Paket
Fasilitas
Galeri
Chat me
Berikut Syarat Pembuatan Paspor Bagi Jamaah Haji Dan Umroh

Berikut Syarat Pembuatan Paspor Bagi Jamaah Haji Dan Umroh

 

 

 

 

Ketika kita berada di luar negeri , setiap warga negara Indonesia  (WNI) wajib memiliki dokumen penting berupa paspor .

Paspor merupakan dokumen penting yang memang keberadaannya menjadi syarat utama jika seseorang ingin bepergian ke luar negeri.

Bahkan, ketika ingin melaksanakan ibadah haji atau umroh ke Tanah Suci, seorang calon jemaah pun juga diwajibkan untuk memiliki paspor.

Lantas, bagaimana cara pembuatan Paspor bagi masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah haji atau umroh?

Dilansir lamaran lamaran resmi Ditjen Imigrasi, berikut adalah syarat dan prosedur pembuatan Paspor haji dan umrah.

Syarat membuat Paspor haji dan umrah

Melansir Kompas.com, berikut adalah beberapa persyaratan yang perlu Anda persiapkan sebelum mengajukan permohonan Paspor untuk

1. Kartu tanda penduduk (KTP) yang masih berlaku

2. Kartu keluarga (KK)

3. Dokumen berupa akta kelahiran, akta perkawinan, buku nikah, atau ijazah

4. Surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang memperoleh kewarganegaraan Indonesia atau penyampaian pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

5. Surat penetapan ganti nama (bagi yang telah mengganti nama) dari pejabat yang berwenang

6. Paspor biasa lama bagi yang telah memiliki paspor biasa.

Untuk poin nomor 3, nama, tempat dan tanggal lahir, serta nama orang tua harus tercantum dalam dokumen tersebut.

Jika tidak, pemohon dapat melampirkan surat keterangan dari instansi yang berwenang.

Prosedur pembuatan paspor haji dan umroh 

Berikut prosedur mengajukan permohonan paspor haji dan umroh

1. Kunjungi kantor Imigrasi terdekat

2. Isi data di aplikasi yang disediakan pada loket permohonan

3. Lampirkan dokumen kelengkapan persyaratan

4. Kemudian petugas Imigrasi akan memeriksa kelengkapan dokumen persyaratan

5. Jika sudah lengkap, Anda akan mendapatkan tanda terima permohonan dan kode pembayaran dari petugas imigrasi

6. Lakukan pembayaran sesuai nominal biaya pembuatan Paspor

7. Pengambilan foto Paspor dan sidik jari

8. Melakukan wawancara Verifikasi dan Adjudikasi

9. Setelah selesai, Anda akan diminta untuk mengambil paspor yang telah jadi pada hari yang ditentukan

Ketentuan mengenai pembuatan Paspor

Permohonan Paspor biasa dapat diajukan oleh warga negara Indonesia, baik di dalam maupun luar wilayah Indonesia.

Paspor sendiri terdiri atas Paspor biasa elektronik (e-paspor) dan Paspor biasa non elektronik, yang diterbitkan dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMK)

Permohonan paspor biasa dapat diajukan secara manual atau elektronik dengan melampirkan dokumen kelengkapan persyaratan.

 

source:wwwdetik.com

 

 

 

Mengapa vaksin penting bagi haji dan umroh

Mengapa vaksin penting bagi haji dan umroh

 

Ibadah Haji dan Umrah merupakan ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat muslim. Berdasarkan peraturan pemerintah, jemaah haji dan umrah diwajibkan melakukan vaksinasi meningitis meningokok sebelum berangkat ke Arab Saudi.apa pentingnya melakukan varsin sebelum berangkat ketanah suci? Yuk simak artikel berikut.

lokasi  untuk menunaikan ibadah haji dan umroh juga menjadi titik temu seluruh penduduk dunia, sehingga berisiko menjadi tempat menularnya penyakit meningitis. Bahkan, pemerintah Arab Saudi mewajibkan semua calon jamaah haji dan umroh untuk mendapatkan vaksin meningitis.

Meningitis meningokokus adalah salah satu penyakit dengan angka kematian yang tinggi karena menginfeksi selaput otak dan sumsum tulang belakang. Gejala meningitis yaitu mual, muntah, ruam di kulit, panas mendadak, dan nyeri di kepala.

Meningitis adalah penyakit yang disebabkan bakteri kelompok A, W, C, dan Y. Maka semua jamaah wajib mendapat satu dosis vaksin kuadrivalen polisakarida atau ACYW-135.

Pemberian vaksin ini sebaiknya dilakukan 2–3 minggu sebelum keberangkatan, dan tidak kurang dari 10 hari sebelum keberangkatan. Vaksin ini memberikan perlindungan dari meningitis selama 5 tahun. Sementara itu, untuk bayi dengan usia kurang dari 2 bulan, sebaiknya tidak diberikan vaksin ini.

