Musim umrah Ramadan telah tiba. Otoritas Umum Perawatan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mengalokasikan gerbang khusus untuk memastikan kelancaran jemaah selama di Masjidil Haram.
Dilansir dari SPA, Rabu (5/3/2025), otoritas tersebut menetapkan pintu khusus untuk jemaah umrah. Di antaranya Gerbang Raja Abdulaziz 1, Gerbang Raja Fahd 79, Gerbang Umrah, dan Gerbang Al-Salam 19. Jemaah umrah juga bisa lewat Jembatan Al-Shubaika No. 64 dan Jembatan Ajyad No. 7, keduanya berada di lantai pertama.
Sementara untuk jemaah masjid bisa lewat Jembatan Ajyad, Jembatan Al-Marwah, Jembatan Al-Safa, dan beberapa anak tangga, seperti Tangga Al-Arqam, Tangga 74, Tangga 84, dan Tangga 91. Pintu gerbang yang ditetapkan untuk masuk adalah 69, 70, 71, 72, 73, 89, 90, 114, 121, dan 123.
Pihak berwenang juga menetapkan pintu masuk khusus ke tempat salat wanita melalui Pintu Gerbang 70, 85, 86, 87, dan 89, serta bagi penyandang disabilitas melalui Pintu Gerbang 68, 69, 89, 93, 94, 114, dan 123, serta jembatan Al-Marwah, Ajyad, Al-Safa, dan Al-Shubaika.
Adapun, Gerbang 7 dialokasikan untuk area salat jenazah dan Gerbang 5 untuk pintu keluar. Sementara, Gerbang 13 dan 14 hanya untuk keadaan darurat.
Pembagian akses masuk Masjidil Haram ini bertujuan mengelola arus jemaah dan untuk memastikan kenyamanannya.
“Langkah-langkah organisasi ini bertujuan untuk memastikan efisiensi tinggi dalam mengelola arus jemaah, meningkatkan kenyamanan para jemaah umrah dan jemaah selama bulan Ramadan yang penuh berkah,” lapor SPA.
Ramadan menandai puncak musim umrah tahunan di Arab Saudi. Jemaah dari berbagai belahan dunia berbondong-bondong memadati Masjidil Haram untuk menunaikan sunnah Rasulullah SAW tersebut.
Menurut sebuah hadits, umrah di bulan Ramadan memiliki keutamaan yang pahalanya setara ibadah haji. Nabi SAW bersabda,
Artinya: “Jika datang bulan Ramadan, tunaikanlah umrah, karena umrah di bulan Ramadan seperti haji.” (HR Bukhari)
Arab Saudi menggunakan aplikasi terpadu untuk melayani jemaah umrah, lewat Nusuk. Setiap jemaah wajib mendaftar lewat aplikasi tersebut untuk kemudian mendapatkan izin umrah atau kunjungan.
Tawaf saat awal Ramadhan memang tidak sepadat 10 hari terakhir Ramadhan dimana mataf sangat padat bisa mencapai ratusan ribu orang & tawaf berdesakan. Thawaf awal Ramadan bisa sekitar 10 meter dari dinding Ka’bah, padahal di musim biasanya bisa merapat dan mengusap Rukun Yamani Ka’bah bahkan mencium Hajar Aswad. Hindari tawaf 1-2 jam sebelum maghrib (saat persiapan iftar) dan setelah Tarawih.
Namun demikian, kondisi umum rangkaian ibadah Umroh berjalan lancar dan tertib, hal tersebut didukung oleh banyaknya personel keamanan gabungan yang diterjunkan untuk menjaga ketertiban di Masjidil Haram. Setiap sudut masjid dijaga ketat oleh petugas.
Untuk mengelola arus jemaah dan memastikan kelancaran ibadah, otoritas Arab Saudi telah menetapkan tiga pintu khusus sebagai akses utama ke Mataf:
Penggunaan gerbang-gerbang khusus ini diharapkan dapat mengarahkan dan mendistribusikan jemaah secara efektif, mencegah penumpukan massa di titik-titik tertentu, dan menciptakan lingkungan ibadah yang lebih nyaman dan khusyuk.
Selain itu, pihak berwenang juga telah menyiapkan pintu keluar khusus dari area Mas’a (lintasan antara Bukit Shafa dan Marwah) yang tersebar di lantai dasar dan lantai pertama melalui jembatan Al Shabika, Ajyad, dan Al Abbas. Hal ini bertujuan untuk memastikan pergerakan jemaah yang lancar dan tertib, terutama pada jam-jam sibuk.
