Paket
Fasilitas
Galeri
Chat me
Apa itu syarikah haji? ini pengertian dan perannya dalam penyelenggaraan haji

Apa itu syarikah haji? ini pengertian dan perannya dalam penyelenggaraan haji

Setiap musim haji, jutaan jemaah dari berbagai negara datang ke Mekkah. Agar ibadah berjalan lancar dan tertib, pemerintah Arab Saudi menunjuk sejumlah perusahaan penyedia layanan yang bertanggung jawab untuk mengatur kebutuhan jemaah.

Nah, perusahaan-perusahaan ini disebut sebagai syarikah haji. Secara umum, syarikah haji adalah perusahaan resmi yang ditunjuk untuk mengelola berbagai keperluan jemaah haji internasional selama berada di Arab Saudi.
Untuk memahami lebih jauh peran, fungsi, dan pentingnya syarikah haji dalam penyelenggaraan ibadah haji, simak informasi berikut ini.

Apa itu Syarikah Haji?

Dalam buku Panduan Perjalanan Haji Untuk Perempuan karya Wita Juwita dan Indari Mastuti disebutkan bahwa syarikah haji adalah sistem baru dalam penyelenggaraan layanan ibadah haji di Arab Saudi, di mana layanan kepada jemaah haji dikelola oleh perusahaan profesional yang disebut syarikah.
Syarikah merupakan badan usaha atau perusahaan yang secara resmi ditunjuk oleh pemerintah Arab Saudi untuk memberikan berbagai layanan kepada jemaah haji dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Sebelum adanya sistem syarikah, layanan haji biasanya dikelola oleh organisasi nirlaba (muassasah). Namun, sejak tahun 2022, Arab Saudi menetapkan kebijakan terkait layanan haji dialihkan kepada perusahaan-perusahaan profesional (syarikah) yang beroperasi secara bisnis dan bertanggung jawab penuh terhadap kebutuhan jemaah selama di Tanah Suci.

Fungsi dan Tugas Syarikah

Pada umumnya, setiap kloter jemaah haji biasanya dilayani oleh satu syarikah. Mengutip informasi dari situs Badan Pengelola Keuangan Haji, berikut fungsi dan tugas suatu syarikah dalam melayani jemaah haji:
  • Menyediakan penginapan yang layak dan sesuai standar di Makkah dan Madinah.
  • Menyiapkan makanan dan minuman yang higienis dan bergizi sesuai jadwal.
  • Mengatur mobilitas jemaah mulai dari kedatangan hingga pelaksanaan ibadah.
  • Menyediakan tenda, perlengkapan, dan layanan pendukung di Arafah, Mina, dan lokasi haji lainnya.

Penerapan Kebijakan Sistem Syarkiah pada Haji 2025

Sejak Arab Saudi mengubah sistem layanan haji dari berbasis wilayah ke berbasis perusahaan (syarikah) pada 2022, pemerintah Indonesia menyambut kebijakan ini dengan penyesuaian bertahap. Skema ini dinilai lebih efisien karena memudahkan koordinasi, mempercepat respons, dan menjaga konsistensi pelayanan di lapangan.
Pada pelaksanaan haji tahun 2025, Kemenag menegaskan bahwa skema layanan berbasis syarikah akan diterapkan secara menyeluruh di Makkah.
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis Hanafi menyampaikan bahwa sistem baru ini dirancang untuk memastikan setiap jemaah mendapatkan layanan yang lebih profesional, terstruktur, dan optimal.
Meski pada tahun ini munculs sejumlah tantangan seperti kloter campuran akibat keterlambatan visa dan perubahan manifes, PPIH menjamin hak layanan jemaah tetap aman. Penempatan hotel di Madinah tetap mengikuti susunan kloter, sementara di Makkah dan saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), layanan disesuaikan dengan syarikah yang menaungi masing-masing jemaah.
Source : kumparan.com
📌Info Pendaftaran Umroh dan Haji
📱Official WA: 0812 3382 7372
🌏nhumroh.com
Hikmah Berkurban saat Hari Raya Idul Adha

Hikmah Berkurban saat Hari Raya Idul Adha

Idul Adha adalah salah satu hari besar umat Islam yang sarat dengan nilai spiritual dan sosial. Salah satu ibadah utama yang dianjurkan saat Idul Adha adalah berkurban, yakni menyembelih hewan ternak sebagai bentuk ketaatan dan syukur kepada Allah SWT. Anjuran ini bukan sekadar ritual, tetapi memiliki hikmah yang mendalam bagi kehidupan individu maupun masyarakat.

