Paket
Fasilitas
Galeri
Chat me
Arofah Adalah Sebaik-Baik Tempat Dan Waktu, Akankah Kita Datangi Dengan Sebaik-Baik Keadaan Diri?

Arofah Adalah Sebaik-Baik Tempat Dan Waktu, Akankah Kita Datangi Dengan Sebaik-Baik Keadaan Diri?

Oleh : Heri Latief
Pelayan KBIHU NH

Terdapat sebuah aforesma menggugah yang didedah syaikh Ibn Athaillah dalam kitab Al-Hikamnya : ”sebaik-sebaik waktumu, adalah saat engkau sanggup menyaksikan KETIADAANMU, dan engkau kembali pada KEHINAAN dirimu”

Ketiadaan adalah kesadaran bahwa tiadanya peran apapun pada diri kita dalam hidup ini. Termasuk hadirnya kita pada gelaran agung Wukuf Arofah. Secara lahiriah memang untuk sampai ke Padang Arofah, ada sejumlah uang yang kita keluarkan, ada tenaga dan waktu yang kita korbankan. Tapi sejatinya, semua itu tidaklah benar-benar milik kita. Rizky, kesehatan, bahkan hidayah yang membuat Anda tidak pelit harta dan membuat Anda berkeinginan besar hadir dalam jamuan Agung Arofah, tidak ada setitikpun kecuali semua dari Allah.

Anda hanya hamba terpilih dari sekian hamba yang belum terpilih. Yang diberi rizky, yang diberi kekuatan, juga diberi hidayah, lalu datang ke arofah. Lalu diperkenankan Anda berdoa. Lalu doa anda dijanjikan diterima dan dikabulkan olehNya. Sekali lagi, renungkan mana coba peran Anda dalam takdir indah ini?

Adapun kehinaan diri, adalah kesadaran kita atas ketakmampuan kita memenuhi hak-hak Allah sepenuhnya. Waktu-waktu kita selalu berisi dengan satu diantara dua keadaan ini : “sedang mengulangi maksiat ATAU sedang taat tapi tidak sempurna”.

Arofah yang sebentar lagi kita dalam jamuannya, telah menawarkan status tempat terbaik. Juga menghamparkan waktu sebagai waktu terbaik. Malaikat dikumpulkan bersesak sesak memenuhi langit arofah untuk meminta apa yang kita minta, memohon apa yang kita mohonkan. Maka akankah kita mendatanginya dengan keadaan diri terbaik atau datang dengan ala kadarnya?

Ego, keakuan, merasa mulia, merasa sudah baik, adalah hijab yang boleh jadi meruntuhkan segala peluang kemuliaan yang terhampar di depan mata kita saat ini.

Saudaraku. Mari datangi arofah sebagaimana pesan indah penulis Al-Hikam di atas. ”sebaik-sebaik waktumu, adalah saat engkau sanggup menyaksikan KETIADAANMU, dan engkau kembali pada KEHINAAN dirimu”

Menyelami KETIADAAN DIRI akan membuahkan rasa syukur tiada tara. Sedangkan menyadari KEHINAAN DIRI akan membuahkan istighfar dan taubat.

Alangkah beruntungnya, seorang hamba manakala di satu sudut padang arofah. Dari bergesernya matahari siang, sampai jelang terbenamnya, hatinya terpenuhi dengan syukur dan taubat. Ia ada dalam kesibukan, kecamuk di dada, remuk redam hatinya antara melihat karunia Allah yang begitu besar diberikan kepadanya, di sisi lain ia melihat dirinya yang begitu hina dina🥹. Semoga hamba beruntung itu adalah kita.

Mekkah Mukarromah,
8 Dzulhijjah.

Merawat Hormon Bahagia, Install Ulang Pikiran, untuk Sebuah Kemabruran

Merawat Hormon Bahagia, Install Ulang Pikiran, untuk Sebuah Kemabruran

Oleh : Anandyah RC, S.Psi (Jamaah KBIH Nurul Hayat)

Haji 2025, menorehkan catatan luka besar dalam pengelolaannya. Nasib Jamaah Haji menjadi taruhannya. Dalam situasi yang penuh ketidakpastian, Jamaah Haji harus berjuang untuk tetap menjaga kesucian niat menunaikan rukun Islam yang kelima ini.