Bagi umat Muslim, perjalanan ke Tanah Suci merupakan momen istimewa yang sangat dinanti. Namun, sebelum melaksanakan ibadah haji atau umrah, perlu tau lebih dulu perbedaan antara visa haji dan umrah. Emang beda yaa? Tentunya, dua jenis “izin” ini memiliki fungsi yang berbeda dan diatur dengan kebijakan spesifik oleh Pemerintah Arab Saudi. Simak perbedaannya yuk!
Contoh visa haji. Sumber: hariandisway.com
Beda Tujuan, Beda Fungsi
Visa haji diterbitkan khusus untuk jamaah yang akan melaksanakan ibadah haji, yang merupakan salah satu rukun Islam. Oleh karenanya, visa haji hanya berlaku selama musim haji, yaitu pada bulan Dzulhijjah.
Nah, visa umrah sendiri dikeluarkan khusus untuk jamaah yang ingin melaksanakan ibadah umrah. Pendaftarannya pun bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada waktu tertentu menjelang musim haji (biasanya di bulan Dzulqa’dah hingga awal Dzulhijjah).
Ibadah haji memiliki durasi yang lebih lama dari umrah, kurang lebih hampir dua bulan. Dengan visa haji, jamaah biasanya diizinkan tinggal selama kurang lebih 30–40 hari, tergantung pada jadwal ibadah yang telah ditentukan. Sebaliknya, visa umrah memiliki masa berlaku yang lebih fleksibel, biasanya 14–30 hari, tergantung pada kebijakan terbaru.
Proses Pengurusan
Pengurusan “izin” ibadah haji ini tentunya lebih kompleks dibandingkan untuk ibadah umrah. Kuota haji setiap negara telah ditentukan berdasarkan perjanjian bilateral dengan Arab Saudi, sehingga pendaftarannya memerlukan antrian yang panjang. Di Indonesia sendiri, jamaah haji yang terdaftar dengan nomor porsi haji, perlu memeriksa apakah nomornya masuk dalam daftar jamaah haji tahun tersebut. Setelah pasti maka bisa mengajukan pendaftaran visa haji. Sementara itu, visa umrah dapat diajukan kapan saja melalui biro perjalanan umrah yang terdaftar dan biasanya lebih cepat diproses.
Biaya Pengurusan
Biaya pengurusan untuk mendapatkan “izin menginjakkan kaki di Arab Saudi” guna melaksanakan ibadah haji ini, sudah termasuk dalam paket biaya yang ditawarkan pemerintah atau penyelenggara haji khusus (swasta). Karena prosesnya lebih kompleks dan memakan waktu, biaya haji umumnya lebih mahal dibandingkan dengan umrah. Lain halnya dengan biaya “izin” untuk umrah, biasanya sudah termasuk ke bagian dari paket perjalanan umrah yaa~
Contoh visa umrah. Sumber: saudinesia.id
Dokumen Pendukung Pendaftaran
Meskipun kedua jenis “izin” ini memerlukan dokumen seperti paspor, foto, dan bukti vaksinasi, untuk haji tentunya ada persyaratan tambahan seperti bukti pendaftaran haji. Bukti pendaftaran haji didapat setelah mendaftar resmi ke Kementerian Agama. Nah, setelah mendapat bukti pendaftaran dan teridentifikasi dalam sistem resmi haji, akan didapatkan surat rekomendasi dari Kementerian Agama di negara asal untuk lanjut pengajuan izin. Pengajuannya dapat langsung mendaftar di aplikasi Saudi Visa Bio, dapat dibimbing oleh pihak biro travel atau mandiri. Di sisi lain, visa umrah memerlukan dokumen yang lebih sederhana tanpa melalui sistem ‘antrian’ resmi pemerintah.
Beda Aksesnya Juga!
Pemegang visa haji hanya diperbolehkan melakukan perjalanan ke kota-kota tertentu yang berkaitan dengan ibadah haji, seperti Mekkah, Madinah, Mina, dan Arafah. Sebaliknya, untuk umrah ada kebebasan lebih besar untuk mengunjungi berbagai tempat wisata religi di sekitar Mekkah dan Madinah, seperti Jeddah atau Thaif, sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
Nah, memahami perbedaan antara visa haji dan umrah sangat penting tentunya, agar persiapan perjalanan ke Tanah Suci dapat dilaksanakan dengan baik! Untuk mengetahui informasi umrah atau haji terpercaya, klik disini!