  1. Meneladani Ketaatan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
    Perintah berkurban mengingatkan kita pada kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Keduanya menunjukkan kepatuhan luar biasa terhadap perintah Allah. Nabi Ibrahim rela mengorbankan putranya, sementara Nabi Ismail pun ikhlas menerima takdir Allah. Dari kisah ini, kita belajar tentang pentingnya keikhlasan, kepatuhan, dan keteguhan iman dalam menjalankan perintah-Nya.
  2. Mendekatkan Diri kepada Allah (Taqarrub)
    Berkurban adalah bentuk pendekatan diri (taqarrub) kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur’an surat Al-Hajj ayat 37 disebutkan bahwa bukan daging dan darah hewan kurban yang sampai kepada Allah, melainkan ketakwaan dari orang yang berkurban. Maka dari itu, niat dan keikhlasan menjadi aspek utama dalam berkurban.
  3. Menguatkan Rasa Kepedulian Sosial
    Hewan kurban yang disembelih dibagikan kepada masyarakat, terutama kepada fakir miskin yang jarang menikmati daging. Hal ini mengajarkan kita tentang pentingnya berbagi rezeki dan mempererat hubungan sosial di tengah masyarakat. Idul Adha menjadi momen untuk memperkuat ukhuwah dan mengurangi kesenjangan sosial.
  4. Membersihkan Harta dan Jiwa
    Sebagaimana zakat, berkurban juga menjadi sarana membersihkan harta. Dengan menyisihkan sebagian rezeki untuk membeli hewan kurban, kita diajak untuk tidak terikat pada dunia dan materi. Jiwa pun dilatih untuk lebih bersyukur dan peduli terhadap sesama.
  5. Menumbuhkan Rasa Syukur dan Ketawadhuan
    Berkurban mengingatkan kita bahwa semua rezeki adalah titipan dari Allah SWT. Ketika kita mampu menyembelih dan berbagi, itu adalah bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan. Sekaligus mengajarkan ketawadhuan, karena rezeki itu sejatinya juga untuk membantu orang lain.

Berkurban bukan hanya soal menyembelih hewan, tetapi menyangkut nilai-nilai luhur seperti ketaatan, kepedulian, dan keikhlasan. Semoga setiap langkah kita dalam berkurban menjadi amal yang diterima dan membawa keberkahan di dunia maupun akhirat.

:

 

📌Info Qurban Nurul Hayat : https://zakatkita.org/qurban

Tips Tetap Bugar dan Sehat Selama Ibadah Haji

Tips Tetap Bugar dan Sehat Selama Ibadah Haji

Adanya perbedaan yang sangat signifikan antara cuaca di Indonesia dan cuaca yang ada di tanah Suci Mekkah, membuat seluruh jemaah haji yang ada di Indonesia harus melewati serangkaian pemeriksaan kesehatan sebelum benar-benar dinyatakan siap dan mampu untuk menjalankan perjalanan dan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah.

Saat masa penyesuaian diri dengan kondisi cuaca di tanah Suci, masyarakat juga harus melakukan beberapa hal untuk menghindari atau meminimalisir adanya potensi paparan penyakit dan pingsan saat melakukan prosesi ibadah haji. Berikut ini adalah 3 Tips Sehat bagi jemaah haji yang dapat dilakukan dalam menghadapi cuaca panas ekstrim di Tanah Suci, Diantaranya adalah:

  1. Membawa payung untuk menghindari Heat Stroke atau sengatan panas.
  2. Hindari kegiatan diluar rangkaian ibadah haji, terutama di luar ruangan untuk menghindari cuaca panas di Tanah Suci.
  3. Mencukupi asupan air dalam tubuh untuk mencegah dehidrasi.

Dengan menerapkan 3 tips kesehatan bagi jemaah haji diatas, diharapkan para jemaah dapat beribadah dengan lancar dan sehat hingga kembali ke Indonesia. Tetap jaga protokol kesehatan dan menerapkan pola hidup bersih untuk meminimalisir potensi paparan Covid-19 selama berada di tanah Suci.

Hindari kelelahan secara berlebih dan bersegera dalam melakukan pemeriksaan apabila mengalami gejala penyakit selama berada di Tanah Suci Mekkah dengan mengunjungi Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI)  yang telah disediakan oleh Kementerian kesehatan. Karena pada lokasi tersebut, telah tersedia berbagai macam obat dan vitamin, ada dokter dan tenaga medis lainnya yang siap menangani keluhan penyakit bagi jemaah haji Indonesia.

