Paket
Fasilitas
Galeri
Chat me
Pentingnya Vaksinasi Meningitis Bagi Calon Jamaah Haji Sebelum Menunaikan Ibadah di Tanah Suci

Pentingnya Vaksinasi Meningitis Bagi Calon Jamaah Haji Sebelum Menunaikan Ibadah di Tanah Suci

Menunaikan ibadah haji merupakan impian setiap Muslim di seluruh dunia. Sebab, ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan sekali seumur hidup bagi umat Muslim yang mampu secara fisik, mental, dan finansial.

Namun, menjalankan ibadah haji tidak hanya memerlukan persiapan mental dan finansial, tetapi juga kesehatan yang prima. Salah satu persiapan kesehatan yang wajib dilakukan adalah vaksinasi lengkap, termasuk vaksin meningitis.

Vaksin meningitis diberikan untuk melindungi tubuh dari infeksi bakteri penyebab radang selaput otak yang bisa berakibat fatal. Untuk mengetahui alasan mengapa jemaah haji diwajibkan vaksin meningitis, simak penjelasan berikut.

Sekilas tentang Meningitis

Dikutip dari laman World Health Organization (WHO), meningitis adalah peradangan pada lapisan yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai jenis infeksi, seperti virus, bakteri, dan parasit.

Meningitis bisa menular melalui percikan air liur saat batuk, bersin, atau berbicara, sehingga penularannya dapat terjadi dengan sangat cepat. Jika tidak segera ditangani, infeksi ini bisa menimbulkan komplikasi serius, seperti kerusakan otak hingga kematian.

Karena itu, penanganan medis yang cepat dan tepat sangat diperlukan untuk menghindari dampak yang lebih fatal. Salah satu langkah pencegahan yang sangat penting adalah vaksinasi meningitis. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko penularan.

Alasan Jemaah Haji Wajib Vaksin Meningitis

Sumber : womenfitness.org

Merujuk pada Health Requirements and Recommendations for Travelers to Saudi Arabia for Umrah and Visit during 1446H (2025), vaksin meningitis meningokokus merupakan salah satu syarat utama yang harus dipenuhi sebelum memasuki Arab Saudi.

Ketentuan ini berlaku untuk seluruh masyarakat berbagai negara yang akan melaksanakan ibadah haji dan umrah di Tanah Suci. Lantas, apa sebenarnya alasan di balik kewajiban vaksin meningitis bagi jemaah haji?

Dikutip dari buku Dinamika Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang Aborsi dan Penggunaan Vaksin Meningitis dalam Merespons Perubahan Sosial (2020), alasan vaksinasi meningitis diwajibkan adalah sebagai bentuk perlindungan terhadap risiko penularan penyakit meningitis.

Selain untuk menjaga kesehatan pribadi, vaksin ini juga berperan penting dalam mencegah penyebaran antar jamaah dari berbagai negara, serta mengurangi potensi penularan kepada keluarga ketika jemaah kembali ke Tanah Air.

Penyakit meningitis dapat menyebar melalui saluran pernapasan atau percikan air liur yang terhirup atau masuk ke mulut. Risiko penularannya semakin tinggi ketika berada di tengah kerumunan padat, seperti yang sering terjadi selama pelaksanaan ibadah haji.
Sebagai bentuk pencegahan, pemerintah Arab Saudi telah menetapkan dua jenis vaksin meningitis yang disetujui, yaitu:

  • Vaksin meningokokus kuadrivalen (ACYW-135) jenis polisakarida, yang harus diberikan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dan minimal 10 hari sebelum keberangkatan.
  • Vaksin meningokokus kuadrivalen (ACYW-135) jenis konjugat, yang berlaku selama 5 tahun dan juga harus diberikan paling lambat 10 hari sebelum kedatangan di Arab Saudi.

Source : kumparan.com

📌Info Pendaftaran Umroh dan Haji
📱 Official WA: 0812 3382 7372
🌏 nhumroh.com

Umrah sebagai Pengingat Tujuan Hidup: Menemukan Makna dan Arah dalam Setiap Langkah Ibadah

Umrah sebagai Pengingat Tujuan Hidup: Menemukan Makna dan Arah dalam Setiap Langkah Ibadah

Umrah, sebagai ibadah yang mendekatkan seorang hamba kepada Allah, memiliki makna yang sangat mendalam bagi setiap Muslim yang melaksanakannya. Di balik setiap langkah yang diambil dalam rangkaian ibadah ini, tersimpan pesan-pesan besar tentang tujuan hidup yang seringkali terlupakan di tengah kesibukan duniawi. Umrah bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan ruhani yang mengingatkan kita kembali kepada tujuan hidup yang sesungguhnya, yaitu untuk beribadah dan mencari ridha Allah SWT.