Efek samping ringan yang terjadi pada orang yang mendapatkan vaksin meningitis adalah kemerahan pada area kulit yang disuntikan. Efek samping ini tidak lebih dari dua hari. Efek lain yang lebih serius bisa menyebabkan demam tinggi dan badan lemas.

Penelitian medis selama 30 tahun terakhir mengungkapkan, usia 11–25 tahun adalah usia rawan seseorang terinfeksi virus meningitis. Dalam beberapa kasus, orangtua tidak menyadari ancaman dari penyakit ini.

Vaksin ini biasanya diberikan pada wisatawan yang akan bepergian ke negara lain terutama ke daerah endemik, antara lain; Arab Saudi, Afrika, Amerika Utara, Amerika Latin, dan Selandia Baru.

Pada April 2016, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyosialisasikan produk vaksinasi meningitis terbaru bernama meningokokus (ACYW–135) yang diklaim halal bagi para calon jemaah haji dan umrah.

Jadi, itulah tadi alasan mengapa Anda harus melakukan vaksin meningitis terlebih dahulu. Jika ingin melakukan ibadah haji dan umroh Anda jangan sampai kelewatan vaksin meningitis demi menjaga kesehatan tubuh anda.

source : www.detik.com

Aturan Umroh Yang Tidak Boleh Dilakukan Di Arab Saudi

Aturan Umroh Yang Tidak Boleh Dilakukan Di Arab Saudi

 

 

Arab Saudi memberlakukan aturan baru umrah di bulan Ramadan 1445 Hijriah. Ini diumumkan Kementerian haji dan umrah kerajaan, Senin waktu setempat

Negeri Raja Salman bin Abdulaziz tak akan mengizinkan jemaah melakukan umrah dua kali atau lebih di bulan Ramadan. Pemerintah mendesak umat hanya melakukan satu kali haji kecil saja.

“Pembatasan tersebut bertujuan untuk mengurangi kemacetan, memberikan kesempatan kepada orang lain untuk melakukan umrah,” tulis kementerian dikutip Selasa (19/3/2024).

“Ini membantu dalam mengatasi kerumunan,” tambahnya sebagaimana dimuat Gulf News.

Di bulan Ramadan, peningkatan jumlah pendatang karena ibadah umrah memang tinggi di Saudi. Tak jarang ini menyebabkan pemerintah kewalahan.

Untuk mengatasi gelombang tersebut, pemerintah memang telah meluncurkan serangkaian langkah untuk membantu jamaah melaksanakan ibadah dengan lancar dan nyaman. Halaman keliling masjid di sekitar Ka’bah Suci di Makkah dan lantai dasarnya telah diperuntukkan khusus bagi jamaah umrah selama Ramadan.

Gerbang-gerbang tertentu di masjid juga dibuat luas guna membuat lancar masuk dan keluarnya jamaah dan mencegah kepadatan yang berlebihan. Dalam beberapa bulan terakhir, kerajaan telah memperkenalkan sejumlah fasilitas bagi umat Islam luar negeri untuk datang ke negara tersebut untuk melakukan umrah.

Umat Muslim yang memegang berbagai jenis visa masuk seperti visa pribadi, visa kunjungan dan pariwisata diperbolehkan untuk melakukan umrah dan mengunjungi Al Rawda Al Sharifa, di mana makam Nabi Muhammad (SAW) terletak di Masjid Nabawi di Madinah setelah memesan janji temu elektronik. Otoritas Saudi juga telah memperpanjang visa umrah dari 30 hari menjadi 90 hari.

Sementara itu, platform pemerintah Saudi, Nusuk, juga telah secara ketat membatasi para jamaah yang ingin mendaftar umrah kedua. Beberapa jamaah mengaku gagal mendapatkan izin karena bukan umrah pertama.

“Penerbitan izin gagal. Untuk memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk menunaikan umrah, maka ibadah haji kecil tidak dapat diulangi di bulan Ramadan,” bunyi pesan aplikasi itu.

source : www.detikcom

Apa yang membedakan umroh dan haji

Apa yang membedakan umroh dan haji

Umrah dan Haji adalah dua jenis ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim sebagai bagian yang sama-sama dilaksanakan di Baitullah, namun keduanya memiliki beberapa perbedaan. Apa perbedaan haji dan umroh mari kita simak dalam artikel berikut ini.

Setidaknya ada 3 perbedaan haji dan umroh yaitu dari sisi definis, waktu, dan rukun

Definisi Umroh

Sementara itu, pengertian umrah secara bahasa atau etimolog ialah dari kata i’tamara artinya berkunjung. Dalam syariat islam, ibadah umrah berarti berkunjung ke Baitullah atau (Masjidil Haram) yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada sang kuasa yakni Allah SWT dengan memenuhi seluruh syarat syaratnya dengan waktu tak ditentukan seperti pada ibadah haji.

