Paket
Fasilitas
Galeri
Chat me
Umrah sebagai Pengingat Tujuan Hidup: Menemukan Makna dan Arah dalam Setiap Langkah Ibadah

Umrah sebagai Pengingat Tujuan Hidup: Menemukan Makna dan Arah dalam Setiap Langkah Ibadah

Umrah, sebagai ibadah yang mendekatkan seorang hamba kepada Allah, memiliki makna yang sangat mendalam bagi setiap Muslim yang melaksanakannya. Di balik setiap langkah yang diambil dalam rangkaian ibadah ini, tersimpan pesan-pesan besar tentang tujuan hidup yang seringkali terlupakan di tengah kesibukan duniawi. Umrah bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan ruhani yang mengingatkan kita kembali kepada tujuan hidup yang sesungguhnya, yaitu untuk beribadah dan mencari ridha Allah SWT.

Umrah sebagai Pengingat Tujuan Hidup

Menurut Al-Qur’an, Allah menciptakan manusia dengan tujuan yang jelas, yaitu untuk beribadah kepada-Nya. Dalam Surah Adh-Dhariyat ayat 56, Allah berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

Ibadah adalah tujuan hidup yang mencakup segala aspek kehidupan manusia, dan umrah merupakan salah satu cara untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dengan melakukan ibadah umrah, seorang Muslim kembali disadarkan bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara, dan yang abadi adalah kehidupan di akhirat. Setiap langkah dalam ibadah umrah membawa seorang hamba untuk merenung dan berusaha memperbaiki diri agar selalu berjalan di jalan yang diridhai Allah.

Umrah adalah pengingat yang sangat penting bagi setiap Muslim tentang tujuan hidupnya. Di tengah kehidupan yang sering kali dipenuhi oleh kebingungan, godaan dunia, dan kesibukan sehari-hari, umrah menjadi sarana untuk kembali fokus pada tujuan utama hidup, yaitu beribadah kepada Allah. Setiap bagian dari umrah mengajarkan kita untuk menjauhkan diri dari kesenangan dunia yang sementara, dan berusaha untuk memperoleh ridha Allah yang kekal.

Dalam setiap tahapan umrah, kita kembali diingatkan bahwa hidup ini bukan tentang mengejar harta atau popularitas, tetapi tentang bagaimana kita bisa memperbaiki diri, memperkuat iman, dan terus mendekatkan diri kepada Allah. Umrah mengajarkan kita untuk tidak terjebak dalam kehidupan duniawi yang melupakan tujuan akhir, yaitu kehidupan yang kekal di akhirat.

Umrah dan Peranannya dalam Kehidupan Seorang Muslim

Bagi mereka yang menjalankannya, umrah memberikan kesan mendalam yang bertahan lama. Umrah tidak hanya memberikan kesenangan fisik dan emosional, tetapi juga memberikan kesegaran spiritual yang mengingatkan kita akan tujuan hidup yang sejati. Ketika kita menunaikan umrah, kita melangkah dengan penuh kesadaran bahwa tujuan hidup kita lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan duniawi, tetapi untuk mencari ridha Allah dan mempersiapkan diri untuk kehidupan yang kekal di akhirat.

Umrah terdiri dari beberapa rangkaian ibadah, masing-masing memiliki makna dan hikmah tersendiri yang mengingatkan kita pada tujuan hidup.

  1. Ihram: Menanggalkan Segala Duniawi
    Proses ihram mengajarkan kita untuk melepaskan segala keterikatan duniawi. Sebelum memasuki Tanah Suci, jemaah mengenakan pakaian ihram sebagai simbol kesucian dan kerendahan hati. Ihram mengingatkan kita bahwa pada akhirnya, kita semua akan kembali kepada Allah dengan tangan hampa, tanpa membawa apapun kecuali amal perbuatan.

  2. Thawaf: Melingkari Ka’bah sebagai Pusat Kehidupan
    Thawaf, mengelilingi Ka’bah tujuh kali, bukan hanya sebuah ritual, tetapi sebuah pengingat bahwa segala sesuatu dalam hidup harus berputar mengelilingi Allah. Ka’bah sebagai kiblat umat Islam mengajarkan bahwa segala aktivitas hidup, baik dalam pekerjaan, keluarga, maupun pergaulan, harus mengarah kepada tujuan yang satu, yaitu keridhaan Allah.

  3. Sa’i: Ikhtiar dan Tawakal
    Sa’i, berlari-lari kecil antara Safa dan Marwah, mengingatkan kita akan perjuangan dan harapan. Ini adalah simbol dari ikhtiar yang harus dilakukan seorang Muslim dalam mencapai tujuan hidupnya. Seperti halnya Siti Hajar yang mencari air untuk anaknya, kita juga diajarkan untuk berusaha sekuat tenaga, namun tetap dengan tawakal kepada Allah.

  4. Tahallul: Mengikuti Sunnah Nabi
    Proses tahallul, yaitu mencukur rambut setelah selesai melakukan ibadah umrah, mengingatkan kita untuk membersihkan hati dan diri dari dosa. Ini adalah langkah simbolis yang menunjukkan kesiapan untuk memulai kehidupan baru yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah.

