Paket
Fasilitas
Galeri
Chat me
Barang Yang Perlu Dibawa Oleh Calon Jamaah Haji

Barang Yang Perlu Dibawa Oleh Calon Jamaah Haji

Barang Yang Perlu Dibawa Oleh Calon Jamaah Haji – Membawa perlengkapan umrah adalah suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh jamaah agar bisa melaksanakan ibadah umrah dengan baik.

Barang Yang Perlu Dibawa Oleh Calon Jamaah Haji – Jika Anda tidak membawa barang perlengkapan umrah dengan baik, maka Anda akan merasa bingung dan kerepotan. Bahkan untuk benda-benda penunjang yang kecil dan sepele.

Setelah mengemasi barang kebutuhan dasar, selalu periksa kembali apakah kamu telah mengemasi barang-barang yang penting lainnya. Berikut beberapa barang penting yang wajib dibawa oleh para calon jamaah haji atau umroh baik perempuan maupun laki-laki.

Busana dan Aksesorisnya

Untuk busana, Anda bisa mengelompokkan menjadi 2 yakni busana saat ihram dan busana saat tidak ihram. Untuk laki-laki, busana ihram ditentukan khusus yakni dua lembar kain yang tidak dijahit.

Perlu diperhatikan, bahwa pakaian ihram laki-laki tidak boleh ada jahitan sama sekali, artinya Anda juga tidak diperbolehkan mengenakan pakaian dalam (kaos dan celana) yang berjahit/membentuk lekuk tubuh.

Anda bisa menggunakan aksesoris berupa sabuk atau ikat pinggang khusus pakaian ihram. Biasanya ada kantong atau dompet untuk menaruh benda kecil seperti ponsel.

Untuk perempuan, Anda bisa menggunakan pakaian apa saja untuk ihram seperti jubah/dress dan khimar. Intinya pakaian yang menutup aurat seperti saat Anda melakukan shalat. Wanita tidak boleh menggunakan cadar dan kaos tangan saat ihram.

Untuk aksesoris tambahan seperti kaos kaki, manset lengan, ciput, pakaian dalam dan sebagainya bisa Anda bawa secukupnya, jangan terlalu banyak juga karena akan memenuhi bagasi.

Untuk pakaian di luar ihram, Anda bisa mengenakan seragam yang diberikan oleh travel umroh Anda, serta membawa beberapa stel untuk kegiatan setelah umrah. Gunakan selalu pakaian yang sopan dan menutup aurat.

Alas Kaki

Alas kaki ini penting, namun sering dilupakan. Baik dalam memilih model serta jumlah saat membawanya ke Baitullah. Untuk laki laki, pilih model yang tidak menutupi mata kaki. Untuk wanita bebas saja. Jangan lupa untuk membawa tas kecil khusus untuk kemasan sandal.

Sepatu/sandal cadangan adalah barang untuk umrah yang harus dibawa, agar saat alas kaki Anda hilang sudah ada gantinya.

Koper dan Tas

Menyiapkan koper yang cukup dan sesuai dengan kapasitas bagasi yang disediakan merupakan keharusan. Anda bisa membawa koper yang kualitasnya baik, dengan kunci tambahan untuk mengamankan barang bawaan Anda.

Tas yang bisa Anda bawa ada dua, yakni tas berukuran sedang untuk diletakkan di kabin pesawat dan tas slempang kecil atau tas pinggang yang bisa Anda bawa kemanapun.

Dokumen Penunjang

Anda harus senantiasa mengecek agar dokumen penting penunjang umroh seperti tiket pesawat, visa, kartu vaksin, paspor, dan lain-lain tidak tertinggal. Luangkan waktu untuk memeriksa secara berkala dokumen ini, supaya tidak menghambat Anda saat berurusan dengan petugas imigrasi dan pihak berwenang lainnya.

