Paket
Fasilitas
Galeri
Chat me
 5 Makanan Khas Arab Saudi Yang Bisa Kamu Coba Ketika Melaksanakan Ibadah Di Arab Saudi

 5 Makanan Khas Arab Saudi Yang Bisa Kamu Coba Ketika Melaksanakan Ibadah Di Arab Saudi

 

Ketika mengunjungi Arab Saudi tentu kamu ingin sekali mencoba makanan khasnya bukan? Apalagi Arab terkenal dengan cita rasa makanannya yang khas dan kuat akan rempah.

nahh, di sini saya akan memberikan sebuah rekomendasi makanan khas dari Arab yang wajib kamu coba. Ini adalah 5  makanan berat yang akan bikin kenyang dan dijamin keluarga senang bahkan kamu juga akan senang.

5 makanan khas Arab Saudi yang bisa kamu coba ketika melaksanakan ibadah di Arab Saudi. Berikut ini adalah daftarnya.

1. Nasi Bukhari

Di Arab ada banyak jenis olahan nasi, salah satunya yang sangat khas ialah Nasi Bukhari yang berasal dari Kota Bukhara. Nasi Bukhari merupakan nasi yang dimasak dengan rempah-rempah dan mengandung saus atau campuran tomat yang cukup kuat. Biasanya, terdapat kismis atau kacang balilah di atas Nasi Bukhari.

Ciri khas dari nasi ini adalah adanya kismis dan kacang balilah. Selain itu, warna dari nasi ini agak merah karena dicampur dengan parutan wortel. Rempah dalam nasi ini juga sangat kuat.

2. Nasi Mandi

Nasi mandi walaupaun namanya nasi mandi tapi buakan untuk mandi ya ini adalah salah satu makanan yang memiliki Ciri khas penggunaan rempahnya yang kuat. Begitu juga dengan nasi mandi, nasi ini terbuat dari beras Arab yaitu beras basmati lalu diolah dengan rempah khas.

Sesuai dengan namanya, nasi ini nantinya akan diguyur dengan kuah kaldu daging. Aroma dari nasi ini sangat khas, warnanya juga terang karena tidak ada campuran apapun. Kamu yang sedang di Arab wajib mencoba makan nasi ini.

3. Haneeth

Makanan Arab ini hampir sama dengan nasi mandi, hanya saja cara masaknya yang berbeda. Haneeth di masak dengan cara dipendam dalam tanah selama berjam-jam. Selain itu, daging yang digunakan untuk nasi ini adalah daging kambing muda. yang dipastikan empuk dan memiliki serat otot yang halus kelebihanya sendi adalah cocok untuk masakan yang butuh teksur lembut seperti salah satu makanan ini.

4. Nasi Kabsa

Makanan khas Arab Saudi yang selanjutnya adalah Nasi Kabsah. Nasi ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Nasi Bukhari yaitu berwarna merah. Namun warna merah nasi ini bukan karena wortel melainkan karena campuran tomat.

Selain itu, nasi ini juga dimasak langsung bersama daging ayam atau kambing dengan rempah yang kuat. Citarasa lezat dari nasi ini sudah terlihat dari aromanya yang cukup tajam.

Banyak orang mengira bahwa Nasi Kabsah sama dengan Nasi Mandhi, padahal jelas berbeda. Meskipun nyaris mirip dari segi rasa, Nasi Kabsah cenderung berwarna lebih gelap dan kemerahan, sedangkan Nasi Mandhi berwarna kuning bercampur putih terang.

5. Saleeg

Yang terhakhir ini adalah makanan khas Arab Saudi yang berbentuk bubur yaitu Saleeg. Saleeg terbuat dari beras yang dimasak dengan menggunakan campuran susu dan kaldu kambing atau ayam.

Kamu yang datang ke Arab wajib mencoba bubur ini, rasanya sangat gurih. Beras yang digunakan dalam membuat bubur ini juga beras terbaik sehingga rasanya juga sangat nikmat.

Ini tadi adalah 5 makanan khas arab saudi yang bisa kamu coba ketika berkunjung Di Arab Saudi.Tertarik untuk mencoba salah satu makanan khas Arab Saudi.Bisa nihh kunjungi instagram umrohnhtravel.

source : wwwtraveloka.com

ttps://www.instagram.com/umrohnhtravel?igsh=N3Rua3VtejZnM2dw

 

Masjid Nabawi: Fakta Unik dan Arsitektur yang Memukau

Masjid Nabawi: Fakta Unik dan Arsitektur yang Memukau

 

 

Pengenalan Masjid Nabawi

Direktori Wisata – Masjid Nabawi, yang terletak di Madinah, Arab Saudi, merupakan salah satu masjid tersuci dalam islam setelah Masjidil Haram di Mekah. Didirikan oleh Nabi Muhammad SAW setelah hijrah dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat sosial dan politik umat Muslim pada masa awal perkembangan islam. Pembangunannya dimulai dengan sederhana, berupa bangun dari bahan dasar tanah dan batang pohon , tetapi kemudian mengalami berbagai ekspansi dan renovasi yang mengubahnya menjadi salah satu struktur keagamaan yang paling megah di dunia.

Pada masa Nabi Muhammad SAW, Masjid Nabawi berperan integral dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim. Tempat ini menjadi pusat dakwah, pendidikan, dan diskusi. Di sinilah banyak wahyu Allah SWT diterima oleh Nabi, serta berbagai keputusan penting terkait hukum islam ditetapkan. Masjid ini juga berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi pengunjung dan pelarian dari berbagai suku yang mengedepankan nilai-nilai persatuan dan kebersamaan. Dalam konteks sosial politik alternatif, Masjid Nabawi menjadi medan pertemuan antara berbagai suku dan kelompok yang berbeda latar belakangnya, membangun solidaritas dan persatuan di tengah keragaman.

Dari segi signifikan religius, Masjid Nabawi adalah lokasi perkuburan Nabi Muhammad SAW dan 2 sahabat dekatnya, Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Makam ini, yang berada di dalam kompleks masjid, menjadi tujuan ziarah yang penting bagi umat islam yang ingin menghormati dan berdoa bagi mereka. Seiring berjalannya waktu, masjid ini telah mengalami banyak perubahan, namun tetap mempertahankan posisi pentingnya dalam ajaran islam. Dengan segala keunikan dan nilai historisnya, Masjid Nabawi tetap menjadi salah satu ikon terpenting dalam peradaban islam.

Arsitektur dan Desain Masjid Nabawi 

Masjid Nabawi, salah satu masjid paling suci dalam islam, terkenal dengan keindahan arsitektur yang menggabungkan elemen tradisional dan modern. Keanggunan masjid ini terlihat dari desain interior dan eksteriornya yang tidak hanya fungsional, tetapi juga mempesona. Salah satu ciri khas yang paling mencolok adalah kubah hijau ikoniknya, yang menjadi simbol penting bagi umat islam. Kubah ini tidak hanya berfungsi sebagai penanda lokasi makam Nabi Muhammad, tetapi juga menjadi bagian integral dalam penataan estetika secara keseluruhan.