Melaksanakan ibadah haji di tanah suci adalah impian, harapan setiap mukmin untuk menyempurnakan pengabdian, ketundukan kepada Ilahi Rabbi sebagai seorang abdullah, hamba Allah.

Kebahagiaan menyelimuti segenap penjuru relung-relung hati tatkala undangan sebagai tamu Allah itu menghampiri.

Situasi dan kondisi yang penuh kejutan-kejutan saat ini, hampir dipastikan membuat kebahagian itu sedikit banyak tercerabut dari hati. Berganti dengan kekecewaan, kegelisahan, ketakutan, kekhawatiran, dll.

Tentunya kondisi ini sangat mempengaruhi kesehatan mental para jamaah haji. Tak jarang stress berkepanjangan tersebut menimbulkan gangguan psikis, menurunnya kesehatan fisik, bahkan berujung pada kematian.

Kita memang tidak bisa mengubah aturan, situasi dan kondisi yang terjadi saat ini. Karena kita bukan siapa-siapa. Namun kita memiliki kekuasaan dan hak prerogatif untuk bisa mengubah situasi dan kondisi diri kita, pikiran kita, perasaan kita, tindakan kita agar tetap dalam gelombang bahagia.

Apa yang ada dalam diri kita, yang kita miliki, pikiran, hati adalah potensi termahal, anugerah ilahi yang tak ternilai harganya. Kita memiliki kemampuan untuk mengelola potensi tersebut menjadi seperti apa yang kita inginkan. Pikiran yang positif melahirkan perasaan positif serta mendorong seorang mukmin untuk bertindak positif.

Allah menciptakan seluruh sistem tubuh kita dengan mekanisme kerja yang luar biasa. Saling terkoneksi antara satu dengan yang lain. Otak adalah anugerah Allah yang memiliki kemampuan yang dahsyat dan pusat dari seluruh sistem tubuh.

Otak memiliki fungsi menangkap pesan, menerima dan mengelola pesan, serta menghasilkan respon. Baik respon fisiologis maupun psikis pada diri kita.

Otak memproduksi hormon-hormon yang mempengaruhi berbagai fungsi tubuh yang ada dalam diri manusia.

Hormon adalah senyawa kimia yang diproduksi oleh sistem endokrin yang terdiri dari beberapa kelenjar dalam tubuh. Manusia memiliki berbagai jenis hormon, yang masing-masing memiliki peran penting dalam menunjang kinerja tubuh.

Salah satu fungsi hormon adalah mengatur suasana hati.
Hormon bahagia (dopamin, oksitosin , serotonin, endorfin) merupakan hormon yang mempengaruhi kesehatan psikologis atau mental kita.

Tidak hanya kesehatan fisiologis, kesehatan mental memiliki arti penting bagi kelangsungan hidup manusia. Kesehatan mental itu mempengaruhi bagaimana kita berinteraksi dengan Rabb kita, bagaimana kita menjalin hubungan komunikasi dengan manusia, bagaimana kita menentukan orientasi hidup, membuat berbagai alternatif pilihan hidup mengambil keputusan, menemukan jalan keluar atas setiap problema hidup dll.

Maka memiliki mental yang sehat itu adalah keutamaan yang harus senantiasa dijaga.

Menghadapi situasi haji tahun ini kita harus memiliki usaha ekstra untuk menjaga mental agar tetap berada pada jalurnya ( on the track) sehat dan positif. Agar kita bisa melaksanakan setiap amaliyah tahapan haji dengan optimal.

Marilah kita ubah, perbaharui kembali pikiran kita. Berpikir positif dengan mensyukuri nikmat-Nya sekecil apapun, menjauhi segala prasangka buruk, berbuat positif kepada sesama agar hormon bahagia selalu penuh terisi (full tank)

Hormon bahagia adalah modalitas bagi tubuh & raga tetap dalam keadaan prima, sehat wal’afiat.
Jelang armuzna, rawatlah hormon bahagia ini dengan tetap menjaga agar tubuh tetap ternutrisi, biarpun nafsu makan mulai menurun.
Lakukan olahraga ringan, jalan-jalan pagi di depan hotel, menjalin silaturahmi dengan jamaah haji lainnya, membaca kembali keutamaan-keutamaan dan pahala orang berhaji, tingkatkan dzikir, perbanyak doa, mendekat sedekat-dekatnya pada Allah.