Umrah adalah kesempatan emas untuk merasakan ketenangan hati dan kedekatan kepada Allah SWT. Melalui ibadah ini, jemaah tidak hanya menjalankan ritual, tetapi juga mendapatkan pengalaman spiritual yang mendalam. Dengan menjaga semangat dan nilai-nilai yang diperoleh selama Umrah, kita dapat terus mendekatkan diri kepada Allah dan menjalani kehidupan yang lebih bermakna. Semoga setiap langkah kita selalu dalam lindungan dan bimbingan-Nya

Informasi Umroh Musim Baru :
📱 Official WA: 0812 3382 7372
🌏 nhumroh.com

Tips Mengatasi Malas Ibadah dalam Islam

Tips Mengatasi Malas Ibadah dalam Islam

 

Malas ibadah adalah ujian yang sering dialami oleh setiap Muslim. Bahkan orang yang tampak taat sekalipun pasti pernah merasakan futur (turunnya semangat beribadah). Rasulullah SAW pun pernah mengingatkan bahwa iman itu bisa naik dan turun. Yang penting adalah bagaimana kita menyikapinya dan mencari solusi agar tidak larut dalam rasa malas tersebut.

Berikut beberapa tips Islami untuk mengatasi rasa malas ibadah:

1. Ingat Tujuan Hidup: Ibadah adalah Esensi Kehidupan

Allah berfirman: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Menguatkan niat dan menyadari bahwa hidup ini hanya sementara bisa menjadi pemantik semangat untuk kembali beribadah. Tanyakan pada diri sendiri: “Untuk apa aku hidup kalau bukan untuk Allah?”

2. Perbanyak Doa Minta Kekuatan Iman

Rasulullah SAW mengajarkan doa:  “Yaa Muqallibal Quluub, tsabbit qalbii ‘alaa diinika.”
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. Tirmidzi)

Minta kepada Allah agar hati kita selalu diberi taufik untuk semangat beribadah, karena hidayah itu milik-Nya.

3. Mulai dari yang Kecil tapi Konsisten

Rasulullah SAW bersabda: “Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang terus menerus dilakukan walaupun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jangan menunggu semangat dulu baru beribadah. Mulailah dari hal-hal kecil: shalat tepat waktu, dzikir pagi-sore, atau membaca satu halaman Al-Qur’an per hari.

4. Jauhi Dosa dan Lingkungan yang Melemahkan Iman

Dosa-dosa yang dilakukan terus-menerus bisa menjadi penyebab hati gelap dan malas ibadah. Begitu juga dengan lingkungan yang tidak mendukung, bisa mempengaruhi semangat ruhani kita.

Carilah teman-teman yang shalih/shalihah dan lingkungan yang mendekatkanmu pada Allah.

5. Dengarkan Kajian atau Baca Buku Islami

Ilmu adalah bahan bakar iman. Seringkali kita merasa malas karena hati kosong dari ilmu. Mendengarkan ceramah para ulama seperti Ust. Hanan Attaki, Ust. Adi Hidayat, atau membaca buku dari Imam Al-Ghazali atau Ibnul Qayyim bisa membangkitkan semangat beribadah.

6. Ingat Kematian dan Kehidupan Akhirat

Malas ibadah seringkali muncul karena hati terlalu sibuk dengan dunia. Padahal dunia ini fana.

Rasulullah SAW bersabda: “Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan, yaitu kematian.” (HR. Tirmidzi)

Ingat bahwa setiap hari kita mendekat pada hari kematian—apakah kita sudah siap bertemu Allah?

 

Kesimpulan :

Rasa malas beribadah adalah hal manusiawi, namun bukan untuk dibiarkan. Dengan niat yang kuat, upaya yang konsisten, dan dukungan dari lingkungan yang positif, semangat ibadah bisa kembali tumbuh. Jangan tunggu hati siap dulu untuk ibadah, tapi gunakan ibadah sebagai cara untuk menyiapkan hati.

 

Informasi Umroh Musim Baru :
📱 Official WA: 0812 3382 7372
🌏 nhumroh.com


 

Arab Saudi Secara Resmi Menutup Akses Umrah Setelah Tanggal 13 April 2025

Arab Saudi Secara Resmi Menutup Akses Umrah Setelah Tanggal 13 April 2025

Arab Saudi menutup akses jamaah umrah karena persiapan untuk ibadah haji.

Pemerintah Arab Saudi menetapkan hari terakhir jamaah pemegang visa umrah diperbolehkan masuk ke negara kerajaan tersebut pada 13 April 2025. Dikutip dari Antara, mereka diharuskan keluar dari Arab Saudi paling lambat pada 29 April 2025.

Hal tersebut merupakan kebijakan yang diberlakukan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi untuk mempersiapkan ibadah Haji 1446 H. Arab Saudi juga ingin memastikan keamanan para jamaah Haji saat menjalani ibadah.

Pada periode 29 April hingga 10 Juni 2025, Arab Saudi akan menangguhkan seluruh penerbitan izin umrah melalui aplikasi Nusuk bagi warga Saudi, negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), dan pemegang visa jenis lain. Kota Makkah juga akan tertutup bagi semua orang bukan pemegang visa Haji mulai 29 April 2025, sehingga mereka tidak boleh masuk ataupun menetap di Makkah dari tanggal tersebut hingga musim Haji selesai.

