Paket
Fasilitas
Galeri
Chat me
Doa Minum Air Zamzam

Doa Minum Air Zamzam

Doa Minum Air Zamzam. Jamaah haji dianjurkan untuk meminum air zamzam mengingat besarnya keutamaan dan khasiat air zamzam itu sendiri. Jamaah haji dianjurkan untuk berdoa terlebih dahulu sebelum meminum air zamzam. Setidaknya terdapat dua doa yang dapat dibaca ketika hendak meminum air zamzam.

Jamaah haji dianjurkan membaca doa minum air zamzam sebagai berikut. Setelah membaca doa ini, jamaah haji membaca basmalah, meminum air zamzam dengan tiga kali teguk, dan bernafas di tengah tegukan.

Adapun doa minum air zamzam adalah sebagai berikut :

اللَّهُمَّ إنَّهُ قَدْ بَلَغَنِي عَنْ نَبِيِّك أَنَّهُ قَالَ مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ، وَأَنَا أَشْرَبُهُ لِسَعَادَةِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ، فَافْعَلْ

Allāhumma innahū qad balaghanī ‘an nabiyyika annahū qāla, ‘mā’u zamzama li mā syuriba lah,’ wa anā asyrabuhū li sa‘ādatid duniyā wal ākhirah. Allāhumma faf‘al.  

Artinya, “Wahai Tuhanku, sungguh telah sampai padaku hadits dari nabi-Mu, ia bersabda, ‘Air zamzam bermanfaat sesuai tujuan diminumnya,’ (HR Ahmad, Al-Hakim, dan Ad-Daruqutni) dan aku meminumnya untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ya Allah, terimalah,”(Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujairimi alal Iqna‘, [Beirut, Darul Fikr: 2006 M/1426-1427 H], juz II, halaman 447).

Adapun berikut ini adalah doa minum air zamzam dari sahabat Ibnu Abbas ra yang diriwayatkan oleh Imam Ad-Daruqutni :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ 

Allāhumma innī as’aluka ‘ilman nafi‘an, wa rizqan wasi‘an, wa syifā’an min kulli dā’in.  

Artinya, “Ya Allah, sungguh aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas, dan kesembuhan dari segala penyakit.”  

Al-Bujairimi juga mengutip doa air zamzam dari sahabat Ibnu Abbas ra yang diriwayatkan oleh Ad-Daruqutni :

كَانَ ابْنُ عَبَّاسٍ إِذَا شَرِبَ يقُوْلُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ   

Artinya, “Sahabat Ibnu Abbas ra ketika minum air zamzam berdoa, ‘Allāhumma innī as’aluka ‘ilman nafi‘an, wa rizqan wasi‘an, wa syifā’an min kulli dā’in,’” (Al-Bujairimi: 2006 M/1426-1427 H: II/447-448).

Demikian doa minum air zamzam yang dapat dibaca oleh jamaah haji atau bukan jamaah haji yang hendak meminum air zamzam. Wallahu a‘lam.

 

Klik gambar untuk umroh / haji murah :

Source : nu.or.id

Menunda Daftar Haji Karena “Menunggu Panggilan”, Bolehkah?

Menunda Daftar Haji Karena “Menunggu Panggilan”, Bolehkah?

Menunda Daftar Haji Karena “Menunggu Panggilan”, Bolehkah? Haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan bagi siapapun yang mampu melaksanakannya. Secara lahiriah, ada sebagian orang yang tampak sudah masuk kategori mampu melaksanakan ibadah haji, tapi kurang bersemangat menunaikan ibadah haji. Sebagian orang mempunyai alasan belum punya mental atau ada lagi yang beralasan masih menunggu ‘panggilan dari Allah’.

Terdapat beberapa ayat seputar haji di dalam Al-Qur’an. Di antaranya adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala :

وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ ۙ  

Artinya : “Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh.” (QS. Al-Hajj: 27)

Kata اَذِّنْ dari akar kata اُذُنٌ yang artinya telinga. Artinya, melalui pendengaran, sampaikan informasi sehingga masyarakat jadi tahu.