Semoga setiap ikhtiar, setiap doa, berbalas kemabruran. Raih ampunan dan cintanya di Armuzna .
Ya Rabb, jadikanlah setiap gerak langkahku dalam proses Haji ini menjadi terasa nikmat 🤲🤲

Semangat jamaah haji Indonesia ✊✊

Wassalam

#haji2025
#hajibahagia
#Nurul Hayat

 

Drama Romantis “Ibrahim & Hajar” Masa Kini: Bekal Menuju Armuzna

Drama Romantis “Ibrahim & Hajar” Masa Kini: Bekal Menuju Armuzna

Oleh: Firman Arifin
Dosen PENS, Jamaah Haji 2025, KBIH Nurul Hayat

H-1 Armuzna.
Hari besar itu hampir tiba. Wuquf di Arafah, titik puncak haji yang menjadi tempat berkumpulnya harap, taubat, dan pengakuan tertinggi seorang hamba di hadapan Rabb-nya.

Di tengah keheningan kamar hotel, dalam suasana menanti hari yang super istimewa, teringat kembali satu nasihat menyentuh dari Ustadz Muhammad Sholeh Drehem saat silaturrahim ke rumah bersama keluarga: “Jadilah Ibrahim dan Hajar di masa kini. Jangan hanya fokus pada rukun dan wajib haji, kesehatan fisik, tapi kuatkan pula ruh, adab, dan relasi selama ibadah.” Lalu beliau mengajak kami merenungi QS Al-Baqarah:197, tentang tiga larangan utama selama haji: Rafats, Fusuq, dan Jidal.

Tiga penjaga agar haji ini tidak sekadar sah, tapi benar-benar membekas dan mabrur.

Pertama, Menahan Rafats. Saling Menjaga Kesucian

Rafats adalah segala hal yang mengarah pada syahwat, ucapan tak senonoh, atau candaan suami istri yang tak pada tempatnya.

Kami belajar untuk menjaga batas. Kami memilih menyampaikan cinta melalui doa, bukan sentuhan. Melalui senyum yang menguatkan, bukan rayuan yang menggelincirkan.

Ibrahim dan Hajar masa kini pun bisa romantis, tapi dalam versi yang lebih tinggi: Romantis karena saling menjaga kesucian ibadah.

Seperti pagi tadi, ketika kami berjalan melewati keramaian, tanpa sengaja, mata ini terarah pada sesuatu yang “menarik” seperti magnet.

Istriku berbisik pelan, lembut namun tegas, “Wahai Ibrahimku… jaga pandangan mata.”

Aku tersentak, lalu menunduk, tersenyum kecut dan malu.
Lalu kujawab perlahan, “Astagfirullah… terima kasih, Hajarku.”
“Kau bukan hanya penyejuk mata, tapi penjaga jalanku menuju mabrur.”

Kami tertawa kecil. Tapi hati kami tahu, itu bukan hal sepele.
Itulah cinta yang benar, saling mengingatkan, bukan saling menyudutkan. Saling menuntun, bukan saling menghakimi.

Kedua Menjauhi Fusuq. Saling Mengingatkan dalam Taat

Kami menyadari bahwa fusuq bisa datang dalam bentuk paling kecil; membentak saat capek, melengos saat kesal, atau lupa bersyukur atas layanan petugas haji.

Lalu kami ingat.
Setiap langkah di tanah suci ini adalah bagian dari pengabdian.
Maka tak layak ada keluhan. Apalagi maksiat.

Hajar tidak pernah mengeluh saat ditinggal di padang tandus.
Ia justru berlari, mencari air dengan iman dan harap.
Kami pun ingin berlari, bukan dengan emosi… tapi dengan semangat taat bersama.

Ketiga Menahan Jidal. Saling Mengalah, Bukan Saling Menang

Jidal adalah pertengkaran, adu argumen yang menguras energi spiritual. Kami menyadari, ego mudah muncul saat tubuh lelah, antre panjang, atau salah ambil arah.

Tapi haji bukan tempat mencari menang.
Haji adalah ladang menanam sabar.

Jidal adalah percikan kecil dari ego yang tak dikendalikan.
Kadang bukan karena ingin bertengkar, tapi karena merasa kecewa. Dan justru di sanalah, haji mengajarkan makna pengendalian yang sesungguhnya.

Usai thawaf wajib malam hari kala itu. Saya tidak bersamai istri karena menemani jamaah lansia yang tertinggal.