Pembatasan masuk ke Makkah juga akan berlaku bagi warga Saudi sejak 23 April 2025. Akses masuk hanya akan diberikan bagi pemegang izin tertentu yang dikeluarkan otoritas.

Selain jamaah pemegang visa Haji, pengecualian terhadap pembatasan masuk akan diberikan kepada warga pemegang izin kerja di Makkah serta pemilik kartu identitas yang diterbitkan di kota Makkah. Izin masuk ke Makkah pada musim Haji 2025 akan dikeluarkan secara elektronik.

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi meminta supaya kebijakan yang diimplementasikan selama musim Haji 1446 H ini dipatuhi semua pihak demi memastikan keselamatan dan keamanan para jamaah Haji tahun ini.

 

Source : www.tempo.co

Informasi Umroh Musim Baru :
📱 Official WA: 0812 3382 7372
🌏 nhumroh.com

Pemerintah Saudi Larang Masuk Makkah Tanpa Visa Haji Mulai 29 April 2025

Pemerintah Saudi Larang Masuk Makkah Tanpa Visa Haji Mulai 29 April 2025

 

Pemerintah Arab Saudi menutup akses umrah jelang musim haji. Aturan itu melarang siapa pun yang memegang visa selain visa haji untuk berada di kota Makkah mulai 29 April 2025.
Ekspatriat tanpa izin yang sah juga dilarang memasuki Makkah pada 23 April 2025. Izin masuk hanya diberikan kepada individu yang tempat tinggalnya terdaftar secara resmi di Mekkah atau mereka yang memegang izin haji yang sah, serta orang yang bekerja di tempat-tempat suci.

“Permohonan izin dapat diajukan secara elektronik melalui platform Absher Individuals atau portal Muqeem,” demikian bunyi keterangan yang dikutip dari Saudi Gazette, Minggu (13/4/2025).

Larangan ini sebagai upaya mengatur musim haji 2025 dan memastikan keselamatan serta keamanan jemaah. Kementerian Dalam Negeri mengumumkan peraturan terbaru terkait haji bahwa 13 April 2025 menjadi tanggal terakhir bagi jemaah umrah untuk memasuki Kerajaan.

“Tanggal terakhir bagi semua jemaah asing untuk meninggalkan Kerajaan adalah 29 April 2025,” tulis laporan Saudi Gazette.

Sementara itu, ekspatriat yang ingin memasuki Mekkah akan diminta memperoleh izin haji resmi dari otoritas terkait yang berlaku pada 23 April 2025. Mereka yang tidak memiliki izin haji yang sah akan ditolak masuk dan dikembalikan ke tempat asal mereka.

Kementerian mengumumkan bahwa penerbitan izin umrah melalui platform Nusuk akan ditangguhkan bagi warga negara Saudi, warga negara GCC, ekspatriat di Arab Saudi dan pemegang visa lainnya yang berlaku mulai Selasa, 29 April 2025. Nantinya, penangguhan akan tetap berlaku hingga 10 Juni 2025.

“Kementerian menegaskan kembali bahwa masuk ke Mekkah atau tetap berada di kota tersebut akan dibatasi secara ketat bagi pemegang visa haji resmi, yang berlaku mulai 29 April.” tulis laporan tersebut.

Kementerian meminta semua individu dan perusahaan serta lembaga penyedia layanan haji untuk mematuhi peraturan ini. Saudi akan menindak pelanggar dengan hukuman yang berlaku. Oleh karenanya, Kementerian menekankan pentingnya kerja sama untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan ibadah haji.

Source : www.detik.com

Kantor Haji & Umroh NH : klik Disini 

Informasi Umroh Musim Baru :
📱 Official WA: 0812 3382 7372
🌏 nhumroh.com

Ga Boleh Ketinggalan, Coba Makanan Ini Saat di Arab!

Ga Boleh Ketinggalan, Coba Makanan Ini Saat di Arab!

Bepergian dan mencicipi makanan lokal berarti “berdialog” dengan budaya masyarakat setempat. Lewat makanan, banyak hal yang bisa dipelajari, tentang sejarah, kebiasaan, hingga nilai-nilai yang dianut suatu komunitas masyarakat. Nah, makanan-makanan berikut jangan sampai ketinggalan dicicipi saat ibadah umrah ataupun haji di Arab, ya!

Nasi Arab

Nasi Mandhi dan Nasi Bukhari adalah dua hidangan khas Timur Tengah yang memiliki keunikan masing-masing. Nasi Mandhi berasal dari Yaman dan populer di Arab Saudi, dimasak dengan teknik “tandoor” rempah seperti kapulaga, kayu manis, jintan, dan saffron. Dengan beragamnya rempah, nasi ini memiliki tampilan unik berwarna kuning. Seringnya, seporsi nasi mandhi disajikan di atas nampan besar dengan sambal shatta berbahan tomat dan cabai, hingga yogurt sebagai pelengkap. Lebih jauh lagi, Nasi Mandhi melambangkan keramahan dan sering disuguhkan sebagai bentuk penghormatan kepada tamu.