Umrah sebagai Pengingat Tujuan Hidup

Menurut Al-Qur’an, Allah menciptakan manusia dengan tujuan yang jelas, yaitu untuk beribadah kepada-Nya. Dalam Surah Adh-Dhariyat ayat 56, Allah berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

Ibadah adalah tujuan hidup yang mencakup segala aspek kehidupan manusia, dan umrah merupakan salah satu cara untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dengan melakukan ibadah umrah, seorang Muslim kembali disadarkan bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara, dan yang abadi adalah kehidupan di akhirat. Setiap langkah dalam ibadah umrah membawa seorang hamba untuk merenung dan berusaha memperbaiki diri agar selalu berjalan di jalan yang diridhai Allah.

Umrah adalah pengingat yang sangat penting bagi setiap Muslim tentang tujuan hidupnya. Di tengah kehidupan yang sering kali dipenuhi oleh kebingungan, godaan dunia, dan kesibukan sehari-hari, umrah menjadi sarana untuk kembali fokus pada tujuan utama hidup, yaitu beribadah kepada Allah. Setiap bagian dari umrah mengajarkan kita untuk menjauhkan diri dari kesenangan dunia yang sementara, dan berusaha untuk memperoleh ridha Allah yang kekal.

Dalam setiap tahapan umrah, kita kembali diingatkan bahwa hidup ini bukan tentang mengejar harta atau popularitas, tetapi tentang bagaimana kita bisa memperbaiki diri, memperkuat iman, dan terus mendekatkan diri kepada Allah. Umrah mengajarkan kita untuk tidak terjebak dalam kehidupan duniawi yang melupakan tujuan akhir, yaitu kehidupan yang kekal di akhirat.

Umrah dan Peranannya dalam Kehidupan Seorang Muslim

Bagi mereka yang menjalankannya, umrah memberikan kesan mendalam yang bertahan lama. Umrah tidak hanya memberikan kesenangan fisik dan emosional, tetapi juga memberikan kesegaran spiritual yang mengingatkan kita akan tujuan hidup yang sejati. Ketika kita menunaikan umrah, kita melangkah dengan penuh kesadaran bahwa tujuan hidup kita lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan duniawi, tetapi untuk mencari ridha Allah dan mempersiapkan diri untuk kehidupan yang kekal di akhirat.

Umrah terdiri dari beberapa rangkaian ibadah, masing-masing memiliki makna dan hikmah tersendiri yang mengingatkan kita pada tujuan hidup.

  1. Ihram: Menanggalkan Segala Duniawi
    Proses ihram mengajarkan kita untuk melepaskan segala keterikatan duniawi. Sebelum memasuki Tanah Suci, jemaah mengenakan pakaian ihram sebagai simbol kesucian dan kerendahan hati. Ihram mengingatkan kita bahwa pada akhirnya, kita semua akan kembali kepada Allah dengan tangan hampa, tanpa membawa apapun kecuali amal perbuatan.

  2. Thawaf: Melingkari Ka’bah sebagai Pusat Kehidupan
    Thawaf, mengelilingi Ka’bah tujuh kali, bukan hanya sebuah ritual, tetapi sebuah pengingat bahwa segala sesuatu dalam hidup harus berputar mengelilingi Allah. Ka’bah sebagai kiblat umat Islam mengajarkan bahwa segala aktivitas hidup, baik dalam pekerjaan, keluarga, maupun pergaulan, harus mengarah kepada tujuan yang satu, yaitu keridhaan Allah.

  3. Sa’i: Ikhtiar dan Tawakal
    Sa’i, berlari-lari kecil antara Safa dan Marwah, mengingatkan kita akan perjuangan dan harapan. Ini adalah simbol dari ikhtiar yang harus dilakukan seorang Muslim dalam mencapai tujuan hidupnya. Seperti halnya Siti Hajar yang mencari air untuk anaknya, kita juga diajarkan untuk berusaha sekuat tenaga, namun tetap dengan tawakal kepada Allah.

  4. Tahallul: Mengikuti Sunnah Nabi
    Proses tahallul, yaitu mencukur rambut setelah selesai melakukan ibadah umrah, mengingatkan kita untuk membersihkan hati dan diri dari dosa. Ini adalah langkah simbolis yang menunjukkan kesiapan untuk memulai kehidupan baru yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah.