Uang Tunai

Siapkan uang tunai Riyal secukupnya, agar memudahkan Anda dalam bertransaksi di tanah suci. Letakkan sebagian di dompet, dan sebagian lagi di tempat terpisah, supaya jika naudzubillah ada musibah kehilangan, Anda masih punya cadangan uang untuk pegangan.

Ponsel dan Charger

Anda pastinya membutuhkan alat komunikasi di tanah suci, baik untuk komunikasi dengan muthawwif dan teman satu rombongan umroh maupun menghubungi keluarga di tanah air.

Bawalah ponsel dan charger, serta perlengkapan lain seperti colokan, power bank, dan headset/earphone. Miliki sebuah kantung kecil kedap air yang bisa meringkas barang-barang Anda tersebut.

Perlengkapan Mandi

Barang Yang Perlu Dibawa Oleh Calon Jamaah Haji-Barang untuk umrah berikutnya adalah perlengkapan mandi standar seperti sabun mandi, sikat, odol, dan shampo bisa Anda siapkan. Pilihlah yang non perfumed, karena Anda tidak bisa menggunakan item yang mengandung parfum saat ihram.

Perlengkapan Makan dan Minum

Untuk perlengkapan makan dan minum, sebenarnya opsional karena biasanya barang-barang ini sudah disediakan oleh travel umroh. Namun, untuk berjaga-jaga, bawalah mangkuk, piring, gelas, dan sendok tambahan agar saat membutuhkannya Anda tidak bingung beli di mana.

Terutama, bawalah botol air minum yang bisa dipakai berulang-ulang. Botol ini bermanfaat bagi Anda saat ingin menampung dan meminum air zam-zam.

Obat-obatan Pribadi

Jika Anda memiliki keluhan penyakit yang membutuhkan pengobatan khusus, sebaiknya Anda membawa obat-obatan pribadi yang bisa Anda gunakan saat penyakit tersebut kambuh.

Obat-obatan dasar dan P3K biasanya telah travel umroh siapkan untuk jamaah. Anda bisa membawa beberapa masker, plaster luka, dan minyak angin untuk berjaga-jaga.

Namun ingat, jangan menggunakan minyak angin yang mengandung aroma therapy karena bisa dikategorikan sebagai wewangian (untuk kehati-hatian saat berihram).

Panduan Doa dan Peta

Tak kalah pentingnya, bagi Anda yang masih kesulitan menghafalkan doa, Anda bisa membawa buku panduan doa dari Kemenag, atau Anda bisa meringkasnya sesuai kebutuhan Anda. Misalnya, catatan doa-doa yang belum Anda hafal saja.

Kemudian peta atau denah lokasi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi juga penting, agar saat naudzubillah Anda tersesat, Anda tidak terlalu bingung memahami lokasi Anda.

Alternatif lain dari keduanya adalah Anda mengunduh panduan doa dan peta di ponsel Anda, supaya lebih ringkas.

Wah, ternyata banyak juga ya barang untuk umrah yang harus disiapkan. Saran, jangan terlalu berlebihan membawa barang yang sekiranya bisa Anda beli di tanah suci.

Termasuk jangan membawa barang yang jelas dilarang, sehingga Anda tidak kerepotan membongkar tas dan koper Anda saat barang tersebut tertahan di imigrasi bandara.

Biasanya, travel umroh Anda akan memberikan panduan tentang barang-barang ini yang mereka sampaikan ke jamaah saat manasik umroh. Travel umroh yang baik, akan memberikan pelayanan terbaik dengan sistem yang jelas dan mudah dipahami jamaahnya.

 

Kebijakan Haji Terbaru Arab Saudi

Kebijakan Haji Terbaru Arab Saudi

Kebijakan Haji Terbaru Arab Saudi-Kementerian Agama (Kemenag) RI masih terus melakukan persiapan penyelenggaraan ibadah haji, termasuk melakukan penyiapan dokumen jemaah secara bertahap. Selain itu, pembahasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) juga mulai dilakukan Kemenag dengan Komisi VIII DPR. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) menyatakan hal ini, seperti dilansir dalam siaran resmi Kemenag pada Selasa, 9 Maret 2021. Adapun mengenai kepastian penyelenggaraan ibadah haji pada tahun 2021, menurut Gus Yaqut, Kemenag RI masih menunggu pengumuman resmi dari Kerajaan Arab Saudi. “Kepastian tunggu info resmi dari Saudi. Sampai hari ini, belum ada info resmi dari Saudi terkait kepastian penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021 M,” kata Gus Yaqut.