Sementara itu, Nasi Bukhari, yang berasal dari Bukhara (Asia Tengah) dan populer di wilayah Hijaz, memiliki rasa lebih tajam daripada Nasi Mandhi. Dengan bumbu dan campuran seperti tomat, bawang, dan rempah-rempah lainnya, nasi ini memiliki warna agak kemerahan. Hidangan ini biasanya dilengkapi dengan salad segar, acar, atau saus tomat, menjadikannya pilihan yang lebih berwarna dan kaya rasa.

Mutabbaq

Kuliner ini adalah semacam martabak ala Timur Tengah. Mutabbaq, makanan khas Timur Tengah yang populer di Arab Saudi, Yaman, dan sekitarnya, memiliki nama yang berarti “dilipat” dalam bahasa Arab, merujuk pada bentuk adonannya yang tipis dan dilipat dengan berbagai isian. Hidangan ini tersedia dalam dua varian utama: gurih, dengan isian daging cincang, telur, bawang, serta rempah seperti kunyit dan jintan; dan manis, dengan isian pisang, madu, atau gula dengan sentuhan kayu manis. Di Yaman, mutabbaq dikenal sebagai “Murtabak,” sementara versi manisnya lebih sering ditemukan di Asia Tenggara, seperti Indonesia dan Malaysia. Favoritmu yang gurih atau manis nih? 😊

Hummus dan Roti Arab

Dua makanan ini adalah kombinasi makanan khas Timur Tengah yang tidak hanya lezat tapi juga bernutrisi. Hummus, saus creamy dari kacang arab yang dihaluskan bersama tahini, bawang putih, lemon, dan minyak zaitun, kaya akan protein, serat, dan lemak sehat. Sementara itu, roti Arab atau khubz, roti pipih bundar yang lembut, menjadi pasangan sempurna untuk mencocol hummus. Selain populer sebagai sarapan, juga umum dikonsumsi sebagai camilan atau makanan pendamping.

Falafel

Falafel
Sumber: lifeisnoyoke.com

Salah satu makanan khas Timur Tengah yang populer sebagai camilan maupun hidangan utama adalah falafel. Terbuat dari kacang arab (chickpeas) atau kacang fava yang dihaluskan, dicampur dengan rempah-rempah seperti bawang putih, peterseli, ketumbar, dan jintan, hindangan ini berbentuk bola-bola kecil atau patty goreng yang renyah. Camilan ini sering disajikan dengan roti pita, salad, atau saus seperti tahini dan yogurt. Selain kaya akan protein nabati, falafel juga menjadi pilihan favorit untuk vegetarian dan vegan. Renyah di luar, namun lembut di dalam, membuat falafel disukai di berbagai belahan dunia. Pernah mencicipi falafel? Rasanya pasti bikin ketagihan!

Samosa

Vegetable Samosa, Vegan Punjabi Samosa
Sumber: ohmyveg.co.uk

Camilan khas Timur Tengah dan Asia Selatan yang bisa dijumpai di Mekkah dan Madinah adalah samosa, rasanya gurih dan teksturnya renyah. Berbentuk segitiga dan terbuat dari pastry dengan isian yang bervariasi, seperti kentang berbumbu, kacang polong, daging cincang, atau campuran rempah-rempah khas. Biasanya disajikan sebagai camilan atau makanan pembuka, sering kali ditemani dengan saus seperti chutney mint, saus tomat, atau yogurt pedas. Samosa sering ditemukan di berbagai tempat makan di sekitar Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.

Teh Arab (Karak Tea) dan Gahwa Arab

Karak Tea, teh yang dicampur susu kental manis dan rempah-rempah seperti kapulaga dan kayu manis, memiliki rasa creamy yang pekat dan sering dinikmati dengan camilan. Sementara itu, Gahwa Arab adalah kopi ringan dengan aroma kapulaga yang khas, disajikan tanpa gula dalam cangkir kecil, biasanya ditemani kurma sebagai pemanis alami. Kedua minuman ini menjadi simbol keramahan dan kehangatan di negara-negara Teluk, terutama Arab Saudi. Rasanya unik dan hangat, cocok untuk menemani waktu santai setelah ibadah.

Semua makanan ini bisa kamu temukan di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Tinggal pilih mana yang sesuai selera, dan pastikan makannya bareng teman biar makin seru! 🍴

Makanan-makanan ini mudah ditemukan di sekitar Makkah dan Madinah. Sebelum mencobanya, pastikan membeli dari tempat yang higienis dan terpercaya agar pengalaman kulinermu semakin menyenangkan! 😊

 

Penulis: Nur Kumalatuz Zahroh

Apa Sih Bedanya Visa Haji dan Umroh?

Apa Sih Bedanya Visa Haji dan Umroh?