Desain interior Masjid Nabawi dipenuhi dengan detail yang mencerminkan kebesaran budaya islam. Kolom-kolom yang tinggi dan luasnya halaman terbuka memberikan nuansa ketenangan dan keagungan bagi para jamaah yang datang untuk beribadah. Untuk menciptakan suasana nyaman, penggunaan bahan yang berkualitas tinggi tercemin dalam setiap aspek, dari ubin yang yang menghiasi lantai hingga ornamen yang menghiasi dinding. Selain itu, terdapat juga mihrab yang mempesona, sebagai tempat yang menunjukkan arah kiblat, dan mimbar yang merupakan tempat berkhotbah bagi imam, keduanya merupakan elemen penting dalam struktur masjid ini.

Di dalam masjid, desain interior juga menunjukkan perhatian yang tinggi terhadap detail estetika. Ruang shalat yang luas memungkinkan ribuan jamaah untuk berkumpul dalam satu waktu, sementara pencahayaan yang cermat menambah suasana spiritual. Ornamen kaligrafi yang menghiasi dinding tidak hanya menambah keindahan visual, tetapi juga menciptakan nuansa sakral yang memperdalam pengalaman ibadah. Struktur arsitektur Masjid Nabawi tidak hanya sebuah bangunan ; ia adalah perwujudan dari nilai-nilai dan budaya islam yang kaya, yang menggambarkan perjalanan spiritual umat Muslim sepanjang waktu.

Peran Masjid Nabawi dalam Sejarah Islam 

Masjid Nabawi, terletak di kota Madinah, memiliki peran yang sangat signifikan dalam sejarah perkembangan Islam. Didirikan oleh Nabi Muhammad SAW setelah hijrahnya dari Mekah, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan pertemuan bagi umat Muslim awal. Sebagai masjid kedua yang dibangun dalam sejarah Islam, Masjid Nabawi telah menjadi saksi bagi banyak peristiwa penting yang berkontribusi pada penyebaran ajaran Islam.

Di dalam masjid ini, Nabi Muhammad SAW seringkali memberikan pengajaran, mengajarkan nahu, fikih, serta prinsip-prinsip akhlak Islam. Para sahabat beliau berkumpul di sini untuk mendiskusikan masalah-masalah penting yang dihadapi oleh komunitas Muslim awal. Salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi di Masjid Nabawi adalah Perjanjian Aqabah, di mana pembicaraan penting dilakukan antara Nabi dan beberapa penduduk Yathrib (sekarang Madinah) untuk menyebarkan ajaran Islam secara lebih luas. Di sini juga, keputusan-keputusan penting diambil, termasuk pemilihan khalifah pertama setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Peran Masjid Nabawi semakin menguat dengan hadirnya komunitas Muslim yang semakin berkembang, di mana masjid menjadi simbol persatuan dan identitas umat. Selain itu, masjid ini juga menjadi rujukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam Islam. Banyak ulama terkemuka menjadikan Masjid Nabawi sebagai tempat untuk mengajar dan menuntut ilmu, yang kemudian berkembang menjadi input penting bagi masyarakat Muslim di seluruh dunia.

Dengan demikian, Masjid Nabawi tidak hanya sebagai tempat suci, tetapi juga berperan penting dalam menumbuhkan ajaran dan pemahaman yang mendalam mengenai Islam. Sehingga, kontribusinya terhadap peradaban Islam sangatlah besar, menciptakan fondasi bagi generasi penerus untuk terus mempelajari dan mengamalkan ajaran yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Tata Cara Ibadah di Masjid Nabawi 

Masjid Nabawi, yang terletak di jantung Kota Madinah, adalah salah satu tempat suci bagi umat Islam. Melaksanakan ibadah di masjid ini merupakan pengalaman yang sangat spiritual dan penuh makna. Untuk memastikan pengunjung memahami tata cara ibadah dengan baik, terdapat beberapa kebiasaan dan aturan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah tata cara shalat, yang dimulai dengan melakukan wudhu sebagai persiapan fisik dan spiritual sebelum melaksanakan shalat.

Shalat di Masjid Nabawi dilakukan di dalam area masjid yang luas dan dapat menampung ribuan jamaah. Waktu-waktu populer untuk beribadah meliputi shalat lima waktu yang dilakukan secara berjamaah. Jamaah di masjid ini memiliki kebiasaan untuk datang lebih awal, terutama sebelum shalat Subuh dan Maghrib, untuk mendapatkan tempat yang baik dan memenuhi panggilan untuk berdoa. Selain itu, waktu-waktu tertentu seperti hari Jumat juga dianggap istimewa, di mana ibadah khotbah dan shalat Jumat menarik ribuan jamaah dari seluruh dunia.

Kebiasaan lain yang kerap dilakukan oleh jamaah adalah berdoa dan bersedekah. Masjid Nabawi menekankan pentingnya doa, dan banyak orang menghabiskan waktu untuk berdoa setelah shalat, khususnya di area Raudhah yang dianggap sebagai tempat mustajab. Sedekah juga merupakan praktik yang dianjurkan, dengan banyak jamaah yang memberikan sumbangan kepada mereka yang membutuhkan, baik di dalam maupun di luar masjid. Melakukan ibadah dengan cara yang benar dan menghormati tata tertib masjid akan menambah keberkahan dan makna dalam pelaksanaan ibadah di Masjid Nabawi.

Fasilitas yang Tersedia di Masjid Nabawi 

Masjid Nabawi, sebagai salah satu tempat suci dalam Islam, menawarkan berbagai fasilitas untuk mendukung kenyamanan dan pengalaman beribadah para jemaah. Dengan jutaan peziarah yang datang setiap tahun, manajemen masjid telah merancang serangkaian layanan dan fasilitas yang memudahkan aksesibilitas dan memastikan kebutuhan semua jemaah terpenuhi.

Salah satu fokus utama dalam pengembangan fasilitas di Masjid Nabawi adalah aksesibilitas. Masjid ini dilengkapi dengan jalur pejalan kaki yang luas, ramp, dan lift, yang memudahkan pengunjung, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik, untuk bergerak di sekitar area masjid dengan mudah. Selain itu, terdapat juga kursi roda yang disediakan secara gratis untuk jemaah yang membutuhkan.

Selain aksesibilitas, Masjid Nabawi juga menawarkan layanan kesehatan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan jemaah. Terdapat berbagai klinik dan pos kesehatan yang beroperasi di dalam kompleks masjid. Tenaga medis yang terlatih siap memberikan pertolongan pertama dan perawatan dasar jika diperlukan. Dengan adanya layanan ini, jemaah dapat merasa lebih aman saat beribadah, terutama dalam keadaan cuaca yang mungkin mempengaruhi kesehatan.

Sebagai tambahan, tempat istirahat juga telah disediakan untuk memungkinkan jemaah beristirahat sejenak di antara aktivitas ibadah. Area khusus yang tenang dan nyaman dapat ditemukan di beberapa sudut masjid, menyediakan kesempatan bagi para peziarah untuk merenung dan berdoa. Selain itu, fasilitas toilet yang bersih dan teratur juga disediakan untuk kenyamanan pengunjung.