 

Definisi Haji

Pengertian haji secara bahasa atau etimologi ialah sengaja. Sementara itu, pengertian haji menurut istilah yaitu menyengaja pergi ke tanah suci (Mekkah) untuk beribadah, menjalankan tawaf, sa’i, serta wukuf di Arafah maupun menjalankan seluruh ketentuan-ketentuan ibadah haji di waktu yang telah ditentukan serta dilakukan dengan tertib.

Waktu haji dan umroh

Di sisi lain, Haji adalah ibadah yang diwajibkan sekali seumur hidup bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Haji dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu dalam tahun Hijriah, terutama pada bulan Dzulhijjah. Setiap tahun, jutaan umat Muslim dari seluruh dunia berkumpul di Makkah untuk menjalankan ibadah haji. Sementara untuk umroh tidak ada waktu yang ditentukan, artinya setiap muslim bisa melakukannya kapanpun diluar bulan Dzulhijjah.

Rukun haji dan umroh

Umrah dan Haji juga memiliki perbedaan dalam ritus dan tahapannya. Umrah memiliki empat tahap utama: Ihram, Tawaf, Sa’i, dan Tahalul. Ihram adalah tahap di mana seorang musafir mengambil niat dan memasuki keadaan suci dengan berpakaian khusus. Setelah itu, musafir melakukan Tawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali mengikuti arah jarum jam. Setelah Tawaf, musafir melakukan Sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali, mengikuti jejak Siti Hajar dalam mencari air bagi putranya, Ismail. Tahap terakhir adalah Tahalul, di mana musafir mengakhiri keadaan suci dan melepas pakaian Ihram.

Haji, di sisi lain, memiliki lebih banyak tahapan dan ritual yang kompleks. Beberapa tahap utama dalam ibadah haji meliputi: Ihram, Wukuf di Arafah, Mabit di Muzdalifah, Melempar Jumrah, dan Tawaf Ifadah. Setelah memasuki keadaan Ihram, jamaah haji melakukan Wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Mereka menghabiskan waktu di Arafah dengan berdoa, bertaubat, dan memohon ampunan kepada Allah. Setelah itu, jamaah haji pindah ke Muzdalifah untuk mabit (bermalam) sebelum melanjutkan ke Mina untuk melempar Jumrah. Melempar Jumrah adalah tindakan melempar tujuh batu ke tiga patung yang melambangkan setan, sebagai simbol penolakan terhadap godaan setan. Setelah melempar Jumrah, jamaah haji.

source : www.detik.com

Sejarah Ka’bah Yang Jarang Orang Tahu

Sejarah Ka’bah Yang Jarang Orang Tahu

Masuk Masjidil Haram sering memunculkan perasaan tersendiri, bisa takjub atau terpukau, meski sudah berulang kali. Untaian doa melihat Kakbah terus dilantunkan,

Allahumma zid haadzal bayta tasyriifan wa ta’zhiiman wa takriiman wa mahaabatan, wa zid man syarrafahu wa karramahu min man hajjahu aw i’tamarahu tasyriifan wa takriiman wa ta’zhiiman wa birran.

“Ya Allah, tambahkan kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan kehebatan pada Baitullah ini. Tambahkan juga kemuliaan, kehormatan, keagungan, dan kebaikan untuk orang-orang berhaji atau berumroh yang memuliakan dan menghormati Ka’bah.”

“Baitullah Ka’bah, di mata batin keimanan umat Islam, tercipta lebih awal dari segala arah dan penjuru dunia tak terbatas,” kata Aswadi Syuhadak, guru besar Universitas Islam Sunan Ampel, Surabaya, Rabu (5/6/2024)

“Kebesaran dan kemewahan jarum jam dinding terbesar sekalipun tertutup oleh tanda kebesaran Baitullah Ka’bah. Puncak tanda kebesarannya ada pada jarum jam mata hati yang hanya terarah pada Sang Pengatur Alam Semesta. Mata batin adalah jarum jam Baitullah, bergerak, berputar, berdzikir, bertasbih, terpancar, terangkat, terpusat dan tertuju pada Sang Pencipta,” ungkapnya.

Kisah Pembangunan Ka’bah dijelaskan dalam Al-Quran, surat Imran Ayat 96. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam.”

Ka’bah ditinggikan (bangunannya) oleh Nabi Ibrahim dan dibantu oleh anaknya yaitu Nabi Ismail. Hal tersebut tertulis dalam kitab suci Al-Quran pada surat Al Baqarah ayat 127. Setelah itu, Allah SWT memberi perintah agar menjadikan bangunan tersebut tempat suci umat Islam. Ka’bah kemudian menjadi tempat salat, tawaf, dan itikaf.

Dalam perjalanannya, Ka’bah mengalami empat kali perbaikan dengan renovasi terakhir dilakukan di masa Dinasti Umayyah. Saat itu kepemimpinan dipegang Malik bin Marwan yang memperbaiki Ka’bah setelah mendapat laporan Al-Hajjaj.

