Paket
Fasilitas
Galeri
Chat me
Kalau ke Turki, Jangan Lupa Berwisata Ke Sini

Kalau ke Turki, Jangan Lupa Berwisata Ke Sini

Kalau ke Turki, Jangan Lupa Berwisata Ke Sini. Berencana traveling ke tempat yang eksotis dan bersejarah? Turki bisa jadi pilihan yang tepat untuk Anda. Ada banyak tempat wisata di Turki yang menyimpan jutaan cerita dengan arsitektur yang ikonik dan unik, pesona alamnya yang indah, hingga wisata religi yang bersejarah.

Selain bisa mengunjungi tempat-tempat yang megah, Anda juga bisa menambah pengalaman dengan menaiki balon udara di Cappadocia, Turki. Ya, balon udara ini menjadi salah satu tempat wisata ikonik yang diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Daya Tarik Tempat Wisata di Turki

Turki memang merupakan negara yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga bisa menghipnotis wisatawan untuk berkunjung ke sana, tak terkecuali warga Indonesia. Ada banyak alasan mengapa Turki menjadi pilihan tempat wisata bagi pelancong dari luar negeri, salah satunya karena banyak peninggalan-peninggalan kerajaan Islam kuno yang berdiri di Turki.

Banyak tempat wisata di Turki yang menyimpan sejarah mengenai perkembangan beberapa agama dan pengaruhnya terhadap warga dunia. Selain menyimpan jutaan cerita, tempat wisata di Turki juga didesain dengan arsitektur yang sangat unik sehingga menarik perhatian para wisatawan. Sebagian besar tempat wisata di Turki juga sudah layak menjadi destinasi kelas dunia karena dilengkapi dengan infrastruktur yang baik, objek wisatanya unggul, dan sumber daya manusianya pun sudah siap.

Selain itu, letak Turki yang melintasi dua benua, yaitu Eropa dan Asia juga menarik perhatian wisatawan mancanegara, termasuk wisatawan dari Indonesia. Hal ini juga yang menjadikan Turki sebagai pintu masuk wisatawan Indonesia yang ingin berlibur ke Eropa. Anda juga bisa menikmati daya tarik tempat wisata di Turki berkat keindahan perpaduan antara budaya serta alam Asia dan Eropa yang belum tentu ditemukan di destinasi lainnya. Berikut ini beberapa rekomendasi tempat wisata di Turki yang bisa Anda kunjungi:

1. Hagia Sophia

hagiasophia

Hagia sophia termasuk salah satu tempat wisata di Turki yang mendunia yang menyimpan sejarah panjang mengenai keberadaan dua agama di Turki. Warisan Budaya Dunia UNESCO ini di bagian langit-langitnya terdapat mozaik dua lambang keagamaan yang saling berdampingan, yaitu Islam dan Kristen.

Tempat wisata ini menyuguhkan kemewahan lain, yaitu interior yang berdekorasi mewah dengan dinding-dinding yang dilapisi mosaik dan pilar marmer yang menjulang tinggi. Ini adalah ciri khas gaya dan kemegahan Bizantium. Saat berwisata ke Hagia Sophia, Anda bisa sekalian mengunjungi Sultan Ahmet atau Mesjid Biru karena berada dalam kawasan yang sama.

2. Masjid Biru

masjid-biru

Masjid biru atau blue mosque merupakan bangunan ikonik yang dijadikan tempat ibadah umat Islam dengan menara-menara tinggi menjulang dan kubah raksasa, sehingga arsitekturnya tampak megah dan indah. Selain dijadikan tempat beribadah, masjid biru juga termasuk tempat wisata di Turki yang menarik perhatian para wisatawan.

Desain arsitektur Masjid Biru cukup menarik karena bergaya Timur Tengah dan Romawi. Tempat wisata di Turki yang satu ini juga menyuguhkan keindahan desain flora yang indah di bagian langit-langit dan dinding masjid, ditambah lagi ada lampu-lampu kristal yang membuatnya tampak lebih cantik.

3. Cappadocia

cappadocia

Cappadocia juga termasuk tempat wisata di Turki yang mendunia. Tak heran banyak wisatawan dari berbagai negara yang tidak mau melewatkan kesempatan untuk berkunjung ke Cappadocia saat berada di Turki. Jika Anda tertarik mencobanya, siapkan dana sekitar 2 juta hingga 3,6 juta rupiah untuk merasakan suasana Turki dari udara.

Ciri khas dari Cappadocia yaitu banyaknya balon udara yang terbang di atas tebing-tebing batu dan pegunungan sehingga terlihat panorama yang luar biasa indah. Lokasi tempat wisata ini berada di distrik kuno di bagian timur dari Anatolia, tepatnya berada di dataran tinggi utara pegunungan taurus.

4. Emirgan Tulip Garden

emirgan-tulip

Tempat wisata di Turki yang selanjutnya yaitu Emirgan Tulip Garden. Di sini, Anda bisa melihat hamparan bunga tulip seluas ratusan hektar dengan warna-warna yang indah. Biasanya pesona taman ini akan lebih indah jika Anda berkunjung ke Turki saat musim semi di bulan April, bunga tulipnya sedang bermekaran dan segar. Lokasi taman ini berada di distrik Sariyer Istanbul, Turki dan merupakan taman umum terbesar di sana.

5. Pamukkale

pamukkale

Pamukkale merupakan sebuah kolam pemandian air panas di daerah Denizli, Barat daya Turki yang memiliki panorama indah dengan hamparan kolam-kolam air berwarna biru langit.

Tempat wisata di Turki ini sangat unik karena batas antara satu kolam dengan kolam lainnya adalah bebatuan berwarna putih. Perpaduan warna air yang biru dan putihnya bebatuan tersebut membuat Pamukkale jadi salah satu destinasi favorit wisatawan. Bahkan, Pamukkale jadi tempat wisata di Turki yang selalu ramai dan sudah menjadi tujuan wisata sejak zaman kerajaan.

6. Ephesus

ephesus

Jika Anda ingin melihat peninggalan sejarah Turki, Ephesus bisa jadi pilihan yang tepat. Ini adalah reruntuhan Kota Romawi Kuno yang dulunya digunakan untuk perpustakaan hingga panggung tempat para gladiator bertarung.

Tempat wisata di Turki ini sering dijadikan lokasi untuk pemotretan dan swafoto, lokasinya dekat dengan Bandara Adnan Menderes atau sehingga sering kali dikunjungi oleh wisatawan mancanegara.

7. Silk Market dan Grand Bazaar

silk-market

Rasanya kurang lengkap jika berwisata tanpa berbelanja oleh-oleh khas suatu daerah, begitu pula saat Anda berwisata ke Turki. Di negara ini, banyak tersedia beragam barang-barang dengan corak unik khas Timur Tengah.

Anda bisa berkunjung ke Silk Market dan Grand Bazaar untuk membeli oleh-oleh yang beraneka ragam. Yang menariknya, Grand Bazaar merupakan pasar tertua yang menyediakan berbagai ornamen khas Turki. Kedua tempat ini jadi ‘surga’ belanja bagi wisatawan karena barang yang disediakan lengkap dan harganya cukup bersaing.

8. Ataturk Mausoleum

ataturk-mausoleum

Turki terkenal sebagai negara yang menyimpan beragam sejarah dengan jutaan cerita menarik, termasuk Ataturk Mausoleum. Ini adalah bangunan bersejarah yang merupakan makam Mustafa Kemal Ataturk. Ia merupakan tokoh penting bagi masyarakat Turki yang berjasa dalam pembebasan bangsa dari penjajahan.

Demi memberikan penghormatan terakhir, dibangunlah bangunan makam yang megah. Bahkan, pembangunannya pun membutuhkan waktu yang lama, yaitu sekitar 9 tahun. Kini, Ataturk Mausoleum menjadi tempat wisata di Turki yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara.

9. Topkapi Palace

topkapi-palace

Bangunan bersejarah selanjutnya yaitu Topkapi palace, pusat pemerintahan Turki sekaligus istana yang merupakan salah satu peninggalan Turki Utsmani. Keindahannya semakin lengkap dengan keramik yang memiliki motif khas dan kaligrafi yang menempel di dinding pada setiap ruangan.

Istana Topkapi menjadi salah satu tempat wisata di Turki pilihan wisatawan dari Indonesia, khususnya orang-orang yang baru melaksanakan umrah di Arab Saudi. Di sini juga ada ruang relikui suci yang berisi benda peninggalan sejarah.

10. Istiklal Street

istiklal-street

Ingin berjalan santai menikmati suasana Turki? Anda bisa mengunjungi Istiklal Street, salah satu titik pertemuan paling populer dan pusat kegiatan rekreasi di Istanbul. Di jalan ini, Anda bisa berbelanja aneka barang khas Turki sekaligus melihat eksotisme bangunan era Utsmaniyah Turki.

Istiklal street memiliki daya tarik tersendiri karena adanya jalur trem tradisional Turki yang sudah beroperasi sejak tahun 1875. Selain mobil polisi dan pejabat pemerintahan, hanya trem Highlight Istiklal Caddesi yang boleh melintasi jalanan ini.

11. Virgin Mary House

virgin-maryhouse

Bagi umat kristiani, Virgin Mary House merupakan salah satu tempat wisata di Turki yang sayang untuk dilewatkan. Sebab, bangunan ini dianggap sebagai rumah peristirahatan terakhir bagi Bunda Maria. Bentuk bangunan ini seperti rumah batu kecil yang letaknya di atas bukit Bulbul. Meski jauh dari kesan yang mewah, namun suasana di sekitarnya sangat sejuk sehingga menjadi salah satu pilihan tempat wisata bagi turis asing.