Di antara kekhusyukan beribadah, teknologi kini hadir untuk membuat perjalanan umrah lebih mudah dan nyaman. Nah, kini bahkan pendaftaran bisa dilakukan secara online! Selain itu, ada pula transportasi modern yang mempersingkat waktu tempuh. Semua itu bisa diatur dengan lebih praktis! Kalau dulu, proses pendaftaran dan perizinan umrah terasa rumit, karena melibatkan banyak tahapan manual. Namun, kini semua bisa dilakukan hanya lewat sentuhan jari saja lho~
Digitalisasi Proses Pendaftaran dan Perizinan
Sumber: arina.id
Arab Saudi telah meluncurkan aplikasi Nusuk yang memudahkan jamaah untuk mendaftar umrah secara online, mengatur jadwal ibadah, dan bahkan memperoleh izin untuk memasuki Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Maka dari itu, tidak perlu lagi khawatir tentang urusan birokrasi yang menyita waktu. Dengan satu aplikasi, semua yang dibutuhkan sudah tersedia, sehingga kita bisa fokus beribadah tanpa hambatan.
Tentu saja, teknologi ini tak hanya berhenti pada pendaftaran. Aplikasi Nusuk juga memberi kemudahan dalam memesan layanan tambahan seperti transportasi dan akomodasi. Can you imagine, kamu bisa mengatur semua urusan itu dalam satu platform, wah mudahnya~
Selain itu, ada juga kemajuan dalam hal transportasi. Kereta cepat Haramain menghubungkan Makkah, Madinah, Jeddah, dan KAIA (King Abdulaziz International Airport) dengan kecepatan hingga 300 km/jam bisa dipesan cukup melalui aplikasi. Bahkan, waktu tempuh yang dulu bisa memakan waktu berjam-jam, kini hanya memerlukan sekitar dua jam. Selain itu, fasilitas di dalam kereta juga tak kalah modern, dengan kursi yang nyaman, Wi-Fi, dan layanan ramah pengguna, semua dirancang untuk kenyamanan jamaah.
Tak hanya kereta, transportasi darat juga semakin mudah. Armada bus modern dengan fasilitas AC, Wi-Fi, dan layar informasi digital kini tersedia untuk mengangkut jamaah antara hotel, masjid, dan tempat-tempat ziarah lainnya. Bahkan, untuk perjalanan lebih fleksibel, aplikasi taksi seperti Careem dan Uber kini juga digunakan oleh jamaah, yang memudahkan mereka untuk bergerak tanpa hambatan. Tentunya dengan tarif yang transparan dan armada kendaraan yang bervariasi.
Di Tanah Suci, teknologi bahkan telah merambah ke dalam masjid-masjid besar. Robot panduan telah hadir untuk membantu jamaah menemukan lokasi ibadah atau memberikan informasi seputar masjid. Al-Qur’an digital juga tersedia, yang memberi kemudahan akses bagi jamaah yang ingin membaca dalam berbagai bahasa. Bahkan aplikasi navigasi juga tidak kalah siap untuk membantu jamaah menemukan lokasi penting di area masjid, sehingga tak ada lagi kebingungan dalam menjalani ibadah.
Sumber: kumparan.com
Tidak hanya itu, hotel-hotel di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi juga semakin modern. Hotel-hotel tersebut dilengkapi dengan fasilitas mewah seperti akses cepat ke masjid, koneksi internet tinggi, dan layanan makanan khas internasional, hmm kenyamanan para jamaah tentunya semakin terjamin yaa~
Gimana nih? Sebelum berangkat umrah, persiapan ibadah pun nggak sulit lagi yaa dengan adanya teknologi… Ada juga yang bisa lebih mudah, pilih umrah dengan travel! Dari persiapan hingga kembali ke tanah air, tidak perlu repot mengurus ini itu, berkas pendaftaran, dokumentasi, dan banyak lainnya!
Dengan teknologi yang menyatu dengan ibadah, umrah kini menjadi lebih inklusif, nyaman, dan efisien, tanpa mengurangi esensinya. Kenyamanan beribadah dapat dirasakan dalam setiap langkah~
Setelah menyelesaikan Ramadan dengan penuh semangat dan kesungguhan. Ibadah yang konsisten, doa-doa yang dilantunkan, dan hati yang terus mendekat kepada Allah SWT terasa begitu bermakna. Namun, seringkali muncul pertanyaan bagaimana menjaga semangat ini agar tidak meredup? Salah satu jawabannya adalah dengan melaksanakan umrah di bulan Syawal, sebuah langkah yang mencerminkan keteguhan hati dalam beribadah dan membawa banyak keberkahan.
Umrah setelah Ramadan bukan sekadar ibadah tambahan, melainkan bukti nyata dari istiqamah dalam keimanan. Ketika Anda melangkah ke Tanah Suci di bulan Syawal, Anda menunjukkan kepada Allah bahwa ibadah Anda bukan hanya untuk satu bulan, tetapi menjadi bagian dari hidup Anda. Keteguhan ini adalah tanda keimanan yang kuat—sebuah komitmen bahwa Anda ingin terus mendekat kepada-Nya, apa pun situasinya.