Bagi umat Muslim, perjalanan ke Tanah Suci merupakan momen istimewa yang sangat dinanti. Namun, sebelum melaksanakan ibadah haji atau umrah, perlu tau lebih dulu perbedaan antara visa haji dan umrah. Emang beda yaa? Tentunya, dua jenis “izin” ini memiliki fungsi yang berbeda dan diatur dengan kebijakan spesifik oleh Pemerintah Arab Saudi. Simak perbedaannya yuk!

visa haji sebagai contoh
Contoh visa haji. Sumber: hariandisway.com

Beda Tujuan, Beda Fungsi 

Visa haji diterbitkan khusus untuk jamaah yang akan melaksanakan ibadah haji, yang merupakan salah satu rukun Islam. Oleh karenanya, visa haji hanya berlaku selama musim haji, yaitu pada bulan Dzulhijjah. 

Nah, visa umrah sendiri dikeluarkan khusus untuk jamaah yang ingin melaksanakan ibadah umrah. Pendaftarannya pun bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada waktu tertentu menjelang musim haji (biasanya di bulan Dzulqa’dah hingga awal Dzulhijjah).

Baca Juga: Berapa Lama Ibadah Haji Dilaksanakan? Jamaah Haji Berangkat 2 Mei 2025!

Beda Izin, Beda Durasi Visa

Ibadah haji memiliki durasi yang lebih lama dari umrah, kurang lebih hampir dua bulan. Dengan visa haji, jamaah biasanya diizinkan tinggal selama kurang lebih 30–40 hari, tergantung pada jadwal ibadah yang telah ditentukan. Sebaliknya, visa umrah memiliki masa berlaku yang lebih fleksibel, biasanya 14–30 hari, tergantung pada kebijakan terbaru.

Proses Pengurusan 

Pengurusan “izin” ibadah haji ini tentunya lebih kompleks dibandingkan untuk ibadah umrah. Kuota haji setiap negara telah ditentukan berdasarkan perjanjian bilateral dengan Arab Saudi, sehingga pendaftarannya memerlukan antrian yang panjang. Di Indonesia sendiri, jamaah haji yang terdaftar dengan nomor porsi haji, perlu memeriksa apakah nomornya masuk dalam daftar jamaah haji tahun tersebut. Setelah pasti maka bisa mengajukan pendaftaran visa haji. Sementara itu, visa umrah dapat diajukan kapan saja melalui biro perjalanan umrah yang terdaftar dan biasanya lebih cepat diproses.

Biaya Pengurusan

Biaya pengurusan untuk mendapatkan “izin menginjakkan kaki di Arab Saudi” guna melaksanakan ibadah haji ini, sudah termasuk dalam paket biaya yang ditawarkan pemerintah atau penyelenggara haji khusus (swasta). Karena prosesnya lebih kompleks dan memakan waktu, biaya haji umumnya lebih mahal dibandingkan dengan umrah. Lain halnya dengan biaya “izin” untuk umrah, biasanya sudah termasuk ke bagian dari paket perjalanan umrah yaa~

Contoh visa umrah. Sumber:
saudinesia.id

Dokumen Pendukung Pendaftaran 

Meskipun kedua jenis “izin” ini memerlukan dokumen seperti paspor, foto, dan bukti vaksinasi, untuk haji tentunya ada persyaratan tambahan seperti bukti pendaftaran haji. Bukti pendaftaran haji didapat setelah mendaftar resmi ke Kementerian Agama. Nah, setelah mendapat bukti pendaftaran dan teridentifikasi dalam sistem resmi haji, akan didapatkan surat rekomendasi dari Kementerian Agama di negara asal untuk lanjut pengajuan izin. Pengajuannya dapat langsung mendaftar di aplikasi Saudi Visa Bio, dapat dibimbing oleh pihak biro travel atau mandiri. Di sisi lain, visa umrah memerlukan dokumen yang lebih sederhana tanpa melalui sistem ‘antrian’ resmi pemerintah.

Beda Aksesnya Juga!

Pemegang visa haji hanya diperbolehkan melakukan perjalanan ke kota-kota tertentu yang berkaitan dengan ibadah haji, seperti Mekkah, Madinah, Mina, dan Arafah. Sebaliknya, untuk umrah ada kebebasan lebih besar untuk mengunjungi berbagai tempat wisata religi di sekitar Mekkah dan Madinah, seperti Jeddah atau Thaif, sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

Nah, memahami perbedaan antara visa haji dan umrah sangat penting tentunya, agar persiapan perjalanan ke Tanah Suci dapat dilaksanakan dengan baik! Untuk mengetahui informasi umrah atau haji terpercaya, klik disini!

Penulis: Nur Kumalatuz Zahroh

Nggak Perlu Kuatir, Majunya Teknologi, Layanan Umrah Bisa Lewat Online!

Nggak Perlu Kuatir, Majunya Teknologi, Layanan Umrah Bisa Lewat Online!