Kebijakan Haji Terbaru Arab Saudi-Meskipun begitu, dia memastikan Tim Manajemen Krisis yang dibentuk oleh Kemenag pada akhir Desember 2020 lalu masih terus bekerja mempersiapkan beragam skenario terkait penyeleggaraan haji tahun ini. Koordinasi dengan pihak Saudi pun terus dilakukan melalui Konsul Haji KJRI Jeddah. Penjelasan Kemenag soal Ketentuan Vaksinasi Jemaah Sedangkan terkait kabar bahwa Kementerian Kesehatan Saudi mensyaratkan vaksin bagi jemaah haji, Gus Yaqut mengaku telah mendengar berita tersebut. Namun, dia belum mengetahui apakah info tersebut bersifat internal Arab Saudi atau juga untuk negara lain. Berita yang beredar itu juga tidak bisa dijadikan dasar karena belum ada surat atau pemberitahuan resmi dari Saudi. “Dalam berita, kan, tidak ada penegasan syarat vaksin itu apakah untuk persiapan internal Saudi, ataukah juga merupakan pesan buat negara pengirim jemaah lainnya,” ujar dia. Hal senada disampaikan Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali. Menurutnya, pernyataan Menteri Kesehatan Saudi bukan untuk jemaah haji, tetapi terkait petugas medis internal Kemenkes Saudi yang akan berpartisipasi pada musim haji tahun 2021. “Saya sudah koordinasi dengan pihak Kemenkes Saudi dan Jubir Kemenhaj bahwa untuk petugas haji dari luar Saudi dan jemaah haji luar Saudi belum ada pernyataan terkait vaksin ataupun yang lainnya,” kata Endang.

Arab Saudi Beri Insentif ke Bisnis Sektor Haji-Umrah Sementara info terbaru dari Arab Saudi berkaitan dengan keputusan pemberian insentif bagi para pelaku bisnis sektor haji dan umrah di negara tersebut. Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud telah menyetujui pemberian sejumlah insentif bagi individu, perusahaan swasta, hingga para investor di sektor pelayanan haji dan umrah di negara tersebut. Insentif tersebut diberikan untuk mengurangi dampak keuangan dan ekonomi dari pandemi virus Corona (COVID-19) pada individu, perusahaan swasta dan investor, yang bergerak di sektor haji dan umrah, demikian mengutip laporan kantor berita Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA), pada Selasa (9/3/2021). Hingga kini, Kerajaan Arab Saudi telah meluncurkan lebih dari 150 inisiatif, dengan alokasi hingga 180 miliar Riyal Saudi untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19 dan mengurangi pengaruhnya terhadap individu, sektor swasta, dan investor.

Sementara daftar insentif terbaru yang diberikan kepada pelaku bisnis di sektor haji dan umrah di Arab Saudi adalah sebagai berikut. Pertama, membebaskan fasilitas akomodasi yang berbasis di kota Makkah dan Madinah dari biaya tahunan yang dikenakan pada izin untuk kegiatan komersial, selama satu tahun. Kedua, membebaskan perusahaan swasta yang beroperasi di sektor Haji dan Umrah dari kewajiban membayar biaya yang dikenakan pada pekerja asing, selama enam bulan. Ketiga, izin Kementerian Pariwisata untuk fasilitas akomodasi di kota Makkah dan Madinah dapat diperpanjang selama 1 tahun secara gratis. Keempat, menunda pemungutan biaya perpanjangan izin tinggal (Iqama) bagi ekspatriat yang bekerja di kegiatan yang berkaitan dengan sektor Haji dan Umrah selama 6 bulan, dan biayanya bisa dicicil selama satu tahun. Kelima, memperpanjang masa berlaku izin lalu lintas untuk bus, yang beroperasi sebagai fasilitas angkutan jamaah, selama satu tahun dan tidak dipungut biaya. Keenam, menunda selama 3 bulan pemungutan bea masuk bus baru yang dijadwalkan beroperasi pada musim Haji 1442 H yang akan datang, dan biayanya bisa dicicil selama empat bulan terhitung sejak tanggal jatuh tempo.