Selain itu, umrah di bulan Syawal menawarkan suasana yang lebih tenang dan khusyuk. Setelah hiruk-pikuk Ramadan dan keramaian musim haji, suasana di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menjadi lebih hening. Anda dapat melaksanakan thawaf dengan langkah yang damai, memperbanyak doa di Multazam tanpa tergesa-gesa, dan berlama-lama di Raudhah tanpa gangguan. Suasana ini memberikan ruang bagi Anda untuk benar-benar meresapi setiap momen ibadah, menjadikannya pengalaman yang begitu mendalam dan bermakna.
Tidak hanya itu, pahala umrah di bulan Syawal juga memiliki keistimewaan tersendiri. Melanjutkan ibadah setelah Ramadan adalah bentuk rasa syukur yang besar, dan Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi hamba-Nya yang istiqamah. Setiap doa yang Anda panjatkan, setiap langkah yang Anda ambil, dan setiap tetes air mata yang jatuh saat bermunajat akan dicatat sebagai kebaikan yang tidak ternilai.
Yuk umrah di bulan Syawal dan jadikan perjalanan umrah ini sebagai hadiah untuk diri Anda sendiri, sebagai cara untuk menguatkan iman, memperbaiki diri, dan meraih cinta Allah SWT.
Di Tanah Suci, pengalaman belanja bukan hanya soal membeli oleh-oleh, tapi juga kesempatan merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat lokal. Bagi jamaah umrah dan haji, pasar-pasar di Makkah dan Madinah adalah destinasi menarik yang menawarkan lebih dari sekedar barang dagangan; kurma ajwa yang lejen, sajadah bermotif indah, hingga parfum khas Arab yang beraroma khas. Semua hal tersebut bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional dan modern di Mekkah maupun Madinah!
Tapi, bagaimana caranya menemukan pasar terbaik yang sesuai dengan budget dan kebutuhan? Apakah di sana bisa tawar-menawar?
Berbelanja di Al-Hijaz Mall Bersama Keluarga
Sumber: safarway.com
Pasar-pasar di Mekkah beragam jenisnya; pasar dengan suasana modern hingga pasar tradisional yang kental dengan kehangatan khas Arab. Salah satu tempat yang layak dikunjungi adalah Al-Hijaz Mall, pusat perbelanjaan modern dengan beragam produk seperti pakaian, kosmetik, hingga perhiasan dari merek-merek internasional. Mall ini terletak di jalan utama Ibrahim Al Khalil, hanya beberapa menit dari Masjidil Haram. Al-Hijaz Mall juga dilengkapi dengan fasilitas nyaman seperti area makan dan tempat bermain anak, sehingga cocok untuk bepergian dengan keluarga.
Menawar Barang Belanja di Kakiyah
Tidak kalah menarik, Pasar Kakiyah adalah salah satu pasar tradisional yang wajib dikunjungi di Mekkah. Pasar Kakiyah menjadi favorit karena menyediakan berbagai kebutuhan jamaah umrah/haji, seperti pakaian ihram, sajadah, tasbih, hingga makanan ringan. Salah satu hal menarik di Pasar Kakiyah adalah kesempatan untuk menawar harga. Pembeli dapat bernegosiasi dengan pedagang untuk mendapatkan barang dengan harga yang lebih terjangkau.
Sumber: Kompas.id
Sûq al-Ka’kiyah lil Jumlah atau lebih dikenal sebagai Pasar Grosir Kakiyah, terletak strategis di Jalan Ibrahim al-Khalil. Pasar tersebut termasuk salah satu pasar grosir terbesar di Makkah, dengan lebih dari 180 lapak yang tersebar di tiga lantai. Keberadaannya menjadikannya destinasi favorit bagi para jamaah umrah dan haji yang ingin membeli oleh-oleh khas dengan harga grosir.
Di Pasar Kakiyah, pengunjung bisa menemukan berbagai souvenir, mulai dari abaya, gamis, peci, serban, kurma, sajadah, tasbih, hingga miniatur Ka’bah. Selain itu, barang-barang unik lainnya seperti gantungan kunci, teko Arab, parfum, tas, hingga mainan anak-anak juga tersedia di sini. Keanekaragaman produk dan harga yang bersahabat menjadikan pasar ini sangat diminati lho~ Terutama bagi mereka yang ingin membeli dalam jumlah banyak.
Untuk suasana lebih modern, Pasar Jabal Omar adalah destinasi premium. Di pasar yang terletak di Jabal Omar Regency ini, berisi banyak merek internasional dan fasilitas eksklusif seperti hotel berbintang. Sebaliknya, untuk kombinasi belanja modern dan tradisional, Al Diyafa Mall dapat menjadi pilihan. Selain menawarkan variasi produk yang menarik, Al Diyafa Mall dilengkapi dengan restoran yang menyajikan hidangan lokal maupun internasional.