Di antara kekhusyukan beribadah, teknologi kini hadir untuk membuat perjalanan umrah lebih mudah dan nyaman. Nah, kini bahkan pendaftaran bisa dilakukan secara online! Selain itu, ada pula transportasi modern yang mempersingkat waktu tempuh. Semua itu bisa diatur dengan lebih praktis! Kalau dulu, proses pendaftaran dan perizinan umrah terasa rumit, karena melibatkan banyak tahapan manual. Namun, kini semua bisa dilakukan hanya lewat sentuhan jari saja lho~ 

Digitalisasi Proses Pendaftaran dan Perizinan

aplikasi nusuk yang mempermudah mendaftar haji dan umrah
Sumber: arina.id

Arab Saudi telah meluncurkan aplikasi Nusuk yang memudahkan jamaah untuk mendaftar umrah secara online, mengatur jadwal ibadah, dan bahkan memperoleh izin untuk memasuki Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Maka dari itu, tidak perlu lagi khawatir tentang urusan birokrasi yang menyita waktu. Dengan satu aplikasi, semua yang dibutuhkan sudah tersedia, sehingga kita bisa fokus beribadah tanpa hambatan.

Tentu saja, teknologi ini tak hanya berhenti pada pendaftaran. Aplikasi Nusuk juga memberi kemudahan dalam memesan layanan tambahan seperti transportasi dan akomodasi. Can you imagine, kamu bisa mengatur semua urusan itu dalam satu platform, wah mudahnya~

Teknologi untuk Kemudahan Ibadah

Baca Juga: Kenapa Umrah Lebih Baik Pakai Travel?

Selain itu, ada juga kemajuan dalam hal transportasi. Kereta cepat Haramain menghubungkan Makkah, Madinah, Jeddah, dan KAIA (King Abdulaziz International Airport) dengan kecepatan hingga 300 km/jam bisa dipesan cukup melalui aplikasi. Bahkan, waktu tempuh yang dulu bisa memakan waktu berjam-jam, kini hanya memerlukan sekitar dua jam. Selain itu, fasilitas di dalam kereta juga tak kalah modern, dengan kursi yang nyaman, Wi-Fi, dan layanan ramah pengguna, semua dirancang untuk kenyamanan jamaah.

isi di dalam kereta cepat haramain
Sumber: liputan6.com

Baca Juga: Arab Saudi Resmikan Kereta Cepat Haramain Mekkah–Madinah

Hotel dan Fasilitas yang Lebih Modern

Tak hanya kereta, transportasi darat juga semakin mudah. Armada bus modern dengan fasilitas AC, Wi-Fi, dan layar informasi digital kini tersedia untuk mengangkut jamaah antara hotel, masjid, dan tempat-tempat ziarah lainnya. Bahkan, untuk perjalanan lebih fleksibel, aplikasi taksi seperti Careem dan Uber kini juga digunakan oleh jamaah, yang memudahkan mereka untuk bergerak tanpa hambatan. Tentunya dengan tarif yang transparan dan armada kendaraan yang bervariasi.

Di Tanah Suci, teknologi bahkan telah merambah ke dalam masjid-masjid besar. Robot panduan telah hadir untuk membantu jamaah menemukan lokasi ibadah atau memberikan informasi seputar masjid. Al-Qur’an digital juga tersedia, yang memberi kemudahan akses bagi jamaah yang ingin membaca dalam berbagai bahasa. Bahkan aplikasi navigasi juga tidak kalah siap untuk membantu jamaah menemukan lokasi penting di area masjid, sehingga tak ada lagi kebingungan dalam menjalani ibadah.

robot pemandu di masjidil haram bagi jamaah
Sumber: kumparan.com

Tidak hanya itu, hotel-hotel di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi juga semakin modern. Hotel-hotel tersebut dilengkapi dengan fasilitas mewah seperti akses cepat ke masjid, koneksi internet tinggi, dan layanan makanan khas internasional, hmm kenyamanan para jamaah tentunya semakin terjamin yaa~

Gimana nih? Sebelum berangkat umrah, persiapan ibadah pun nggak sulit lagi yaa dengan adanya teknologi… Ada juga yang bisa lebih mudah, pilih umrah dengan travel! Dari persiapan hingga kembali ke tanah air, tidak perlu repot mengurus ini itu, berkas pendaftaran, dokumentasi, dan banyak lainnya!

Dengan teknologi yang menyatu dengan ibadah, umrah kini menjadi lebih inklusif, nyaman, dan efisien, tanpa mengurangi esensinya. Kenyamanan beribadah dapat dirasakan dalam setiap langkah~

DOWNLOAD KATALOG UMROH 2025, Klik Disini

Penulis: Nur Kumalatuz Zahroh

Keutamaan umrah di bulan syawal

Keutamaan umrah di bulan syawal

Setelah menyelesaikan Ramadan dengan penuh semangat dan kesungguhan. Ibadah yang konsisten, doa-doa yang dilantunkan, dan hati yang terus mendekat kepada Allah SWT terasa begitu bermakna. Namun, seringkali muncul pertanyaan bagaimana menjaga semangat ini agar tidak meredup? Salah satu jawabannya adalah dengan melaksanakan umrah di bulan Syawal, sebuah langkah yang mencerminkan keteguhan hati dalam beribadah dan membawa banyak keberkahan.

Umrah setelah Ramadan bukan sekadar ibadah tambahan, melainkan bukti nyata dari istiqamah dalam keimanan. Ketika Anda melangkah ke Tanah Suci di bulan Syawal, Anda menunjukkan kepada Allah bahwa ibadah Anda bukan hanya untuk satu bulan, tetapi menjadi bagian dari hidup Anda. Keteguhan ini adalah tanda keimanan yang kuat—sebuah komitmen bahwa Anda ingin terus mendekat kepada-Nya, apa pun situasinya.