 

Winter Trip to Turkey, Klik :

 

 

Source : cimbniaga.go.id

Tahallul Haji dan Umroh

Tahallul Haji dan Umroh

Tahallul Haji dan Umroh. Tahallul adalah ibadah haji adalah salah satu rukun Islam, tepatnya rukun Islam yang kelima. Artinya, ibadah haji wajib dilakukan oleh umat Islam yang mampu melaksanakannya. Mampu di sini artinya mampu secara materi atau finansial serta mampu secara fisik.

Ketika seorang muslim melaksanakan ibadah haji, maka orang tersebut perlu mengikuti rangkaian proses haji sesuai dengan rukun-rukunnya, sehingga ibadah haji yang dilakukan sah.

Pada rangkaian proses ibadah haji, ada satu tahapan bernama tahallul yang dilakukan oleh seorang muslim pada akhir rangkaian kegiatan ibadah haji maupun ketika melaksanakan umroh.

Tahap tahallul ini hanya boleh dilakukan jika rangkaian ibadah haji maupun umroh telah diselesaikan. Karena tahallul merupakan rangkaian terakhir atau dapat disebut pula sebagai penutup dari proses ibadah haji dan umroh.

Apa itu tahallul? Bagaimana cara pelaksanaannya dan apa makna di baliknya? Simak penjelasan tahallul berikut ini.

Pengertian Tahallul

Tahallul adalah salah satu rukun haji yang wajib dipenuhi oleh seorang muslim yang sedang melaksanakan haji. Tahallul dilaksanakan tidak hanya bagi seseorang yang melaksanakan haji saja, akan tetapi juga pada seseorang yang melakukan ibadah umroh.

Menurut buku Ajar Studi Fiqih yang ditulis oleh Adila Septiana dan Firman Setiawan, tahallul secara bahasa artinya adalah menjadi boleh atau menjadi halal. Sedangkan tahallul menurut istilah syara’ artinya adalah dibebaskan atau diperbolehkannya seseorang dari larangan ihram.

Menurut ilmu fiqih, kata tahallul adalah keluar dari keadaan ihram, sebab telah melangsungkan amalan haji secara menyeluruh maupun sebagian. Rangkaian ibadah haji selesai ditandai dengan menggunting maupun mencukur beberapa helai rambut minimal tiga helai rambut yang dipotong untuk tahallul.

Sedangkan menurut Jumhur Ulama selain Syafi’iyah, tahallul hukumnya wajib dilaksanakan dan menurut ulama Syafi’iyah tahallul adalah rukun haji. Menurut pendapat dari ulama yang lain, tahallul adalah pelepasan, pembebasan, penghalalan dan pengampunan yang ditandai dengan menggunting maupun mencukur sebagian rambut dan sekurang-kurangnya sebanyak tiga helai.

Dasar hukum dari tahallul sebagaimana Allah berfirman yang artinya adalah, “Sesungguhnya kamu tetap memasuki Masjidil Haram (pada masa ditentukan) dalam keadaan yang aman dan menyempurnakan ibadah mu dengan cara mencukur kepala kamu dan jika tidak pun, maka kamu bisa menggunting sedikit rambutnya.” (Surat Al Fath ayat 27)

Sesuai dengan dalil tersebut, ayat 27 surat Al -Fath menjelaskan bahwa latar belakang atau seluk beluk hukum tahallul berawal ketika Nabi Muhammad serta para sahabatnya memasuki Mekah ketika Mekah telah dalam keadaan aman, tanpa ada rasa takut dari perlakuan buruk yang sebelumnya dilakukan oleh orang-orang musyrik.

Makna Tahallul, Bukan Sekadar Potong Rambut

Bercukur atau tahallul merupakan salah satu proses ibadah haji yang sangat penting serta tidak boleh ditinggalkan, terutama bagi umat muslim yang menganut madzhab Syafi’i.

Meskipun bercukur ini terkesan remeh, akan tetapi apabila ditinggalkan maka seseorang yang melaksanakan ibadah haji perlu mengulang hajinya di tahun depan, sebab ibadah haji yang ia laksanakan dinilai tidak sah. Sehingga artinya, tahallul merupakan proses yang wajib dilaksanakan agar ibadah haji sah.

Kemudian, kenapa hal yang dianggap remeh justru memiliki konsekuensi yang besar apabila tidak dilakukan? Hal ini tentu menjadi isyarat, bahwa sebenarnya tahallul memiliki makna yang lebih besar dibandingkan hanya bercukur. Selain itu, perintah tahallul ini menjadi isyarat bahwa otak dan kelebihan yang dimiliki oleh manusia semuanya berada dalam kuasa Allah.

Dengan diwajibkannya tahallul dalam rangkaian haji maupun umroh, Allah sejatinya ingin mengajarkan pada manusia bahwa meskipun manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan sempurna, akan tetapi mereka hanya manusia.

Manusia perlu sadar bahwa selamanya mereka adalah makhluk dan hamba Allah. Manusia perlu bersikap khusyuk, tawadhu atau rendah hati serta khudhu’. Ketiga sikap tersebut akan mengantarkan manusia menjadi makhluk yang dicintai oleh Allah.

Di sisi lain, rambut merupakan simbol dari mahkota seorang insan. Rambut merupakan perhiasan seseorang serta menjadi lambang ketampanan maupun kegagahan. Bertahallul atau mencukur rambut merupakan simbol bahwa seseorang bersedia meletakkan mahkotanya.

Artinya, orang tersebut akan bersedia menanggalkan kesombongan yang membuat dirinya merasa sangat tinggi hati dibandingkan orang lain. Rontoknya rambut ketika bertahallul menjadi simbol keangkuhan dan kesombongan seseorang yang ikut rontok dan membuat orang tersebut menjadi lebih rendah diri.

Sesuai dengan seluk-beluk atau dalilnya, maka dapat diartikan bahwa tahallul merupakan simbol agar seseorang yang melaksanakannya dapat terbebas dari segala kecemasan, ketakutan maupun ketidaknyamanan yang ada dalam hidupnya.

Sementara itu, Quraish Shihab berpendapat bahwa tahallul merupakan salah satu proses yang dapat dimaknai sebagai manusia yang diminta untuk memotong atau mencukur seluruh aibnya yang ada di masa lalu.

Manusia diminta untuk membuka lembaran baru kehidupannya dan lebih menyesuaikan perbuatan atau perangainya dengan tuntutan yang telah diridhoi oleh Allah. Tahallul juga dapat dimaknai sebagai simbol atau upaya untuk membersihkan diri serta menghapus cara berpikir yang kotor.

Macam-Macam Tahallul

Secara umum, tahallul dibedakan menjadi dua macam yaitu tahallul umroh dan tahallul haji. Berikut penjelasan tentang macam-macam tahallul.

1. Tahallul Umrah

Tahallul umroh adalah proses rangkaian yang dilakukan ketika seseorang melaksanakan ibadah umroh. Apabila seorang jemahaan telah menyelesaikan seluruh proses rangkaian ibadah umroh, maka mereka wajib memotong atau mencukur rambutnya beberapa helai.

Tahallul umroh menjadi penanda bahwa telah gugur larangan atas jamaah umroh tersebut yang dilakukan selama ia melaksanakan ibadah umroh serta diperbolehkan untuk melaksanakan aktivitas yang sebelumnya dilarang ketika sedang umroh.

2. Tahallul Haji

Tahallul yang kedua adalah tahallul haji yang dilaksanakan ketika seseorang melaksanakan ibadah haji. Pada tahallul haji, ada dua macam tahallul yaitu tahallul awal dan akhir. Berikut penjelasan tahallul haji.

a. Tahallul Ashghar atau Tahallul Awal

Tahallul ashghar atau tahallul awal adalah tahallul atau bercukur yang dilakukan pada tahap pertama dan ditandai dengan gugurnya sebagian larangan untuk para jamaah haji.

Tahallul awal dapat dilaksanakan dengan dua dari tiga cara yaitu dengan bercukur, thawaf ifadhah dan melempar jumrah aqabah pada 10 Dzulhijjah.

Jika telah melaksanakan ketiga amalan tersebut, maka seluruh larangan ihram telah diperbolehkan, kecuali untuk melaksanakan jima’ atau hubungan suami istri serta hal-hal yang mendorong untuk melakukan perbuatan tersebut, contohnya seperti menyentuh dengan syahwat dan mencium.

Tata cara melaksanakan tahallul awal adalah dengan bercukur atau dengan menggunting rambut yang dilakukan lebih awal ketika jamaah haji telah sampai di Minda setelah mabit dari Muzdalifah pada 10 Dzulhijjah, kemudian dilanjutkan dengan melempar jumratul aqabah.

Untuk jamaah haji, kebanyakan melaksanakan tahallul awal dengan cara di atas. Akan tetapi ada pula beberapa jamaah haji yang melakukan dengan cara kedua maupun ketiga.

Cara di atas dinilai lebih berat, sebab jamaah haji harus berangkat ke Mekah. Sementara itu kendaraan dari Mina ke Mekah cukup sulit. Kesulitan kedua adalah setelah selesai melaksanakan tahallul di Masjidil Haram, maka jamaah harus segera kembali ke Mina untuk menginap atau mabit serta melempar jumroh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Jamaah haji harus sudah sampai di Mina sebelum matahari tenggelam. Karena jika ia sampai di Mina setelah matahari tenggelam maka mereka wajib membayar dam.