Kemudian pada permulaan ayat ini dimulai dengan وَاَذِّنْ  yang berarti “beritahukanlah, atau undanglah secara luas dan kencang!”. Kata ini menyambung dengan ayat sebelumnya (QS. Al-Hajj : 26) yang berisi kalimat وطَهِّرْ بَيْتِيَ yang artinya ‘bersihkan Rumah-Ku’. Pembersihan rumah ini dalam rangka untuk memuliakan tamu-tamu Allah. Oleh karena itu, sebelum mereka datang berbondong-bondong, bersihkanlah rumah-Nya terlebih dahulu.

Kata وَاَذِّنْ  mempunyai huruf ‘dzal’ double yang dalam bahasa Arab mempunyai makna katsrah / takrir yaitu sampaikan atau panggillah dengan suara yang sangat keras dan berulang. Jadi, Nabi Ibrahim perlu berteriak keras dalam mengundang manusia dengan teriakan yang sangat kencang. (Lihat: Ibnu Asyur, At-Tahrir wat Tanwir: 1393 H).

Ayat ini diturunkan Allah kepada Nabi Ibrahim pada masa itu lembah Makkah masih sangat sepi, belum ada penduduknya sama sekali kecuali hanya dihuni keluarga Ibrahim yang terdiri dari Nabi Ibrahim, istri, dan anaknya.  Anehnya, dalam keheningan Makkah kala itu, kenapa Nabi Ibrahim malah disuruh berteriak sangat keras?. Syekh Mutawalli as-Sya’rawi mengungkapkan bahwa Nabi Ibrahim hanya bertugas berteriak sebagaimana yang Allah perintahkan. Soal teriakannya nanti terdengar oleh orang lain atau tidak, itu bukan urusan Ibrahim, namun urusan Allah sendiri. Allah berfirman :

يا إبراهيم عليك الأذان وعلينا البلاغ. مهمتك أنْ ترفَع صوتك بالأذان، وعلينا إيصال هذا النداء إلى كل الناس، في كل الزمان، وفي كل المكان، سيسمعه البشر جميعاً وهم في عالم الذَّرِّ وفي أصلاب آبائهم بقدرة الله تعالى الذي قال لنبيه محمد صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ: {وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ ولكن الله رمى. .} [الأنفال: ١٧]

Artinya : “Wahai Ibrahim, tugasmu adalah mengundang, sedangkan tugasku adalah menyampaikan. Tugasmu yang penting adalah mengencangkan suaramu untuk mengundang, tugasku yang akan menyampaikan panggilan itu ke seluruh umat manusia di sepanjang masa, di semua tempat. Pasti manusia akan mendengar itu semua sedangkan mereka pada saat itu berada di alam agreement dan masih di tulang iganya orang-orang tua mereka atas kekuasaan Allah yang telah berfirman kepada nabi-Nya ‘Dialah Allah yang menjadikan debu itu sampai kepada mereka dan Dialah yang menyibukkan mereka dengan debu itu, bukan kamu. ” (Mutawalli as-Sya’rawi, Tafsir As-Sya’rawi, juz 16, hlm. 780)

Kemudian setelah kata وَاَذِّنْ  terdapat kata فِى النَّاسِ yang artinya adalah ‘semua umat manusia tanpa terkecuali’.  Setelah Nabi Ibrahim mengundang semua umat manusia, jawaban masing-masing orang atas panggilan Nabi Ibrahim tersebut, akan mempengaruhi terhadap berapa kali orang memenuhi panggilan Allah.