Selain itu, umrah di bulan Syawal menawarkan suasana yang lebih tenang dan khusyuk. Setelah hiruk-pikuk Ramadan dan keramaian musim haji, suasana di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menjadi lebih hening. Anda dapat melaksanakan thawaf dengan langkah yang damai, memperbanyak doa di Multazam tanpa tergesa-gesa, dan berlama-lama di Raudhah tanpa gangguan. Suasana ini memberikan ruang bagi Anda untuk benar-benar meresapi setiap momen ibadah, menjadikannya pengalaman yang begitu mendalam dan bermakna.

Tidak hanya itu, pahala umrah di bulan Syawal juga memiliki keistimewaan tersendiri. Melanjutkan ibadah setelah Ramadan adalah bentuk rasa syukur yang besar, dan Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi hamba-Nya yang istiqamah. Setiap doa yang Anda panjatkan, setiap langkah yang Anda ambil, dan setiap tetes air mata yang jatuh saat bermunajat akan dicatat sebagai kebaikan yang tidak ternilai.

 

Yuk umrah di bulan Syawal dan jadikan perjalanan umrah ini sebagai hadiah untuk diri Anda sendiri, sebagai cara untuk menguatkan iman, memperbaiki diri, dan meraih cinta Allah SWT.

Wisata Religi di Arab Saudi: Selain Mekkah dan Madinah, Kemana Lagi?

Wisata Religi di Arab Saudi: Selain Mekkah dan Madinah, Kemana Lagi?

Have you ever wondered, apa yang bisa ditemukan di Arab Saudi selain keagungan Mekkah dan Madinah? Negeri padang pasir ini bukan hanya tentang ibadah haji dan umrah lho… Di balik itu semua negeri ini menyimpan banyak destinasi wisata menarik lainnya yang memiliki nilai sejarah, budaya, dan religi. Beberapa tempat berikut bisa menjadi tujuan wisata religi setelah melaksanakan umrah ataupun haji~

keindahan alula untuk destinasi wisata religi
Sumber: detik.com

Al-Ula, Wisata Tersembunyi di Tengah Padang Pasir Arab Saudi

Salah satu destinasi yang wajib dikunjungi adalah Al-Ula. Al-Ula adalah sebuah kawasan arkeologis yang kini menjadi ikon pariwisata Arab Saudi. Spot yang masyhur dikunjungi adalah Madain Saleh, situs warisan dunia UNESCO yang mirip dengan Petra di Yordania. Madain Saleh memiliki 111 makam kuno yang diukir langsung di dinding batu pasir, peninggalan peradaban Nabatean. Selain itu, formasi batu unik bernama Elephant Rock dan situs arkeologi kuno Dadan dan Ikmah menambah daya tarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung seusai melaksanakan ibadah umrah. Fomo nggak sih, datang kesini?

Masjid Qiblatain dengan Sejarahnya yang dalam

Masjid qiblatain saksi bisu perpindahan kiblat
Sumber: detik.com

Tidak jauh dari Al-Ula, terdapat Masjid Qiblatain di Madinah yang memiliki nilai sejarah besar dalam Islam lho~ Masjid ini merupakan tempat turunnya perintah Allah kepada Nabi Muhammad Saw. untuk mengubah arah kiblat dari Masjid Al-Aqsa di Yerusalem ke Ka’bah di Mekah. 

Nama Qiblatain berarti “dua kiblat.” Awalnya, kaum Muslimin salat dengan kiblat menghadap ke Yerusalem, mengikuti tradisi para nabi sebelumnya. Namun, di tengah salat, Nabi Muhammad Saw. menerima wahyu melalui Surah Al-Baqarah ayat 144, yang memerintahkan perubahan arah kiblat ke Ka’bah. Nabi pun langsung memutar arah salat, dan para sahabat mengikutinya. Nah, masjid ini adalah saksi bisu perubahan kiblat umat muslim dunia hingga kini.

Baca juga: Lokasi Belanja Menarik di Tanah Suci

Saksi Bisu Dinasti Al-Saud di Diriyah

Diriyah sebagai saksi bisu dinasti al-saud
Sumber: tripjive.com

Diriyah, sebuah kota bersejarah yang terletak di pinggiran Riyadh. Dikenal sebagai tempat lahirnya Kerajaan Arab Saudi modern dan pusat kekuasaan Dinasti Al-Saud pada abad ke-18, dengan situs warisannya yang megah, Diriyah menjadi saksi bisu perjalanan panjang Kerajaan Arab Saudi dari masa lalu hingga kini. Wah, menarik sekali nggak sih wisata religi ini~

Jantung Diriyah adalah Al-Turaif, sebuah situs yang masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO. Al-Turaif adalah rumah bagi bangunan-bangunan berdinding lumpur yang dulunya menjadi pusat pemerintahan pertama Dinasti Al-Saud dan simbol peradaban Najd

Najd sebagai saksi bisu sejarah
Sumber: Looklex.com

Mengunjungi Diriyah seperti membuka halaman pertama dari sejarah Arab Saudi; tidak hanya memberikan wawasan tentang masa lalu, tetapi juga memperlihatkan bagaimana tradisi terus hidup di tengah modernitas. 