Source : kemkes.com

📌Info Pendaftaran Umroh dan Haji
📱 Official WA: 0812 3382 7372
🌏 nhumroh.com

Ibadah lancar dan tenang, ini tips tidak nyasar saat beribadah haji di makkah

Ibadah lancar dan tenang, ini tips tidak nyasar saat beribadah haji di makkah

Pelaksanaan ibadah haji akan segera dimulai. Jutaan calon jamaah haji dari berbagai negara di dunia termasuk Indonesia akan berduyun-duyun mendatangi kota Makkah di Arab Saudi.

Namun pada praktiknya, ada saja kendala yang sering dihadapi oleh banyak jamaah haji sehingga menimbulkan kekhawatiran dalam melaksanakan ibadah haji.

Salah satu kendala dan masalah yang sering dihadapi adalah seringnya jamaah haji hilang atau tersesat ketika ibadah haji.

Tentu saja kehilangan jamaah haji ini akan berdampak meresahkan khususnya bagi keluarga yang ditinggalkan di Indonesia.

Jamaah haji yang hilang karena tersesat jalan pun acapkali merasa kebingungan mencari dimana kelompok bimbingan ibadah hajinya berada.

Untuk mengatasi hal ini ada 7 tips yang bisa dilakukan jamaah haji agar tidak tersesat di tanah suci. Tips ini diunggah oleh Kementerian Agama dalam sebuah video di kanal Youtube Kemenag RI. Dikutip pada Rabu, (7/5) berikut sejumlah tips yang bisa dilakukan jamaah haji agar tidak tersesat di tanah suci:

1. Membawa identitas

Tips pertama adalah senantiasa membawa identitas jamaah haji Indonesia selama di tanah suci. Identitas sebagai jamaah tidak boleh tertinggal seperti gelang jamaah haji karena memuat identitas lengkap pemiliknya.

“Gelangnya jangan ditukar-tukar dengan jamaah lain,” ungkap narator dalam video tersebut dikutip Rabu (7/5).

2. Pengenalan lokasi hotel

Kedua adalah melakukan orientasi (pengenalan) lokasi hotel. Setelah tiba di hotel, jamaah disarankan sejenak untuk mengenal dan menandai lokasi di sekitar hotel yang meliputi nama hotel, ciri fisik bangunannya, nama jalan, atau penanda-penanda lain yang mudah diingat.

“Banyak jamaah haji yang tersesat karena tidak melakukan orientasi ini. Karena baru pertama di tanah suci, sangat bersemangat ibadah dan kecapekan hingga lupa dimana hotel tempat menginap,” ungkapnya.

3. Membawa kartu nama hotel

Ketiga adalah membawa kartu nama hotel. Walau sudah melakukan orientasi lokasi hotel namun setiap keluar hotel seperti hendak ke Masjidil Haram atau kemanapun, sebaiknya membawa kartu hotel. Terlebih untuk jamaah lansia hukumnya wajib membawa kartu yang biasanya sudah disediakan oleh pihak hotel.

“Tinggal bawa aja kok. Di dalamnya ada nama hotel, alamat, dan kontak person yang bisa dihubungi bila sewaktu-waktu kalian bingung arah kembali ke hotel,” katanya.

4. Hindari pergi sendirian

Keempat adalah menghindari pergi sendirian selama di tanah suci. Jika akan pergi keluar hotel, jamaah hendaknya tidak sendirian terlebih jamaah haji perempuan dan lansia. Selain demi keamanan, juga untuk menjaga-jaga agar tidak tersesat. Lebih baik lagi setiap keluar, jamaah tetap bersama dalam rombongan.

5. Pamit kepada ketua rombongan

Kelima adalah pamit kepada ketua rombongan. Tips ini tidak kalah penting jika hendak bepergian keluar dari hotel agar ketua rombongan tahu jamaah akan mau bepergian ke mana

6. Jangan panik saat kesasar

Keenam adalah jangan panik bila tersesat. Jamaah yang sudah terlanjur tersesat bisa mencari petugas PPIH dan tidak bertindak berlebihan. Jamaah harus mencari bantuan kepada petugas haji Indonesia yang sudah ditempatkan di titik-titik vital. Mereka adalah petugas yang sudah terlatih dan siap memberikan bantuan kepada jamaah haji Indonesia dalam kondisi apapun dan kapanpun.

“Tindakan lainnya, coba cari Maktab atau hotel sekeliling dengan tenang dan seksama. Perhatikan mana hotel atau tempat yang ada berkibar bendera merah putih. Kalau sudah ketemu silahkan masuk dan minta bantuan kepada petugas,” jelasnya.

7. Selalu berdoa

Ketujuh adalah senantiasa berdoa. Ikhtiar dengan doa sangat penting selama di tanah suci sebelum melakukan sesuatu. Jamaah harus berdoa memohon pertolongan kepada Allah.