يعني: أَدِّ ما عليك، واترك ما فوق قدرتك لقدرة ربك. فأذَّنَ إبراهيم في الناس بالحج، ووصل النداء إلى البشر جميعاً، وإلى أن تقوم الساعة، فَمنْ أجاب ولَبَّى: لبيك اللهم لبيك كُتِبَتْ له حجة، ومَنْ لبَّى مرتين كتِبت له حجَّتيْن وهكذا، لأن معنى لبيك: إجابةً لك بعد إجابة

Artinya : “Sampaikan saja apa yang menjadi tugasmu. Tinggalkan apa yang di luar kemampuanmu, itu serahkan saja jadi wilayah kekuatan Tuhanmu. Kemudian Ibrahim menggemakan teriakan undangan haji kepada seluruh umat manusia. Panggilan itu sampai ke seluruh umat manusia sampai hari kiamat. Barangsiapa yang menjawab dan membaca talbiyah ‘Labbaikallâhumma labbaik’ sekali, maka ia selama hidupnya akan naik haji sekali saja. Barangsiapa yang ketika dipanggil masa itu bertalbiyah dua kali, ia akan tercatat besok selama hidupnya akan naik haji dua kali, dan seterusnya. Karena arti labbaik adalah ‘sebagai kesediaan kepada-Mu setelah menjawab panggilan,” (Mutawalli as-Sya’rawi, Tafsir As-Sya’rawi: hlm. 781)

Jika melihat penjelasan di atas, maka Nabi Ibrahim sebenarnya sudah memanggil semua umat manusia, hanya saja ada manusia yang menjawab panggilan tersebut, ada pula yang tidak mau menjawab. Sehingga kurang tepat jika ada yang berkata dengan ungkapan ‘masih menunggu panggilan’ dari Allah. Sesungguhnya Allah sudah memanggil kita semua melalui perantara teriakan mulutnya Nabi Ibrahim yang disuruh oleh Allah untuk memanggil kita semua. Apabila kita termasuk yang menjawab dengan talbiyah sekali, maka akan naik haji sekali, jika menjawab berulang kali, maka sejumlah itulah kita akan naik haji.

Keyakinan ini tidak boleh jadi sebuah alasan untuk tidak berikhtiar secara syariat dzahir untuk berhaji. Bagaimana pun juga kita akan dihukumi oleh Allah secara dzahir. Misalnya ada orang kaya, tidak mau daftar haji dengan alasan bahwa ‘dulu di saat itu dia tidak termasuk orang yang menjawab panggilan Nabi Ibrahim’, tentu alasan ini tidak diterima oleh syariat dan ia akan mendapatkan dosa. Walahu a’lam.  

 

Klik untuk daftar umroh :

Source : nu.or.id

Hukum Membadalkan Pelemparan Jumrah

Hukum Membadalkan Pelemparan Jumrah

Hukum Membadalkan Pelemparan Jumrah. Melempar atau melontar jumrah merupakan salah satu wajib haji yang harus dilakukan jamaah. Melontar jumrah dilakukan dengan tujuh batu. Orang yang meninggalkan melontar jumrah wajib membayar dam haji. Lontar dalam wajib haji terdiri atas dua lontaran, yaitu lontar jumrah ’aqabah dan lontar jumrah di hari Tasyrik. Lontar jumrah ’aqabah dilakukan pada hari nahar (10 Dzulhijjah). Sedangkan lontar jumrah di hari Tasyrik jatuh pada 11, 12, 13 Dzulhijjah.

والثاني رمي جمرة العقبة سبعا والثالث رمي الجمرات الثلاث أيام التشريق كل واحدة سبعا

Artinya : “Kedua, melontar jumrah ’aqabah tujuh kali. Ketiga, melontar tiga jumrah pada hari Tasyrik, di mana setiap lontaran terdiri atas tujuh kali,” (Ibnu Hajar, Al-Manhajul Qawim pada Hamisy Hasyiyatut Turmusi, [Jeddah, Darul Minhaj: 2011 M/1432 H], juz VI, halaman 313-314).

Bagi jamaah haji lansia bisa melakukan nafar awal (lebih awal meninggalkan Mina) agar tidak memberatkan fisiknya.   Adapun mereka yang terkendala untuk melakukan lontar jumrah karena faktor sakit, halangan karena masalah hukum, lemah karena faktor usia, karena kepadatan jamaah haji, antrean panjang yang menyulitkan, atau karena uzur lainnya, dapat membadalkan lontar jumrahnya kepada jamaah haji yang mampu.