Umrah adalah kesempatan emas untuk merasakan ketenangan hati dan kedekatan kepada Allah SWT. Melalui ibadah ini, jemaah tidak hanya menjalankan ritual, tetapi juga mendapatkan pengalaman spiritual yang mendalam. Dengan menjaga semangat dan nilai-nilai yang diperoleh selama Umrah, kita dapat terus mendekatkan diri kepada Allah dan menjalani kehidupan yang lebih bermakna. Semoga setiap langkah kita selalu dalam lindungan dan bimbingan-Nya

Informasi Umroh Musim Baru :
📱 Official WA: 0812 3382 7372
🌏 nhumroh.com

Arab Saudi Secara Resmi Menutup Akses Umrah Setelah Tanggal 13 April 2025

Arab Saudi Secara Resmi Menutup Akses Umrah Setelah Tanggal 13 April 2025

Arab Saudi menutup akses jamaah umrah karena persiapan untuk ibadah haji.

Pemerintah Arab Saudi menetapkan hari terakhir jamaah pemegang visa umrah diperbolehkan masuk ke negara kerajaan tersebut pada 13 April 2025. Dikutip dari Antara, mereka diharuskan keluar dari Arab Saudi paling lambat pada 29 April 2025.

Hal tersebut merupakan kebijakan yang diberlakukan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi untuk mempersiapkan ibadah Haji 1446 H. Arab Saudi juga ingin memastikan keamanan para jamaah Haji saat menjalani ibadah.

Pada periode 29 April hingga 10 Juni 2025, Arab Saudi akan menangguhkan seluruh penerbitan izin umrah melalui aplikasi Nusuk bagi warga Saudi, negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), dan pemegang visa jenis lain. Kota Makkah juga akan tertutup bagi semua orang bukan pemegang visa Haji mulai 29 April 2025, sehingga mereka tidak boleh masuk ataupun menetap di Makkah dari tanggal tersebut hingga musim Haji selesai.

Pembatasan masuk ke Makkah juga akan berlaku bagi warga Saudi sejak 23 April 2025. Akses masuk hanya akan diberikan bagi pemegang izin tertentu yang dikeluarkan otoritas.

Selain jamaah pemegang visa Haji, pengecualian terhadap pembatasan masuk akan diberikan kepada warga pemegang izin kerja di Makkah serta pemilik kartu identitas yang diterbitkan di kota Makkah. Izin masuk ke Makkah pada musim Haji 2025 akan dikeluarkan secara elektronik.

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi meminta supaya kebijakan yang diimplementasikan selama musim Haji 1446 H ini dipatuhi semua pihak demi memastikan keselamatan dan keamanan para jamaah Haji tahun ini.

 

Source : www.tempo.co

Informasi Umroh Musim Baru :
📱 Official WA: 0812 3382 7372
🌏 nhumroh.com

Pemerintah Saudi Larang Masuk Makkah Tanpa Visa Haji Mulai 29 April 2025

Pemerintah Saudi Larang Masuk Makkah Tanpa Visa Haji Mulai 29 April 2025

 

Pemerintah Arab Saudi menutup akses umrah jelang musim haji. Aturan itu melarang siapa pun yang memegang visa selain visa haji untuk berada di kota Makkah mulai 29 April 2025.
Ekspatriat tanpa izin yang sah juga dilarang memasuki Makkah pada 23 April 2025. Izin masuk hanya diberikan kepada individu yang tempat tinggalnya terdaftar secara resmi di Mekkah atau mereka yang memegang izin haji yang sah, serta orang yang bekerja di tempat-tempat suci.

“Permohonan izin dapat diajukan secara elektronik melalui platform Absher Individuals atau portal Muqeem,” demikian bunyi keterangan yang dikutip dari Saudi Gazette, Minggu (13/4/2025).

Larangan ini sebagai upaya mengatur musim haji 2025 dan memastikan keselamatan serta keamanan jemaah. Kementerian Dalam Negeri mengumumkan peraturan terbaru terkait haji bahwa 13 April 2025 menjadi tanggal terakhir bagi jemaah umrah untuk memasuki Kerajaan.

“Tanggal terakhir bagi semua jemaah asing untuk meninggalkan Kerajaan adalah 29 April 2025,” tulis laporan Saudi Gazette.

Sementara itu, ekspatriat yang ingin memasuki Mekkah akan diminta memperoleh izin haji resmi dari otoritas terkait yang berlaku pada 23 April 2025. Mereka yang tidak memiliki izin haji yang sah akan ditolak masuk dan dikembalikan ke tempat asal mereka.