“Jangan merasa sombong seakan tidak butuh bantuan Allah. Apapun bisa terjadi di tanah suci,” pungkasnya.

Source : jatimtimes.com

📌Info Pendaftaran Umroh dan Haji
📱 Official WA: 0812 3382 7372
🌏 nhumroh.com

Bulan Persiapan Haji: Makna dan Nilai-Nilai Universal

Bulan Persiapan Haji: Makna dan Nilai-Nilai Universal

Bulan-bulan haji merupakan masa yang penuh berkah dan pengingat akan salah satu rukun Islam yang agung, yakni ibadah haji. Sebagaimana yang kita ketahui, Allah SWT telah menetapkan bulan-bulan tertentu sebagai waktu pelaksanaan dan persiapan haji, yaitu dimulai sejak bulan Syawwal, Dzulqa’dah, dan sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Ini bukan hanya sekadar penanda waktu, melainkan juga pengantar bagi umat Islam untuk mempersiapkan diri secara spiritual, fisik, dan sosial menuju puncak ibadah yang penuh nilai-nilai universal.

Dalam artikel ini, kita akan membahas makna bulan persiapan haji serta nilai-nilai universal yang terkandung di dalamnya. Tidak hanya untuk mereka yang akan berhaji, tetapi juga bagi seluruh umat Islam di mana pun berada.

Makna Bulan Persiapan Haji dalam Syariat Islam

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 197 yang mana berbunyi:

ٱلْحَجُّ أَشْهُرٌۭ مَّعْلُومَـٰتٌۭ ۚ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ ٱلْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِى ٱلْحَجِّ ۗ

Artinya: “(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi. Maka barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats (kata-kata kotor), berbuat fasik, dan bertengkar dalam masa mengerjakan haji.”(QS. Al-Baqarah: 197)

Ayat ini menunjukkan bahwa ibadah haji bukan hanya sekadar ritual fisik, tetapi juga mengandung unsur penyucian diri dan akhlak, yang harus dimulai sejak masa persiapan. Para ulama menafsirkan bahwa bulan-bulan ini—Syawwal, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah—adalah masa yang disyariatkan untuk berniat, memulai ihram, dan menata hati menuju Baitullah.

Nilai-Nilai Universal dalam Ibadah Haji dan Bulan Persiapannya

1. Kesatuan dan Persaudaraan Umat Islam

Dalam pelaksanaan ibadah haji, umat Islam dari seluruh dunia berkumpul tanpa memandang ras, warna kulit, bahasa, ataupun status sosial. Ini adalah manifestasi dari nilai persatuan dan ukhuwah Islamiyah.

Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang di riwayatkan oleh Hadits Ahmad yang mana berbunyi:

إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ، وَإِنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ، كُلُّكُمْ لِآدَمَ، وَآدَمُ مِنْ تُرَابٍ، أَكْرَمُكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ

Artinya: “Sesungguhnya Tuhan kalian satu, dan ayah kalian satu. Kalian semua berasal dari Adam, dan Adam diciptakan dari tanah. Yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa” (HR. Ahmad, Hasan)

Ibadah haji menghapuskan sekat-sekat duniawi dan mengajarkan bahwa kita semua adalah hamba di hadapan-Nya.

2. Kedisiplinan dan Tertib dalam Beragama

Persiapan haji mengajarkan umat Islam untuk disiplin dalam niat, waktu, dan amal. Mereka yang akan berhaji harus mematuhi berbagai aturan dan rukun yang telah ditetapkan.

Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang di riwayatkan oleh Hadits Muslim yang berbunyi:

خُذُوا عَنِّي مَنَاسِكَكُمْ

Artinya: “Ambillah dariku tata cara manasik kalian.”(HR. Muslim)

Ini mengandung pelajaran bahwa ibadah tidak bisa dilakukan sesuka hati, tetapi harus mengikuti tuntunan syariat.

3. Kesabaran dan Keikhlasan

Bulan persiapan haji menuntut seseorang untuk sabar dalam menghadapi ujian, mulai dari pengeluaran harta, kesehatan, hingga waktu dan tenaga. Semua itu dilakukan semata-mata untuk Allah.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 110 yang mana berbunyi:

وَمَا تُقَدِّمُوا۟ لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍۢ تَجِدُوهُ عِندَ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌۭ

Artinya: “Dan apa saja kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, niscaya kamu akan mendapat pahalanya di sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 110)

4. Pelajaran Bagi yang Tidak Berhaji

Meskipun tidak semua umat Islam berkesempatan menunaikan ibadah haji, bulan-bulan ini tetap menjadi momen refleksi bagi seluruh umat. Kita dapat meneladani:

5. Semangat ibadah dan taubat nasuha.

6. Menumbuhkan rasa ukhuwah dan peduli kepada sesama.

7. Berdoa dan menghidupkan amalan sunnah, seperti puasa di awal Dzulhijjah.

Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang di riwayatkan oleh Hadits Bukhari yang mana berbunyi:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ» يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ

Artinya: “Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah).” (HR. Bukhari)

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Bulan-bulan persiapan haji adalah masa yang sarat dengan nilai spiritual dan kemanusiaan. Bukan hanya bagi para tamu Allah yang akan menunaikan ibadah haji, tetapi juga bagi seluruh umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan, kesadaran sosial, dan penghambaan yang murni kepada Allah.