Sejarah Haji Dan Umroh Di Zaman Rasulullah

Sejarah Haji Dan Umroh Di Zaman Rasulullah

Sejarah Haji Dan Umroh Di Zaman Rasulullah-

Sebagai kaum muslim, sangat penting bagi kita untuk mengetahui kisah umroh dan haji Nabi Muhammad SAW. Haji dan umroh sendiri merupakan dua ibadah yang sangat penting bagi umat muslim di seluruh dunia. Pelaksanaannya pun telah dituntunkan secara lengkap oleh Nabi Muhammad SAW dan kini kita tinggal mengikuti tata cara yang telah beliau sampaikan. Berikut ini adalah ulasan mengenai sejarah pelaksanaan ibadah haji dan umroh yang dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW.

Sejarah Awal Ibadah Haji

Sejarah Haji Dan Umroh Di Zaman Rasulullah-Awal mula pelaksanaan ibadah haji tak bisa dipisahkan dari sejarah hidup keluarga Nabi Ibrahim AS. Sejarah pembangunan Ka’bah sendiri memang identik dengan kisah Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail. Mereka berdua diberi mandat secara langsung oleh Allah SWT untuk mendirikan Ka’bah. Setelah itu, Allah SWT menyerukan pada keduanya untuk melaksanakan ibadah haji dengan cara mengelilingi Ka’bah dan melaksanakan serangkaian ibadah di tempat tersebut.

Sayangnya, fungsi Ka’bah sebagai tempat pelaksanaan ibadah haji sebagaimana yang telah Allah perintahkan pada Nabi Ibrahim dan Ismail AS, justru malah dijadikan sebagai tempat penyembahan berhala oleh generasi pra-Islam. Masyarakat Arab pada masa jahiliyah biasa menyembah berhala, seperti Al-Uzza, Al Latta, Manah, dan Hubal. Karena itulah, Baitullah (rumah Allah) oleh mereka dijadikan tempat seagai penyembahan berhala-berhala tersebut.

Setelah Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul, beliau membawa perubahan yang begitu besar terhadap fungsi Ka’bah. Beliau berusaha untuk mengembalikan fungsi Ka’bah sebagaimana tujuan pembangunan semula yang dirintis oleh Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS, yakni menjadikan Ka’bah sebagai pusat peribadatan bagi umat Islam.

Meski telah diangkat sebagai Nabi dan Rasul, tidak serta merta Nabi Muhammad SAW dapat melaksanakan ibadah haji. Beliau harus menunggu hingga tahun ke -10 Hijriyah untuk bisa menjalankan ibadah haji bersama kaum muslimin. Karena itulah, kisah umroh dan haji Nabi Muhammad harus kita pelajari agar kita dapat meneladani kisah perjuangan beliau dalam memperjuangkan kemenangan umat Islam atas kota Mekkah dan menguasai Baitullah sehingga akhirnya dapat melaksanakan ibadah haji dan umroh.

Kisah Umroh Nabi Muhammad

Sejarah Haji Dan Umroh Di Zaman Rasulullah-Nabi Muhammad SAW berencana melaksanan ibadah haji bersama 1500 sahabatnya ke Mekkah pada tahun 6 Hijriyah. Dari Madinah, mereka mengenakan kain ihram (kain putih tanpa jahitan) serta membawa unta untuk qurban. Namun perjalanan ibadah haji tersebut tidak dapat terlaksana karena Nabi dan para sahabatnya dihadang di Hudaibiyah oleh kaum kafir Quraisy. Kemudian di tempat tersebut mereka melakukan perundingan yang kini kita kenal sebagai Perjanjian Hudaibiyah.