Kementerian mengumumkan bahwa penerbitan izin umrah melalui platform Nusuk akan ditangguhkan bagi warga negara Saudi, warga negara GCC, ekspatriat di Arab Saudi dan pemegang visa lainnya yang berlaku mulai Selasa, 29 April 2025. Nantinya, penangguhan akan tetap berlaku hingga 10 Juni 2025.

“Kementerian menegaskan kembali bahwa masuk ke Mekkah atau tetap berada di kota tersebut akan dibatasi secara ketat bagi pemegang visa haji resmi, yang berlaku mulai 29 April.” tulis laporan tersebut.

Kementerian meminta semua individu dan perusahaan serta lembaga penyedia layanan haji untuk mematuhi peraturan ini. Saudi akan menindak pelanggar dengan hukuman yang berlaku. Oleh karenanya, Kementerian menekankan pentingnya kerja sama untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan ibadah haji.

Source : www.detik.com

Kantor Haji & Umroh NH : klik Disini 

Informasi Umroh Musim Baru :
📱 Official WA: 0812 3382 7372
🌏 nhumroh.com

Arab Saudi Tetapkan Gerbang Khusus Jemaah Umrah Ramadan

Arab Saudi Tetapkan Gerbang Khusus Jemaah Umrah Ramadan

 

Musim umrah Ramadan telah tiba. Otoritas Umum Perawatan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mengalokasikan gerbang khusus untuk memastikan kelancaran jemaah selama di Masjidil Haram.

Dilansir dari SPA, Rabu (5/3/2025), otoritas tersebut menetapkan pintu khusus untuk jemaah umrah. Di antaranya Gerbang Raja Abdulaziz 1, Gerbang Raja Fahd 79, Gerbang Umrah, dan Gerbang Al-Salam 19. Jemaah umrah juga bisa lewat Jembatan Al-Shubaika No. 64 dan Jembatan Ajyad No. 7, keduanya berada di lantai pertama.

Sementara untuk jemaah masjid bisa lewat Jembatan Ajyad, Jembatan Al-Marwah, Jembatan Al-Safa, dan beberapa anak tangga, seperti Tangga Al-Arqam, Tangga 74, Tangga 84, dan Tangga 91. Pintu gerbang yang ditetapkan untuk masuk adalah 69, 70, 71, 72, 73, 89, 90, 114, 121, dan 123.

Pihak berwenang juga menetapkan pintu masuk khusus ke tempat salat wanita melalui Pintu Gerbang 70, 85, 86, 87, dan 89, serta bagi penyandang disabilitas melalui Pintu Gerbang 68, 69, 89, 93, 94, 114, dan 123, serta jembatan Al-Marwah, Ajyad, Al-Safa, dan Al-Shubaika.

Adapun, Gerbang 7 dialokasikan untuk area salat jenazah dan Gerbang 5 untuk pintu keluar. Sementara, Gerbang 13 dan 14 hanya untuk keadaan darurat.

Pembagian akses masuk Masjidil Haram ini bertujuan mengelola arus jemaah dan untuk memastikan kenyamanannya.

“Langkah-langkah organisasi ini bertujuan untuk memastikan efisiensi tinggi dalam mengelola arus jemaah, meningkatkan kenyamanan para jemaah umrah dan jemaah selama bulan Ramadan yang penuh berkah,” lapor SPA.

Ramadan menandai puncak musim umrah tahunan di Arab Saudi. Jemaah dari berbagai belahan dunia berbondong-bondong memadati Masjidil Haram untuk menunaikan sunnah Rasulullah SAW tersebut.

Menurut sebuah hadits, umrah di bulan Ramadan memiliki keutamaan yang pahalanya setara ibadah haji. Nabi SAW bersabda,

فَإِذَا جاَءَ شهر رمضانَ فَاعتمِرِي فَإِنَّ عمرةَ فيِ رمضانَ تعدِلُ حجة

Artinya: “Jika datang bulan Ramadan, tunaikanlah umrah, karena umrah di bulan Ramadan seperti haji.” (HR Bukhari)

Arab Saudi menggunakan aplikasi terpadu untuk melayani jemaah umrah, lewat Nusuk. Setiap jemaah wajib mendaftar lewat aplikasi tersebut untuk kemudian mendapatkan izin umrah atau kunjungan.

source: www.detik.com

Umroh murah, mudah, dan terpercaya, klik :

Kondisi Mataf dan Tempat Sai Saat Umroh Awal Ramadhan 2025

Kondisi Mataf dan Tempat Sai Saat Umroh Awal Ramadhan 2025

 

Tawaf saat awal Ramadhan memang tidak sepadat 10 hari terakhir Ramadhan dimana mataf sangat padat bisa mencapai ratusan ribu orang & tawaf berdesakan. Thawaf awal Ramadan bisa sekitar 10 meter dari dinding Ka’bah, padahal di musim biasanya bisa merapat dan mengusap Rukun Yamani Ka’bah bahkan mencium Hajar Aswad. Hindari tawaf 1-2 jam sebelum maghrib (saat persiapan iftar) dan setelah Tarawih.