Pembadalan lontar jumrah diperbolehkan dalam fiqih. Pembadalan lontar jumrah tidak mewajibkan jamaah haji lansia atau risti untuk membayar dam karena lontar jumrahnya tetap sah. Hanya saja, badal lontar jumrah disyaratkan agar melontar jumrah untuk dirinya terlebih dahulu.

إذا عجز عن الرمي بنفسه إما لمرض أو حبس أو عذر له أن يستنيب من يرمي عنه لكن لا يصح رمي النائب عن المستنيب إلا بعد رمي النائب عن نفسه 

Artinya : “Bila seseorang tidak sanggup melontar sendiri karena sakit, tertahan, atau uzur, maka ia boleh meminta orang lain membadalkannya untuk melontar. Tetapi lontaran orang yang membadalkannya tidak sah kecuali setelah ia melontar untuk dirinya sendiri,” (Taqiyuddin Al-Hishni, Kifayatul Akhyar, [Beirut, Darul Fikr: 1994 M/1414 H], juz I, halaman 182).

Dari sini kemudian, kita dapat menarik simpulan bahwa jamaah haji risti (risiko tinggi), jamaah haji lansia, atau jamaah haji yang keletihan, tidak perlu memaksakan diri untuk melontar jumrah sendiri. Dia dapat meminta tolong jamaah lain yang lebih mampu secara fisik untuk membadalkan lontar jumrahnya.

Adapun wajib haji selain lontar jumrah ’aqabah dan lontar di hari Tasyrik, setidaknya dalam Mazhab Syafi’iyah, adalah mabit di Muzdalifah, mabit di Mina pada hari Tasyrik, ihram dari miqat, dan tawaf wada. Wallahu a‘lam.

 

Klik untuk daftar umroh :

Source : nu.or.id

5 Keistimewaan Masjid Quba

5 Keistimewaan Masjid Quba

5 Keistimewaan Masjid Quba. Dari masa turunnya agama islam banyak sekali peninggalan bukti sejarah yang menakjubkan. Sejarah sejarah tokoh pemikiran teknologi serta penemuan-penemuan peradaban dan bangunan peninggalan sejarah peradaban islam sangatlah banyak.

Masjid quba merupakan salah satu bukti sejarah islam yang berdiri sejak zaman rasulullah Muhammad saw. Nabi Muhammad sendiri yang dan sahabat yang membawa material dan membangun masjid quba. Nabi Muhammad membangun dengan tangannya dan dikatakan berlumuran dengan debu dan pasir. Setelah masjis quba di bangun rasulullah memimpin shalat para jamaah dan sahabat nabi.

Masjid quba terletak di jalan hijrah yang menghubungkan Madinah dan mekkah . Cukup berjarak sekitar 3,5 km dari selatan masjid nabawi Madinah. Rasulullah ikut serta langsung dalam peletakan batu pertama masjid quba. Kemudian para sahabat nahi yang menyelesaikan pembangunan masjid ini konon menjadi tempat pelaksanaan shalat jumat pertama.

1. Ganjaran pahala

Masjid Quba termasuk salah satu masjid yang di sebutkan dalam ayat suci al-quran.

“Sesungguhnya masjid itu yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut bagimu (Hai Muhammad) bersembahyang di dalamnya” (Surah At Taubah, 108).

Ayat Alquran ini yang terpampang dalam sebuah tulisan di pintu masuk masjid.

Ayat al-quran ini terpampang dalam sebuah tulisan di pintu masuk masjid. Tulisan tersebut menyebutkan pula jika nabi Muhammad selalu mendatangi masjid quba pada hari sabtu. Baik dengan berkendara maupun berjalan kaki untuk melaksanakan shalat dua rakaat. Terdapat banyak sekali ganjaran pahala ibadah yang dapat kita lakukan ketika berada di masjid quba.

مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ أَتَى مَسْجِدَ قُبَاءٍ فَصَلَّى فِيهِ صَلاَةً كَانَ لَهُ كَأَجْرِ عُمْرَةٍ

“Barang siapa bersuci di rumahnya lalu datang ke Masjid Quba, lalu dia mendirikan shalat di sana, maka dia mendapatkan pahala umrah.” (HR. Ibnu Majah no. 1412, An-Nasai, no. 700).