Dengan fasilitas-fasilitas ini, Masjid Nabawi memastikan bahwa pengalaman ibadah umat Muslim selama berada di tempat suci ini tidak hanya dipenuhi dengan spiritualitas, tetapi juga kenyamanan yang berarti. Hal ini sangat penting bagi mereka yang datang dari jauh, menjadikan masjid tidak hanya sebagai tempat beribadah, tetapi juga sebagai rumah kedua yang menyambut semua umat.

Masyarakat dan Budaya di sekitar Masjid Nabawi 

Masjid Nabawi, sebagai salah satu tempat suci dalam Islam, tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kehidupan sosial dan budaya masyarakat Madinah. Keberadaan masjid ini telah memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari penduduk setempat, menghubungkan mereka dengan jemaah yang datang dari berbagai penjuru dunia. Budaya lokal di sekitar Masjid Nabawi diperkaya oleh tradisi yang telah ada selama berabad-abad, yang mencerminkan keragaman dan kearifan masyarakat Arab.

Setiap tahun, Masjid Nabawi menjadi titik fokus bagi umat Islam yang melaksanakan ibadah, terutama pada bulan Ramadan dan saat haji. Pada waktu-waktu tersebut, daerah sekitar masjid ramai dengan festival budaya lokal dan acara khusus yang menonjolkan warisan Madinah. Penduduk setempat mengadakan pasar-pasar tradisional yang menjual berbagai produk kerajinan tangan, makanan khas, dan barang-barang unik lainnya, menciptakan nuansa kebersamaan yang harmonis. Interaksi antara jemaah dan masyarakat setempat mendorong pertukaran budaya, yang memperkaya pengalaman spiritual bagi kedua belah pihak.

Selain pasar dan festival, Masjid Nabawi juga menjadi lokasi bagi kegiatan sosial lainnya, seperti program amal dan bantuan, yang seringkali melibatkan warga lokal dan pengunjung. Hubungan antarpersonal ini menciptakan jaringan yang saling menguntungkan, di mana penduduk setempat dapat berbagi tradisi dan nilai-nilai mereka, sementara jemaah mendapatkan kesempatan untuk memahami cara hidup masyarakat Madinah yang kaya akan sejarah.

Dengan demikian, Masjid Nabawi tidak hanya menjadi simbol keagamaan tetapi juga berfungsi sebagai jendela yang memperlihatkan dinamika masyarakat dan budaya lokal yang hidup di sekitarnya. Keberadaannya merupakan refleksi dari harmoni antara iman dan kehidupan sehari-hari yang terus berkembang dalam masyarakat Madinah.

Kegiatan Tahunan dan Perayaan di Masjid Nabawi

Masjid Nabawi, sebagai salah satu masjid yang paling dihormati dalam agama Islam, menjadi pusat kegiatan tahunan dan perayaan yang memiliki makna mendalam bagi umat Muslim. Setiap tahun, masjid ini menyelenggarakan berbagai perayaan yang berkaitan dengan kalender Islam, memberikan peluang untuk jemaah berkumpul dan merayakan momen-momen penting. Di antara perayaan yang paling dicolok adalah Maulid Nabi Muhammad SAW. Pada hari ini, umat Muslim memperingati kelahiran Rasulullah dengan berbagai acara, termasuk ceramah, membaca puisi, dan mengadakan majelis dzikir. Acara ini bukan hanya menjadi ajang mengenang kehidupan Nabi, tetapi juga memperkuat ikatan antara jemaah.

Selain Maulid Nabi, kegiatan khatam Al-Quran juga menjadi sorotan yang penting. Acara khatam diadakan untuk menandai penyelesaian pembacaan Al-Quran secara penuh, yang merupakan momen spiritual bagi banyak jemaah. Dalam acara ini, para peserta berkumpul untuk membaca dan mengafal surah-surah terakhir dari Al-Quran, diiringi dengan doa dan tawassul. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mengenai kitab suci, tetapi juga mempererat kedekatan antar jemaah selama proses ibadah.

Berbagai perayaan lainnya di Masjid Nabawi juga mencerminkan kedalaman tradisi dalam Islam. Misalnya, pelaksanaan bulan Ramadan di masjid ini menjadi momen istimewa dengan acara buka puasa bersama, tarawih, dan tadarus Al-Quran. Aktivitas menyambut malam-malam Lailatul Qadar juga diadakan dengan khusyuk. Melalui perayaan tahunan ini, Masjid Nabawi terus mengokohkan posisinya sebagai pusat peradaban Islam yang notabene menjadi penghubung spiritual bagi umat di seluruh dunia. Pengalaman berkumpul dan beribadah di masjid ini membangun rasa persatuan dan kedamaian di kalangan umat Muslim, memperkuat fondasi komunitas yang saling mendukung satu sama lain.

Fakta Menarik tentang Masjid Nabawi 

Masjid Nabawi, terletak di Madinah, Arab Saudi, adalah salah satu masjid yang paling penting dalam sejarah Islam. Dibangun oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun 622 M, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat sosial dan pendidikan bagi komunitas Muslim awal. Salah satu fakta menarik adalah bahwa masjid ini tidak berhenti berkembang sepanjang sejarahnya. Renovasi dan ekspansi telah berlangsung berkali-kali, menjadikan masjid ini salah satu yang terluas di dunia. Saat ini, Masjid Nabawi dapat menampung lebih dari satu juta jemaah sekaligus, terutama selama musim haji dan bulan Ramadan.

Selain fungsi utamanya sebagai tempat beribadah, Masjid Nabawi juga menjadi destinasi penting bagi pengunjung dari seluruh dunia. Setiap tahunnya, jutaan umat Islam dari berbagai latar belakang berkunjung untuk melakukan salat, berdoa, dan mendapatkan barakah dari tempat suci ini. Hal ini menjadikan Masjid Nabawi sebagai salah satu masjid yang paling banyak dikunjungi, bahkan di antara masjid-masjid besar lainnya. Berbagai keunikan arsitektur juga menambah daya tarik masjid ini. Misalnya, kubah hijau yang ikonik, yang menjadi ciri khas Masjid Nabawi, menandakan lokasi makam Nabi Muhammad SAW di dalam kompleks tersebut.

Aspek lain yang menarik adalah sistem taman dan kolam yang diciptakan di sekitar masjid. Lansekap yang kapabilitasnya dirancang sedemikian rupa memberikan kenyamanan bagi jemaah. Dengan fasilitas yang lengkap, seperti pendingin udara dan aksesibilitas tinggi, Masjid Nabawi menjadi contoh modernitas dalam pelestarian warisan budaya. Keseluruhan, keberadaan Masjid Nabawi sebagai ikon peradaban Islam menunjukkan betapa pentingnya tempat ini dalam sejarah dan kehidupan kontemporer umat Muslim di seluruh dunia.

Kesimpulan dan Makna Masjid Nabawi bagi Umat Islam 

Masjid Nabawi memiliki kedudukan yang sangat penting dalam konteks spiritual dan budaya umat Islam. Sebagai masjid yang kedua paling suci setelah Masjidil Haram, Masjid Nabawi tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat dari banyak aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan politik bagi umat Muslim. Dalam sejarahnya, masjid ini menjadi saksi perkembangan awal Islam dan transformasi yang dialami oleh komunitas Muslim di Madinah. Terdapat berbagai aktivitas keagamaan dan sosial yang terintegrasi di dalam masjid, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan spiritual dan sosial.