Arab Saudi tidak hanya sebuah negeri untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah di Mekkah dan Madinah, tetapi juga banyak lokasi lainnya yang memperkaya pemahaman tentang sejarah Islam. Yuk segera jadwalkan kesana!

DOWNLOAD KATALOG UMROH 2025, Klik Disini

Penulis: Nur Kumalatuz Zahroh

Lokasi Belanja Menarik di Tanah Suci

Lokasi Belanja Menarik di Tanah Suci

Di Tanah Suci, pengalaman belanja bukan hanya soal membeli oleh-oleh, tapi juga kesempatan merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat lokal. Bagi jamaah umrah dan haji, pasar-pasar di Makkah dan Madinah adalah destinasi menarik yang menawarkan lebih dari sekedar barang dagangan; kurma ajwa yang lejen, sajadah bermotif indah, hingga parfum khas Arab yang beraroma khas. Semua hal tersebut bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional dan modern di Mekkah maupun Madinah!

Tapi, bagaimana caranya menemukan pasar terbaik yang sesuai dengan budget dan kebutuhan? Apakah di sana bisa tawar-menawar? 

Berbelanja di Al-Hijaz Mall Bersama Keluarga

Hijaz Mall menjadi pilihan belanja jamaah
Sumber: safarway.com

Pasar-pasar di Mekkah beragam jenisnya; pasar dengan suasana modern hingga pasar tradisional yang kental dengan kehangatan khas Arab. Salah satu tempat yang layak dikunjungi adalah Al-Hijaz Mall, pusat perbelanjaan modern dengan beragam produk seperti pakaian, kosmetik, hingga perhiasan dari merek-merek internasional. Mall ini terletak di jalan utama Ibrahim Al Khalil, hanya beberapa menit dari Masjidil Haram. Al-Hijaz Mall juga dilengkapi dengan fasilitas nyaman seperti area makan dan tempat bermain anak, sehingga cocok untuk bepergian dengan keluarga.

Menawar Barang Belanja di Kakiyah

Tidak kalah menarik, Pasar Kakiyah adalah salah satu pasar tradisional yang wajib dikunjungi di Mekkah. Pasar Kakiyah menjadi favorit karena menyediakan berbagai kebutuhan jamaah umrah/haji, seperti pakaian ihram, sajadah, tasbih, hingga makanan ringan. Salah satu hal menarik di Pasar Kakiyah adalah kesempatan untuk menawar harga. Pembeli dapat bernegosiasi dengan pedagang untuk mendapatkan barang dengan harga yang lebih terjangkau.

Pasar kakiyah dengan banyak orang berbelanja
Sumber: Kompas.id

Sûq al-Ka’kiyah lil Jumlah atau lebih dikenal sebagai Pasar Grosir Kakiyah, terletak strategis di Jalan Ibrahim al-Khalil. Pasar tersebut termasuk salah satu pasar grosir terbesar di Makkah, dengan lebih dari 180 lapak yang tersebar di tiga lantai. Keberadaannya menjadikannya destinasi favorit bagi para jamaah umrah dan haji yang ingin membeli oleh-oleh khas dengan harga grosir.

Di Pasar Kakiyah, pengunjung bisa menemukan berbagai souvenir, mulai dari abaya, gamis, peci, serban, kurma, sajadah, tasbih, hingga miniatur Ka’bah. Selain itu, barang-barang unik lainnya seperti gantungan kunci, teko Arab, parfum, tas, hingga mainan anak-anak juga tersedia di sini. Keanekaragaman produk dan harga yang bersahabat menjadikan pasar ini sangat diminati lho~ Terutama bagi mereka yang ingin membeli dalam jumlah banyak.

Untuk suasana lebih modern, Pasar Jabal Omar adalah destinasi premium. Di pasar yang terletak di Jabal Omar Regency ini, berisi banyak merek internasional dan fasilitas eksklusif seperti hotel berbintang. Sebaliknya, untuk kombinasi belanja modern dan tradisional, Al Diyafa Mall dapat menjadi pilihan. Selain menawarkan variasi produk yang menarik, Al Diyafa Mall dilengkapi dengan restoran yang menyajikan hidangan lokal maupun internasional.

Nah, bagaimana? Saat berkunjung ke Tanah suci untuk beribadah, jangan lupa cantumkan pasar-pasar diatas sebagai destinasi yaa!

DOWNLOAD KATALOG UMROH 2025, Klik Disini

Penulis: Nur Kumalatuz Zahroh

Agen Travel Umroh Surabaya terpercaya dengan pembimbing terbaik, menjadikan perjalanan ibadah Anda lebih bermakna.

Nomor Izin U.491 Tahun 2021

Email
admin@nhumroh.com

Follow Kami :

Lokasi

Head Office :
Perum IKIP Gunung Anyar B48, Surabaya

Copyright © 2024 PT Nur Hamdalah Prima Wisata