Menurut banyak sumber bahwa beribadah di dalam masjid quba tersebut salah pahalanya seperti melakukan ibadah umrah. Dalam riwayat di sebutkan bahwa masjid quba merupakan salah satu masjid yang di agungkan kemuliaannya oleh allah SWT.

Masjid Quba dan shalat sunnah di dalamnya memiliki keutamaan yang liar biasa. Dalam hadis yang diriwayatkan tirmidzi di sebutkan bahwa shalat dua rakaat saja pahalanya sama dengan ibadah umrah.

 يَأْتِى قُبَاءً رَاكِبًا وَمَاشِيًا – صلى الله عليه وسلم كَانَ النَّبِىُّ

Abdullah bin Umar berkata, “Nabi SAW biasa mendatangi Masjid Quba sambil memakai (kadang-kadang) kendaraan, dan (kadang-kadang) berjalan kaki.”

2. Masjid pertama dalam sejarah islam

Masjid quba ialah sebuah masjid yang pertama kali di bangun dalam sejarah islam, dengan asas ketaqwaan dan keimanan yang kuat. Allah SWT berfirman dalam al-quran at-taubah ayat 108 : “Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa (Masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya.”

3. Dibangun atas dasar ketaqwaan

Megah, dengan menara menjulang ke langit, Masjid Quba menjadi bukti nyata perjalanan Rasulullah SAW di Madinah.

Megah dengan menara menjulang ke langit masjid quba menjadi bukti nyata perjalanan rasulullah saw ke Madinah. Bercat putih berbentuk segi empat seakan menunjukkan tentang jejak suck nabi Muhammad menyiarkan agama islam semasa hidupnya.

Dalam sejarah masjid quba adalah lokasi peribadatan umat islam yang pertama dibangun rasulullah saw saat hijrah ke Madinah. Tepatnya pada tahun 1 hijriah atau 622 masehi.

Inilah masjid yang dibangun dengan dasar ketaatan dan ketaqwaan Rasulullah SAW kepada Allah SWT.

”Sesungguhnya Masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (QS At-Taubah [9]: 108).

Kemuliaan nya tersebut di dalam Al- Quran surah At-Taubah (9) ayat 108

الْمُطَّهِّرِينَ يُحِبُّ وَاللَّهُ يَتَطَهَّرُوا أَنْ يُحِبُّونَ رِجَالٌ فِيهِ فِيهِۚ تَقُومَ أَنْ أَحَقُّ يَوْمٍ أَوَّلِ مِنْ التَّقْوَىٰ عَلَى أُسِّسَ لَمَسْجِدٌ أَبَدًا ۚ فِيهِ تَقُمْ لَا

“Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.”

4. Dimuliakan Allah SWT

Hal ini di karenakan perjuangan rasulullah saw dalam menegakkan agama Allah yang harus di lalui dengan penuh rintangan dan halangan. Kaum kafir quraisy hampir setiap saat selalu memantau dan mengawasi Aktifitas Nabi SAW. Oleh sebab itungane masjid quba menjadi salah satu masjid yang sangat di muliakan dan di agungkan oleh Allah SWT.

5. Pusat perjuangan dakwa rasulullah

Tempat ini sangatlah spesial dan bersejarah sebab masjid perta dibangun oleh rasulullah saat beliau hijrah Dari mekkah ke Madinah. Letak masjid ini berada di pinggir kota Madinah, kurang lebih 3 kilometer arah selatan masjid nabawi.

Syahdan dalam perjalanan hijrah Dari mekkah ke Madinah rasulullah dan para sahabat nabi singgah di quba selama empat hari. Sebagai pertanda bahwa agama islam ada disini.

Rasulullah kemudian memerintahkan para sahabat membangun masjid untuk shalat berjamaah. Berziarah ke masjid quba merupakan salah satu tujuan destinasi bagi jamaah haji dan umrah. Pelataran yang luas dan menampung banyak masa menjadi kan masjid quba salah satu tujuan ziarah ibadah bagi umat islam atau muslim berbagai belahan dunia.