Istri berbisik pelan, tapi sangat “terasa”.
“Katanya mau jadi Ibrahim untuk Hajarnya…
Tapi pas thawaf, aku justru sendiri.
Ibrahimku ke mana?”

Aku menatap penuh pengertian.
“Aku memang tak menggenggam tanganmu tadi…
tapi aku tetap mengelilingi Ka’bah dalam orbit yang sama.
Bedanya, aku berjalan lebih pelan, menemani yang hampir tumbang.”

Lalu menambahkan,
“Menjadi Ibrahim bukan soal selalu bersama,
tapi tentang tahu kapan harus mendampingi… dan kapan harus mendahulukan mereka yang paling lemah.”

Istri menunduk, menahan haru.
“Maafkan aku…
Ternyata aku belum setegar Hajar.”

Aku tersenyum lalu menimpali,
“Dan aku belum sekuat Ibrahim.
Tapi semoga kita saling menguatkan,
sampai thawaf terakhir kita… di surga nanti.”

Cinta yang terus bertumbuh di Tanah Suci

Kami ingin menjadi pasangan yang bukan hanya sampai ke Makkah…
Tapi juga sampai pada derajat mabrur bersama.

Menjadi Ibrahim dan Hajar masa kini. Yang saling menjaga, bukan saling menguji.
Yang sabar dalam kekurangan, dan syukur dalam kecukupan.
Yang tidak menuntut kesempurnaan, tapi saling menyempurnakan.

Semoga haji ini mengukir bukan hanya sejarah perjalanan,
tapi jejak kemabruran cinta,
yang terus tumbuh…
hingga ke surga.

Panas Ekstrem, Jemaah Calon Haji Diimbau Gunakan Payung

Panas Ekstrem, Jemaah Calon Haji Diimbau Gunakan Payung

Jakarta: Pemerintah Arab Saudi mengimbau seluruh jemaah calon haji 2025 untuk membawa dan menggunakan payung selama beribadah. Imbauan ini disampaikan menyusul meningkatnya suhu panas ekstrem di wilayah Tanah Suci.

Otoritas kesehatan menilai penggunaan payung dapat meminimalkan paparan langsung sinar matahari terhadap tubuh jemaah. Langkah ini dianggap sebagai upaya pencegahan terhadap risiko kesehatan, seperti sengatan panas atau dehidrasi.

Dikutip dari Gulf News, Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyatakan bahwa payung berperan penting sebagai alat pelindung cuaca. “Payung berfungsi sebagai pelindung utama terhadap stres panas dan sengatan matahari,” demikian bunyi pernyataan resmi.

Dalam data yang disampaikan, penggunaan payung disebut mampu menurunkan paparan sinar ultraviolet (UV) hingga 92 persen. Efektivitas perlindungan bergantung pada ukuran dan bahan payung yang digunakan.

Selain menggunakan pelindung diri, jemaah diimbau rutin mengonsumsi air putih dalam jumlah cukup. Cairan tubuh yang stabil sangat penting untuk mencegah kelelahan dan gangguan kesehatan lain akibat cuaca ekstrem.

Cuaca panas diprediksi masih akan berlangsung selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Namun menurut kalender hijriah, musim haji tahun-tahun berikutnya akan beralih ke periode yang lebih sejuk.

Imbauan ini merupakan bagian dari langkah preventif pemerintah Saudi untuk menjaga keselamatan seluruh jemaah. Edukasi dan informasi seputar kesehatan terus disampaikan kepada jemaah sejak kedatangan mereka di Tanah Suci.

(Arini Noviawati Gunawan)

Source : RRI 

Kabar Baik, Jemaah Haji Suami-Istri Beda Syarikah Bakal Gabung Sehotel di Makkah

Kabar Baik, Jemaah Haji Suami-Istri Beda Syarikah Bakal Gabung Sehotel di Makkah

Jakarta – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyampaikan kabar baik terkait nasib jemaah haji yang terpisah hotel dari pasangannya karena beda syarikah. PPIH menyebut pasangan seperti suami istri ataupun disabilitas dan pendamping, akan diinapkan sehotel meski beda syarikah.

Penggabungan itu dilakukan setelah PPIH menerbitkan edaran yang mengatur penggabungan pasangan jemaah haji yang terpisah dalam penempatan di Makkah. Edaran ini ditandatangani Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi.