Melalui momentum ini, kita diajak untuk kembali kepada nilai-nilai Islam yang luhur: keikhlasan, persatuan, kesabaran, dan ketaatan kepada syariat. Mari kita maksimalkan bulan-bulan ini dengan memperbanyak amal, mendoakan saudara-saudara kita yang berhaji, serta memohon kepada Allah agar suatu saat diberikan kesempatan menjadi tamu-Nya di Tanah Suci.

اللهم ارزقنا حجاً مبروراً وزيارةً إلى بيتك الحرام

Artinya: “Ya Allah, anugerahkan kepada kami haji yang mabrur dan kunjungan ke rumah-Mu yang suci.”

Demikianlah yang dapat kita sampaikan semoga bermanfaat.

Source : radarseluma.com

📌Info Pendaftaran Umroh dan Haji

📱Official WA: 0812 3382 7372

🌏nhumroh.com

Calon Jemaah Haji Surabaya Mantapkan Kesiapan Mental dan Spiritual, Meraih Haji Mabrur Melalui Training Menata Hati

Calon Jemaah Haji Surabaya Mantapkan Kesiapan Mental dan Spiritual, Meraih Haji Mabrur Melalui Training Menata Hati

Besok, Kloter Pertama Jemaah Calon Haji Embarkasi Surabaya Masuk AsramaMusim haji tahun 2025 ini jamaah calon haji asal kota Surabaya sebanyak 2.492 orang. Dari jumlah tersebut, 99 persen jamaah haji kota Surabaya bergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), hanya satu persen haji mandiri.

Sedangkan KBIH terbanyak Jemaah hajinya tahun ini adalah Nurul Hayat. Rencananya, pelelasan kloter Jemaah haji asal Surabaya ini akan dilepas langsung oleh Walikota Eri Cahyadi.

Muhammad Muslim menegaskan, Kepala Kementian Agama (Kemenag) kota Surabaya, musim haji tahun 2025 kota surabaya akan memberangkatkan sebanyak 2.492 jamaah calon haji.

Mayoritas Jemaah haji kota Surabaya ini bergabung dengan KBIH, bahkan data yang ada mencapai 99 persen yang bergabung dengan KBIH. Hal ini berarti hanya satu persen saja yang menggunakan haji mandiri.

Kendati demikian, selain tergabung dalam kloter tersendiri, jemaah haji kota Surabaya ini juga banyak yang bergabung dengan kloter asal daerah lain di Jawa Timur. Hal ini yang membuat Kemenag Kota Surabaya harus berkoordinasi terus dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) embarkasi Surabaya, jika sewaktu-waktu atau secara mendadak ada kursi yang kosong.

“Ini yang kadang membuat kami pusing mengatur siapa Jemaah calon haji yang akan diberangkatkan secara mendadak untuk mengisi kursi kosong. Namun secara prinsip kami sudah siap semuanya dengan Jemaah yang sewaktu waktu akan diberangkatkan , karena sudah tahun-tahun sebelumnya sudah terbiasa, dan sudah tersistem,” terang Muslim.

“Yang penting mereka itu sudah siap dengan dokumen-dokumennya, sehingga bisa langsung berangkat untuk mengisi kursi kosong,” tambahnya.

Jamaah calon haji di kota Surabaya saat ini tengah mempersiapkan diri untuk keberangkatan. Mereka tinggal menunggu jadwal keberangkatan yang telah ditetapkan. Rencananya, pemberangkatan jamaah haji ini akan langsung dilepas oleh Walikota Surabaya, Eri Cahyadi di gelombang ke dua kloter terakhir.

Sementara itu, seperti disebutkan Jemaah calon haji di kota Surabaya 99 persen bergabung dengan KBIH. Di Kota Pahlawan ini ada sebanyak 23 KBIH yang akan melayani jamaah calon haji, diantaranya seperti KBIH Nurul Hayat, yang tahun ini membimbing paling banyak jamaah haji di Surabaya, yakni ada 333 jemaah calon haji.