Sehingga dalam satu hari tersebut, jamaah harus bolak-balik dari Mina ke Mekah dan sebaliknya. Meskipun memiliki banyak kesulitan dalam pelaksanaannya, akan tetapi tahallul awal cara ini memiliki kelebihan.

Kelebihannya adalah dapat melaksanakan sholat Idul Adha di Masjidil Haram.

b. Tahallul Tsani atau Tahallul Akhir

Tahallul tsani, tahallul akbar atau tahallul akhir dilaksanakan jika telah telah terpenuhi seluruh proses pada rangkaian ibadah haji. Tahallul akhir akan tercapai apabila damaah melakukan tiga rangkaian yang lengkap yaitu bercukur, thawaf ifadhah dan melempar jumrah. Dengan melaksanakan tahallul akhir, maka seluruh larangan ketika ihram telah diperbolehkan kembali.

Ada yang berpendapat, bahwa tahallul akhir dilakukan dengan melontar jamratul aqabah, tawaf ifadah dan melakukan sai. Tahallul akhir dilakukan setelah jamaah haji melaksanakan thawaf dan sai haji, setelah kembali ke Mekah dan selesai wukuf di Arofah.

Atau setelah melaksanakan seluruh rukun haji, termasuk satu rukun wajib haji yaitu dengan melempar jumratul aqabah. Meskipun belum melempar tiga jamrah serta bermalam di Mina, maka tetap halal seluruh larangan ihram.

Itulah kedua macam tahallul. Dalam kitab fiqih, dijelaskan bahwa kedua macam tahallul memiliki perbedaan.

Menurut ulama Syafi’iyah perbedaan pada kedua macam tahallul tersebut ada pada tata cara melaksanakan tahallulnya. Berikut perbedaan di antara keduanya.

  • Pertama, tahallul awal telah dinilai dilaksanakan apabila seseorang telah melaksanakan dua di antara tiga hal berikut ini, yaitu melempar jumrah aqabah, menyembelih hewan kurban dan mencukur atau memotong rambut.
  • Kedua, tahallul kedua dinilai terlaksana apabila telah melakukan tiga hal berikut dengan sempurna, yaitu melempar jumrah aqabah, mencukur atau memendekan rambut serta melaksanakan thawaf ifadhah.
  • Ketiga, tahallul akbar dinilai telah terlaksana apabila melakukan tiga hal berikut dengan sempurna yaitu melempar jumrah aqabah, mencukur atau memendekan rambut dan melaksanakan thawaf ifadah setelah melaksanakan sai lebih dulu.

Tata Cara Melaksanakan Tahallul

Bagi jamaah laki-laki, disunnahkan untuk mencukur seluruh rambut dalam serangkaian proses tahallul. Menurut pendapat dari Syaikh Abu Bakar Syatha yang ada pada kitab I’anatut Thalibin menjelaskan bahwa dengan menggundulkan seluruh rambut bagi jamaah haji selain perempuan adalah lebih utama apabila, menurut kesepakatan dari para ulama.

Sedangkan bagi jamaah haji perempuan tidak dianjurkan mencukur habis rambutnya. Akan tetapi memotong rambutnya hingga sepanjang ujung jari saja. Menurut Ibnu Qudamah dalam kitab Al Mughni, dijelaskan bahwa seorang perempuan dapat memotong rambutnya hingga sepanjang ruas jemarinya yaitu sepanjang ujung ruas jemari saja.

Dianjurkan untuk perempuan tidak digundul dan tidak dicukur pendek. Tata cara tahallul bagi perempuan ini tidak memiliki perbedaan pendapat di kalangan para ulama. Imam Ahmad mengatakan, bahwa mencukur setiap ujung rambut sepanjang rusa jari.

Sedangkan Abu Daud berpendapat bahwa dirinya mendengar Ahmad ditanyai oleh perempuan tentang mencukur pendek setiap rambutnya dan ia menjawab dengan mengumpulkan seluruh rambutnya di arah depan yang kemudian dipotong bagian ujung-ujung rambutnya dengan sepanjang ruas jari.

Lalu bagaimana dengan jamaah haji yang telah memotong atau mencukur rambutnya sampai habis atau botak? Karena tahallul merupakan rukun haji yang tidak dapat ditinggalkan dan tidak dapat diganti dengan membayar fidyah atau membayar denda menurut madzhab syafi’i.

Standar minimal dari melaksanakan tahallul adalah dengan menghilangkan tiga helai rambut dengan berbagai macam cara, bisa dengan mencukur habis rambut, memotong sebagian saja, mencabut rambut atau bahkan membakar dan lainnya.

Bagi laki-laki atau jamaah haji yang telah memiliki kepala botak atau plontos sebelum melangsungkan ibadah haji, maka tidak perlu melaksanakan proses tahallul. Artinya syariat mencukur atau memotong rambut sebagai bagian dari rukun haji atau umroh tidak berlaku.

Orang yang memiliki kepala botak, tidak perlu menunggu hingga rambutnya tumbuh untuk melaksanakan proses tahallul. Akan tetapi mereka tetap disunnahkan untuk melaksanakan tahallul secara simbolis dengan menggunakan alat cukur. Caranya adalah berpura-pura menggunakan alat cukur di kepalanya seperti ketika ia hendak mencukur rambut. Hal tersebut dilakukan agar menyerupai orang-orang yang melaksanakan tahallul dengan mencukur habis rambutnya.

Menurut Imam al- Adzra’i, sunah ini hanya berlaku bagi laki-laki saja, sebab perempuan tidak disunnahkan untuk mencukur habis rambut di kepalanya.

Syekh Ibnu Hajar al Haitami mengatakan, yang artinya adalah “orang yang melaksanakan ihram dan tidak memiliki rambut di kepalanya, bisa karena bawaan dari lahir atau telah dicukur sebelumnya atau telah melaksanakan umrah setelahnya, disunahkan bagi dirinya untuk menjalankan alat di atas kepala menurut kesepakatan ulama. Sebab menyerupai orang-orang yang sedang mencukur rambutnya.

Imam al-Adzra’i menyampaikan bahts sunnah tersebut berlaku khusus untuk jamaah laki-laki. Karena mencukur rambut tidak disyariatkan untuk selain laki-laki.” (Syekh Ibnu Hajar al Haitami.)

Selain menjalankan alat cukur dengan simbolis, disunnahkan pula untuk mengambil atau memotong sebagian dari rambut kumis ataupun jenggot. Hal ini dijelaskan oleh Syekh Khatib al-Syarbini.

“Disunnahkan untuk mengambil sebagian dari kumis ataupun rambut jenggotnya, agar muhrim atau orang yang melaksanakan ihram menanggalkan bagian dari rambutnya karena Allah.” (Al-Syarbini: II/269).

Maka kesimpulannya, orang yang botak atau plontos tidak perlu menunggu rambutnya tumbuh untuk melaksanakan umrah atau haji atau menunggu rambut tumbuh untuk melaksanakan tahallul. Sebab, hukum tahallul menjadi tidak wajib pada orang yang memiliki kepala botak.

Sementara itu, bagi laki-laki yang tidak botak maka tetap memiliki kewajiban untuk melaksanakan tahallul dengan memotong sebagian atau mencukur rambutnya. Akan tetapi disunnahkan untuk mencukur habisnya rambutnya. Bagi jamaah perempuan, maka diwajibkan untuk melaksanakan tahallul dengan memotong sebagian rambutnya, minimal tiga helai sepanjang ruas jari saja.

Demikianlah penjelasan tentang tahallul adalah memotong atau mencukur rambut kepala dan salah satu rukun haji dan umrah yang wajib dilaksanakan serta tidak dapat digantikan dengan membayar fidyah.

 

Umroh murah, mudah, dan terpercaya : 

Source : gramedia.com

Sabun Mandi Termasuk Pewangi Dalam Ihram ?

Sabun Mandi Termasuk Pewangi Dalam Ihram ?

Sabun Mandi Termasuk Pewangi Dalam Ihram ? Ada beberapa hal yang dilarang dalam ihram, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Di antaranya adalah memakai wewangian. Jika larangan ini dilanggar maka pelakunya harus membayar dam. Namun bagaimana jika mandi dengan sabun. Dalam konteks ini para ulama berbeda pendapat.

Menurut Madzhab Syafi’i dan Hanbali orang yang dalam kondisi ihram boleh saja mandi dengan sabun, namun menurut Madzhab Hanafi tidak boleh. Sedangkan Madzhab Maliki membolehkan mandi hanya untuk mendingingkan badan bukan membersihkannya. Hal ini sebagaimana dikemukakan Wahbah az-Zuhaili dalam kitab al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu.