“Edaran ini diterbitkan dalam rangka memastikan kenyamanan dan kemaslahatan jemaah haji Indonesia, khususnya pasangan suami dan istri, anak dan orang tua, serta jemaah lansia/disabilitas dan pendamping yang saat ini mengalami pemisahan tempat tinggal di Makkah,” kata Muchlis M Hanafi dalam keterangan tertulis, Minggu (18/5/2025).

Muchlis, yang juga Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, menyebut pemisahan hotel di Makkah antaranggota keluarga dalam satu kloter terjadi karena kebijakan berbasis syarikah atau perusahaan penyedia layanan haji. Menurutnya, kebijakan ini tidak dapat dihindari pada fase penempatan jemaah di Makkah.

“Dengan pertimbangan kemanusiaan, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi bersama delapan syarikah penyedia layanan bagi jemaah haji Indonesia telah menyetujui agar pasangan yang terpisah dapat digabungkan dalam satu hotel, tanpa mempersoalkan perbedaan syarikah, dan akan melakukan penyesuaian kartu Nusuk-nya,” ujarnya.

Dia meminta para Ketua Kloter melakukan pendataan terhadap jemaah yang termasuk dalam kategori pasangan terpisah, antara lain suami dan istri, anak dan orang tua, lansia/disabilitas dan pendamping. Ketua kloter diminta mencantumkan nama jemaah dan identitas syarikah masing-masing.

Data tersebut harus segera disampaikan ke sektor. Setelah itu, data akan diproses lebih lanjut oleh Daerah Kerja (Daker) Makkah dalam rangka penggabungan.

“Bagi jemaah yang sudah berhasil bergabung dengan pasangannya namun belum melapor secara resmi, agar melapor kepada Ketua Kloter untuk diteruskan ke sektor Daker Makkah,” ucap Muchlis.

“Hal ini penting agar keberadaan mereka tercatat oleh syarikah dan tidak menimbulkan kendala saat pergerakan dari Makkah ke Arafah pada 8 Dzulhijjah 1446 H,” ujarnya.

Muchlis M Hanafi meminta Kepala Daker Makkah bersama seluruh Kepala Sektor agar segera menunjuk penanggung jawab khusus untuk menangani proses penggabungan pasangan jemaah yang terpisah. Dia menyebut hal itu penting segera dilakukan untuk memastikan koordinasi berjalan efektif dan cepat.

“Proses penggabungan kembali jemaah yang terpisah agar diselesaikan dalam waktu maksimal 1×24 jam setelah kedatangan di Makkah,” tandasnya.

Sebagai informasi, jemaah haji Indonesia mulai datang ke Makkah sejak 10 Mei 2025. Mereka merupakan jemaah haji gelombang pertama yang terlebih dahulu menetap di Madinah. Ada lebih dari 47.014 jemaah yang sudah diberangkatkan dari Madinah menuju Makkah.

Selain itu, jemaah haji gelombang kedua juga sudah tiba di Makkah sejak Sabtu (17/5). Jemaah haji gelombang kedua mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah. Proses kedatangan jemaah gelombang kedua via Jeddah ke Makkah berlangsung hingga 31 Mei 2025.

Source artikel : detiknews 

Informasi Lebih Lanjut : KLIK WHATSAPP

Arab Saudi Tetapkan Gerbang Khusus Jemaah Umrah Ramadan

Arab Saudi Tetapkan Gerbang Khusus Jemaah Umrah Ramadan

 

Musim umrah Ramadan telah tiba. Otoritas Umum Perawatan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mengalokasikan gerbang khusus untuk memastikan kelancaran jemaah selama di Masjidil Haram.

Dilansir dari SPA, Rabu (5/3/2025), otoritas tersebut menetapkan pintu khusus untuk jemaah umrah. Di antaranya Gerbang Raja Abdulaziz 1, Gerbang Raja Fahd 79, Gerbang Umrah, dan Gerbang Al-Salam 19. Jemaah umrah juga bisa lewat Jembatan Al-Shubaika No. 64 dan Jembatan Ajyad No. 7, keduanya berada di lantai pertama.

Sementara untuk jemaah masjid bisa lewat Jembatan Ajyad, Jembatan Al-Marwah, Jembatan Al-Safa, dan beberapa anak tangga, seperti Tangga Al-Arqam, Tangga 74, Tangga 84, dan Tangga 91. Pintu gerbang yang ditetapkan untuk masuk adalah 69, 70, 71, 72, 73, 89, 90, 114, 121, dan 123.