Namun demikian, kondisi umum rangkaian ibadah Umroh berjalan lancar dan tertib, hal tersebut didukung oleh banyaknya personel keamanan gabungan yang diterjunkan untuk menjaga ketertiban di Masjidil Haram. Setiap sudut masjid dijaga ketat oleh petugas.

Untuk mengelola arus jemaah dan memastikan kelancaran ibadah, otoritas Arab Saudi telah menetapkan tiga pintu khusus sebagai akses utama ke Mataf:

Pintu Raja Fahd (No. 79)
Pintu Ajyad (No. 3)
Pintu Umrah (No. 62)

Penggunaan gerbang-gerbang khusus ini diharapkan dapat mengarahkan dan mendistribusikan jemaah secara efektif, mencegah penumpukan massa di titik-titik tertentu, dan menciptakan lingkungan ibadah yang lebih nyaman dan khusyuk.

Selain itu, pihak berwenang juga telah menyiapkan pintu keluar khusus dari area Mas’a (lintasan antara Bukit Shafa dan Marwah) yang tersebar di lantai dasar dan lantai pertama melalui jembatan Al Shabika, Ajyad, dan Al Abbas. Hal ini bertujuan untuk memastikan pergerakan jemaah yang lancar dan tertib, terutama pada jam-jam sibuk.

Kunjungi Kantor NH Travel : Map Klik Disini

Apa Sih Bedanya Visa Haji dan Umroh?

Apa Sih Bedanya Visa Haji dan Umroh?

Bagi umat Muslim, perjalanan ke Tanah Suci merupakan momen istimewa yang sangat dinanti. Namun, sebelum melaksanakan ibadah haji atau umrah, perlu tau lebih dulu perbedaan antara visa haji dan umrah. Emang beda yaa? Tentunya, dua jenis “izin” ini memiliki fungsi yang berbeda dan diatur dengan kebijakan spesifik oleh Pemerintah Arab Saudi. Simak perbedaannya yuk!

visa haji sebagai contoh
Contoh visa haji. Sumber: hariandisway.com

Beda Tujuan, Beda Fungsi 

Visa haji diterbitkan khusus untuk jamaah yang akan melaksanakan ibadah haji, yang merupakan salah satu rukun Islam. Oleh karenanya, visa haji hanya berlaku selama musim haji, yaitu pada bulan Dzulhijjah. 

Nah, visa umrah sendiri dikeluarkan khusus untuk jamaah yang ingin melaksanakan ibadah umrah. Pendaftarannya pun bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada waktu tertentu menjelang musim haji (biasanya di bulan Dzulqa’dah hingga awal Dzulhijjah).

Baca Juga: Berapa Lama Ibadah Haji Dilaksanakan? Jamaah Haji Berangkat 2 Mei 2025!

Beda Izin, Beda Durasi Visa

Ibadah haji memiliki durasi yang lebih lama dari umrah, kurang lebih hampir dua bulan. Dengan visa haji, jamaah biasanya diizinkan tinggal selama kurang lebih 30–40 hari, tergantung pada jadwal ibadah yang telah ditentukan. Sebaliknya, visa umrah memiliki masa berlaku yang lebih fleksibel, biasanya 14–30 hari, tergantung pada kebijakan terbaru.

Proses Pengurusan 

Pengurusan “izin” ibadah haji ini tentunya lebih kompleks dibandingkan untuk ibadah umrah. Kuota haji setiap negara telah ditentukan berdasarkan perjanjian bilateral dengan Arab Saudi, sehingga pendaftarannya memerlukan antrian yang panjang. Di Indonesia sendiri, jamaah haji yang terdaftar dengan nomor porsi haji, perlu memeriksa apakah nomornya masuk dalam daftar jamaah haji tahun tersebut. Setelah pasti maka bisa mengajukan pendaftaran visa haji. Sementara itu, visa umrah dapat diajukan kapan saja melalui biro perjalanan umrah yang terdaftar dan biasanya lebih cepat diproses.