وَالْخُلَاصَةُ تَحْرِيمُ مَسِّ الطِّيبِ بِالْاِتِّفَاقِ وَكَذَا قَصْدُ شَمِّهِ عِنْدَ الْحَنَابِلَةِ وَيُكْرَهُ عِنْدَ غَيْرِهِمْ، وَتَحْرِيمُ الْإِدْهَانِ بِالزُّيُوتِ مُطْلَقاً عِنْدَ أَبِي حَنِيفَةَ وَالْمَالِكِيَّةِ، وَبِالدُّهْنِ الْمُطَيِّبِ عِنْدَ الْحَنَابِلَةِ دُونَ غَيْرِ الْمُطَيِّبِ، وَدُهْنِ الشَّعْرِ وَالرَّأْسِ فَقَطْ مُطْلَقاً عِنْدَ الشَّافِعِيَّةِ وَلَوْ بِغَيْرِ مُطَيِّبِ. وَيَجُوزُ الْاِغْتِسَالُ وَلَوْ بِالصَّابُونِ عِنْدَ الشَّافِعِيَّةِ وَالْحَنَابِلَةِ، وَلَا يَجُوزُ بِالصَّابُونِ وَنَحْوِهِ عِنْدَ الْحَنَفِيَّةِ، وَيَغْتَسِلُ عِنْدَ الْمَالِكِيَّةِ لِلتَّبَرُّدِ لَا لِلتَّنْظِيفِ  

“Kesimpulannya adalah keharaman memakai wewangian sesuai kesepakatan para ulama. Begitu juga haram menciumnya menurut Madzhab Hanbali dan makruh menurut yang lainnya. Dan haram secara mutlak meminyaki dengan minyak menurut Abu Hanifah dan Madzhab Maliki dan meminyaki dengan minyak yang berbau wangi menurut Madzhab Hanbali bukan minyak yang tidak berbau wangi, dan minyak rambut dan kepala saja secara mutlak menurut Madzhab Syafi’i walau pun tidak wangi. Boleh mandi (bagi orang yang dalam ihram) dengan sabun menurut Madzhab Syafi’i dan Hanbali, tidak boleh menurut Madzhab Hanafi mandi dengan sabun dan sejenisnya. Sedang menurut Madzhab Maliki boleh mandi untuk mendinginkan badan bukan untuk membersihkan.” (Lihat Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Damaskus-Dar al-Fikr, cet ke-2, 1305 H/1985 M, juz, 3, h. 239)

Titik perbedaan perbedaan pendapat di atas adalah apakah sabun dikategorikan sebagai wewangian atau bukan. Atau apakah orang yang mandi dengan sabun dikategorikan ia memakai wewangian apa tidak. Dalam pandangan Madzhab Syafi’i dan Hanbali sabun bukan masuk kategori wewangian. Sebab, orang yang mandi dengan sabun tidak dinamakan orang yang memakai wewangian. Karenanya, orang yang sedang dalam kondisi ihram boleh mandi dengan sabun.

Hal ini tentunya berbeda dengan Madzhab Hanafi yang cenderung memahami sabun sebagai salah satu wewangian. Artinya orang yang mandi dengan sabun sama dengan orang yang memakai wewangian sehingga tidak diperbolehkan bagi orang yang sedang ihram.

Dari penjelasan singkat di atas maka setidaknya bisa ditarik kesimpulan bahwa jika kita menganggap bahwa sabun adalah termasuk wewangian maka orang yang sedang dalam kondisi ihram tidak boleh mandi dengan sabun. Sebab semua ulama sepakat bahwa orang yang dalam kondisi ihram tidak boleh memakai wewangian.

Tetapi jika kita memahami bahwa sabun bukan masuk kategori wewangian maka boleh bagi orang yang sedang dalam kondisi ihram mandi dengan sabun. Kami termasuk yang sependapat dengan ini. Sebab sabun diperlukan untuk sekedar membersihkan badan. Namun tetap kami sarankan pilih sabun yang bau wanginya tidak terlalu menyengat dan dipakai seperlunya saja.

Demikian penjelasan yang dapat kami kemukakan, semoga bisa menjadi panduan. Dan saran kami dalam menjalankan ibadah haji pilihlah pendapat yang sekiranya tidak memberatkan diri sepanjang itu tidak merusak haji dan bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat. Sebab, ibadah haji adalah ibadah yang sangat berat baik fisik maupun non fisik. Dan jangan lupa untuk selalu memperhatikan kesehatan. (Mahbub Ma’afi Ramdlan)

 

Umroh murah, mudah, dan terpercaya :

 

Source : nu.or.id

Doa Pergi dan Pulang Umroh

Doa Pergi dan Pulang Umroh

Doa Pergi dan Pulang Umroh. Umroh merupakan ibadah yang sering dijalani umat Islam yang ingin beribadah ke Tanah Suci Mekkah ketika waktu tunggu haji cukup panjang. Sebelum berangkat umroh, calon jemaah biasanya menggelar acara syukuran untuk meminta doa keselamatan dan kesehataan selama menjalani ibadah tersebut.

Jika haji adalah sebuah kewajiban bagi orang yang mampu, ibadah umroh termasuk ke dalam amalan sunnah. Mendapat kesempatan untuk melaksanakan haji atau umroh merupakan sesuatu yang sangat dinantikan. Setiap Muslim yang mendapat kesempatan tersebut tentu merasakan kebahagiaan yang besar.

Tak mengherankan ketika seorang muslim atau muslimah hendak berangkat umroh maupun haji akan selalu diiringi dengan bacaan doa. Doa berangkat umroh dibaca saat Muslim hendak berangkat menuju Tanah Suci.

Doa berangkat umroh dibaca dengan tujuan agar ibadah yang dilakukan diterima oleh Allah SWT. Selain itu, juga agar senantiasa dilindungi oleh Allah SWT selama perjalanan ibadah. Bagaimana bacaan doa berangkat umroh? Cari tahu jawabannya berikut ini.

Bacaan Doa Berangkat Umroh agar Dimudahkan dalam Perjalanan

Imam Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin, terdapat bacaan doa berangkat umroh maupun haji yang sunah dibaca oleh umat Islam. Selain membaca doa berangkat umroh, seorang Muslim juga dianjurkan mendirikan sholat sunah dua rakaat sebelum keluar rumah.

Setelah sholat sunah tersebut, kemudian dianjurkan membaca doa berikut ini dengan niat yang tulus dan ikhlas :

اللَّهُمَّ أَنْتَ صَاحِبُ السَّفَرِ وَأَنْتَ الخَلِيفَة فِي الأَهْلِ وَالمَالِ وَالوَلَدِ وَالأَصْحَابِ احْفَظْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ كُلِّ آفَةٍ وَعَاهَةٍ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي مَسِيرِنَا هَذَا البِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ العَمَلِ مَاتَرْضَى، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أِنَّ تَطْوَى لَنَا الأَرْضَ وَتُهّوِّنَ عَلَيْنَا السَفَرَ وَأَنْ تَرْزُقْنَا فِي سَفَرِنَا سَلَامَةَ الْبَدَنِ وَالدِّينِ وَالمَالِ وَتُبَلِّغْنَا حَجَّ بَيتِكَ وَزِيَارَةَ قَبْرِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نّعُوذُبِكَ مِنْ عَثَاِء السَفَرِ وَكآبَةِ المُنْقَلِبِ وَسُوءِ النَّظَرِ فِي الأَهْلِ وَالمَالِ وَالوَلَدِ وَالأصْحَابِ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ فِي جِوَارِكَ وَلَاتُسَلِّبْنَا وَإِيَّاهُمْ نِعْمَتَكَ وَلَاتُغَيِّرْ مَا بِنَا وَبِهِمْ مِنْ عَافِيَتِكَ

Artinya : “Ya Allah, Engkau adalah kawan dalam perjalanan, dan Engkau adalah pengawas dalam menjaga keluarga, harta, anak, dan teman-teman. Selamatkan kami dan mereka dari setiap petaka dan penyakit. Ya Allah, dalam perjalanan ini kami memohon pada-Mu kebaikan, ketakwaan dan amal baik yang engkau ridhai. Ya Allah, dekatkan dan mudahkanlah perjalanan ini untuk kami. Anugerahkan pada kami dalam perjalanan ini keselamatan badan, agama, harta serta sampaikanlah kami untuk menunaikan haji ke rumah-Mu dan menziarahi makam Nabi-Mu Muhammad Saw. Ya Allah, kami berlindung pada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, cuaca yang menyedihakan dan pemandangan yang buruk dalam keluarga, harta, anak dan teman. Ya Allah jadikanlah kami dan mereka dalam penjagaanmu, jangan cabut dari kami dan mereka nikmat dan kesehatan.”

Bacaan Doa Berangkat Umroh agar Terhindar dari Kesesatan

Sementara itu, ketika sudah sampai pintu rumah, maka bacalah doa berangkat umroh terlebih dahulu sebelum melangkah keluar dari rumah. Berikut bacaan doa berangkat umroh yang perlu diamalkan sebelum melangkahkan kaki keluar rumah:

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَي اللهِ وَلَا حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ, رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضِلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزِلَّ  أَوْ أَظْلَمَ أَوْ أُظْلِمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيّ اللهم إني لا أخرج شرا ولا بطرا ولا رياء ولا مسعة بل خرجت اتقاء سخطك وابتغاء مرضاتك وقضاء فرضك واتباع سنة نبيك وشوقا إلى لقائك

Bismillahi tawakkaltu ‘alallah wa la haula wa la quwwata illa billahi. Rabbi a’udzubika an udlilla au udlilla au azilla au uzilla au adhlama au udhlima au ajhala au yujhila ‘alayya. Allahumma inni la ahraja syirron, wa la bathuran, wa la riya’an, wa la masa’ah bal harajtu ittiqo’i sakhothuka, wa ibtighoi mardlotika, wa qodloi fardlotika, wa ittiba’i sunnati nabiyyuka, wa syauqon ila liqoika.