Pihak berwenang juga menetapkan pintu masuk khusus ke tempat salat wanita melalui Pintu Gerbang 70, 85, 86, 87, dan 89, serta bagi penyandang disabilitas melalui Pintu Gerbang 68, 69, 89, 93, 94, 114, dan 123, serta jembatan Al-Marwah, Ajyad, Al-Safa, dan Al-Shubaika.

Adapun, Gerbang 7 dialokasikan untuk area salat jenazah dan Gerbang 5 untuk pintu keluar. Sementara, Gerbang 13 dan 14 hanya untuk keadaan darurat.

Pembagian akses masuk Masjidil Haram ini bertujuan mengelola arus jemaah dan untuk memastikan kenyamanannya.

“Langkah-langkah organisasi ini bertujuan untuk memastikan efisiensi tinggi dalam mengelola arus jemaah, meningkatkan kenyamanan para jemaah umrah dan jemaah selama bulan Ramadan yang penuh berkah,” lapor SPA.

Ramadan menandai puncak musim umrah tahunan di Arab Saudi. Jemaah dari berbagai belahan dunia berbondong-bondong memadati Masjidil Haram untuk menunaikan sunnah Rasulullah SAW tersebut.

Menurut sebuah hadits, umrah di bulan Ramadan memiliki keutamaan yang pahalanya setara ibadah haji. Nabi SAW bersabda,

فَإِذَا جاَءَ شهر رمضانَ فَاعتمِرِي فَإِنَّ عمرةَ فيِ رمضانَ تعدِلُ حجة

Artinya: “Jika datang bulan Ramadan, tunaikanlah umrah, karena umrah di bulan Ramadan seperti haji.” (HR Bukhari)

Arab Saudi menggunakan aplikasi terpadu untuk melayani jemaah umrah, lewat Nusuk. Setiap jemaah wajib mendaftar lewat aplikasi tersebut untuk kemudian mendapatkan izin umrah atau kunjungan.

source: www.detik.com

Umroh murah, mudah, dan terpercaya, klik :

Kondisi Mataf dan Tempat Sai Saat Umroh Awal Ramadhan 2025

Kondisi Mataf dan Tempat Sai Saat Umroh Awal Ramadhan 2025

 

Tawaf saat awal Ramadhan memang tidak sepadat 10 hari terakhir Ramadhan dimana mataf sangat padat bisa mencapai ratusan ribu orang & tawaf berdesakan. Thawaf awal Ramadan bisa sekitar 10 meter dari dinding Ka’bah, padahal di musim biasanya bisa merapat dan mengusap Rukun Yamani Ka’bah bahkan mencium Hajar Aswad. Hindari tawaf 1-2 jam sebelum maghrib (saat persiapan iftar) dan setelah Tarawih.

Namun demikian, kondisi umum rangkaian ibadah Umroh berjalan lancar dan tertib, hal tersebut didukung oleh banyaknya personel keamanan gabungan yang diterjunkan untuk menjaga ketertiban di Masjidil Haram. Setiap sudut masjid dijaga ketat oleh petugas.

Untuk mengelola arus jemaah dan memastikan kelancaran ibadah, otoritas Arab Saudi telah menetapkan tiga pintu khusus sebagai akses utama ke Mataf:

Pintu Raja Fahd (No. 79)
Pintu Ajyad (No. 3)
Pintu Umrah (No. 62)

Penggunaan gerbang-gerbang khusus ini diharapkan dapat mengarahkan dan mendistribusikan jemaah secara efektif, mencegah penumpukan massa di titik-titik tertentu, dan menciptakan lingkungan ibadah yang lebih nyaman dan khusyuk.

Selain itu, pihak berwenang juga telah menyiapkan pintu keluar khusus dari area Mas’a (lintasan antara Bukit Shafa dan Marwah) yang tersebar di lantai dasar dan lantai pertama melalui jembatan Al Shabika, Ajyad, dan Al Abbas. Hal ini bertujuan untuk memastikan pergerakan jemaah yang lancar dan tertib, terutama pada jam-jam sibuk.

Kunjungi Kantor NH Travel : Map Klik Disini

Jamaah Umrah Tak Kebagian Hotel saat Musim Dingin

Jamaah Umrah Tak Kebagian Hotel saat Musim Dingin

 

Jamaah dari berbagai belahan dunia yang melaksanakan ibadah umroh ke Tanah Suci saat ini tengah membludak. Sehingga, banyak jamaah yang telantar lantaran hotel-hotel di sana over kapasitas.