Mohammad Molik Ketua KBIH Nurul Hayat menyatakan, menjelang pemberangkatan Jemaah calon haji ke tanah suci, pihaknya telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk melayani kebutuhan para Jemaah. “Alhamdulillah, untuk jamaah kami Nurul Hayat oleh Allah sekarang diamanahi 333 jamaah yang akan berangkat tahun ini,” ujarnya.

Sampai saat ini, lanjut Molik, sudah ada 12 pertemuan untuk manasik di Nurul Hayat. Para jamaah betul-betul digembleng di pelatihan manasik ini agar mereka memahami makna ibadah haji. “Yang terakhir kita kemas ada training menata hati untuk meraih kemabluran haji. Sehari penuh mereka mengikuti kegiatan itu untuk persiapan ilmu dan persiapan hati saat menunaikan ibadah haji,” tuturnya.

Lelaki yang akrab disapa abah Molik ini melanjutkan, manasik haji penting bagi jemaah calon haji. Mereka harus menguasai apa yang menjadi rukun, apa yang menjadi wajib haji, sunah-sunah haji itu apa saja, dan konsekuensi Jika tidak melaksanakan rukun salah satunya bisa batal hajinya. Karena itu, mengikuti manasik cukup penting.

“Tak hanya manasik, yang kedua adalah lurusnya niat keikhlasan menjadikan ibadah haji itu semata-mata hanya mengharapkan keridaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tidak untuk mendapatkan status sosial, tidak untuk mendapat panggilan Pak Haji dan seterusnya,” tukasnya.

Dari seluruh rangkaian kegiatan manasik haji , pihaknya menutup dengan training yang disebut dengan training menata hati untuk meraih kemabruran haji. “Ini Istimewa. Kami ajak para jamaah merenungi siapa dirinya, mencatat dosa-dosanya untuk kemudian meminta ampun kepada Alloh, disini mereka banyak yang menangis mengenang dosa-dosa yang telah dilakukan selama ini,” kisahnya (Pujangga Langit)

source: cakrawala.com

📌Info Pendaftaran Umroh dan Haji
📱 Official WA: 0812 3382 7372
🌏 nhumroh.com

Bandara soekarno-hatta kini punya terminal khusus jemaah haji dan umrah

Bandara soekarno-hatta kini punya terminal khusus jemaah haji dan umrah

Presiden Prabowo mengatakan bahwa jumlah jamaah haji dan umrah dari Indonesia sangat besar, sehingga perlu mendapatkan layanan yang baik.

Presiden Prabowo Subianto meresmikan terminal khusus jamaah haji dan umrah di Bandara Soekarno-Hatta pada Ahad, 4 Mei 2025. Terminal ini merupakan revitalisasi terminal 2F hasil kerja sama Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Badan Pengelola Investasi Danantara, dan Injourney.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo mengatakan bahwa jumlah jemaah haji dan umrah dari Indonesia sangat besar. Ia pun menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji dan umrah Indonesia.

“Kita mengerti bahwa banyak jemaah kita juga sudah lanjut usianya, sehingga benar-benar harus diurus dengan baik,” ujarnya.

Kepala Negara sempat meninjau fasilitas kedatangan di terminal dan menyapa para calon jemaah haji sebelum meresmikannya. Peresmian dilakukan setelah rampungnya proses renovasi dan pembangunan sejumlah fasilitas terminal.

Terminal yang dibangun dengan standar pelayanan internasional dan mampu menampung hingga 6,1 juta jemaah per tahun tersebut diresmikan karena tingginya kebutuhan penerbangan jemaah haji dan umrah.

Selain infrastruktur terminal, pemerintah juga merenovasi sarana pendukung untuk aktivitas umrah seperti masjid seluas 3.136 meter persegi, lounge umrah seluas 3.000 meter persegi, serta parkir bus seluas 4.158 meter persegi yang terhubung langsung dengan terminal kedatangan.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan renovasi juga menyediakan tempat manasik untuk jemaah. Dahulu, kata Erick, para jemaah tidak memiliki tempat tunggu sehingga harus menunggu keberangkatan dalam keadaan panas. Selain itu, terminal juga menyediakan produk dan makanan halal.

Setelah merenovasi terminal 2F, Erick mengatakan Danantara akan merenovasi terminal 1 untuk Low Cost Carrier (LCC) untuk meningkatkan kapasitas sampai 94 juta penumpang.

“Jadi nanti yang Low Cost Carrier (LCC) terminal 1F itu Insha Allah Bapak Presiden kalau berkenan kita akan resmikan di kuartal I 2026,” ujarnya.