Perjanjian tersebut merugikan kaum muslimin karena pada tahun itu mereka dilarang untuk melaksanakan ibadah haji dan bisa datang kembali tahun depan untuk melaksanakan haji dengan waktu yang sangat terbatas, yaitu 3 hari saja.

Pada tahun 7 Hijriyah, Nabi Muhammad SAW melaksanakan ibadah umroh ke Baitullah untuk pertama kali bersama dengan 2000 kaum muslimin. Di sana, Nabi beserta rombongan melakukan thawaf 7 putaran, melaksanakan shalat di maqam Ibrahim, minum air Zam-Zam, melakukan Sa’i dari Bukit Shafa ke Marwah, dan melakukan tahallul atau mencukur rambut.

Kisah Haji Nabi Muhammad SAW

Meskipun ada begitu banyak rintangan dari para pembenci Islam, akhirnya pada 8 Hijriyah, kaum muslimin berhasil menakhlukan kota Mekkah dengan mengalahkan kaum kafir Quraisy atau biasa dikenal dengan sebutan Fathu Makkah. Mereka pun berhasil menghancurkan berhala yang terdapat di sekitar Ka’bah dan berhasil mengembalikan fungsi Ka’bah seperti semula.

Pada tahun 9 Hijriyah, Rasulullah mengangkat Abu Bakar As-Shidiq sebagai Amirul Hajj untuk menyertai kaum muslimin melaksanakan ibadah haji. Pada saat itu Rasulullah tidak ikut melaksanakan ibadah haji karena masih terikat dengan perjanjian Hudaibiyah yang melarang beliau untuk masuk ke kota Mekkah.

Baru pada tahun 10 Hijriyah akhirnya Rasulullah dapat melaksanakan ibadah haji. Beliau merasa bahwa misi dakwahnya telah sempurna, karena itulah beliau merencanakan untuk melaksanakan haji yang terakhir atau haji Wada’ (haji perpisahan).

Muhammad Husain Haikal dalam kitabnya Hayat Muhammad menegaskan, pada tanggal 25 Dzulkaidah tahun kesepuluh  Hijriyah Nabi berangkat dengan membawa semua istrinya, masing-masing dalam kendaraannya.

Beliau berangkat dengan diikuti jumlah manusia yang begitu berlimpah para penulis sejarah ada yang menyebutkan 90.000 orang dan ada pula yang menyebutkan 114.000 orang. Mereka berangkat dibawa oleh iman, jantung mereka penuh kemuliaan, penuh keikhlasanm menuju ke Baitullah untuk melaksanakan ibadah haji  besar.

Ketika mereka tiba di Dzulhulaifah, Nabi mendirikan kemah (tenda) hingga lewat tengah malam pada pagi harinya Nabi menyuruh seluruh jamaah haji mengenakan pakaian ihram dengan pakaian ihram inilah mereka menghadap Tuhan dengan derajat yang sama samabil bertalbiah yang diikuti oleh kaum muslimin di belakangnya.

Setelah memasuki kota Mekah, Nabi segera menuju ke Ka’bah untuk melaksanakan tawaf tujuh kali putaran, lalu nabi berdoa dimakam Ibrahim. Setelah itu Nabi keluar dari Masjidil Haram untuk melakuka sai (jalan setengah berlari) antara  bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Setelah ibadah sa’i terlaksana, Nabi membebaskan seluruh jamaah haji dari hal-hal yang dilarang selama ibadah haji berlangsung.

Pada tanggal 8 Dzulhijah, Nabi meninggalkan kota Mekah menuji ke Mina dan beliau bermalam di tempat tersebut. Setelah menunaikan shalat Subuh, Nabi menuju ke tanah Arafah dan di tempat ini kemudian beliau menyampaikn khutbahnya. Ada empat pesan penting yang terkandung dalam khutabah tersebut.