Artinya : “Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, tidak ada kekuatan selain kekuatan Allah. Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari kesesatan dan yang menyesatkan, dari tergelincir dan yang digelincirkan, dari perbuatan dzalim dan didzalimi atau mengganggu dan diganggu. Ya Allah aku keluar bukan untuk kejelekan tidak pula terburu-buru, tidak karena riya dan pamer, tapi aku keluar untuk menjauhi amarah-Mu dan mengharap keridhaan-Mu, dan untuk menunaikan Engkau wajibkan, dan mengikuti sunah nabi-Mu, dan karena kerinduan ingin bertemu dengan-Mu”

Demikian itulah bacaan doa berangkat umroh yang dapat Sahabat Dream amalkan. Dengan bacaan doa, diharapkan perjalanan umroh senantiasa dalam perlindungan Allah SWT

Doa Pulang Umroh

Sangat disayangkan apabila seorang jamaah yang pulang umroh namun belum bisa melafalkan doa pulang umroh tersebut. Padahal, doa pulang umroh memiliki banyak keutamaan dan keberkahan di dalamnya.

Berikut adalah doa pulang umroh lengkap dengan bacaan arab, latin, dan terjemah :

1. Doa Pulang Umroh Pertama

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىٰ سَـيِّدِنَامُحَمَّدٍ صَلَاةً تُبَلِّغُنَابِهَاحَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ وَزِيَارَةَ قَبْرِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirabbil’alamin. Allahumma sholli wasallim wabaarik ‘alaa sayyidina muhammadin sholatan tuballighuna bihaa hajja baitikal haraami wa ziyarota qobri nabiyyika muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Artinya : Dengan menyebut nama Allah Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji bagiNya, Tuhan semesta alam. Ya Allah, limpahkanlah sholawat, salam serta berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, melalui sholawat itu dapat menyampaikan kami untuk berhaji ke baitil haram dan ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW.

2. Doa Pulang Umroh Kedua

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ حَجَّنَاحَجًّامَبْرُوْرًا، وَعُمْرَتَنَاعُمْرَةًمَبْرُوْرًا،وَسَعْيَنَاسَعْيًامَشْكُوْرًا، وَذَنْبَنَاذَنْبًامَغْفُوْرًا، وَعَمَلَنَاعَمَلًاصَالِحًا مَقْبُوْلًا، وَتِجَارَتَنَاتِجَارَةً لَنْتَبُوْرَ، يَا عَالِمَ مَا فِى الصُّدُوْرِأَخْرِجْنَامِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ

Allahummaj’al hajjana hajjan mabruron, wa ‘umrotana ‘umrotan mabruron, wasa’ yana sa’yan masykuro, wa dzambanaa dzanban maghfuro, wa ‘amalana ‘amalan sholihan maqbula, watija rotana tijaarotan lan tabuur, yaa ‘aalima maa fis shuduur, akhrijna mina dzulumaati ilannuur.

Artinya : Ya Allah, jadikanlah kami haji mabrur. Umroh kami yang mabrur, sa’i kami yang disyukuri. Dosa kami yang Engkau ampuni. Amal sholeh kami yang Engkau terima dan perdagangan kami perdagangan yang tidak merugi. Wahai Dzat Yang Maha Mengetahui apa yang ada dalam hati kita, keluarkan kami dari kegelapan ini menuju cahaya.

3. Doa Pulang Umroh Ketiga

للهم سَهِّلْ أُمُوْرَنَاوَحَصِّلْ مَقَاصِدَنَاوَبَلِّغْنَا إِلَيْكَ يَا اَللهُ. اللهم اجْمَعْنَاجَمْعًامَرْحُوْمًا اللهم إِنَّانَسْئَلُكَ النِّعْمَةَوَالرَّحْمَةَ وَحُسْنَ الْخَاتِمَة

Allahummasahhil umuuronawahasshil maqooshidanawaballignaa ilaika yaAllah. Allahummaj ma’ jam’an marhuuma. Allahumma inna nas-alukanni’mata warrohmata waqusnal qhotimah.

Artinya : Mudahkanlah ya Allah segala urusan kami. Kabulkanlah segala keinginan kami, dan sampaikanlah kami kehadiratMu. Ya Allah kumpulkan kami bersama mereka orang-orang yang mendapatkan rahmat-Mu. Kami mohon ya Allah kepadaMu nikmat, rahmat dan juga akhir yang baik.

4. Doa Pulang Umroh Keempat

رَبَّنَااَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِحَسَنَةً وَقِنَاعَذَابَ النَّاِر. وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَا لَمِيْنَ

Robbanaa aatina fiddun ya hasanah, wafil aakhiroti hasanah, waqinaa ‘adzaa bannaar. Walhamdulillahi robbil ‘alamin.

Artinya : Ya Tuhan kami, berkahilah kami kebaikan di dunia juga di akhirat, serta jauhkan kamu dari siksaan api neraka. Dan segaja puju milik Allah.

Itulah doa pulang umroh yang bisa dilafalkan dan ditunaikan oleh jemaah yang baru saja kembali setelah menunaikan ibadah umroh bagi para tamu yang datang untuk meminta doa.

Selain doa pulang umroh untuk tamu, ada juga doa pulang umroh yang dapat ditunaikan tamu kepada jemaah yang baru pulang dari tanah suci Makkah. Berikut doanya :

تَقَبَّلَ اللَّهُ عُمْرَتَكَ,وَغَفَرَذَنْبَكَ,وَأَخْلَفَ عَلَيْكَ نَفَقَتَكَ

Taqab balallahu ‘umrotaka, wa ghofara dzanbaka, wa aqlafa ‘alaika nafakotaka.

Artinya : Semoga Allah menerima umrohmu, dan Allah ampuni dosamu dan Allah berikan gantinya untuk biaya perjalananmu.

Itu dia doa pulang umroh yang akan diamalkan oleh seorang jamaah ketika pulang umroh kepada sanak saudaranya yang datang mengunjungi. InshaAllah sangat banyak keutamaan dan keberkahan yang ada di balik doa tersebut. Semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa membantu.

 

Umroh murah, mudah, dan terpercaya :

Source : Dream.co & Detik Hikmah 

Hindari Ini Jika Tidak Mau Kena Denda

Hindari Ini Jika Tidak Mau Kena Denda

Hindari Ini Jika Tidak Mau Kena Denda. Tiap negara menetapkan aturan masing-masing di wilayahnya, termasuk bagi Arab Saudi. Bagi yang hendak menunaikan ibadah haji atau umrah tentu perlu juga memerhatikan aturan yang berlaku di sana. Pasalnya, belum lama ini, masih ditemukan kasus jemaah haji Indonesia yang lupa bahwa ada kebiasaan dan aturan yang berlaku di Tanah Suci. Salah satunya, seorang jemaah asal Bekasi yang hampir ditangkap oleh polisi Arab Saudi.

Ia ditemukan merokok di kawasan Masjid Nabawi atau masjid yang didirikan Nabi Muhammad SAW. Beruntung, petugas perlindungan jemaah (Linjam) haji Indonesia sigap membantu hingga jemaah tersebut lolos dari jeratan hukum yang berlaku di Arab Saudi.

“Pria itu langsung didatangi (aparat keamanan), sampai diminta paspornya. Akhirnya kita janjikan ke mereka bila kesalahan itu tidak akan terulang lagi,” kata Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Daerah Kerja Madinah, Kolonel Laut Harun Al Rasyid, dikutip dari laman Kemenag RI, Sabtu (25/6/2022).

Bila tertangkap, jemaah tersebut terancam hukuman denda hingga setara Rp 18 juta. Jadi para jemaah, jangan lupa untuk menaati aturan yang ada di Tanah Suci.

Lantas, apa saja larangan yang berlaku di sana?

6 Larangan yang Berlaku di Mekah dan Madinah

1. Membuat Video dengan Durasi Terlalu Lama

Sebenarnya, aturan membuat rekaman video atau audio cukup longgar oleh otoritas Arab Saudi  Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jemaah yang melakukan perekaman saat adzan berkumandang, tawaf, sai, tahalul, berdoa di Raudlah, dan lain sebagainya.

Namun, jika pengambilan video dilakukan dalam waktu cukup lama dan statis, biasanya akan menimbulkan kecurigaan. Apalagi jika perekaman itu disertai dengan alat pendukung seperti tripod, lampu, mikrofon khusus, kabel audio-video, dan lain sebagainya.

Petugas Saudi banyak melakukan patroli, baik langsung maupun lewat CCTV. Jika melanggar, kamera dan perekam akan ditahan. Bahkan rekaman akan dihapus.

2. Membentangkan Spanduk

Di dalam maupun di luar kompleks masjid, jemaah tidak diperbolehkan membentangkan spanduk, barang, atau bendera yang menunjukkan identitas personal atau kelompok tertentu. Otoritas Saudi melarang keras pengibaran penanda-penanda tersebut termasuk bendera suatu negara.

Untuk itu, spanduk seperti KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji), biro travel dan lain sebagainya jangan pernah dibawa masuk ke masjid. Terutama bila tak mau berurusan panjang dengan otoritas keamanan Arab Saudi.

3. Berkerumun Lebih dari 5 Orang

Saudi juga menerapkan aturan ketat bagi jemaah yang berkerumun lima orang atau lebih dalam jangka waktu lama. Jika menemukan jemaah yang melakukan hal ini, askar atau petugas masjid pasti akan membubarkan seperti meminta jemaah jalan dan sebagainya.

