuk hambaNya sejak ribuan tahun lalu oleh Nabi Ibrahim AS dan dilanjutkan oleh Rasulullah SAW, undangan ini akan tetap ada sampai akhir zaman.
Panggilan yang satu ini adalah sebuah “inisiatif” yang didasari keimanan dan taqwa, yang ‘mengharuskan’ diri untuk mau hadir, ‘harus’ bisa hadir, ‘harus’ merasa tidak enak jika tidak hadir. Memang benar-benar tidak ada pilihan lagi bagi yang berkesempatan. Harus hadir. Urusan undangan yang satu ini kaitan tanggung jawabnya lebih berat daripada sekedar ‘tidak enak’ pada si Pengundang. Tidak semudah itu pula lantas kita ‘bisa’ menghubungi si Pengundang dan dengan enteng memohon maaf atas ketidak hadiran kita karena bermacam alasan-alasan tertentu.
Menghilangkan Kefakiran dan Penghapus Dosa
Keistimewaan umroh yang pertama adalah menghilangkan kefakiran dan penghapus dosa. Umroh menghilangkan kemiskinan ini juga sudah tertuang sebagaimana mestinya dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. Tirmidzi).
Jadi ketika melakukan ibadah umroh, Anda tidak perlu khawatir jika Anda akan kehabisan harta. Malah sebaliknya, Allah akan mencukupkan harta yang Anda miliki. Bahkan setelah melaksanakan ibadah umroh, rezeki Anda akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.
Jika melihat dari hadits di atas, selain dihilangkan dari kefakiran, Anda juga akan dihapuskan dosa-dosanya. Jadi sepulangnya Anda dari tanah suci, Anda akan merasa lebih tenang dan bahagia.