Menanggapi fenomena ini, Menteri Agama RI Prof KH Nasaruddin Umar pun meminta travel atau Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) agar bertanggung jawab terhadap jamaah yang diberangkatkannya.

Menurut dia, setiap travel yang memberangkatkan jamaah di Indonesia harus menjamin kenyamanan jamaah. Jika sampai menelantarkan jamaah, maka harus siap berhadapan dengan hukum.

“Ya harus bersiap-siap berhadapan dengan hukum,” ujar Prof Nasaruddin.

Seperti diketahui, Musim dingin di Arab Saudi membuat umat Islam dari berbagai belahan dunia berbondong-bondong melaksanakan ibadah umrah.

Di media sosial, tampak banyak jamaah yang telantar baik di Madinah maupun di Makkah. Tidak sedikit jamaah yang ditempatkan jauh dari kawasan haram.

Dilansir dari The News Strait Times, banyak jamaah yang berziarah ke Madinah yang tidak mendapatkan tempat yang layak. Bahkan, beberapa jamaah merasa “ditipu” oleh agen umroh yang gagal memenuhi janjinya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggaraan Haji Umrah dan Inbound Indonesia (Asphurindo), Muhammad Iqbal Muhajir mengatakan, banyaknya jamaah yang terlantar kali ini berada di luar kendali penyelenggara umroh.

“Tentunya ini merupakan hal yang di luar kendali kita semua. Kita sangat menyayangkan dengan banyaknya jamaah terlantar di Madinah dan di Makkah. Ini merupakan fenomena yang baru, dimana sekarang ada fenomena umrah musim dingin,” ujar Iqbal kepada Republika di Jakarta, Kamis (30/1/2025).

Menurut dia, banyak travel umroh yang melakukan pemesanan hotel secara online lalu tiba-tiba dibatalkan oleh pihak hotel lantaran over kapasitas. Sehingga, jamaah pun menjadi telantar.

Dia pun meminta kepada Kementerian Agama untuk menyikapi munculnya fenomena membludaknya jamaah umrah ini.

“Nah, ini betul-betul harus segera pemerintah, Kementerian Agama harus turun tangan bagaimana menyikapi umroh seperti ini sekarang,” kata Iqbal.

Sumber : https://khazanah.republika.co.id/

Bulan Suci di Tanah Suci: Tradisi “Sabilillah” hingga Pahala Setara Haji​

Bulan Suci di Tanah Suci: Tradisi “Sabilillah” hingga Pahala Setara Haji​

Sadar atau tidak, saat ini kita sudah menuju 64 hari sebelum Ramadhan lho, MashaAllah!

Ramadhan menjadi bulan yang dinanti-nanti oleh umat Islam di seluruh dunia. Saat Ramadhan, Allah Swt. akan melipatgandakan pahala setiap amal yang dilakukan di bulan Ramadhan; sholat wajib maupun sunnah, dzikir, bersedekah, dan ibadah lainnya.

Saat Ramadhan, teriakan kata “halal” saling bersahutan di jalanan Makkah dan Madinah. Masyarakat Arab Saudi secara cuma-cuma membagikan buah-buahan, makanan, maupun minuman kepada jamaah yang sedang melaksanakan ibadah di tanah suci. Kegiatan tersebut merupakan kebiasaan masyarakat Saudi Arabia saat bulan Ramadhan yang dikenal dengan nama “Sabilillah.” Sabilillah berarti “jalan Allah,” masyarakat setempat berbagi dan menyambut tamu-tamu Allah dengan bersedekah membagikan makanan gratis kepada para jamaah atau duyūfurrahmān (para tamu Allah), yang tidak hanya umum dilaksanakan di musim haji, tapi juga di bulan Ramadhan.


Keberkahan bulan Ramadhan menjadikan masyarakat Arab berbondong-bondong untuk bersedekah, khususnya kepada para jamaah umrah. Makanan yang dibagikan beragam, dari takjil hingga makanan berat. Bahkan, iftar di Masjid Nabawi disebut-sebut sebagai iftar terbesar di dunia.

Selain itu, tahukah kamu bahwa melaksanakan umrah saat bulan Ramadhan memiliki fadhilah yang luar biasa?