Identitas kolektif umat Islam sangat dipengaruhi oleh Masjid Nabawi. Sering kali, masjid ini dijadikan tempat berkumpul berbagai elemen masyarakat, yang memperkuat rasa persatuan dan solidaritas di antara umat Muslim. Melalui kegiatan seperti shalat berjemaah, majlis ilmu, dan berbagai acara keagamaan lainnya, Masjid Nabawi mendorong praktisi untuk saling mengenal dan berinteraksi, sehingga memperkuat ikatan di antara komunitas Muslim.

Di era modern ini, Masjid Nabawi tetap relevan. Melalui arsitektur yang indah dan kegiatan spiritual yang teratur, masjid ini menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya. Pengaruhnya tidak hanya terbatas pada sambutan pengunjung tetapi juga meluas ke pengembangan nilai-nilai Islam dalam praktik sehari-hari. Umat Islam di seluruh dunia merefleksikan ajaran yang mereka terima dari Nabi Muhammad SAW, yang merupakan bagian integral dari sejarah dan identitas Masjid Nabawi.

Untuk itu, dapat disimpulkan bahwa Masjid Nabawi bukan sekadar bangunan fisik, tetapi merupakan simbol esensi dan makna kehidupan bagi umat Islam, yang berfungsi untuk membentuk karakter, nilai-nilai, dan budaya Islam sepanjang zaman. Pengaruhnya terhadap peradaban Islam sangat signifikan, mengingat kontribusinya dalam menjaga dan melestarikan ajaran-ajaran Islam di tengah berbagai tantangan zaman.

source: wwwdirektoriwisata.com

Follow IG kami untuk info menarik lainnya

ttps://www.instagram.com/umrohnhtravel?igsh=N3Rua3VtejZnM2dw

Aturan Yang Harus Diketahui Tentang Hajar Aswad & Hadits Tentang Hajar Aswad

Aturan Yang Harus Diketahui Tentang Hajar Aswad & Hadits Tentang Hajar Aswad

 

 

Apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa Hajar Aswad begitu dihormati dalam Islam? Hadits tentang Hajar Aswad menjelaskan keistimewaannya sebagai salah satu simbol penting dalam ibadah haji dan umrah menggapa orang-orang berlomba-lomba untuk menyentunya bahkan jika ada kesempatan mereka akan menciumnya.

Batu hitam ini tidak hanya menjadi titik awal tawaf, tetapi juga memiliki makna spiritual yang dalam. Hajar Aswad diyakini sebagai aswad turun dari surga, yang menurut hadits dari Ibn Abbas, awalnya adalah batu putih murni yang kemudian berubah menjadi hitam karena dosa-dosa manusia.

Namun, banyak yang masih belum memahami aturan-aturan terkait Hajar Aswad, sehingga dapat menimbulkan kekeliruan dalam pelaksanaannya. Bagi umat Islam, memahami hadits dan aturan terkait Hajar Aswad bukan sekadar tuntutan ibadah, melainkan bentuk penghormatan kepada ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Jadi yuk simak artikel berikut.

Hadits tentang Hajar Aswad

Hajar Aswad merupakan batu hitam yang berasal dari surga dan terletak di sudut timur laut Ka’bah, tempat umat Islam memulai tawaf. Keistimewaannya tidak terlepas dari berbagai hadits yang menjelaskan makna dan keutamaan batu ini.

Berikut adalah beberapa hadits penting yang perlu Anda ketahui:

1. Dicontohkan oleh Rasulullah untuk Dicium dan Diusap

Disunnahkan mencium Hajar Aswad jika memungkinkan, tetapi tidak boleh menimbulkan kesulitan atau mengganggu orang lain. Jika tidak memungkinkan, cukup mengusapnya dengan tangan atau memberi isyarat dengan tangan.

2. Sebagai Tangan Allah di Bumi

Rasulullah juga bersabda hajar aswad turun dari surga, awalnya berwarna putih dan kemudian menghitam karena dosa-dosa manusia. Hadits ini mengandung makna simbolis yang mendalam. Mengusap Hajar Aswad diibaratkan seperti berbaiat kepada Allah SWT, memperbarui komitmen kita sebagai hamba-Nya.

3. Saksi di Hari Kiamat

Riwayat dari at-Tirmidzi dan al-Thabrani menyebutkan bahwa Hajar Aswad akan menjadi saksi pada hari kiamat bagi siapa saja yang menyentuhnya dengan sungguh-sungguh. Ibnu Abbas RA juga meriwayatkan bahwa Hajar Aswad akan menjadi saksi pada hari kiamat. Hadits ini memperkuat keistimewaan Hajar Aswad sebagai bagian dari ibadah haji yang sarat dengan nilai spiritual.

4. Cahaya yang Dahsyat, Hitam Akibat Dosa

Menurut riwayat Ahmad dan at-Tirmidzi, Hajar Aswad sebenarnya memiliki cahaya yang sangat terang, tetapi Allah SWT menutup cahaya tersebut agar manusia tidak terpesona secara berlebihan. Ini menunjukkan bahwa Hajar Aswad memiliki keagungan yang luar biasa, namun tetap menjadi bagian dari ciptaan Allah SWT. Jadi, Hajar Aswad awalnya berwarna putih sebelum berubah menjadi hitam karena dosa-dosa manusia.

Aturan Mencium Hajar Aswad

Hajar Aswad adalah batu yang sangat penting dalam tradisi Islam, berasal dari surga dan awalnya berwarna putih sebelum berubah menjadi hitam karena dosa-dosa manusia. Setelah memahami keistimewaan Hajar Aswad melalui hadits, penting juga untuk mengetahui aturan-aturan yang perlu diikuti saat mencium atau mengusapnya.

1. Dilakukan dengan Niat Ibadah

Mencium Hajar Aswad harus dilakukan semata-mata karena niat ibadah dan mengikuti sunah Rasulullah. Rasulullah SAW bersabda tentang pentingnya menyentuh Hajar Aswad dengan niat yang benar. Jangan sampai tindakan ini dicampuri dengan keyakinan keliru, seperti menganggap Hajar Aswad memiliki kekuatan magis.

2. Mengutamakan Keselamatan

Jika situasi di sekitar Hajar Aswad terlalu padat, disarankan untuk tidak memaksakan diri. Sebagai gantinya, cukup mengarahkan tangan ke arah Hajar Aswad dan melambaikan tangan sebagai simbol penghormatan. Hal ini sesuai dengan anjuran syariat untuk mengutamakan keselamatan diri dan orang lain.

3. Hindari Berdesakan

Desakan yang terjadi di sekitar Hajar Aswad sering kali menyebabkan ketidaknyamanan bagi jemaah lain. Islam mengajarkan untuk bersikap sabar dan mengutamakan akhlak mulia dalam setiap ibadah. Diriwayatkan dari Abdullah bin, berbagai hadith menekankan pentingnya untuk tidak menyebabkan kerugian saat menyentuh Hajar Aswad.