Pertama,nasihat untuk senantiasa mengabdi kepada Allah SWT. Kedua, nasihat agar menghargai harkat martabat para perempuan (istri-istri). Ketiga, nasihat supaya umat Islam senantiasa menjaga  ukhuwah islamiyah, dan yang keempat, terakhir ialah menjadikan agama Islam sebagai agama yang resmi, hal ini diungkapkan oleh Nabi setelah menerima wahyu terakhir:

“Pada hari ini  Aku sempurnakan agama-Ku untuk kamu sekalian dan telah aku sempurnakan pula nikmat-Ku untuk mu dan Aku rela Islam menjadi agamamu sekalian”. (Qs. Al-Maidah: 5).

Setelah Nabi Muhammad membaca ayat tersebut yakni surat al-Maidah ayat 5,  Nabi meninggalkan Arafah pada sore hari dan menghabiskan waktu malamnya di Muzdalifah. Pada hari berikutnya nabi menuji ke Masy’aril Haram lalu dilanjutkan ke Mina. Di sinilah Nabi menyembelih kurban 63 ekor unta masing-masing untuk 63 tahun usia Nabi, lalu nabi menggenapkan kurbannya menjadi 100 ekor unta.

Setelah itu Nabi Muhammad memotong sebagian rambutnya yang menandai kesempurnaan pelaksanaan ibadah haji. Dalam menjalankan haji wada ini, nabi menjelaskan secara praktis bagaimana umat Islam menjalankan kewajiban dalam ibadah haji.

Bagi Anda yang tertarik untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh, kini telah hadir biro perjalanan haji dan umroh Nur Hamdalah

Nur Hamdalah perusahaan perjalanan haji dan umroh  yang telah terpercaya dan terjamin legalitas hukumnya sehingga Anda merasa tenang dan nyaman saat melaksanakan ibadah di Tanah Suci. Nur Hamdalah, perusahaan perjalanan haji dan umroh yang selalu berkomitmen untuk melayani calon jamaah haji dan umroh dengan kualitas terbaik. Percayakan kebutuhan haji dan umroh Anda bersama Nur Hamdalah Nurul Hayat Group.

 

Umrah Surabaya Aturan Penyelenggaraan Tahun 2022

Umrah Surabaya Aturan Penyelenggaraan Tahun 2022

umroh surabaya

Umrah Surabaya – Di tengah pandemi Umroh dan Haji sudah dibuka kembali namun ada beberapa syarat dan ketentuan yang diterapkan oleh Arab Saudi sesuai protokol Covid 19. Berikut kami rangkum beberapa syarat dan ketentuan umroh dan Haji saat pandemi:

Cirebon (PHU)–Pandemi Covid-19 belum juga berakhir, ini sangat berpengaruh pada pelaksanaan ibadah haji pada tahun 2021 mendatang. Dengan demikian persiapan untuk pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji untuk tahun 2021 tetap dilaksanakan.

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Prov. Jawa Barat, Ajam Mustajam, dalam kegiatan Diseminasi Pembatalan dan Pemberangkatan Haji yang digelar di Hotel Aston Kab. Cirebon, Jum’at (04/12).

Ajam mengungkapkan bahwa kuota haji normal Jawa Barat mencapai 38.752 Jemaah, dengan waktu daftar tunggu pemberangkatan rata-rata mencapai 20 Tahun.  Hingga saat ini pendaftar haji mencapai angka 800 ribu pendaftar, di mana usia pendaftar 60% di atas 50 tahun.

Ia menambahkan bahwa hasil dialog antara Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan terungkap bahwa dalam operasional penyelenggaraan haji selama masa pandemik terdapat mekanisme yang tidak dapat terlewatkan. Masa tinggal Jemaah haji selama di asrama haji yang pada masa normal hanya satu hari akan bertambah menjadi tiga hari. Hal ini dilakukan untuk pelaksanaan rangkaian pemeriksaan kesehatan, untuk memastikan Jemaah haji yang diberangkatkan terbebas dari COVID 19.