 

Source : Dalamislam

Ajaibnya Doa Sujud

Ajaibnya Doa Sujud

Ajaibnya Doa Sujud. Salah satu kewajiban seorang Muslim adalah senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar dapat dikabulkan keingannya. Namun ada waktu-waktu terbaik yang dapat dilakukan seorang hamba saat memanjatkan doa, salah satunya yakni ketika bersujud.

Rahasia saat sujud dalam sholat.

أثناء السجود اجعل قلبك واع أن رأسك علي اسفل

التراب و لك همسات الحاجة إلى ربّك

Saat sujud, jadikan hati sadar bahwa kepala ada di atas tanah terendah. Dan di saat itu kau mempunyai bisikan-bisikan hajat kepada Rabb.

PENJELASAN :

1. Sujud itu ajaib berbisik di bumi tetapi terdengar di langit , maka berbicaralah yang mesra dengan Rabb saat itu.

2. Allah sangat dekat kepada hambanya yang sujud karena ia tidak segan meletakkan bagian tubuhnya yang paling terhormat yaitu wajahnya di posisi paling bawah.

3. Sujudlah yang banyak karena di alam barzakh sana, banyak orang yang minta dibangkitkan ke dunia untuk sujud walau sejenak.

4. Rasulullah SAW. bersabda :

عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً

“Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak sholat ) kepada Allah. Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajat dan menghapuskan dosamu.” ( H. R. Muslim )

5. Kalau semua manusia mengetahui keindahan sujud maka tidak ada seorang pun dari mereka yang ingin mengangkat kepalanya.

6. Hubungan yang paling indah antara hamba dengan Rabbnya adalah saat ia sujud.

7. Tenggelamkanlah segala kesedihan dan kesulitan dalam sujud.

8. Tidak ada kenikmatan yang paling indah di dunia kecuali saat kita bisa sujud di hadapan Sang Pencipta Allah Subhanahu wa ta’ala.

Keistimewaan Berdoa pada Sepertiga Malam

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَضٰى شَطْرُ اللَّيْلِ أَوْ ثُلُثَاهُ يَنْزِلُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالٰى إِلٰى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُوْلُ هَلْ مِنْ سَائِلٍ يُعْطٰى هَلْ مِنْ دَاعٍ يُسْتَجَابُ لَهُ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ يُغْفَرُ لَهُ حَتّٰى يَنْفَجِرَ الصُّبْحُ

*Dari Abu Hurairah ia berkata ; Rasulullah SAW. bersabda :*

“Jika pertengahan malam atau sepertiga malam telah berlalu, Allah Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia dan berfirman : Adakah orang yang meminta hingga diberi, adakah orang yang berdo’a hingga dikabulkan, dan adakah orang yang memohon ampun hingga dosanya diampuni. Demikian itu terjadi hingga waktu Shubuh datang.” (HR. Muslim no .1810 )

Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu ikhlas menegakkan sholat, selamat di dunia selamat di akhirat aamiin. Demikianlah tausyiah bersama Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat.

 

Source : Republika & Ngopibareng

Fakta Menarik Payung Masjid Nabawi

Fakta Menarik Payung Masjid Nabawi

Fakta Menarik Payung Masjid Nabawi. Masjid Nabawi adalah salah satu masjid yang didirikan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Masjid yang terletak di kota Madinah ini menjadi masjid yang terbesar kedua di dunia. Salah satu yang paling menarik adalah payung Masjid Nabawi yang berjajar di pelatarannya.

Ini 5 Fakta Payung di Masjid Nabawi 

1. Jumlahnya Ratusan

Payung di Masjid Nabawi Madinah Al Munawaroh ada lebih dari 200 unit. Setiap payung memiliki lebar 25 m dan tingginya 20 m. Di teras masjid juga terdapat barisan payung raksasa ini. Tujuannya agar suhu di dalam masjid terjaga. Payung ini dikendalikan secara otomatis sehingga bisa menutup dan terbuka sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Canggih, ya.