Ketika Hajjaj bin Yusuf Al Thaqafi beserta bala tentara Damaskus memasuki Masjidil Haram, November 692 M, dia terkejut menyaksikan Ka’bah hasil renovasi Abdullah bin Zubair. Ka’bah dengan dua pintu setinggi 11 hasta (1 hasta=40 cm), menghadap ke timur dan barat. Konstruksi seperti karya Nabi Ibrahim. Area Hatim di Hijr Ismail dimasukkan dalam Ka’bah.

Ada modifikasi tambahan seperti jendela kecil dekat atap Ka’bah untuk memungkinkan cahaya masuk. Memindah pintu Ka’bah di atas tanah yang datar dan menambahkan pintu kedua. Tinggi Ka’bah yang bertambah sembilan hasta, sehingga dua puluh hasta tingginya. Dinding lebar dua hasta. Jumlah pilar menjadi tiga, bukan enam seperti yang sebelumnya dibangun kaum Quraisy.

Hajjaj menulis surat ke Khalifah Abdul Malik bin Marwan, menceritakan semua kondisi Ka’bah, dan meminta izin untuk mengembalikannya seperti yang dibangun kaum Quraisy. Abdul Malik membalas surat itu dan memerintahkan dia untuk mengembalikan Ka’bah ke bentuk sebelumnya.

Hajjaj menghancurkan apa yang telah ditambahkkan Abdullah bin Zubair. Dia mengembalikan Ka’bah ke bentuk semula seperti apa yang dibangun orang-orang Quraisy. Dia menutup pintu barat. Batu yang tidak dipakai kembali, digunakan menutupi lantai Ka’bah, sehingga permukaan lantai naik dari permukaan tanah. Akibatnya, pintu yang oleh Abdullah bin Zubair disejajarkan dengan tanah naik 5 hasta dari permukaan tanah. Ketinggian pintu juga berkurang lima hasta.

Dia menghilangkan tangga kayu yang dipasang Abdullah bin Zubair di dalam Ka’bah. Ketika Abdul Malik bin Marwan datang untuk umrah, dia mendengar hadis bahwa apa yang dilakukan Abdullah bin Zubair adalah keinginan Nabi SAW, maka dia menyesali perbuatannya. “Demi Allah, aku ingin membiarkan apa yang dilakukan Abdullah bin Zubair,” sesalnya.

Pada masa pemerintahan Khalifah Harun Al Rasyid (786-803), sang khalifah berniat mengembalikan Ka’bah ke bentuk yang dicita-citakan Nabi SAW. Diapun berkonsultasi dengan Imam Malik. “Atas nama Allah aku serukan padamu, jangan kamu jadikan Baitullah sebagai mainan para raja. Jangan sampai salah seorang dari mereka berniat mengubahnya, kemudian hilang dari hati umatnya.” Khalifah Harun Al Rasyid mematuhi nasehat itu, dan mengurungkan niatnya untuk mengembalikan kontruksi Abdullah bin Zubair.

Ketika Sultan Ottoman, Sulaiman Khan naik tahta pada tahun 960 H, dia mengubah atap Ka’bah. Sultan Ahmad Khan yang berkuasa pada 1021 H membuat beberapa perbaikan dan perubahan. Hingga datanglah banjir besar, Rabu, 19 Sya’ban 1039 H. Saat itu seharian kota suci Makkah diguyur hujan. Sangat lebat dan konon yang terhebat dalam sejarah lembah suci Ibrahim. Rumah-rumah rusak dan dalam sehari sudah melayang seribu jiwa.

Ketinggian air mencapai tujuh meter, dan hampir menggapai lampu-lampu di dinding Ka’bah. Esoknya, dinding yang bersebelahan dengan Hijr Ismail runtuh, sementara dinding sebelah barat dan timur hanya separoh yang utuh. Beruntung, barang-barang berharga di Baitullah itu bisa diselamatkan, antara lain 20 buah teko emas, salah satunya bertakhtakan permata.

Pada 29 Sya’ban, Amir Makkah Syarif Mas’ud bin Idris segera memugar Ka’bah tanpa menanti perintah Istambul. Namun, sesuai prosedur dia tetap mengirim ke Khalifah Murad Khan. Untuk pendanaan awal, kaum Muslimin diserukan untuk menyumbangkan harta yang halal. Proyek darurat itu selesai dalam waktu sebulan, dengan menambal dinding Ka’bah dengan papan, sebagai antisipasi musim haji yang sudah dekat.

Khalifah Murad Khan menunjuk Muhammad Affandi bin Muhammad Al-Anqarawi, hakim di Madinah, untuk mewakili khalifah mengetuai pembangunan kembali Baitullah. Agar pekerja dan orang-orang yang bertawaf tidak terganggu, dibuatlah dinding kayu di sekeliling Ka’bah.