Biaya Pengurusan

Biaya pengurusan untuk mendapatkan “izin menginjakkan kaki di Arab Saudi” guna melaksanakan ibadah haji ini, sudah termasuk dalam paket biaya yang ditawarkan pemerintah atau penyelenggara haji khusus (swasta). Karena prosesnya lebih kompleks dan memakan waktu, biaya haji umumnya lebih mahal dibandingkan dengan umrah. Lain halnya dengan biaya “izin” untuk umrah, biasanya sudah termasuk ke bagian dari paket perjalanan umrah yaa~

Contoh visa umrah. Sumber:
saudinesia.id

Dokumen Pendukung Pendaftaran 

Meskipun kedua jenis “izin” ini memerlukan dokumen seperti paspor, foto, dan bukti vaksinasi, untuk haji tentunya ada persyaratan tambahan seperti bukti pendaftaran haji. Bukti pendaftaran haji didapat setelah mendaftar resmi ke Kementerian Agama. Nah, setelah mendapat bukti pendaftaran dan teridentifikasi dalam sistem resmi haji, akan didapatkan surat rekomendasi dari Kementerian Agama di negara asal untuk lanjut pengajuan izin. Pengajuannya dapat langsung mendaftar di aplikasi Saudi Visa Bio, dapat dibimbing oleh pihak biro travel atau mandiri. Di sisi lain, visa umrah memerlukan dokumen yang lebih sederhana tanpa melalui sistem ‘antrian’ resmi pemerintah.

Beda Aksesnya Juga!

Pemegang visa haji hanya diperbolehkan melakukan perjalanan ke kota-kota tertentu yang berkaitan dengan ibadah haji, seperti Mekkah, Madinah, Mina, dan Arafah. Sebaliknya, untuk umrah ada kebebasan lebih besar untuk mengunjungi berbagai tempat wisata religi di sekitar Mekkah dan Madinah, seperti Jeddah atau Thaif, sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

Nah, memahami perbedaan antara visa haji dan umrah sangat penting tentunya, agar persiapan perjalanan ke Tanah Suci dapat dilaksanakan dengan baik! Untuk mengetahui informasi umrah atau haji terpercaya, klik disini!

Penulis: Nur Kumalatuz Zahroh

Nggak Perlu Kuatir, Majunya Teknologi, Layanan Umrah Bisa Lewat Online!

Nggak Perlu Kuatir, Majunya Teknologi, Layanan Umrah Bisa Lewat Online!

Di antara kekhusyukan beribadah, teknologi kini hadir untuk membuat perjalanan umrah lebih mudah dan nyaman. Nah, kini bahkan pendaftaran bisa dilakukan secara online! Selain itu, ada pula transportasi modern yang mempersingkat waktu tempuh. Semua itu bisa diatur dengan lebih praktis! Kalau dulu, proses pendaftaran dan perizinan umrah terasa rumit, karena melibatkan banyak tahapan manual. Namun, kini semua bisa dilakukan hanya lewat sentuhan jari saja lho~ 

Digitalisasi Proses Pendaftaran dan Perizinan

aplikasi nusuk yang mempermudah mendaftar haji dan umrah
Sumber: arina.id

Arab Saudi telah meluncurkan aplikasi Nusuk yang memudahkan jamaah untuk mendaftar umrah secara online, mengatur jadwal ibadah, dan bahkan memperoleh izin untuk memasuki Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Maka dari itu, tidak perlu lagi khawatir tentang urusan birokrasi yang menyita waktu. Dengan satu aplikasi, semua yang dibutuhkan sudah tersedia, sehingga kita bisa fokus beribadah tanpa hambatan.

Tentu saja, teknologi ini tak hanya berhenti pada pendaftaran. Aplikasi Nusuk juga memberi kemudahan dalam memesan layanan tambahan seperti transportasi dan akomodasi. Can you imagine, kamu bisa mengatur semua urusan itu dalam satu platform, wah mudahnya~

Teknologi untuk Kemudahan Ibadah

Baca Juga: Kenapa Umrah Lebih Baik Pakai Travel?

Selain itu, ada juga kemajuan dalam hal transportasi. Kereta cepat Haramain menghubungkan Makkah, Madinah, Jeddah, dan KAIA (King Abdulaziz International Airport) dengan kecepatan hingga 300 km/jam bisa dipesan cukup melalui aplikasi. Bahkan, waktu tempuh yang dulu bisa memakan waktu berjam-jam, kini hanya memerlukan sekitar dua jam. Selain itu, fasilitas di dalam kereta juga tak kalah modern, dengan kursi yang nyaman, Wi-Fi, dan layanan ramah pengguna, semua dirancang untuk kenyamanan jamaah.

isi di dalam kereta cepat haramain
Sumber: liputan6.com

Baca Juga: Arab Saudi Resmikan Kereta Cepat Haramain Mekkah–Madinah

Hotel dan Fasilitas yang Lebih Modern

Tak hanya kereta, transportasi darat juga semakin mudah. Armada bus modern dengan fasilitas AC, Wi-Fi, dan layar informasi digital kini tersedia untuk mengangkut jamaah antara hotel, masjid, dan tempat-tempat ziarah lainnya. Bahkan, untuk perjalanan lebih fleksibel, aplikasi taksi seperti Careem dan Uber kini juga digunakan oleh jamaah, yang memudahkan mereka untuk bergerak tanpa hambatan. Tentunya dengan tarif yang transparan dan armada kendaraan yang bervariasi.