Source : www.tempo.com

📌Info Pendaftaran Umroh dan Haji
📱 Official WA: 0812 3382 7372
🌏 nhumroh.com

Keistimewaan Haji Akbar 2025

Keistimewaan Haji Akbar 2025

Apa Itu Haji Akbar?
Secara umum, Haji Akbar merujuk pada pelaksanaan ibadah haji di mana wukuf di Arafah terjadi pada hari Jumat. Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang paling utama dan dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Ketika wukuf ini bertepatan dengan hari Jumat, yang dalam Islam disebut sebagai sayyidul ayyam (penghulu segala hari), maka ibadah haji tersebut disebut sebagai Haji Akbar.

Istilah ini memiliki dasar dalam hadis Nabi Muhammad SAW, di mana beliau menyebut hari Nahr (10 Dzulhijjah) sebagai hari Haji Akbar. Namun, dalam konteks populer, Haji Akbar sering dikaitkan dengan wukuf yang jatuh pada hari Jumat, meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hal ini.

Mengapa 2025 Disebut Haji Akbar?
Pada tahun 2025, hari wukuf di Arafah diperkirakan jatuh pada hari Jumat, 6 Juni 2025, yang bertepatan dengan 9 Dzulhijjah 1446 H. Kebetulan ini menjadikan pelaksanaan haji tahun 2025 sebagai Haji Akbar. Fenomena ini tidak terjadi setiap tahun dan dianggap sebagai momen langka yang memberikan keistimewaan tersendiri bagi para jamaah haji.

Keutamaan Haji Akbar
Pelaksanaan Haji Akbar diyakini memiliki keutamaan spiritual yang lebih besar dibandingkan dengan pelaksanaan haji pada tahun-tahun biasa. Beberapa keutamaan tersebut antara lain:

1. Pahala yang Berlipat Ganda

Melaksanakan haji pada Haji Akbar diyakini mendapatkan pahala yang lebih besar.

2. Penghapusan Dosa

Haji yang mabrur, terutama pada Haji Akbar, diyakini dapat menghapus dosa-dosa sebelumnya.

3. Kesempatan Langka

Karena Haji Akbar tidak terjadi setiap tahun, jamaah yang melaksanakannya dianggap mendapatkan kesempatan langka yang penuh berkah.

Persiapan Jamaah untuk Haji Akbar 2025
Mengingat keistimewaan Haji Akbar, jamaah haji tahun 2025 diharapkan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Memahami Makna Ibadah Haji

Memahami tata cara dan rukun haji dengan baik untuk memastikan pelaksanaan ibadah yang sah dan mabrur.

2. Kesehatan Fisik dan Mental

Menjaga kesehatan agar mampu menjalankan rangkaian ibadah haji yang memerlukan stamina dan ketahanan.

3. Kesiapan Spiritual

Meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagai persiapan spiritual menghadapi Haji Akbar.

Haji Akbar 2025 merupakan momen istimewa yang memberikan keutamaan spiritual bagi umat Islam yang melaksanakan ibadah haji. Dengan wukuf di Arafah yang bertepatan pada hari Jumat, jamaah haji memiliki kesempatan langka untuk meraih pahala yang berlipat ganda dan penghapusan dosa. Persiapan yang matang, baik secara fisik maupun spiritual, sangat penting untuk memaksimalkan manfaat dari pelaksanaan Haji Akbar ini.

source: detik.com

📌Info Pendaftaran Umroh dan Haji
📱 Official WA: 0812 3382 7372
🌏 nhumroh.com

Hikmah di Balik Ibadah Haji: Jalan Menuju Keikhlasan dan Kesabaran

Hikmah di Balik Ibadah Haji: Jalan Menuju Keikhlasan dan Kesabaran

Ibadah haji bukan sekadar perjalanan fisik ke Tanah Suci, melainkan juga sebuah perjalanan spiritual yang penuh makna dan pelajaran hidup. Setiap rangkaian ibadah yang dilakukan selama haji mengandung nilai-nilai luhur yang dapat membentuk karakter, meningkatkan keimanan, dan memperkuat hubungan manusia dengan Allah SWT maupun sesama.