4. Ikuti Antrian dan Petunjuk Petugas

Saat ini, pengelolaan area Hajar Aswad sudah lebih tertib berkat adanya petugas yang mengatur jemaah. Hajar Aswad terletak di sudut Ka’bah, dan mengikuti arahan petugas memastikan pengalaman yang lancar. Pastikan Anda mengikuti antrian dan mematuhi arahan petugas agar ibadah berjalan dengan lancar.

5. Tidak Perlu Berlebihan

Mencium Hajar Aswad adalah sunah, bukan kewajiban. Jangan sampai ibadah ini dilakukan dengan cara yang melanggar prinsip-prinsip syariat, seperti menyakiti orang lain atau menciptakan kekacauan. Rasulullah SAW menekankan pentingnya moderasi dalam praktik keagamaan, termasuk dalam hal menyentuh Hajar Aswad.jadi tetaplah tertip insyallah jika dikehendaki Allah maka ada kesempatan untuk menyentuh Hajar Aswad.

Kesimpulan

Hajar Aswad adalah simbol yang memiliki makna spiritual mendalam dalam Islam. Berbagai hadits tentang Hajar Aswad menunjukkan keistimewaannya sebagai bagian dari ibadah haji dan umrah. Namun, memahami aturan yang menyertainya sama pentingnya untuk menjaga kesakralan ibadah ini.

Melalui pengamalan hadits dan aturan terkait Hajar Aswad, umat Islam dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara yang benar dan sesuai syariat. Ingatlah, keutamaan Hajar Aswad bukan pada dirinya sebagai benda, tetapi pada ketaatan dan keikhlasan dalam mengikuti sunah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Semoga artikel ini membantu anda dalam memahami tentang Hajar Aswad.

source : wwwbpkh.com

ttps://www.instagram.com/umrohnhtravel?igsh=N3Rua3VtejZnM2dw

Proses Pembersihan Sampah Di Arab Saudi

Proses Pembersihan Sampah Di Arab Saudi

 

 

Otoritas haji di Arab Saudi menghadapi tugas berat membersihkan area ibadah setelah 2,5 juta jemaah melangsungkan prosesi haji di Mekah. Tempat sampah dan jalan-jalan di sekitar tanah suci dipenuhi dengan botol plastik kosong dan sampah lainnya selama musim haji yang singkat.

Beberapa percaya bahwa sebagian besar kekacauan disebabkan oleh jamaah yang tidak berdokumen, mereka yang tidak memiliki izin resmi, mereka yang tinggal, mereka yang tinggal dan bekerja di Mekah mengatakan bahwa beberapa orang berhasil menyelinap melalui pos pemeriksaan haji yang didirikan oleh pihak berwenang. Jamaah yang tidak berdokumen ini biasanya berhaji tanpa tempat menginap, alih-alih mendirikan kemah di trotoar atau bahkan di lokasi rahasia.

Namun, masalah kebersihan juga dipengaruhi oleh kepadatan jamaah haji. Semua situs suci haji terletak dekat satu sama lain dan seluruh area mencakup 8 kilometer persegi, atau sekitar 80 lapangan sepak bola. Jika bisa menjaga kebersihan diantara jutaan penduduk yang berpindah-pindah menjadi prestasi besar.

Arab Saudi menghabiskan lebih dari SR2 miliar ($ 530 juta) untuk memelihara situs-situs suci Mekah, menjadikannya program pemeliharaan lingkungan terbesar Kerajaan.

“Kota Mekah tidak besar, tetapi pekerjaan yang dilakukan sangat besar.” Abdullah Al-Sibai, presiden Institut Penelitian Haji dan Umrah, seperti dikutip dari Arab News.

Mahmoud Al-Saati, manajer umum kebersihan di kota Suci Mekkah, mengatakan ada 3 fase pembersihan yang terjadi di tempat-tempat suci . Semua area dibersihkan sebelum kedatangan jamaah, selama haji itu sendiri dan sekali lagi setelah jamaah haji pergi.

“Sebelum para peziarah tiba, kami memastikan bahwa semua area sudah dibersihkan sepenuhnya. Selam mereka tinggal, kami berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kebersihan tempat selama 6 hari. Begitu mereka pergi, kami melakukan pembersihan akhir dan mengangkut sampah keluar kota, “kata Al-Saati kepada Arab News.

Kotamadya memiliki sekitar 138 gudang darat dan lebih dari 1.300 kotak kompresor limbah di seluruh situs suci. Selama haji, sampah disimpan di bawah tanah dan di atas tanah. Sampah ini kemudian diangkut 30 km dari kota ke tempat pembuangan sampah di akhir prosesi haji.

Wadah penyimpanan tanah dapat menampung hingga 70 liter kubik limbah dan didistribusikan di antara dapur di tenda Mina, serta jalan dan persimpangan.

Al-Saati juga mengatakan inisiatif daur ulang sedang berlangsung.

Ide haji yang lebih hijau berasal dari tahun 2010 dan bertujuan untuk menciptakan lingkungan bebas sampah dan berkontribusi pada mekanisme limbah bersih.

Tahun ini ada 4 wadah berwarna di kamp Pengawal Nasioanl. Wadah hitam untuk mengumpulkan sampah organik, hijau untuk kaleng logam, kuning untuk kertas dan kardus, dan biru untuk plastik. Wadah yang diisi dibuang ke wadah  yang lebih besar yang memisahkan, meremas dan memotong limbah. Itu kemudian diangkut ke mesin lain untuk limbah yang didaur ulang.

“Dalam jangka panjang, inisiatif ini bertujuan untuk berkontribusi dalam menemukan solusi praktis untuk mengelola limbah di situs suci, mengambil manfaat dari limbah dan mendaur ulangnya.” kata Al-Saati.

 

source:wwwislampos.com

Follow IG kami untuk info menarik lainnya http://www.instagram.com/umrohnhtravel?igsh=N3Rua3VtejZnM2dw

Presiden Prabowo Resmikan Terminal Haji & Umroh,Urusan Imigrasi Tak Perlu Lagi Di Arab Saudi

Presiden Prabowo Resmikan Terminal Haji & Umroh,Urusan Imigrasi Tak Perlu Lagi Di Arab Saudi

 

 

Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Peresmian ini bertujuan meningkatkan pelayanan bagi jemaah haji dan umroh dari Indonesia dengan proses keberangkatan dan kepulangan yang lebih efisien dan nyaman.Dalam kunjungan kerja terbaru ke Arab Saudi, Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto meresmikan Terminal Haji dan Umroh di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah. Peresmian ini menandai langkah signifikan dalam meningkatkan pelayanan bagi jemaah haji dan umroh dari Indonesia.

Dengan adanya terminal khusus ini, proses keberangkatan dan kepulangan jemaah diharapkan menjadi lebih efisien dan nyaman. Salah satu inovasi penting yang dihadirkan adalah kemudahan dalam proses imigrasi, di mana jemaah tidak perlu lagi melakukan urusan imigrasi di Arab Saudi. Proses ini kini dapat diselesaikan lebih awal, sehingga jemaah dapat langsung menuju ke tempat ibadah tanpa hambatan berarti.