Selain berpotensi menghambat alur pergerakan orang, berkerumunannya jemaah juga bisa menimbulkan kecurigaan. Untuk itu, jika harus bertemu dengan sesama jemaah lainnya, lebih baik tidak di kompleks masjid atau dilakukan terbatas dan sambil bergerak.

4. Mengambil Barang Temuan

Aturan lainnya adalah tidak mengambil barang yang tergeletak di masjid dan sekitarnya. Meski jemaah hendak mengamankan barang tersebut, namun hal itu bisa menimbulkan kecurigaan seperti mencuri dan sebagainya.

Sebab, ratusan CCTV yang berada di dalam dan luar masjid akan bisa menangkap pergerakan jemaah yang dicurigai tersebut. Untuk itu, jika menemukan barang berharga yang tercecer atau tergeletak, lebih baik segera menghubungi petugas terdekat.

5. Merokok

Selanjutnya adalah merokok di kompleks masjid. Bagi jemaah Indonesia, umumnya aktivitas merokok dilakukan usai salat atau menunggu waktu salat berikutnya.

Sebab jika jemaah ketahuan merokok pasti akan diingatkan. Bahkan, bisa jadi jemaah ditahan untuk diproses hukum.

6. Buang Sampah Sembarangan

Nah aturan ini sebenarnya diterapkan di berbagai belahan dunia, tak terkecuali Arab Saudi. Pengelola masjid sangat ketat dalam menjaga kebersihan kawasan. Untuk itu jemaah haji jangan sekali-kali seenaknya membuang sampah sembarangan.

Di banyak sudut, pengelola sudah menyediakan kotak-kotak sampah. Bahkan di dalam masjid, ada petugas khusus yang berkeliling membawa plastik besar sebagai tempat pembuangan sampah jemaah.

Jika sulit menemukan tempat sampah, lebih baik botol bekas dan sebagainya itu disimpan sesaat di tas atau dibawa dulu. Sebab jika ketahuan sengaja mengotori masjid dan sekitarnya jemaah akan terekam CCTV. Tak lama kemudian, askar masjid biasanya akan menahan jemaah tersebut untuk dilakukan pemeriksaan dan sebagainya

Royal Clock Tower, “Big Ben” nya Saudia Arab

Royal Clock Tower, “Big Ben” nya Saudia Arab

Royal Clock Tower, “Big Ben” nya Saudia Arab. Menara Abraj Al Bait atau Kompleks Abraj Al Bait adalah sebuah kompleks bangunan yang terletak di Kota Mekkah, Arab Saudi. Kompleks bangunan ini dirancang oleh para arsitek dari Dar Al Handasah Architects dan pelaksanaan pembangunannya dilakukan oleh Saudi Binladin Group. Lokasi menara ini berada di seberang jalan Masjidil Haram, salah satu masjid suci umat Islam.

Kompleks Abraj Al Bait dibangun untuk menampung para jamaah Haji yang semakin banyak datang ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Bisnis perhotelan yang semakin lama menjadi berkembang di kota ini juga tak terlepas dari banyaknya jamaah haji ini. Selain itu, Menara Abraj Al Bait ini juga dirancang untuk mampu menampung sampai dengan 10.000 orang.

Struktur dan konstruksi bangunan

Di kompleks ini terdapat tujuh menara dengan satu menara yang dinamakan Hotel Tower memiliki ketinggian di atas 6 menara lainnya yang diperkhususkan untuk apartemen (tinggi menara hotel adalah 601 m). Hotel Tower akan dijadikan hotel berbintang tujuh. Bangunan di bawah tujuh menara ini diisi dengan 5 lantai pusat perbelanjaan, ruang konferensi, dan fasilitas-fasilitas yang lain (termasuk ruang beribadah yang sanggup menampung hingga 10.000 orang)

Pembangunan Kompleks Menara Abraj Al Bait ini dimulai pada tahun 2004. Arsitektur bangunannya dibuat oleh Al-Handasah Architechs. Pembangunan selesai pada tahun 2012. Proses pembangunan dilakukan secara bertahap. Menara terakhir yang diselesaikan adalah menara Maqam. Biaya pembangunan kompleks ini sebanyak US$ 15 miliar. Pembukaan kompleks bangunan ini dilaksanakan pada tahun 2012.

Pada awalnya, menara tertinggi di kompleks ini, yakni Hotel Tower direncanakan memiliki tinggi 485 meter pada tahun 2006. Pada tahun 2009, diumumkan bahwa Hotel Tower akan dibangun hingga mencapai ketinggian 601 meter.

Rekor

Bangunan yang paling tinggi di kompleks Abraj Al Bait (Hotel Tower) menjadi struktur tertinggi di Arab Saudi dan kedua di dunia setelah Burj Dubai di Dubai, Uni Emirat Arab, terhitung pada tahun 2011 (bertepatan dengan selesainya bagian menara Hotel Tower).

Dengan luas area lantai sebesar 1.500.000 m2, bangunan ini merupakan bangunan dengan area lantai yang paling luas didunia pada saat bangunan ini selesai dibangun. Pada Juli 2013, rekor ini pecah bertepatan dengan selesainya New Century Global Centre, suatu bangunan multifungsi yang ada di Chengdu, China.

Di Hotel Tower, diletakkan sebuah jam pada setiap sisi dari Hotel Tower. Jam ini memiliki panjang dan lebar 80 meter. Keempat jam ini dipasang pada ketinggian 530 meter, sehingga menjadikan jam ini sebagai yang terbesar, sekaligus tertinggi (berdasarjan letaknya) di dunia.

Menara

Menara Tinggi Lantai Penyelesaian Status
Hotel Tower 601 m (1.972 kaki) 120 2012 selesai
Hajar 260 m (853 kaki) 48 2011 selesai
ZamZam 260 m (853 kaki) 48 2011 selesai
Maqam 250 m (820 kaki) 45 2012 selesai
Qibla 250 m (820 kaki) 45 2011 selesai
Marwah 240 m (787 kaki) 42 2008 selesai
Safa 240 m (787 kaki) 42 2007 selesai

 

Klik banner untuk paket umroh :

 

Source : wikipedia

Tips Tidak Pisah Dari Rombongan Umroh atau Haji

Tips Tidak Pisah Dari Rombongan Umroh atau Haji

Tips Tidak Pisah Dari Rombongan Umroh atau Haji. Pada saat pelaksanaan ibadah umroh atau haji di Masjidil Haram, para jamaah seringkali terpisah dan tertinggal dari rombongan, yang akhirnya tersesat, kebingungan apa yang harus dilakukan. Saat ibadah umroh atau haji, umat muslim dari berbagai penjuru dunia menuju satu titik, yaitu Masjidil Haram di Makkah.

Terpisah dari rombongan sangat mungkin terjadi, jika sudah terpisah dari rombongan yang terjadi adalah kebingungan berujung hilang kontak dengan rombongan. Jika sudah terpisah, selain repot untuk diri sendiri, juga akan merepotkan peserta lainnya, juga para petugas pendampingnya.

Sebaiknya ikuti petunjuk-petunjuk yang dibeikan petugas pendamping berikut :

1.   Membawa Identitas.

Sebelum berangkat dari hotel tempat menginap, jamaah mesti memastikan diri membawa identitas berupa gelang, kartu identitas, paspor, alamat hotel, atau perlengkapan lain yang dibutuhkan sebagai tanda pengenal. Jangan lupa uang saku secukupnya jika ada kebutuhan mendesak seperti lapar atau tiba-tiba harus pulang ke hotel dengan menggunakan taksi.

2.    Mengingat pintu masuk.

Ada banyak sekali pintu masuk Masjidil Haram dan pintu-pintu tersebut memiliki bentuk yang sama. Namun, setiap pintu memiliki nama dan nomor sendiri-sendiri. Ada pintu Babussalam bernomor 24, Bab Umrah no 62, Bab Fath no 45, dan lainnya. Lebih aman, sebelum masuk, pintu dan nomornya difoto untuk menghindari lupa.

3.    Menentukan titik kumpul.

Titik kumpul bisa di dalam atau di luar Masjidil Haram. Untuk di dalam Masjidil Haram, titik kumpul yang paling gampang adalah area yang mengarah ke tempat sa’i. Terdapat lampu yang menunjukkan arah tersebut sehingga mudah dilihat dari jauh.

Titik kumpul di luar masjid berupa pintu-pintu masuk dengan nomor yang sudah ditentukan. WC di Masjidil Haram juga diberi nomor tertentu yang menjadi penanda dapat dilihat dari jauh dengan mudah. Titik kumpul bisa ditentukan tak jauh dari toilet.

4.    Menentukan waktu kumpul.

Selain menentukan titik kumpul, juga perlu disepakati waktu kumpulnya. Jangan sampai sebagian jamaah asyik menjalankan ibadah sementara yang lainnya diminta menunggu. Kecepatan masing-masing jamaah dalam menjalani thawaf berbeda-beda. Namun, baik yang cepat maupun yang lambat, masing-masing mesti memahami kepentingan bersama. Di Zamzam Tower terdapat sebuah jam besar yang jadi penanda waktu yang menjadi panduan jika jamaah tidak membawa jam tangan.