Di Tanah Suci, teknologi bahkan telah merambah ke dalam masjid-masjid besar. Robot panduan telah hadir untuk membantu jamaah menemukan lokasi ibadah atau memberikan informasi seputar masjid. Al-Qur’an digital juga tersedia, yang memberi kemudahan akses bagi jamaah yang ingin membaca dalam berbagai bahasa. Bahkan aplikasi navigasi juga tidak kalah siap untuk membantu jamaah menemukan lokasi penting di area masjid, sehingga tak ada lagi kebingungan dalam menjalani ibadah.

robot pemandu di masjidil haram bagi jamaah
Sumber: kumparan.com

Tidak hanya itu, hotel-hotel di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi juga semakin modern. Hotel-hotel tersebut dilengkapi dengan fasilitas mewah seperti akses cepat ke masjid, koneksi internet tinggi, dan layanan makanan khas internasional, hmm kenyamanan para jamaah tentunya semakin terjamin yaa~

Gimana nih? Sebelum berangkat umrah, persiapan ibadah pun nggak sulit lagi yaa dengan adanya teknologi… Ada juga yang bisa lebih mudah, pilih umrah dengan travel! Dari persiapan hingga kembali ke tanah air, tidak perlu repot mengurus ini itu, berkas pendaftaran, dokumentasi, dan banyak lainnya!

Dengan teknologi yang menyatu dengan ibadah, umrah kini menjadi lebih inklusif, nyaman, dan efisien, tanpa mengurangi esensinya. Kenyamanan beribadah dapat dirasakan dalam setiap langkah~

DOWNLOAD KATALOG UMROH 2025, Klik Disini

Penulis: Nur Kumalatuz Zahroh

Keutamaan umrah di bulan syawal

Keutamaan umrah di bulan syawal

Setelah menyelesaikan Ramadan dengan penuh semangat dan kesungguhan. Ibadah yang konsisten, doa-doa yang dilantunkan, dan hati yang terus mendekat kepada Allah SWT terasa begitu bermakna. Namun, seringkali muncul pertanyaan bagaimana menjaga semangat ini agar tidak meredup? Salah satu jawabannya adalah dengan melaksanakan umrah di bulan Syawal, sebuah langkah yang mencerminkan keteguhan hati dalam beribadah dan membawa banyak keberkahan.

Umrah setelah Ramadan bukan sekadar ibadah tambahan, melainkan bukti nyata dari istiqamah dalam keimanan. Ketika Anda melangkah ke Tanah Suci di bulan Syawal, Anda menunjukkan kepada Allah bahwa ibadah Anda bukan hanya untuk satu bulan, tetapi menjadi bagian dari hidup Anda. Keteguhan ini adalah tanda keimanan yang kuat—sebuah komitmen bahwa Anda ingin terus mendekat kepada-Nya, apa pun situasinya.

Selain itu, umrah di bulan Syawal menawarkan suasana yang lebih tenang dan khusyuk. Setelah hiruk-pikuk Ramadan dan keramaian musim haji, suasana di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menjadi lebih hening. Anda dapat melaksanakan thawaf dengan langkah yang damai, memperbanyak doa di Multazam tanpa tergesa-gesa, dan berlama-lama di Raudhah tanpa gangguan. Suasana ini memberikan ruang bagi Anda untuk benar-benar meresapi setiap momen ibadah, menjadikannya pengalaman yang begitu mendalam dan bermakna.

Tidak hanya itu, pahala umrah di bulan Syawal juga memiliki keistimewaan tersendiri. Melanjutkan ibadah setelah Ramadan adalah bentuk rasa syukur yang besar, dan Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi hamba-Nya yang istiqamah. Setiap doa yang Anda panjatkan, setiap langkah yang Anda ambil, dan setiap tetes air mata yang jatuh saat bermunajat akan dicatat sebagai kebaikan yang tidak ternilai.

 

Yuk umrah di bulan Syawal dan jadikan perjalanan umrah ini sebagai hadiah untuk diri Anda sendiri, sebagai cara untuk menguatkan iman, memperbaiki diri, dan meraih cinta Allah SWT.