Sebelum memasuki asrama haji, tambahnya, Jemaah haji diwajibkan untuk melaksanakan rangkaian pemeriksaan rapid test di daerahnya masing-masing. Jika hasilnya reaktif maka Jemaah tidak diperkenaan untuk memasuki asrama haji.

Penambahan waktu tinggal Jemaah haji di asrama haji tentunya akan menambah biaya operasional penyelenggaraan haji. Namun demikian, menurutnya, terkait dengan biaya penyelenggaraan ibadah haji, akan dibahas anatara pemerintah dengan DPR RI.

Kegiatan diseminasi ini merupakan hasil dari inisiasi Komisi VIII DPR RI yang menangani salah satunya bidang keagamaan. Hadir pada kesempatan tersebut Anggota DPR RI, Selly Andriani Gantina, Plt Dirjen PHU Kemenag RI, Oman Faturachman, Kepala Kemenag Kab. Cirebon Mujayin serta yang hadir secara virtual. Kegiatan dihadiri pula oleh tokoh agama, KBIH, serta pengurus Persatuan Guru Madrasah (PGM).

Kehadiran Pengurus PGM dalam kegiatan tersebut, menurut, Selly, agar dapat memberikan kesadaran kepada para peserta didik mereka untuk berhaji pada usia muda. Sebagai penyempurna rukun Islam, pelaksanaan ibadah haji akan lebih mudah bila dilaksanakan pada usia muda, karena ibdah haji sangat menguras energi yang kuat..

Selly, yang pernah menjabat Plt. Wakil Bupati Cirebon mengungkapkan bahwa pelaksanaan ibadah haji tidak akan jauh berbeda dengan pelaksanaan umrah yang telah mulai berjalan. Setidaknya pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan tiga kali dekrit pelaksanaan umrah.

Dekrit pertama pada tanggal 4 Oktober 2020, di mana Pemerintah Arab Saudi memperbolehkan pelaksanaan umrah yang hanya diikuti oleh 30% dari kuota normal, yaitu sekitar 6.000 jemaah umrah perhari.

Dekrit kedua pada tanggal 18 Oktober 2020, Pemerintah Arab Saudi menaikannya menjadi 75% atau sekitar 17.000 perhari. Terakhir dekrit  ketiga pada tanggal 1 Nopember 2020 Pemerintah Arab Saudi membuka umrah untuk 100% kuota atau 60.000 jemaah perhari.

Selain itu, ia juga mengungkapkan skenario pemberangkatan haji yang akan diterapkan pada tahun 2021, yaitu pertama  apabila kondisi normal dan vaksin sudah ada, maka Jemaah haji akan diberangkatkan semua. sebagaimana mestinya kuota haji Indonesia pertahun mencapai 221.000 jemaah yang terdiri dari  203.000 jemaah haji reguler 17.000 untuk haji khusus dan sisanya untuk kuota lansia serta kuota lainnya.

Skenario kedua yaitu pemberangkatan Jemaah haji dengan jumlah setengah dari kuota yang tersedia. Usia Jemaah haji pun dibatasi antara 18 hingga 50 tahun.

Info seputar Umrah Surabaya

Kami siap membantu memberikan layanan terbaik kepada Anda mengenai info-info terbaru seputar umroh dan haji di Indonesia. Melayani juga produk oleh-oleh khas umroh haji import langsung dari arab saudi. Selengkapnya cek : https://wa.me/6289608005554

Pilih Paket Umrah Surabaya klik disini: Paket Umroh Surabaya

Agen Travel Umroh Surabaya terpercaya dengan pembimbing terbaik, menjadikan perjalanan ibadah Anda lebih bermakna.

Nomor Izin U.491 Tahun 2021

Email
admin@nhumroh.com

Follow Kami :

Lokasi

Head Office :
Perum IKIP Gunung Anyar B48, Surabaya

Copyright © 2024 PT Nur Hamdalah Prima Wisata