Terminal Haji dan Umroh ini dirancang untuk memberikan pengalaman terbaik bagi jemaah, dengan fasilitas modern dan pelayanan yang ramah. Dengan peresmian ini, Prabowo Subianto menunjukkan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan bagi jemaah Indonesia, baik dalam haji maupun umroh.

Peresmian Terminal Haji dan Umroh ini juga menjadi simbol kemajuan dalam kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi dalam bidang keagamaan dan pariwisata. Diharapkan, langkah ini dapat memberikan dampak positif bagi jemaah dan meningkatkan citra Indonesia di mata internasional.

Dibawah ini adalah beberapa fasilitas dan manfaat terminal yang lebih jelas

1. Fasilitas Terminal Haji dan Umroh:

  • Luas Terminal: 27.418 meter persegi, dengan tiga lantai yang dapat menampung hingga 6,1 juta penumpang pesawat setiap tahunnya.
  • Fasilitas Imigrasi: Proses imigrasi dapat diselesaikan di Bandara Soekarno-Hatta sebelum jemaah berangkat ke Arab Saudi, sehingga jemaah tidak perlu lagi melakukan urusan imigrasi di Arab Saudi.
  • Masjid: Terdapat masjid seluas 3.136 meter persegi di lantai 2 terminal yang memudahkan jemaah untuk beribadah.
  • Food Court: Terdapat food court seluas 2.930 meter persegi yang menyediakan berbagai pilihan makanan untuk jemaah.
  • Lounge Pengantar: Terdapat lounge pengantar seluas 2.560 meter persegi yang nyaman untuk keluarga yang mengantar jemaah.

2. Manfaat Terminal Haji dan Umroh:

  • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional bandara.
  • Mengurangi kepadatan area landside dan terminal pada saat peak season dan jam sibuk.
  • Memberikan pengalaman terbaik bagi jemaah dengan fasilitas modern dan pelayanan yang ramah.

Dengan peresmian Terminal Haji dan Umroh ini, Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan bagi jemaah Indonesia, baik dalam haji maupun umroh. Semoga peresmian terminal ini membawa berkah dan kemudahan bagi seluruh jemaah Indonesia.

source : www.detikfinance.com

ttps://www.instagram.com/umrohnhtravel?igsh=N3Rua3VtejZnM2dw

Doa-Doa yang Dianjurkan Saat Haji

Doa-Doa yang Dianjurkan Saat Haji

 

 

Naik Haji merupakan puncak dari ibadah spiritual yang dijalani oleh umat Muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Selain rukun Islam, haji juga menjadi momen penting untuk memperdalam iman, memperbanyak amal, dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Sepanjang pelaksanaan haji, ada berbagai amalan doa yang dianjurkan untuk dibaca di berbagai tahapan ritual. Setiap doa ini memiliki makna yang mendalam dan penting, sebagai bentuk penghambaan dan pengharapan akan keberkahan serta ridha Allah.

 

1 Doa Saat Akan Berangkat Haji

Ketika seorang jamaah akan memulai perjalanan menuju tanah suci, sangat dianjurkan untuk membaca doa yang memohon keselamatan, kelancaran perjalanan, dan keberkahan di setiap langkahnya. Doa awal yang penuh harapan agar seluruh proses ibadah haji berjalan dengan baik.

doa :

Yangartinya :”Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kebaikan dan ketakwaan dalam perjalanan kami ini, dan amal yang Engkau ridai. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah yang menemani kami dalam perjalanan, dan Engkaulah pelindung bagi keluarga kami.”(QS. Al-Baqarah: 201).

 

2. Doa Memasuki Tanah Suci Mekkah

Ketika pertama kali menginjakkan kaki di tanah suci Mekkah, perasaan haru, syukur, dan takjub seringkali menyelimuti hati jamaah haji. Saat itu, dianjurkan untuk membaca doa ini sebagai bentuk rasa syukur karena telah tiba di tanah suci dan harapan agar seluruh ibadah di tanah suci berjalan lancar.

doa

Yangartinya :”Ya Allah, ini adalah tempat suci-Mu dan tanah aman-Mu. Maka, jauhkanlah aku dari neraka, dan amankanlah aku dari siksa-Mu pada hari ketika Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu.”(QS. Ali Imran: 191).

 

3. Doa Saat Melihat Ka’bah 

Melihat Ka’bah untuk pertama kalinya sering kali menjadi momen yang sangat emosional bagi setiap jamaah haji. Ka’bah, sebagai pusat dari segala arah shalat umat Islam, adalah simbol kebesaran Allah. Ketika melihat Ka’bah, dianjurkan untuk membaca doa berikut:

doa

Yangartinya :”Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, kebesaran, keagungan, dan penghormatan pada rumah-Mu ini. Dan tambahkanlah kemuliaan, kehormatan, dan kebaikan kepada orang yang memuliakannya, baik yang berhaji maupun yang berumrah.”(QS. Al-Hajj: 26).

4. Doa Saat Melakukan Tawaf

Tawaf merupakan salah satu ritual yang dilakukan dengan cara mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Setiap putaran tawaf dipenuhi dengan doa dan dzikir. Salah satu doa yang dianjurkan selama tawaf adalah:

doa

Yangartinya :”Rabbana âtinâ fiddunya hasanah, wa fil âkhirati hasanah wa qinâ `adzâbannâr.”
Artinya: “Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari azab neraka.”(QS. Al-Baqarah: 201).

 

5. Doa di Bukit Safa dan Marwah 

Ritual sa’i yang dilakukan di antara Bukit Safa dan Marwah adalah bagian penting dalam ibadah haji. Saat melintasi Bukit Safa dan Marwah, berikut adalah doa yang dianjurkan untuk dibaca:

doa

Yangartinya :”Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebagian dari syiar-syiar Allah.”(QS. Al-Baqarah: 158).

 

6. Doa di Arafah

Pada saat yang istimewa ini, para jamaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk bermunajat, memohon ampunan dari Allah SWT, dan berdoa dengan sepenuh hati.

Mereka menghabiskan waktu dari terbit fajar hingga terbenam matahari untuk berdzikir, bertaubat, dan memanjatkan doa-doa dengan penuh harap akan rahmat dan pengampunan-Nya. Berikut doa naik haji yang dianjurkan untuk dibaca saat wukuf di Arafah:

doa

Yangartinya :”Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat.”

 

7. Doa di Muzdalifah

Setelah wukuf di Arafah, jamaah haji akan bermalam di Muzdalifah. Di sini, jamaah akan mengumpulkan batu untuk persiapan melempar jumrah. Berikut adalah doa naik haji yang bisa dibaca saat berada di Muzdalifah:

doa

Yangartinya : “Ya Allah, jadikanlah hajiku ini sebagai haji yang mabrur, dosa yang diampuni, dan usaha yang diterima.”