Tiga hari rehab Ka’bah baru berjalan, Syarif Mas’ud meninggal. Ia digantikan Syarif Abdullah bin Numa’i. Seminggu kemudian, hujan lebat kembali mengguyur, dinding yang tersisa runtuh lagi. Diputuskan untuk membangun fondasi yang sama sekali baru. Dasar-dasar bangunan Abdullah bin Zubair, dan direvisi Hajjaj diruntuhkan seluruhnya, kecuali bagian yang melindungi Hajar Aswad. Ka’bah sekarang, itulah yang dibangun Sultan Murad Khan. Perbaikan setelah itu tidak mendasar.

Pada masa Raja Saud, Ka’bah kembali direnovasi. Atap yang keropos dimakan air diganti. Pada saat itu, 28 Rajab, 1377, seorang sejarawan menghitung total batu Ka’bah, mendapatkan jumlah 1.614. Batu-batu ini dari berbagai bentuk. Batu terbesar panjang 190 centimeter, lebar setengah meter, dan tebal 28 centimeter. Batu terkecil adalah panjang setengah meter, dan lebar sekitar 40 centimeter. Tetapi, itu hanya batu yang berada di dinding luar, batu yang tidak terlihat tidak dihitung.

Sebuah rekonstruksi utama dari Ka’bah berlangsung antara bulan Mei 1996 dan Oktober 1996. Ini merupakan renovasi besar 400 tahun sejak Sultan Murad Khan. Selama rekonstruksi ini, yang asli satu-satunya dari Ka’bah adalah batu. Semua material lainnya diganti, termasuk langit-langit, dan atap dan kayunya.

Ka’bah dengan pesonanya yang selalu berhasil mengetuk relung hati terdalam setiap umat Islam, menghasilkan tetesan-tetesan air mata keharuan dan bentuk pengaduan yang hanya mampu dipahami oleh masing-masing hati yang memiliki kelembutan penghambaan kepada Ilahi Rabbi.

source : www.detik.com

Gus Irfan-Dahnil Anzar  Dilantik Sebagai Menteri & Wamen Haji Umroh

Gus Irfan-Dahnil Anzar Dilantik Sebagai Menteri & Wamen Haji Umroh

 

Mochamad Irfan Yusuf alias Gus Irfan dan Dahnil Anzar Simanjuntak resmi mengisi kursi Menteri dan Wakil Menteri Haji dan Umrah. Mereka akan memimpin kementerian baru yang dibentuk tahun ini.

Pengangkatan dan pelantikan Gus Irfan dan Dahnil digelar di Istana Negara, Senin (8/9/2025) sore. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan surat keputusan pemberhentian dan pengangkatan menteri dan wakil menteri, pengambilan sumpah jabatan, dilanjutkan penandatanganan berita acara
“Empat, Mochamad Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umrah. Lima Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah,” ujar Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara membacakan keputusan di Istana Negara dan disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Senin (8/9/2025).

Tugas Besar Menanti Gus Irfan dan Dahnil
Usai resmi dilantik sebagai menteri dan wakil menteri, Gus Irfan dan Dahnil akan dihadapkan dengan tugas besar untuk menyelenggarakan haji 2026 sesuai UU Haji dan Umrah baru yang disahkan dalam rapat paripurna 26 Agustus 2025 lalu. Ini akan menjadi yang pertama dalam sejarah perhajian Indonesia setelah sebelumnya menjadi tanggung jawab Kementerian Agama.

Kementerian Haji dan Umrah di bawah pimpinan Gus Irfan dan Dahnil juga harus siap dengan sejumlah kebijakan baru dari pemerintah Arab Saudi pada penyelenggaraan haji 2026. Hingga kini, Arab Saudi belum menetapkan besaran kuota haji setiap negara, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang langsung diumumkan usai berakhirnya musim haji.

Menurut catatan pemberitaan detikcom, Arab Saudi hanya minta Indonesia mempersiapkan semuanya dengan asumsi kuota yang sama seperti tahun sebelumnya

“Nah itu yang agak menjadi perhatian kami. Biasanya hari kelima setelah Arafah kita diundang diberi kuota masing-masing, tahun ini kita diundang, tapi semua negara belum diberi kuota. Tapi ketika saya beberapa kali ketemu dari Kementerian Haji tanya berapa kuota kita, ‘udahlah pakai hitungan tahun kemarin’,” kata Gus Irfan kepada wartawan usai mengisi acara Silaturahmi Nasional KBIHU di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).

Tahun 2025, kuota haji Indonesia sebesar 221.000. Kuota tersebut dialokasikan untuk jemaah reguler sebesar 203.320 dan 17.680 untuk jemaah haji khusus

Selain masalah kuota, pemerintah Arab Saudi juga memajukan timeline persiapan haji 2026. Kontrak layanan dilakukan sejak Agustus 2025 tepatnya 1 Rabiul Awal 1447 H. Untuk mengamankan lokasi di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, setiap negara pengirim jemaah haji termasuk Indonesia harus melakukan pembayaran masyair pada bulan tersebut.