Lokasi Belanja Menarik di Tanah Suci

Lokasi Belanja Menarik di Tanah Suci

Di Tanah Suci, pengalaman belanja bukan hanya soal membeli oleh-oleh, tapi juga kesempatan merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat lokal. Bagi jamaah umrah dan haji, pasar-pasar di Makkah dan Madinah adalah destinasi menarik yang menawarkan lebih dari sekedar barang dagangan; kurma ajwa yang lejen, sajadah bermotif indah, hingga parfum khas Arab yang beraroma khas. Semua hal tersebut bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional dan modern di Mekkah maupun Madinah!

Tapi, bagaimana caranya menemukan pasar terbaik yang sesuai dengan budget dan kebutuhan? Apakah di sana bisa tawar-menawar? 

Berbelanja di Al-Hijaz Mall Bersama Keluarga

Hijaz Mall menjadi pilihan belanja jamaah
Sumber: safarway.com

Pasar-pasar di Mekkah beragam jenisnya; pasar dengan suasana modern hingga pasar tradisional yang kental dengan kehangatan khas Arab. Salah satu tempat yang layak dikunjungi adalah Al-Hijaz Mall, pusat perbelanjaan modern dengan beragam produk seperti pakaian, kosmetik, hingga perhiasan dari merek-merek internasional. Mall ini terletak di jalan utama Ibrahim Al Khalil, hanya beberapa menit dari Masjidil Haram. Al-Hijaz Mall juga dilengkapi dengan fasilitas nyaman seperti area makan dan tempat bermain anak, sehingga cocok untuk bepergian dengan keluarga.

Menawar Barang Belanja di Kakiyah

Tidak kalah menarik, Pasar Kakiyah adalah salah satu pasar tradisional yang wajib dikunjungi di Mekkah. Pasar Kakiyah menjadi favorit karena menyediakan berbagai kebutuhan jamaah umrah/haji, seperti pakaian ihram, sajadah, tasbih, hingga makanan ringan. Salah satu hal menarik di Pasar Kakiyah adalah kesempatan untuk menawar harga. Pembeli dapat bernegosiasi dengan pedagang untuk mendapatkan barang dengan harga yang lebih terjangkau.

Pasar kakiyah dengan banyak orang berbelanja
Sumber: Kompas.id

Sûq al-Ka’kiyah lil Jumlah atau lebih dikenal sebagai Pasar Grosir Kakiyah, terletak strategis di Jalan Ibrahim al-Khalil. Pasar tersebut termasuk salah satu pasar grosir terbesar di Makkah, dengan lebih dari 180 lapak yang tersebar di tiga lantai. Keberadaannya menjadikannya destinasi favorit bagi para jamaah umrah dan haji yang ingin membeli oleh-oleh khas dengan harga grosir.

Di Pasar Kakiyah, pengunjung bisa menemukan berbagai souvenir, mulai dari abaya, gamis, peci, serban, kurma, sajadah, tasbih, hingga miniatur Ka’bah. Selain itu, barang-barang unik lainnya seperti gantungan kunci, teko Arab, parfum, tas, hingga mainan anak-anak juga tersedia di sini. Keanekaragaman produk dan harga yang bersahabat menjadikan pasar ini sangat diminati lho~ Terutama bagi mereka yang ingin membeli dalam jumlah banyak.

Untuk suasana lebih modern, Pasar Jabal Omar adalah destinasi premium. Di pasar yang terletak di Jabal Omar Regency ini, berisi banyak merek internasional dan fasilitas eksklusif seperti hotel berbintang. Sebaliknya, untuk kombinasi belanja modern dan tradisional, Al Diyafa Mall dapat menjadi pilihan. Selain menawarkan variasi produk yang menarik, Al Diyafa Mall dilengkapi dengan restoran yang menyajikan hidangan lokal maupun internasional.

Nah, bagaimana? Saat berkunjung ke Tanah suci untuk beribadah, jangan lupa cantumkan pasar-pasar diatas sebagai destinasi yaa!

DOWNLOAD KATALOG UMROH 2025, Klik Disini

Penulis: Nur Kumalatuz Zahroh

Agen Travel Umroh Surabaya terpercaya dengan pembimbing terbaik, menjadikan perjalanan ibadah Anda lebih bermakna.

Nomor Izin U.491 Tahun 2021

Email
admin@nhumroh.com

Follow Kami :

Lokasi

Head Office :
Perum IKIP Gunung Anyar B48, Surabaya

Copyright © 2024 PT Nur Hamdalah Prima Wisata