4.    Menentukan waktu kumpul. 

Selain menentukan titik kumpul, juga perlu disepakati waktu kumpulnya. Jangan sampai sebagian jamaah asyik menjalankan ibadah sementara yang lainnya diminta menunggu. Kecepatan masing-masing jamaah dalam menjalani thawaf berbeda-beda. Namun, baik yang cepat maupun yang lambat, masing-masing mesti memahami kepentingan bersama.  Di Zamzam Tower terdapat

5.    Jangan paksakan baca buku doa.

Beberapa kasus jamaah terpisah terjadi karena selama menjalani thawaf, mereka membaca doa-doa tertentu yang ada di buku atau sekarang dengan mudah diakses melalui HP. Karena fokus pada bacaan, mereka terlepas dari rombongan. Jamaah dapat membaca talbiyah atau bacaan lain yang baik.

6.    Menggunakan seragam.

Ini secara khusus gampang bagi jamaah perempuan. Sejumlah rombongan menggunakan seragam jilbab dengan warna tertentu sehingga bisa dilihat dari jauh, baik bagi jamaah yang terlepas dari rombongannya untuk kembali berkumpul atau bagi ketua rombongan untuk mencari jamaahnya yang tercecer.

7.    Membawa alat komunikasi.

Dengan membawa ponsel, anggota jamaah yang terlepas atau ketua rombongan bisa saling menghubungi. Bahkan, bisa membuat panggilan video untuk mengetahui posisi masing-masing dan mengarahkan titik kumpul terdekat yang paling memungkinkan.

Sebelum berangkat, jangan lupa untuk mengisi HP dengan paket haji karena akan terkena roaming selama di Arab Saudi dengan tarif mahal jika menggunakan paket normal. Nomor telepon lokal Arab Saudi juga bisa dibeli dengan menunjukkan paspor.

8.    Menghubungi petugas.

Jika rombongan sudah pergi lebih dulu karena terlalu lama menunggu atau sebagian sudah terlalu capek sehingga butuh istirahat, maka jamaah yang tertinggal dapat menghubungi petugas haji berseragam yang akan membantu baik di dalam area mataf maupun di luarnya.

Untuk di dalam mataf, terdapat para srikandi yang membantu. Pilihan petugas perempuan ini dikarenakan mereka dapat masuk ke area mataf dengan menggunakan seragam petugas haji, sementara jamaah laki-laki yang diizinkan ke area mataf hanya yang menggunakan baju ihram.

Petugas perlindungan jamaah (linjam) dari sektor khusus Masjidil Haram terus mengawasi area tersebut untuk memastikan keamanan jamaah haji Indonesia.

 

Source : nu.or.id & liputan6

5 Keistimewaan Masjid Quba

5 Keistimewaan Masjid Quba

5 Keistimewaan Masjid Quba. Dari masa turunnya agama islam banyak sekali peninggalan bukti sejarah yang menakjubkan. Sejarah sejarah tokoh pemikiran teknologi serta penemuan-penemuan peradaban dan bangunan peninggalan sejarah peradaban islam sangatlah banyak.

Masjid quba merupakan salah satu bukti sejarah islam yang berdiri sejak zaman rasulullah Muhammad saw. Nabi Muhammad sendiri yang dan sahabat yang membawa material dan membangun masjid quba. Nabi Muhammad membangun dengan tangannya dan dikatakan berlumuran dengan debu dan pasir. Setelah masjis quba di bangun rasulullah memimpin shalat para jamaah dan sahabat nabi.

Masjid quba terletak di jalan hijrah yang menghubungkan Madinah dan mekkah . Cukup berjarak sekitar 3,5 km dari selatan masjid nabawi Madinah. Rasulullah ikut serta langsung dalam peletakan batu pertama masjid quba. Kemudian para sahabat nahi yang menyelesaikan pembangunan masjid ini konon menjadi tempat pelaksanaan shalat jumat pertama.

1. Ganjaran pahala

Masjid Quba termasuk salah satu masjid yang di sebutkan dalam ayat suci al-quran.

“Sesungguhnya masjid itu yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut bagimu (Hai Muhammad) bersembahyang di dalamnya” (Surah At Taubah, 108).

Ayat Alquran ini yang terpampang dalam sebuah tulisan di pintu masuk masjid.

Ayat al-quran ini terpampang dalam sebuah tulisan di pintu masuk masjid. Tulisan tersebut menyebutkan pula jika nabi Muhammad selalu mendatangi masjid quba pada hari sabtu. Baik dengan berkendara maupun berjalan kaki untuk melaksanakan shalat dua rakaat. Terdapat banyak sekali ganjaran pahala ibadah yang dapat kita lakukan ketika berada di masjid quba.

مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ أَتَى مَسْجِدَ قُبَاءٍ فَصَلَّى فِيهِ صَلاَةً كَانَ لَهُ كَأَجْرِ عُمْرَةٍ

“Barang siapa bersuci di rumahnya lalu datang ke Masjid Quba, lalu dia mendirikan shalat di sana, maka dia mendapatkan pahala umrah.” (HR. Ibnu Majah no. 1412, An-Nasai, no. 700).

Menurut banyak sumber bahwa beribadah di dalam masjid quba tersebut salah pahalanya seperti melakukan ibadah umrah. Dalam riwayat di sebutkan bahwa masjid quba merupakan salah satu masjid yang di agungkan kemuliaannya oleh allah SWT.

Masjid Quba dan shalat sunnah di dalamnya memiliki keutamaan yang liar biasa. Dalam hadis yang diriwayatkan tirmidzi di sebutkan bahwa shalat dua rakaat saja pahalanya sama dengan ibadah umrah.

 يَأْتِى قُبَاءً رَاكِبًا وَمَاشِيًا – صلى الله عليه وسلم كَانَ النَّبِىُّ

Abdullah bin Umar berkata, “Nabi SAW biasa mendatangi Masjid Quba sambil memakai (kadang-kadang) kendaraan, dan (kadang-kadang) berjalan kaki.”

2. Masjid pertama dalam sejarah islam

Masjid quba ialah sebuah masjid yang pertama kali di bangun dalam sejarah islam, dengan asas ketaqwaan dan keimanan yang kuat. Allah SWT berfirman dalam al-quran at-taubah ayat 108 : “Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa (Masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya.”

3. Dibangun atas dasar ketaqwaan

Megah, dengan menara menjulang ke langit, Masjid Quba menjadi bukti nyata perjalanan Rasulullah SAW di Madinah.

Megah dengan menara menjulang ke langit masjid quba menjadi bukti nyata perjalanan rasulullah saw ke Madinah. Bercat putih berbentuk segi empat seakan menunjukkan tentang jejak suck nabi Muhammad menyiarkan agama islam semasa hidupnya.

Dalam sejarah masjid quba adalah lokasi peribadatan umat islam yang pertama dibangun rasulullah saw saat hijrah ke Madinah. Tepatnya pada tahun 1 hijriah atau 622 masehi.

Inilah masjid yang dibangun dengan dasar ketaatan dan ketaqwaan Rasulullah SAW kepada Allah SWT.

”Sesungguhnya Masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (QS At-Taubah [9]: 108).

Kemuliaan nya tersebut di dalam Al- Quran surah At-Taubah (9) ayat 108

الْمُطَّهِّرِينَ يُحِبُّ وَاللَّهُ يَتَطَهَّرُوا أَنْ يُحِبُّونَ رِجَالٌ فِيهِ فِيهِۚ تَقُومَ أَنْ أَحَقُّ يَوْمٍ أَوَّلِ مِنْ التَّقْوَىٰ عَلَى أُسِّسَ لَمَسْجِدٌ أَبَدًا ۚ فِيهِ تَقُمْ لَا

“Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.”

4. Dimuliakan Allah SWT

Hal ini di karenakan perjuangan rasulullah saw dalam menegakkan agama Allah yang harus di lalui dengan penuh rintangan dan halangan. Kaum kafir quraisy hampir setiap saat selalu memantau dan mengawasi Aktifitas Nabi SAW. Oleh sebab itungane masjid quba menjadi salah satu masjid yang sangat di muliakan dan di agungkan oleh Allah SWT.

5. Pusat perjuangan dakwa rasulullah

Tempat ini sangatlah spesial dan bersejarah sebab masjid perta dibangun oleh rasulullah saat beliau hijrah Dari mekkah ke Madinah. Letak masjid ini berada di pinggir kota Madinah, kurang lebih 3 kilometer arah selatan masjid nabawi.

Syahdan dalam perjalanan hijrah Dari mekkah ke Madinah rasulullah dan para sahabat nabi singgah di quba selama empat hari. Sebagai pertanda bahwa agama islam ada disini.

Rasulullah kemudian memerintahkan para sahabat membangun masjid untuk shalat berjamaah. Berziarah ke masjid quba merupakan salah satu tujuan destinasi bagi jamaah haji dan umrah. Pelataran yang luas dan menampung banyak masa menjadi kan masjid quba salah satu tujuan ziarah ibadah bagi umat islam atau muslim berbagai belahan dunia.

 

Source : Dalamislam

Maqam Ibrahim

Maqam Ibrahim

Maqam Ibrahim (bahasa Arab : مقام إبراهيم) adalah batu tempat Ibrahim berpijak saat membangun Ka’bah. Awalnya batu tersebut menempel di dinding Ka’bah, tetapi kemudian dijauhkan dari dinding Ka’bah beberapa meter pada masa Umar bin Khattab. Pada masa setelahnya, batu tersebut ditutupi perak dan dikurung dalam struktur seperti sangkar.