 

8. Doa Melempar Jumrah

Melempar jumrah adalah simbol perlawanan terhadap godaan setan. Saat melontarkan batu ke arah jumrah, jamaah haji dianjurkan untuk membaca doa naik haji sebagai bentuk permohonan perlindungan dari setan dan segala kejahatan.

doa

Yangartinya : “Ya Allah, jadikanlah hajiku ini sebagai haji yang mabrur, usaha yang diterima, dan dosa yang diampuni.”

Tempat-Tempat yang Dianjurkan untuk Berdoa Saat Haji

  • Saat Thawaf: Mengelilingi Ka’bah dengan berdoa dan dzikir.
  • Di Multazam: Tempat di antara Ka’bah dan Hajar Aswad.
  • Di bawah Talang Air: Tempat yang mustajab untuk berdoa.
  • Di Hijr Ismail: Bagian dari Ka’bah yang memiliki kedudukan khusus.
  • Di Sumur Zamzam: Tempat yang mustajab untuk berdoa dan memohon ampunan.

Semoga artikel ini membantu dalam memahami doa-doa yang dianjurkan saat berhaji.

source : wwwdetikketik.com

ttps://www.instagram.com/umrohnhtravel?igsh=N3Rua3VtejZnM2dw

Petugas Haji, Garda Terdepan yang Menjaga Kelancaran Ibadah Jamaah Indonesia

Petugas Haji, Garda Terdepan yang Menjaga Kelancaran Ibadah Jamaah Indonesia

Ibadah haji adalah momen sakral yang dinantikan umat Islam. Di balik lancarnya perjalanan ratusan ribu jamaah Indonesia, ada peran besar para petugas jamaah haji pahlawan tanpa tanda jasa yang bekerja siang dan malam di Tanah Suci.

Setiap tahun, Kementerian Agama RI menugaskan sekitar 2.000 petugas untuk mendampingi lebih dari 200.000 jamaah. Mereka dibagi dalam beberapa tim, seperti Tim Pembimbing Ibadah Haji (TPIH), Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), dan Tim Pelayanan Umum. Tugasnya beragam, mulai dari memberi bimbingan manasik, mengatur transportasi dan akomodasi, hingga memastikan jamaah tiba tepat waktu di Arafah, Mina, dan tempat penting lainnya.

Peran petugas kesehatan sangat vital. Di tengah cuaca panas yang bisa mencapai 45 derajat Celsius, mereka memberikan layanan medis darurat, edukasi kesehatan, dan pencegahan dehidrasi. Tim ini siap siaga di pos kesehatan, terutama saat wukuf di Arafah dan lempar jumrah di Mina.

Tak hanya soal fisik dan teknis, Petugas Haji juga menjaga kekhusyukan ibadah jamaah. Mereka mengatur jadwal tawaf dan sa’i agar tidak terlalu padat, mengingatkan jamaah untuk fokus beribadah, serta memberikan bimbingan tentang tata cara haji sesuai syariat. Jika ada jamaah yang tersesat, kehilangan dokumen, atau mengalami masalah emosional, petugas segera turun tangan memberikan bantuan dan dukungan moral.

“Petugas Haji adalah wujud pengabdian kepada Allah dan sesama umat,” kata salah satu pejabat Kementerian Agama. Mereka juga menjadi teladan akhlak, memperkuat ukhuwah Islamiyah dengan sikap ramah dan sabar. Tidak jarang, petugas memimpin doa dan dzikir bersama yang menyatukan jamaah dari berbagai daerah di Indonesia.

Namun tugas ini tidak mudah. Petugas Haji harus menghadapi kepadatan jutaan jamaah, tantangan komunikasi dengan lansia, dan jadwal ketat. Mereka dilatih untuk tetap tenang, cepat bertindak saat keadaan darurat, dan bekerja di bawah terik matahari yang ekstrem.

Dedikasi mereka membuat ibadah haji jamaah Indonesia berjalan aman dan tertib. Pengabdian tulus para Petugas Haji menjadi amal jariyah yang tak ternilai. Masyarakat pun diajak untuk terus mendoakan dan mendukung mereka agar selalu diberi kekuatan dan keberkahan dalam menjalankan tugas mulia ini.

source:wwwbaznas.com

Follow IG kami untuk info menarik lainnya

ttps://www.instagram.com/umrohnhtravel?igsh=N3Rua3VtejZnM2dw

Seberapa Penting Persiapan Fisik Dan Mental Untuk Berhaji

Seberapa Penting Persiapan Fisik Dan Mental Untuk Berhaji

 

 

Ibadah haji menjadi salah satu ibadah yang dinantikan seluruh umat islam. Kegiatan ini dilakukan di negara Arab Saudi tepatnya di 2 kota yang berbeda, yaitu Mekkah dan Madinah. Bukan hanya persiapan secara rohani, para jama’ah juga diwajibkan untuk mempersiapkan kondisi fisik dan mental sebelum berangkat haji.

Persiapan fisik dan mental menjadi sangat penting mengingat akan ada banyak kegitan fisik yang dilakukan selama melakukan ibadah haji. Belum lagi adanya perbedaan kondisi lingkungan hingga suhu di negara tersebut jika dibandingkan dengan indonesia. Inilah yang membuat kesiapan fisik dan mental sebelum berangkat haji menjadi sangat penting agar ibadah yang kita laksanakan di tanah suci dapat berjalan dengan lancar.

Mempersiapkan Fisik

Ibadah haji melibatkan berbagai ritual yang melelahkan, seperti berjalan kaki jarak jauh, berdiri lama, dan melakukan aktivitas fisik lainnya. Oleh karena itu, mempersiapkan fisik yang baik sangat penting untuk menghindari kelelahan dan cedera. Beberapa cara untuk mempersiapkan fisik sebelum berhaji adalah:

– Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan stamina dan kekuatan fisik
– Mengatur pola makan yang seimbang untuk menjaga kesehatan tubuh
– Beristirahat yang cukup untuk menghindari kelelahan

Mempersiapkan Mental

Ibadah haji juga melibatkan tantangan mental dan spiritual. Oleh karena itu, mempersiapkan mental yang baik sangat penting untuk menghadapi tekanan emosi dan menjaga fokus dan konsentrasi. Beberapa cara untuk mempersiapkan mental sebelum berhaji adalah:

– Membaca dan memahami tata cara ibadah haji untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
– Berdoa dan bermeditasi untuk meningkatkan kesadaran spiritual
– Mengatur ekspektasi yang realistis dan tidak terlalu tinggi untuk menghindari kekecewaan

Manfaat Mempersiapkan Fisik dan Mental

Dengan mempersiapkan fisik dan mental yang baik, kita dapat meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan ibadah haji dengan lebih nyaman, aman, dan khidmat. Beberapa manfaat mempersiapkan fisik dan mental adalah:

– Meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan ritual haji dengan lebih lancar dan nyaman
– Mengurangi risiko terkena penyakit dan cedera
– Meningkatkan kesadaran spiritual dan kesadaran akan kehadiran Allah SWT

Dalam kesimpulan, mempersiapkan fisik dan mental yang baik sangat penting untuk berhaji. Dengan mempersiapkan diri secara fisik dan mental, kita dapat meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan ibadah haji dengan lebih nyaman, aman, dan khidmat. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam mempersiapkan diri untuk berhaji.