Posisi Indonesia saat itu belum membahas Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1447 H/2026 M. Pemerintah dan DPR lantas mengadakan rapat dan akhirnya menyetujui penggunaan setoran awal dengan dana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Haji dan Umrah ini juga harus bekerja cepat mengikuti kebijakan baru dari Arab Saudi lainnya. Termasuk proses penerbitan visa yang akan ditutup pada 1 Syawal.

source : www.detik.com

Apa itu syarikah haji? ini pengertian dan perannya dalam penyelenggaraan haji

Apa itu syarikah haji? ini pengertian dan perannya dalam penyelenggaraan haji

Setiap musim haji, jutaan jemaah dari berbagai negara datang ke Mekkah. Agar ibadah berjalan lancar dan tertib, pemerintah Arab Saudi menunjuk sejumlah perusahaan penyedia layanan yang bertanggung jawab untuk mengatur kebutuhan jemaah.

Nah, perusahaan-perusahaan ini disebut sebagai syarikah haji. Secara umum, syarikah haji adalah perusahaan resmi yang ditunjuk untuk mengelola berbagai keperluan jemaah haji internasional selama berada di Arab Saudi.
Untuk memahami lebih jauh peran, fungsi, dan pentingnya syarikah haji dalam penyelenggaraan ibadah haji, simak informasi berikut ini.

Apa itu Syarikah Haji?

Dalam buku Panduan Perjalanan Haji Untuk Perempuan karya Wita Juwita dan Indari Mastuti disebutkan bahwa syarikah haji adalah sistem baru dalam penyelenggaraan layanan ibadah haji di Arab Saudi, di mana layanan kepada jemaah haji dikelola oleh perusahaan profesional yang disebut syarikah.
Syarikah merupakan badan usaha atau perusahaan yang secara resmi ditunjuk oleh pemerintah Arab Saudi untuk memberikan berbagai layanan kepada jemaah haji dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Sebelum adanya sistem syarikah, layanan haji biasanya dikelola oleh organisasi nirlaba (muassasah). Namun, sejak tahun 2022, Arab Saudi menetapkan kebijakan terkait layanan haji dialihkan kepada perusahaan-perusahaan profesional (syarikah) yang beroperasi secara bisnis dan bertanggung jawab penuh terhadap kebutuhan jemaah selama di Tanah Suci.

Fungsi dan Tugas Syarikah

Pada umumnya, setiap kloter jemaah haji biasanya dilayani oleh satu syarikah. Mengutip informasi dari situs Badan Pengelola Keuangan Haji, berikut fungsi dan tugas suatu syarikah dalam melayani jemaah haji:
  • Menyediakan penginapan yang layak dan sesuai standar di Makkah dan Madinah.
  • Menyiapkan makanan dan minuman yang higienis dan bergizi sesuai jadwal.
  • Mengatur mobilitas jemaah mulai dari kedatangan hingga pelaksanaan ibadah.
  • Menyediakan tenda, perlengkapan, dan layanan pendukung di Arafah, Mina, dan lokasi haji lainnya.

Penerapan Kebijakan Sistem Syarkiah pada Haji 2025

Sejak Arab Saudi mengubah sistem layanan haji dari berbasis wilayah ke berbasis perusahaan (syarikah) pada 2022, pemerintah Indonesia menyambut kebijakan ini dengan penyesuaian bertahap. Skema ini dinilai lebih efisien karena memudahkan koordinasi, mempercepat respons, dan menjaga konsistensi pelayanan di lapangan.
Pada pelaksanaan haji tahun 2025, Kemenag menegaskan bahwa skema layanan berbasis syarikah akan diterapkan secara menyeluruh di Makkah.
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis Hanafi menyampaikan bahwa sistem baru ini dirancang untuk memastikan setiap jemaah mendapatkan layanan yang lebih profesional, terstruktur, dan optimal.
Meski pada tahun ini munculs sejumlah tantangan seperti kloter campuran akibat keterlambatan visa dan perubahan manifes, PPIH menjamin hak layanan jemaah tetap aman. Penempatan hotel di Madinah tetap mengikuti susunan kloter, sementara di Makkah dan saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), layanan disesuaikan dengan syarikah yang menaungi masing-masing jemaah.
Source : kumparan.com
📌Info Pendaftaran Umroh dan Haji
📱Official WA: 0812 3382 7372
🌏nhumroh.com
Hikmah Berkurban saat Hari Raya Idul Adha

Hikmah Berkurban saat Hari Raya Idul Adha

Idul Adha adalah salah satu hari besar umat Islam yang sarat dengan nilai spiritual dan sosial. Salah satu ibadah utama yang dianjurkan saat Idul Adha adalah berkurban, yakni menyembelih hewan ternak sebagai bentuk ketaatan dan syukur kepada Allah SWT. Anjuran ini bukan sekadar ritual, tetapi memiliki hikmah yang mendalam bagi kehidupan individu maupun masyarakat.