Nah, bagaimana? Saat berkunjung ke Tanah suci untuk beribadah, jangan lupa cantumkan pasar-pasar diatas sebagai destinasi yaa!
Imagine, berdiri di depan Ka’bah, diantara ribuan orang berbalut ihram, merasakan kesejukan angin Makkah, dan mengucapkan doa-doa yang meluncur tanpa ragu dari hati. Umrah–bukan sekadar perjalanan jasmani, tetapi sebuah ibadah spiritual. Hmm, tapi kekhusyukan saat menjalankan ibadah, jangan sampai terganggu karena cuaca Tanah Suci yang panas dengan angin kering dan debu bertebaran! Karena itu, tetap menggunakan skincare adalah langkah bijak untuk menjaga kesehatan kulit selama beribadah.
Dalam hal hukum pemakaian skincare selama ihram, Islam membolehkannya. Sebab, penggunaan produk perawatan kulit tidak bertentangan dengan prinsip kesederhanaan dan tujuan ihram. Skincare pada dasarnya berfungsi menjaga kesehatan serta kebersihan kulit. Selama produk tersebut tidak mengandung bahan-bahan yang dilarang seperti parfum, alkohol, atau zat terlarang lainnya, penggunaannya tetap diperkenankan yaa~
Sumber: pinterest.com
Kenapa Tetap Pakai Skincare Saat Umrah dan Haji Itu Penting?
Melindungi Kulit dari Dehidrasi
Cuaca kering dan panas di Makkah dan Madinah bisa menyebabkan kulit kehilangan kelembaban. Jadi, perlu minimal menggunakan sunscreen dan moisturizer yang cepat menyerap dan menjaga hidrasi kulit. Yang paling penting, pilih produk tanpa pewangi agar tetap aman dan nyaman.
Sumber: dpderm.com
Mencegah Iritasi dan Kulit Pecah-Pecah
Kondisi cuaca ekstrem dapat memicu iritasi pada kulit sensitif, terutama di area wajah dan tangan. Menggunakan lip balm akan sangat membantu menjaga bibir tetap sehat.
Perlindungan dari Sinar Matahari
Tabir surya (sunscreen) dengan SPF minimal 30 sangat penting untuk melindungi kulit dari sinar UV yang dapat menyebabkan sunburn atau mempercepat penuaan kulit. Tentunya, setelah pulang dari Tanah Suci tidak ingin terlihat kusam bukan?
Mempertahankan Kebersihan Kulit
Dengan banyaknya aktivitas di luar ruangan, debu dan kotoran bisa menempel di kulit. Pastikan juga untuk membawafacial wash agar kulit tetap bersih tanpa menghilangkan minyak alami kulit.
Kulit yang sehat dan terjaga akan membuat rangkaian ibadah terasa lebih nyaman dan fokus dalam menjalankan ibadah tanpa terganggu rasa perih atau kulit kering~
Hindari riasan berat, cukup fokus pada pelembab dan tabir surya.
Gunakan face mist untuk menyegarkan wajah saat terasa kering.
Jangan lupa tetap minum air yang cukup untuk hidrasi dari dalam.
Sumber: pinterest.com
Saat ini, banyak brand skincare yang menyediakan paket untuk umrah dan haji, tinggal sesuaikan dengan budget! Merawat kulit selama umrah dan haji bukan sekadar demi penampilan, tetapi untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan tubuh agar ibadah dapat dijalankan dengan khusyuk🌸
Tahukah kamu bahwa di dekat Ka’bah, ada lokasi doa yang mustajab?
Umrah merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan. Ibadah ini dilakukan oleh umat Islam dengan mengunjungi Mekkah untuk melaksanakan serangkaian ritual, seperti tawaf, sa’i, dan tahallul. Berbeda dengan haji yang memiliki waktu tertentu, umrah dapat dilakukan sepanjang tahun. Meskipun bukan rukun Islam seperti haji, umrah memiliki keutamaan besar dan dapat menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah. Salah satu tempat yang penuh berkah dalam pelaksanaan umrah adalah Multazam, sebuah area yang terletak antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Dipercaya bahwa Multazam merupakan tempat untuk memanjatkan doa yang mustajab atau lekas diterima oleh Allah.
Sumber: pinterest.com
Sebenarnya Multazam itu apa, sih?