Berikut beberapa hikmah di balik ibadah haji:

  1. Pengampunan Dosa dan Pembersihan Diri:
    Ibadah haji dianggap sebagai sarana untuk membersihkan dosa-dosa masa lalu, sehingga jemaah yang menunaikannya dengan penuh kesungguhan dapat kembali seperti bayi yang baru lahir, bersih dari dosa-dosa kecil. 
  2. Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan:
    Melalui ibadah haji, seseorang dapat memperkuat keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Ritual-ritual haji, seperti thawaf dan wuquf di Arafah, mengingatkan akan kebesaran Allah dan pentingnya mendekatkan diri kepada-Nya.
  3. Menumbuhkan Rasa Persaudaraan Umat Islam:
    Haji mempertemukan umat Islam dari seluruh dunia, tanpa memandang ras, suku, atau status sosial. Hal ini menciptakan rasa persaudaraan dan persatuan yang kuat di antara umat Islam.
  4. Pengingat Sejarah Nabi Ibrahim dan Perjuangan Beliau:
    Ibadah haji mengingatkan umat Islam pada perjuangan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya dalam membangun Ka’bah. Hal ini menjadi inspirasi untuk terus berusaha dan berbuat baik, seperti yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim.
  5. Menyaksikan Kiblat Umat Islam:
    Jemaah haji dapat menyaksikan langsung kiblat umat Islam, yaitu Ka’bah di Masjidil Haram. Hal ini menjadi pengingat bahwa umat Islam di seluruh dunia bersatu dalam ibadah dan mengarahkan diri kepada satu tujuan, yaitu Allah SWT.
  6.  Menjadikan Tamu Allah: 
    Orang yang berhaji menjadi tamu Allah dan berkesempatan untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Ibadah haji juga memberikan kesempatan untuk menikmati rahmat dan keberkahan Allah.
  7. Menjadikan Contoh Perjuangan dan Keteladanan:
    Haji mengingatkan pada perjuangan dan keteladanan Nabi Ibrahim, Ismail, dan Hajar dalam menghadapi cobaan dan perintah Allah. Hal ini menjadi inspirasi untuk terus berusaha dan berbuat baik, seperti yang ditunjukkan oleh para tokoh tersebut. 
📌Info Pendaftaran Umroh dan Haji
📱 Official WA: 0812 3382 7372
🌏 nhumroh.com
Menjelang H-1 penutupan, tercatat 211.699 jemaah reguler telah melunasi biaya perjalanan haji.

Menjelang H-1 penutupan, tercatat 211.699 jemaah reguler telah melunasi biaya perjalanan haji.

Dokumentasi : Manasik Haji KBIHU Nurul Hayat di Embarkasi Surabaya

Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Reguler 1446 H/2025 M sisakan dua hari. Tahap perpanjangan pelunasan akan berakhir pada 25 April 2025. Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Muhammad Zain mengatakan, hingga hari ini ada 211.699 jemaah yang sudah melunasi Bipih Reguler.

“Perpanjangan masa pelunasan Bipih Reguler akan berakhir pada 25 April 2025. Hingga hari ini sebanyak 211.699 jemaah reguler sudah melakukan pelunasan,’ terang Muhammad Zain di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Indonesia tahun ini mendapat 221.000 kuota, terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Untuk kuota haji reguler, terbagi atas: 190.897 jemaah haji reguler yang berhak lunas sesuai urutan porsi; 10.166 jemaah haji reguler prioritas lanjut usia; 685 pembimbing ibadah pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU); dan 1.572 petugas haji daerah (PHD).

“Dari sisi jumlah, jemaah reguler yang melunasi biaya haji sebenarnya sudah melebihi kuota nasional,” sebut Muhammad Zain.

Namun demikian, lanjut Muhammad Zain, secara kewilayahan, hingga hari ini, masih ada tiga provinsi yang belum 100% terserap kuotanya. Ketiga provinsi tersebut adalah Jawa Barat (740 kuota), Gorontalo (21), dan Sumatera Selatan (3). Selain itu, masih ada 60 kuota Petugas Haji Daerah (PHD) dan dua kuota pembimbing ibadah pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) yang juga belum terisi.

“Masih ada dua hari masa pelunasan. Semoga kuota tiga provinsi yang masih tersisa ini bisa segera terserap optimal,” tandas Muhammad Zain.

“Demikian juga, saya minta PHD dan pembimbing KBIHU segera melakukan pelunasan,” sambungnya.

Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag telah menerbitkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1446 H. Jemaah haji Indonesia dijadwalkan akan mulai masuk asrama haji pada 1 Mei 2025. Sehari berikutnya, jemaah haji reguler asal Indonesia secara bertahap akan mulai diberangkatkan ke Tanah Suci dari embarkasi masing-masing.

📌Info Pendaftaran Umroh dan Haji
📱 Official WA: 0812 3382 7372
🌏 nhumroh.com

Agen Travel Umroh Surabaya terpercaya dengan pembimbing terbaik, menjadikan perjalanan ibadah Anda lebih bermakna.

Nomor Izin U.491 Tahun 2021

Email
admin@nhumroh.com

Follow Kami :

Lokasi

Head Office :
Perum IKIP Gunung Anyar B48, Surabaya

Copyright © 2024 PT Nur Hamdalah Prima Wisata