  1. Meneladani Ketaatan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
    Perintah berkurban mengingatkan kita pada kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Keduanya menunjukkan kepatuhan luar biasa terhadap perintah Allah. Nabi Ibrahim rela mengorbankan putranya, sementara Nabi Ismail pun ikhlas menerima takdir Allah. Dari kisah ini, kita belajar tentang pentingnya keikhlasan, kepatuhan, dan keteguhan iman dalam menjalankan perintah-Nya.
  2. Mendekatkan Diri kepada Allah (Taqarrub)
    Berkurban adalah bentuk pendekatan diri (taqarrub) kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur’an surat Al-Hajj ayat 37 disebutkan bahwa bukan daging dan darah hewan kurban yang sampai kepada Allah, melainkan ketakwaan dari orang yang berkurban. Maka dari itu, niat dan keikhlasan menjadi aspek utama dalam berkurban.
  3. Menguatkan Rasa Kepedulian Sosial
    Hewan kurban yang disembelih dibagikan kepada masyarakat, terutama kepada fakir miskin yang jarang menikmati daging. Hal ini mengajarkan kita tentang pentingnya berbagi rezeki dan mempererat hubungan sosial di tengah masyarakat. Idul Adha menjadi momen untuk memperkuat ukhuwah dan mengurangi kesenjangan sosial.
  4. Membersihkan Harta dan Jiwa
    Sebagaimana zakat, berkurban juga menjadi sarana membersihkan harta. Dengan menyisihkan sebagian rezeki untuk membeli hewan kurban, kita diajak untuk tidak terikat pada dunia dan materi. Jiwa pun dilatih untuk lebih bersyukur dan peduli terhadap sesama.
  5. Menumbuhkan Rasa Syukur dan Ketawadhuan
    Berkurban mengingatkan kita bahwa semua rezeki adalah titipan dari Allah SWT. Ketika kita mampu menyembelih dan berbagi, itu adalah bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan. Sekaligus mengajarkan ketawadhuan, karena rezeki itu sejatinya juga untuk membantu orang lain.

Berkurban bukan hanya soal menyembelih hewan, tetapi menyangkut nilai-nilai luhur seperti ketaatan, kepedulian, dan keikhlasan. Semoga setiap langkah kita dalam berkurban menjadi amal yang diterima dan membawa keberkahan di dunia maupun akhirat.

:

 

📌Info Qurban Nurul Hayat : https://zakatkita.org/qurban

Tips Tetap Bugar dan Sehat Selama Ibadah Haji

Tips Tetap Bugar dan Sehat Selama Ibadah Haji

Adanya perbedaan yang sangat signifikan antara cuaca di Indonesia dan cuaca yang ada di tanah Suci Mekkah, membuat seluruh jemaah haji yang ada di Indonesia harus melewati serangkaian pemeriksaan kesehatan sebelum benar-benar dinyatakan siap dan mampu untuk menjalankan perjalanan dan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah.

Saat masa penyesuaian diri dengan kondisi cuaca di tanah Suci, masyarakat juga harus melakukan beberapa hal untuk menghindari atau meminimalisir adanya potensi paparan penyakit dan pingsan saat melakukan prosesi ibadah haji. Berikut ini adalah 3 Tips Sehat bagi jemaah haji yang dapat dilakukan dalam menghadapi cuaca panas ekstrim di Tanah Suci, Diantaranya adalah:

  1. Membawa payung untuk menghindari Heat Stroke atau sengatan panas.
  2. Hindari kegiatan diluar rangkaian ibadah haji, terutama di luar ruangan untuk menghindari cuaca panas di Tanah Suci.
  3. Mencukupi asupan air dalam tubuh untuk mencegah dehidrasi.

Dengan menerapkan 3 tips kesehatan bagi jemaah haji diatas, diharapkan para jemaah dapat beribadah dengan lancar dan sehat hingga kembali ke Indonesia. Tetap jaga protokol kesehatan dan menerapkan pola hidup bersih untuk meminimalisir potensi paparan Covid-19 selama berada di tanah Suci.

Hindari kelelahan secara berlebih dan bersegera dalam melakukan pemeriksaan apabila mengalami gejala penyakit selama berada di Tanah Suci Mekkah dengan mengunjungi Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI)  yang telah disediakan oleh Kementerian kesehatan. Karena pada lokasi tersebut, telah tersedia berbagai macam obat dan vitamin, ada dokter dan tenaga medis lainnya yang siap menangani keluhan penyakit bagi jemaah haji Indonesia.

Source : kemkes.com

📌Info Pendaftaran Umroh dan Haji
📱 Official WA: 0812 3382 7372
🌏 nhumroh.com

Ibadah lancar dan tenang, ini tips tidak nyasar saat beribadah haji di makkah

Ibadah lancar dan tenang, ini tips tidak nyasar saat beribadah haji di makkah

Pelaksanaan ibadah haji akan segera dimulai. Jutaan calon jamaah haji dari berbagai negara di dunia termasuk Indonesia akan berduyun-duyun mendatangi kota Makkah di Arab Saudi.