Pengertian

Dari sudut bahasa, “al-maqam” berarti “tempat pijakan”. Maka maqam Ibrahim merupakan sebuah bangunan dengan batu kecil yang dibawa oleh Nabu Ismail ketika membangunkan Ka’bah, digunakan sebagai pijakan Nabi Ibrahim untuk berdiri guna melengkapi bongkahan-bongkahan batu untuk membangun Ka’bah. Apabila Nabi Ismail memberikan bongkahan-bongkahan batu kepada Nabi Ibrahim, beliau akan menyusunnya pada Ka’bah sehingga bangunan Ka’bah pun semakin tinggi, dan batu pijakan Nabi Ibrahim ini juga ikut meninggi. 

Maqam Ibrahim menjadi salah satu pusat magnet lain yang tak boleh kelewatan dikunjungi saat beribadah di Tanah Suci Makkah. Namun tahukah kamu apa sebenarnya Maqam Ibrahim itu?Kata maqam atau makam memiliki arti tempat penguburan seseorang. Akan tetapi hal berbeda didapati pada Maqam Ibrahim yang ada di Makkah ini.

Maqam Ibrahim di Makkah merupakan sebuah batu pijakan kaki nabi Ibrahim yang dipercaya merupakan mukjizat dari Allah SWT. Seperti yang tertulis dalam Qur’an surah Ali-Imran ayat 96-97 :

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبارَكاً وَهُدىً لِلْعالَمِينَ (96) فِيهِ آياتٌ بَيِّناتٌ مَقامُ إِبْراهِيمَ وَمَنْ دَخَلَهُ كانَ آمِناً وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعالَمِينَ (97)

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang berada di Bakkah (Mekah), yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia (96). Di dalam rumah itu terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqâm Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu), maka ia akan menjadi aman; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam (97).”

Baca juga : Bukit Shofa dan Marwah

Perincian

Maqam Ibrahim merupakan bangunan (struktur) yang mencakup batu lebar kecil yang terletak kurang lebuh 20 hasta di sebelah timur Ka’bah. Di dalam bangunan kecil ini terdapat sebuah batu yang diturunkan oleh Allah dari surga bersamaan dengan dengan batu-batu kecil lainnya yang terdapat di Hajar Aswad. Batu ini menjadi tempat berdiri Nabi Ibrahim saat membangun Ka’bah bersama Nabi Isma’il.

Batu maqam Ibrahim dipelihara oleh Allah, saat ini sudah ditutupi dengan perak, sedangkan bekas kedua tapak kaki Nabi Ibrahim memiliki spesifikasi panjang 27 cm, lebar 14 cm, dan berkedalaman 10 cm, serta masih tampak jelas dan dapat dilihat hingga sekarang. Atas perintah Khalifah Al-Mahdi dari Wangsa Abbasiyah, di sekeliling batu maqam Ibrahim itu telah diikat dengan perak dan dibuat sangkar besi berbentuk sangkar burung.

Keutamaan

Di antara keutamaan Maqam Ibrahim adalah dijadikan tempat menunaikan shalat. Hal ini juga dituliskan di dalam Al-Qur’an yang artinya :

“Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim tempat sholat”

Terdapat hadis sahih yang telah diriwayatkan oleh Jabir mengenai sifat Haji Nabi ﷺ bahwa, “Ketika sampai di Ka’bah bersama Rasulullah ﷺ, ia langsung mencium rukun Hajar Aswad, kemudian berlari-lari kecil tiga putaran, dan (selebihnya) yang empat putaran dengan jalan biasa (Tawaf). Lalu beliau menghadap ke Maqam Ibrahim dan membaca, ‘”Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim tempat solat’, dan menjadikannya berada di antara dirinya dan Ka’bah”.

Kemudian, dijelaskan juga, batu yang menjadi pijakan Ibrahim itu berasal dari surga. Nabi Muhammad ﷺ bersabda bahwa Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim adalah dua batu yang datangnya dari surga, seandainya Allah tidak menghilangkan cahaya (dari) kedunya, niscaya ia akan menerangi Timur dan Barat secara keseluruhan. Sementara dalam riwayat dari Imam al-Baihaqi, disebutkan seandainya bukan karena dosa dan kesalahan manusia, maka kedua batu itu mampu menerangi timur dan barat.

Menurut Imam Hasan al-Basri dan ulama-ulama terkenal lainnya, berdoa di depan Maqam Ibrahim akan dikabulkan oleh Allah.

Jenazah Ibrahim

Maqam Ibrahim kadang dianggap sebagai tempat jenazah Ibrahim disemayamkan. Nyatanya, Maqam Ibrahim adalah batu tempat Nabi Ibrahim berpijak saat membangun Ka’bah. Jenazah Ibrahim sendiri dikebumikan di Masjid Ibrahimi di Hebron, Palestina.

 

Source : Wikipedia dan Detik.com

Bukit Shofa dan Marwah

Bukit Shofa dan Marwah

Bukit Shofa dan Marwah (الصفا As-Shofā ; المروة Al-Marwah) adalah dua bukit yang terletak di Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi tempat melaksanakan ibadah sa’i dalam ritual ibadah haji dan umrah.

Sejarah

Dalam tradisi Islam, Nabi Ibrahim diperintah Allah untuk meninggalkan isterinya Siti Hajar di gurun bersama puteranya, Nabi Ismail, yang masih bayi dengan perbekalan sebagai ujian bagi keimanannya. Saat perbekalan tersebut habis, Siti Hajar mencari bantuan. Ia meninggalkan bayinya di tanah yang sekarang menjadi sumur Zamzam. Berharap untuk dapat memperoleh air ia mendaki bukit terdekat, Shofa, untuk melihat barangkali saja ada pertolongan atau air di dekat situ. Saat ia tidak melihat siapapun di sana, ia pindah ke bukit lainnya, Marwah, agar bisa melihat ke tempat lebih luas. Tetapi dari bukit itu pun tak tampak apa yang dicarinya sehingga ia terus bolak-balik sambil berlari di atas panasnya pasir gurun sampai tujuh kali balikan. Saat ia kembali ke Ismail, ia melihat air telah memancar dari tanah di dekat kaki bayi yang sedang menangis itu.

Umat Islam percaya bahwa saat itu Allah telah mengutus malaikat Jibril untuk memunculkan air di sana. Saat melihat air memancar, Siti Hajar menampungnya dalam pasir dan batu sambil berucap terhadap air itu “berkumpulah, berkumpulah” yang dalam bahasa Arabnya disebut Zamzam, adalah ungkapan yang diucapkan berulang-ulang oleh Siti Hajar saat berupaya menampung air itu. Daerah di sekitar munculnya air tersebut, yang kemudian berubah menjadi sumur, dijadikan tempat beristirahat bagi para kafilah, dan selanjutnya berkembang menjadi kota Mekkah tempat lahir Nabi Muhammad.

Baca juga : Sejarah Kabah dari Masa ke Masa

Lokasi

Masjidil Haram merupakan tempat dari Ka’bah, titik tujuan utama shalat bagi seluruh muslim. Shofa — yang merupakan tempat dimulainya sunnah sa’i (Arab: سعى) — terletak kurang lebih 100 m dari Ka’bah. Marwah terletak sekitar 350 m dari Ka’bah. Jarak antara Shofa dan Marwah sekitar 450 meter, sehingga perjalanan tujuh kali berjumlah kurang lebih 3,15 kilometer. Kedua tempat itu dan jalan diantaranya sekarang berada di dalam bagian mesjid.

Sa’i

Maksud dari melakukan sa’i adalah untuk memperingati peristiwa pencarian air oleh Hajar tersebut dan kemurahan Allah dalam mengabulkan doa-doa.

Dr. Ali Shariati dalam bukunya, HAJJ: Reflection on Its Rituals menggambarkan Sa’i sebagai berikut:

Sa’i adalah pencarian. Hal itu merupakan gerakan bertujuan. Hal itu digambarkan dengan berlari dan tergesa-gesa. Selama tawaf (mengelilingi ka’bah) anda beperan sebagai Hajar. Dalam posisi Nabi Ibrahim anda bertindak sebagai Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Begitu anda memulai sa’i anda berperan sebagai Hajar kembali.

Ini adalah peragaan dari kesatuan. Bentuk, pola, warna, ukuran, kepribadian, batas, perbedaan, dan jarak dihancurkan. Manusia yang telanjang dan kemanusiaan yang murni ada di sana! Tiada lain dari kepercayaan, keimanan dan tindakan menjadi nyata! Di sini tidak ada yang berarti; bahkan Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Hajar hanyalah nama, kata, dan simbol. Segala apa yang ada bergerak secara konstan, kemanusiaan dan spiritualitas serta diantaranya hanyalah disiplin. Lebih jauh, inilah arti Haji, suatu keputusan untuk gerakan terus menerus dalam arah tertentu. Dengan cara demikian pula dunia ini bergerak.

Dalam Al Qur’an

Shofa dan Marwah juga disebut dalam Al Qur’an. “Sesungguhnya Shofa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitulloh atau berumroh, maka tiada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah:158)

 

 

Source : Wikipedia 

Agen Travel Umroh Surabaya terpercaya dengan pembimbing terbaik, menjadikan perjalanan ibadah Anda lebih bermakna.

Nomor Izin U.491 Tahun 2021

Email
admin@nhumroh.com

Follow Kami :

Lokasi

Head Office :
Perum IKIP Gunung Anyar B48, Surabaya

Copyright © 2024 PT Nur Hamdalah Prima Wisata