Kata multazam berasal dari kata lazima–yalzamu yang berarti tetap, pasti, dan wajib. Multazam juga berarti sesuatu yang dimintai pertanggungjawaban. Disebut Multazam, karena seolah ada kepastian dan ketetapan. Sehingga, siapapun yang bermohon di tempat itu maka Allah akan mengijabah doa-doanya, inshaallah~
Sumber: islamiclandmarks.com
Multazam adalah bagian dari dinding Ka’bah yang terletak di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah dengan lebar sekitar 2 meter.
Hajar Aswad dan pintu Ka’bah merupakan lokasi yang sangat dihormati dan memiliki kedudukan tinggi dalam ibadah haji dan umrah. Ka’bah sendiri adalah pusat ibadah umat Islam di seluruh dunia, sehingga setiap tempat di sekitar Ka’bah dianggap penuh dengan keberkahan. Bahkan, tiap sudut Ka’bah (rukun) memiliki keutamaannya masing-masing.
Keberkahan Rasulullah Saw. Berdoa di Multazam
Rasulullah Saw. memeluk Ka’bah di Multazam dan menyebut Multazam sebagai tempat berdoa yang mustajab. Sebenarnya, Rasulullah SAW sendiri pernah menyebutkan bahwa ada beberapa tempat di sekitar Ka’bah yang memiliki keberkahan. Multazam adalah salah satu tempat tersebut diantara tempat-tempat lainnya.
Nah, setelah mengetahui mengenai Multazam, bagaimana ya cara berdoa disana sesuai anjuran Rasulullah Saw.?
Pastinya, utamakan menyelesaikan thawaf terlebih dahulu. Lalu, laksanakan shalat sunnah di belakang Ka’bah (maqam Ibrahim), sembari berdoa agar dilindungi dari siksa neraka. Setelah itu, usap rukun (Hajar Aswad) baru berdiri di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Saat di Multazam, tempelkan pipi, dada, lengan, dan kedua telapak tangan dengan dinding Multazam. Nah, saat di posisi itu, barulah panjatkan doa.
Kok kelihatannya mudah yaa?
Di lokasi Multazam, banyak jamaah sering berdesakan karena ingin memanjatkan doa. Tak jarang, ada yang terinjak-injak hingga terdorong oleh jamaah lain. Oleh karenanya, meskipun Multazam menjadi tempat berdoa yang mustajab, jamaah tetap perlu memastikan keselamatan diri saat berjuang mendapat keberkahannya.
Untuk informasi umrah aman terpercaya dapat kunjungi nhumroh.com
Dengan besarnya usaha yang dikeluarkan untuk mengunjungi Baitullah, fokus ibadah menjadi satu hal yang diprioritaskan. Tenaga yang dikeluarkan untuk umrah tidak hanya fisik, tapi juga materi. Oleh karenanya, setiap muslim yang akan melaksanakan umrah, perlu merencanakan dengan baik budget yang dimiliki. Nowadays, dengan bantuan Google Maps maupun media sosial, orang dapat dengan mudah mencari tiket. Bahkan, rekomendasi tempat makan, penginapan, hingga destinasi kunjungan untuk umrah juga dapat dicari secara mandiri. Akan tetapi, apakah worth it melakukan semua hal tersebut secara mandiri? Terkhusus di masa kini, ketika sudah ada jasa travel yang aman terpercaya sehingga lebih memudahkan dalam beribadah?
Sumber: Tim Dokumentasi NH Travel
Kemudahan administrasi dengan jasa travel umrah
Umrah tanpa travel tentu bisa dilakukan, namun memerlukan lebih banyak persiapan dan pengelolaan sendiri. Mulai dari mengurus visa mandiri–dengan persyaratan yang bisa berbeda-beda tergantung kebijakan pemerintah Arab Saudi, pemesanan tiket pesawat, hingga tempat menginap. Semua hal tersebut menjadi tantangan jika belum familiar dengan lokasi dan fasilitas di sana. Belum lagi perihal transportasi, karena saat umrah tentunya tidak hanya ke Mekkah atau Madinah saja, tetapi juga ke tempat-tempat lain seperti Mina dan Arafah.
Hmm, itu belum dihitung jika ingin berkunjung ke Jabal Uhud, kebun kurma, makam para sholihin, dan banyak lainnya. Terdengar ribet bukan?
Pemandu berpengalaman
Untuk memudahkan pelaksanaan umrah di Tanah Suci, khususnya supaya lebih fokus mendekatkan diri kepada Allah, jasa travel dapat menjadi pilihan. Segala kebutuhan administrasi seperti visa, tiket pesawat, dan akomodasi, dapat dengan mudah diurus dengan jasa travel. Selain banyaknya paket yang dapat dipilih sesuai budget umrah, jasa travel juga menyediakan pemandu yang berpengalaman untuk membantu memahami tata cara ibadah umrah. Adanya pemandu, juga dapat memberikan informasi tentang tempat-tempat penting di Mekkah dan Madinah, terutama bagi jamaah yang pertama kali melaksanakan umrah.