Namun pada praktiknya, ada saja kendala yang sering dihadapi oleh banyak jamaah haji sehingga menimbulkan kekhawatiran dalam melaksanakan ibadah haji.

Salah satu kendala dan masalah yang sering dihadapi adalah seringnya jamaah haji hilang atau tersesat ketika ibadah haji.

Tentu saja kehilangan jamaah haji ini akan berdampak meresahkan khususnya bagi keluarga yang ditinggalkan di Indonesia.

Jamaah haji yang hilang karena tersesat jalan pun acapkali merasa kebingungan mencari dimana kelompok bimbingan ibadah hajinya berada.

Untuk mengatasi hal ini ada 7 tips yang bisa dilakukan jamaah haji agar tidak tersesat di tanah suci. Tips ini diunggah oleh Kementerian Agama dalam sebuah video di kanal Youtube Kemenag RI. Dikutip pada Rabu, (7/5) berikut sejumlah tips yang bisa dilakukan jamaah haji agar tidak tersesat di tanah suci:

1. Membawa identitas

Tips pertama adalah senantiasa membawa identitas jamaah haji Indonesia selama di tanah suci. Identitas sebagai jamaah tidak boleh tertinggal seperti gelang jamaah haji karena memuat identitas lengkap pemiliknya.

“Gelangnya jangan ditukar-tukar dengan jamaah lain,” ungkap narator dalam video tersebut dikutip Rabu (7/5).

2. Pengenalan lokasi hotel

Kedua adalah melakukan orientasi (pengenalan) lokasi hotel. Setelah tiba di hotel, jamaah disarankan sejenak untuk mengenal dan menandai lokasi di sekitar hotel yang meliputi nama hotel, ciri fisik bangunannya, nama jalan, atau penanda-penanda lain yang mudah diingat.

“Banyak jamaah haji yang tersesat karena tidak melakukan orientasi ini. Karena baru pertama di tanah suci, sangat bersemangat ibadah dan kecapekan hingga lupa dimana hotel tempat menginap,” ungkapnya.

3. Membawa kartu nama hotel

Ketiga adalah membawa kartu nama hotel. Walau sudah melakukan orientasi lokasi hotel namun setiap keluar hotel seperti hendak ke Masjidil Haram atau kemanapun, sebaiknya membawa kartu hotel. Terlebih untuk jamaah lansia hukumnya wajib membawa kartu yang biasanya sudah disediakan oleh pihak hotel.

“Tinggal bawa aja kok. Di dalamnya ada nama hotel, alamat, dan kontak person yang bisa dihubungi bila sewaktu-waktu kalian bingung arah kembali ke hotel,” katanya.

4. Hindari pergi sendirian

Keempat adalah menghindari pergi sendirian selama di tanah suci. Jika akan pergi keluar hotel, jamaah hendaknya tidak sendirian terlebih jamaah haji perempuan dan lansia. Selain demi keamanan, juga untuk menjaga-jaga agar tidak tersesat. Lebih baik lagi setiap keluar, jamaah tetap bersama dalam rombongan.

5. Pamit kepada ketua rombongan

Kelima adalah pamit kepada ketua rombongan. Tips ini tidak kalah penting jika hendak bepergian keluar dari hotel agar ketua rombongan tahu jamaah akan mau bepergian ke mana

6. Jangan panik saat kesasar

Keenam adalah jangan panik bila tersesat. Jamaah yang sudah terlanjur tersesat bisa mencari petugas PPIH dan tidak bertindak berlebihan. Jamaah harus mencari bantuan kepada petugas haji Indonesia yang sudah ditempatkan di titik-titik vital. Mereka adalah petugas yang sudah terlatih dan siap memberikan bantuan kepada jamaah haji Indonesia dalam kondisi apapun dan kapanpun.

“Tindakan lainnya, coba cari Maktab atau hotel sekeliling dengan tenang dan seksama. Perhatikan mana hotel atau tempat yang ada berkibar bendera merah putih. Kalau sudah ketemu silahkan masuk dan minta bantuan kepada petugas,” jelasnya.

7. Selalu berdoa

Ketujuh adalah senantiasa berdoa. Ikhtiar dengan doa sangat penting selama di tanah suci sebelum melakukan sesuatu. Jamaah harus berdoa memohon pertolongan kepada Allah.

“Jangan merasa sombong seakan tidak butuh bantuan Allah. Apapun bisa terjadi di tanah suci,” pungkasnya.

Source : jatimtimes.com

📌Info Pendaftaran Umroh dan Haji
📱 Official WA: 0812 3382 7372
🌏 nhumroh.com

Agen Travel Umroh Surabaya terpercaya dengan pembimbing terbaik, menjadikan perjalanan ibadah Anda lebih bermakna.

Nomor Izin U.491 Tahun 2021

Email
admin@nhumroh.com

Follow Kami :

Lokasi

Head Office :
Perum IKIP Gunung Anyar B48, Surabaya

Copyright © 2024 PT Nur Hamdalah Prima Wisata