Dalam haditsnya, Rasulullah Saw. menyampaikan terkait keutamaan umrah di bulan Ramadhan. yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, dari Ibnu ‘Abbas ra.

فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِى فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ حَجَّةٌ

“Apabila Ramadhan tiba, berumrahlah, karena umrah di bulan Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256)

Dalam hadits lain juga disampaikan,

فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ تَقْضِى حَجَّةً مَعِى

“Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan seperti melaksanakan bersamaku.” (HR. Bukhari no. 1863)

Dengan mengetahui keberkahan umrah di bulan Ramadhan tersebut serta adanya tradisi masyarakat Saudi Arabia yang unik, semog dapat semakin meningkatkan niat dan perjuangan kita untuk dapat menjadi salah satu Tamu Allah di Rumah-Nya.

Daftar Umroh Ramadhan Klik Link dibawah ini :
https://nhumroh.com/lp-umroh-ramadhan-2025/

Mencari Travel Umroh Terbaik di Surabaya? Perhatikan Tips Ini!

Mencari Travel Umroh Terbaik di Surabaya? Perhatikan Tips Ini!

 

Bagi Anda warga Surabaya yang ingin menunaikan ibadah umrah, memilih travel umroh yang terpercaya dan berkualitas menjadi hal yang sangat penting. Dengan banyaknya pilihan travel umroh di Surabaya, tentu membuat Anda bingung untuk memilih. Artikel ini akan memberikan tips dan rekomendasi travel umroh terbaik di Surabaya, serta membahas hal-hal penting yang perlu diperhatikan sebelum memilih.

Mengapa Memilih Travel Umroh dari Surabaya?

Surabaya sebagai kota besar di Jawa Timur memiliki banyak sekali travel umroh yang menawarkan berbagai macam paket. Beberapa alasan mengapa banyak orang memilih travel umroh dari Surabaya, antara lain:

  • Akses Mudah: Surabaya memiliki bandara internasional yang memudahkan keberangkatan jamaah umrah.
  • Banyak Pilihan: Terdapat banyak travel umroh dengan berbagai paket dan harga yang bisa disesuaikan dengan budget Anda.
  • Layanan Prima: Banyak travel umroh di Surabaya yang menawarkan layanan yang sangat baik, mulai dari proses pendaftaran hingga selama perjalanan.

Tips Memilih Travel Umroh Terbaik di Surabaya

  1. Izin Resmi: Pastikan travel umroh yang Anda pilih memiliki izin resmi dari Kementerian Agama.
  2. Reputasi: Cari tahu reputasi travel umroh tersebut dengan membaca review dari jamaah sebelumnya.
  3. Paket Umrah: Bandingkan berbagai paket umrah yang ditawarkan, perhatikan fasilitas, hotel, dan lama perjalanan.
  4. Harga: Harga yang ditawarkan haruslah wajar dan sesuai dengan fasilitas yang diberikan.
  5. Jadwal Pemberangkatan: Sesuaikan jadwal pemberangkatan dengan waktu yang Anda inginkan.
  6. Konsultasi: Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan pihak travel untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

Rekomendasi Travel Umroh Terbaik di Surabaya

Anda bisa mendapatkan informasi travel terbaik dari berbagai sumber seperti:

  • Review di Google: Cari travel umroh dengan rating tinggi dan banyak review positif.
  • Forum Diskusi: Tanyakan rekomendasi kepada komunitas muslim di Surabaya.
  • Situs Pembanding: Gunakan situs pembanding untuk membandingkan berbagai travel umroh.
  • Ikutis Sosial Media : Sosial media menjadi pencitra dari travel tersebut, bagaimana mereka mengelolanya dengan baik, dari segi tampilannya hingga interaksinya.

Memilih travel umroh terbaik di Surabaya membutuhkan ketelitian dan pertimbangan yang matang. Dengan mengikuti tips di atas dan melakukan riset yang cukup, Anda akan menemukan travel umroh yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Anda. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda dalam merencanakan ibadah umrah.

 

 

Agen Travel Umroh Surabaya terpercaya dengan pembimbing terbaik, menjadikan perjalanan ibadah Anda lebih bermakna.

Nomor Izin U.491 Tahun 2021

Email
admin@nhumroh.com

Follow Kami :

Lokasi

Head Office :
Perum IKIP Gunung Anyar B48, Surabaya

Copyright © 2024 PT Nur Hamdalah Prima Wisata