Sumber: pinterest.com
Keamanan yang ditawarkan oleh jasa travel umrah
Dengan menggunakan travel, keamanan tentunya juga lebih terjamin, karena agen travel berpengalaman dalam menangani berbagai situasi di Tanah Suci. Umrah dengan travel sudah direncanakan dengan baik, termasuk pengaturan waktu dan tempat kegiatan, seperti kunjungan ke tempat-tempat bersejarah atau ibadah sunnah.
Tidak risau untuk dokumentasi
Pastinya, saat bertamu ke Baitullah akan terasa lebih berkesan dengan memiliki foto diri di depan Ka’bah atau saat melaksanakan ibadah. Di sisi lain, jika membawa kamera atau smartphone pribadi dapat mudah terganggu yang berpengaruh pada kekhusyukan beribadah. Oleh karenanya, dengan menggunakan jasa travel saat umrah, momen-momen penting jamaah selama berada di Masjidil Haram, seperti ketika tawaf, sa’i, atau ibadah lainnya dapat terabadikan sembari tetap menjalankan ibadah dengan fokus.
Nah, dengan banyaknya kemudahan yang didapatkan dari menggunakan jasa travel, tunggu apalagi? Akses selengkapnya paket umrah di nhumroh.com amankan seat-mu segera!
Kesempatan berkunjung ke Baitullah merupakan impian banyak umat Islam di seluruh dunia. Berbeda dengan haji yang memiliki persyaratan waktu dalam pelaksanaannya, umrah dapat dilakukan di waktu kapanpun–selain waktu haji. Untuk mengenang momen spiritual di Tanah Suci, akan semakin berkesan dengan membeli buah tangan. Tentunya, buah tangan dapat sendiri maupun dibagikan kepada kerabat di Tanah Air.
Nah, agar pengeluaran tidak membengkak, perlu menyusun rencana agar oleh-oleh yang dibeli tidak hanya bermakna tetapi juga bermanfaat. Yuk, simak apa saja barang yang wajib kamu beli saat di Tanah Suci!
Bukhur wajib kamu beli saat berkunjung ke Tanah Suci!
Bukhur (atau bukhor) adalah jenis rahang atau dupa tradisional yang sering digunakan oleh umat Islam, khususnya di negara-negara Timur Tengah. Digunakan dengan wadah yang cantik khas Timur Tengah, bukhur untuk memberi aroma harum di rumah, masjid, atau tempat ibadah lainnya. Bahan bukhur diperoleh dari bahan alami seperti kayu gaharu, resin, atau rempah-rempah yang dibakar untuk menghasilkan asap berbau harum menenangkan.
Sumber: pinterest.com
Bukhur biasanya dibakar diatas arang atau menggunakan pembakar khusus (misalnya, mabkhara). Penggunaannya sering dilakukan setelah shalat, pada acara-acara keagamaan, atau saat menyambut tamu. Tidak hanya sebagai pengharum, bukhur juga dianggap sebagai bagian dari ibadah, karena dapat menambah kekhusyukan saat berdoa atau berzikir.
Kitab-kitab terbitan Tanah Suci jangan ketinggalan!
Membeli kitab di Tanah Suci memiliki nilai yang lebih daripada sekadar membeli buku. Beberapa kitab agama dan buku keislaman yang dijual di Tanah Suci tidak selalu tersedia di Indonesia. Terutama dalam edisi khusus, kualitas cetakan yang tinggi, atau dengan terjemahan yang lebih lengkap.
Sumber: pinterest.com
Mekkah dan Madinah adalah pusat keilmuan Islam dengan sejarah yang dalam. Banyak kitab yang dijual di Tanah Suci disusun oleh ulama-ulama besar Islam. Dengan membeli kitab di Tanah Suci, berarti tidak hanya mendapatkan buku, tetapi juga memperkuat ikatan dengan ilmu yang sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad Saw. Selain sebagai kenang-kenangan dari perjalanan ibadah, kitab-kitab tersebut memiliki nilai keagamaan yang sangat tinggi. Kitab yang dibeli di Tanah Suci, bisa diwariskan kepada anak cucu, atau digunakan sebagai bahan ajar bagi keluarga, sehingga memberikan manfaat jangka panjang.
Pistachio khas Timur Tengah wajib juga dibeli!