 

source: wwwmusimtravel.id.com

follow IG kami untuk info menarik lainnya

ttps://www.instagram.com/umrohnhtravel?igsh=N3Rua3VtejZnM2dw

4 Destinasi Wisata Unik Yang Bisa Dikunjungi Di Arab Saudi

4 Destinasi Wisata Unik Yang Bisa Dikunjungi Di Arab Saudi

 

Arab Saudi kembali mempromosikan beberapa destinasi wisatanya kepada wisatawan dari indonesia. Di bawah kampanye Saudi, Welcome to Arabia, Saudi Tourism Authority (STA) merekomendasikan 4 wisata unik yang tidak bisa ditemui oleh wisatawan di tempat lain.

Dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, beberapa waktu lalu, destinasi pertama sebenarnya bukan tempat asing bagi turis dari Indonesia, terutama kaum muslim yang hendak umrah dan haji. Madinah, kota nabi itu merupakan destinasi yang paling banyak dikunjungi di Arab Saudi.

Selain Masjid Nabawi, ada objek wisata lain yang bisa dicoba untuk para turis, yakni Quba Walking Trail. Itu adalah jalur sepanjang tiga kilometer yang menghubungkan dua masjid suci dan dikelilingi oleh aktivitas budaya, komersial, sosial, dan olahraga. Pelancong bisa menelusurinya dengan berjalan kaki atau bersepeda listrik.

Pengalaman itu dilengkapi dengan Al Sirah Exhibition serta As Safiyyah Museum and Park, yang menghadirkan wawasan mendalam tentang warisan Islam sekaligus ruang untuk bersantai. Bagi yang ingin menjelajah lebih jauh, Sumur Gharqad yang bersejarah menjadi tujuan yang wajib dikunjungi.

AL BAHA 

Al Baha, juga dikenal sebagai Al Bahah, merupakan ibu kota Provinsi Al Baha yang berada di barat daya Arab Saudi. Lokasinya bisa ditempuh lewat perjalanan darat dari Makkah sekitar empat jam.

Destinasi wisata ini menawarkan pengalaman berbeda lantaran suasananya berada di dataran tinggi, di antara Gunung Sarawat dengan ketinggian 2.500 meter. Pemandangan yang hijau dan suasana sejuk langsung terasa, berbeda dengan pemandangan gurun pasir yang biasa dilihat pelancong asing saat berkunjung ke Makkah maupun Madinah.

Al Baha adalah tempat kelahiran Abdulrahman Al-Dawsi Abu Hurairah, perawi lebih dari 5.000 hadis. Wisatawan dapat menelusuri Jalur Gajah bersejarah, yang dahulu menjadi jalur perdagangan penting dan disebutkan dalam Al-Qur’an, atau menjelajahi desa marmer Dhee Ayn, Pegunungan Shada, serta Raghdan Forest Park yang rimbun.

Aseer

Terletak di barat daya Saudi, Aseer bertetangga dengan Makkah di tenggara. Kawasan ini dikenal memiliki lanskap yang lengkap, dari pesisir pantai, hamparan gunung, dan puncak pegunungan yang menjulang.

Destinasi ini memiliki desa-desa berwarna-warni, souq yang semarak, serta kuliner khas mencerminkan budaya yang unik, sementara jalur-jalur alam dan cuaca sejuk menjadikannya destinasi liburan sepanjang tahun. Salah satu yang tak boleh dilewatkan adalah menikmati purple season di musim semi.

Itu adalah masa bunga Jacaranda berwarna ungu bermekaran dan mengubah Aseer menjadi panorama alam yang indah. Biasanya terjadi di pertengahan April hingga akhir Mei atau awal Juni.

KAEC (King Abdullah Economic City)

Terletak di pesisir Laut Merah antara Makkah dan Madinah, KAEC adalah kota modern tepi laut yang dirancang untuk bisnis sekaligus leisure. Para wisatawan dapat menikmati pantai, lapangan golf, resor mewah, serta kalender acara budaya dan olahraga yang terus berkembang. Dengan akses langsung melalui Kereta Cepat Haramain, KAEC kini berkembang sebagai persinggahan dinamis bagi jemaah umrah sekaligus destinasi gaya hidup tersendiri.

 

source: wwwliputan6.com

Follow IG kami untuk mengetahui berbagai info terbaru tentang Haji dan Umroh

ttps://www.instagram.com/umrohnhtravel?igsh=N3Rua3VtejZnM2dw

Apakah kita bisa berkurban dalam Haji dan hukumnya Wajib atau Sunnah?

Apakah kita bisa berkurban dalam Haji dan hukumnya Wajib atau Sunnah?

 

 

Bagi umat Muslim yang melaksanakan ibadah haji, berkurban merupakan salah satu ritual yang sangat penting. Namun, apakah berkurban wajib bagi semua jamaah haji? Yuk simak artikel beriku yang akan menjelaskan tentang kewajiban berkurban bagi jamaah haji dan hikmahnya.

Kewajiban Berkurban bagi Jamaah Haji Tamattu’ dan Qiran :

Berkurban bagi jamaah haji yang melaksanakan haji tamattu’ atau qiran hukumnya wajib. Ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Haji tamattu’ adalah jenis haji di mana seseorang melaksanakan umrah terlebih dahulu pada bulan haji, lalu melaksanakan haji setelah itu. Sementara itu, haji qiran adalah jenis haji di mana seseorang melaksanakan haji dan umrah secara bersamaan, tanpa keluar dari ihram setelah melaksanakan umrah.

Dalil Kewajiban Berkurban :

Dalil kewajiban berkurban bagi jamaah haji tamattu’ dan qiran adalah hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, yang artinya: “Barangsiapa yang melaksanakan haji tamattu’ atau qiran dan tidak berkurban, maka hendaklah ia berpuasa tiga hari selama haji dan tujuh hari setelah kembali ke rumahnya.”

Hikmah Berkurban :

Berkurban memiliki banyak hikmah, antara lain:

  • Meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kepada Allah SWT.
  • Mengembangkan rasa syukur dan kesadaran akan nikmat Allah SWT.
  • Membantu orang lain yang membutuhkan.
  • Menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS.

Kesimpulan

Berkurban bagi jamaah haji tamattu’ dan qiran hukumnya wajib. Namun, bagi jamaah haji ifrad, berkurban bukanlah kewajiban. Meskipun demikian, berkurban tetap memiliki banyak hikmah dan manfaat bagi pelakunya. Semoga artikel ini dapat membantu meningkatkan pemahaman tentang kewajiban berkurban bagi jamaah haji. jika ingin melaksanakn haji boleh bangget nihh kepoin instagram (umrohnhtravel ) ingin berkurban disini juga bisa.

source : www.dompetdhuafa.com

 

Agen Travel Umroh Surabaya terpercaya dengan pembimbing terbaik, menjadikan perjalanan ibadah Anda lebih bermakna.

Nomor Izin U.491 Tahun 2021

Email
admin@nhumroh.com

Follow Kami :

Lokasi

Head Office :
Perum IKIP Gunung Anyar B48, Surabaya

Copyright © 2024 PT Nur Hamdalah Prima Wisata