Makanan merupakan identitas suatu wilayah, karena makanan dapat mencerminkan nilai dan tradisi suatu kelompok masyarakat. Pistachio merupakan salah satu makanan yang umum dikonsumsi masyarakat Timur Tengah. Biasanya, pistachio yang dijual di Mekkah dan Madinah memiliki kualitas tinggi dan rasa yang sangat khas. Di Mekkah dan Madinah, pistachio diproduksi dengan kualitas terbaik dan lebih enak dibandingkan dengan yang dijual di tempat lain, termasuk Indonesia. Pistachio yang dijual di Saudi Arabia, umumnya diproses langsung di negara asalnya atau negara-negara tetangga seperti Iran dan Turki, yang merupakan penghasil pistachio terbesar di dunia. Oleh-oleh pistachio dapat berupa kacang mentah maupun pasta pistachio yang dapat langsung digunakan sebagai olahan dessert.
Sumber: istock
Di Mekkah dan Madinah, pistachio dijual dengan harga yang relatif lebih terjangkau dibandingkan dengan harga di banyak negara lain. Kualitas yang sangat baik, harga yang kompetitif, dan kemudahan membeli langsung di pasar-pasar sekitar Masjidil Haram atau Masjid Nabawi membuat pistachio menjadi pilihan yang populer untuk dibeli sebagai oleh-oleh.
Selain kualitas dan manfaat kesehatan yang dimiliki, pistachio menjadi pilihan oleh-oleh yang praktis, bergizi, dan bermanfaat, serta membawa sedikit “rasa” Tanah Suci ke Tanah Air. Hal tersebut menjadi salah satu cara untuk berbagi berkah dari perjalanan ibadah dengan keluarga dan teman-teman di Indonesia.
Henna alami khas Timur Tengah dari Tanah Suci!
Henna merupakan kebudayaan asli dari wilayah Timur Tengah, termasuk Arab Saudi. Umumnya, henna digunakan oleh wanita saat acara-acara atau hari perayaan tertentu seperti pernikahan, kelahiran, atau acara keagamaan. Produksi henna dari Timur Tengah terkenal memiliki kualitas yang lebih murni dan lebih alami, sehingga menghasilkan warna yang lebih gelap dan lebih tahan lama setelah digunakan.
Sumber: pinterest.com
Henna dapat menjadi oleh-oleh yang ringan, mudah dibawa, tetapi memiliki makna yang mendalam. Karena sebagai produk kecantikan, henna sering dianggap sebagai penanda keberkahan dan penghormatan. Oleh karena itu, henna menjadi oleh-oleh yang sangat populer di kalangan jamaah untuk dibawa pulang kepada keluarga dan teman-teman.
Celak Arab wajib dibeli!
Sumber: pinterest.com
Celak merupakan tradisi yang telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis, Nabi Muhammad Saw. menganjurkan untuk menggunakan celak pada mata, karena dianggap baik untuk kesehatan mata dan juga memberikan kecantikan alami. Menggunakan celak adalah tradisi yang telah diwariskan turun-temurun di kalangan umat Islam, terutama di negara-negara Timur Tengah.
Celak Arab yang dijual di Mekkah dan Madinah biasanya terbuat dari bahan-bahan alami, seperti alumunium, kohl, atau batu galena yang sudah lama dikenal di dunia Islam. Kualitas celak di Tanah Suci biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan produk serupa yang dijual di negara lain.
Celak Arab sangat mudah ditemukan di pasar-pasar sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, dengan berbagai pilihan jenis dan kemasan. Harga celak di Tanah Suci juga relatif terjangkau, sehingga banyak jamaah umrah atau haji yang membelinya dalam jumlah lebih banyak untuk dijadikan oleh-oleh.
Parfum (Attar) yang harumnya unik
Berbeda dengan parfum lainnya, parfum Arab atau Attar berbahan dasar minyak wangi alami (oil-based perfume), sehingga lebih tahan lama dalam pemakaiannya. Dalam hadis, Nabi Muhammad Saw. menganjurkan untuk menggunakan wewangian yang baik. Oleh karenanya, banyak orang yang membeli parfum di Tanah Suci karena mereka ingin mengikuti sunnah tersebut.
Sumber: pinterest.com
Parfum yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari, dapat menjadi pengingat bagi penggunanya pada pengalaman selama berada di Mekkah dan Madinah. Setiap kali menggunakan parfum tersebut setelah kembali ke Indonesia, seseorang bisa merasakan kedekatan dengan pengalaman umrah atau haji yang telah dilalui, serta dapat menjadi penyemangat bagi pemakainya yang belum pernah berkunjung ke Baitullah, untuk semakin berusaha meningkatkan kualitas diri.
Beberapa hal tersebut merupakan rekomendasi oleh-oleh yang bermanfaat ketika melaksanakan umrah ataupun haji. Berkunjung ke Tanah Suci tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk berbagi berkah dari Tanah Suci kepada kerabat di Tanah Air.