Penasaran untuk melihat keindahan yang ada di Masjid Nabawi? Segera pilih paket umrohnya di aplikasi Umroh.com, download di sini ya!

2. Agar Jamaah Lebih Nyaman Beribadah

Fungsi payung ini adalah untuk menghalangi udara panas. Tujuan pengadaan payung-payung ini agar jamaah tetap nyaman beribadah di Masjid Nabawi. Cuaca di Madinah memang sangat panas. Cuaca paling panas terasa saat mendekati bulan Romadhon. Suhu di Madinah bisa mencapai lebih dari 40 derajat celcius. Saat cuaca sedang panas-panasnya, payung-payung ini terbuka setiap Subuh dan tutup menjelang adzan Maghrib.

3. Terbuka Perlahan dan Tanpa Suara

Payung-payung tersbeut membutuhkan waktu sekitar tiga menit agar payung ini bisa terbuka secara sempurna. Proses terbukanya payung berjalan mulus tanpa suara. Barisan payung raksasa yang terbuka secara bersamaan selalu menjadi pemandangan menarik bagi jamaah. Memang indah sekali melihat payung yang terbuka bersamaan saat fajar.

Selain melihat payung cantik di Masjid Nabawi, kamu juga bisa beribadah dan berdoa di taman surga yakni raudah. Downloaad aplikasi Umroh.com di sini ya!

4. Berteknologi Canggih

Payung ini dibuat oleh perusahaan bernama Liebherr di Jerman. Desainnya modern namun tetap sesuai dengan arsitektur Masjid Nabawi. Di pinggiran payung terdapat material berbentuk pita warna biru. Fungsinya adalah untuk menurunkan suhu di bawah payung hingga 8 derajat Celcius. Tidak heran banyak jamaah yang merasa nyaman berada di bawah payung walaupun matahri sedang panas. Material kain payung ini terbuat dari bahan yang sangat kuat. Saking kuatnya hingga bisa menahan berat badan dua pekerja yang rutin membersihkan debu dari kain tersebut.

5. Menjadi Inspirasi

Keindahan payung payung raksasa di Masjid Nabawi ini menginspirasi hingga ke Indonesia. Terhitung tiga masjid di Indonesia memiliki payung raksasa. Seperti di Masjid Agung Jawa Tengah, Masjid Muamar Qaddafy di Sentul, dan Masjid Raya Baiturrahman di Aceh. Wah, keren, ya. Kamu sudah pernah ke masjid-masjid ini?

Wah, keren sekali, ya. Barisan payung ini tentunya menjadi pemandangan menakjubkan bagi jamaah haji dan umroh. Bukan hanya indah, payung – payung raksasa ini juga membantu agar ibadah semakin khusyuk. Iconic dan menginspirasi, ya. Siapapun yang melihat payung ini, pasti teringat dengan Masjid Nabawi, lho.

 

 

Source : Umma.id

Pahala Sholat di Masjidil Haram

Pahala Sholat di Masjidil Haram

Pahala Sholat di Masjidil Haram. Secara historis, Masjidil Haram adalah masjid tertua yang ada di muka bumi. Hal ini dapat dipahami ketika Abu Dzar bertanya, “Wahai Rasulullah masjid mana yang pertama kali ada di muka bumi?” Jawab beliau, “Masjidil Haram”. Aku bertanya lagi, “Lalu  masjid apa lagi setelahnya?”  Beliau menjawab, “Masjid Al-Aqsha” (HR Muslim).

Keindahan Masjidil Haram memesona mata, mendebarkan hati, dan membuat decak kagum. Segala doa dan harapan hati dapat ditumpahkan di dalam masjid suci yang di tengahnya ada Ka’bah itu. Segala lelah, perih, sedih dapat segera sirna manakala kaum muslim usai sholat di dalamnya. Siapa saja yang meninggalkannya, ia merasa ingin kembali lagi.

Dari masjid yang terdapat di kota Mekkah ini, dahulu Nabi SAW melakukan Isra’ Miraj. Peristiwa monumental itu, diabadikan Allah SAW, “Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid al-Aqsha.” (QS al-Isra/17: 1). Inilah tonggak sejarah keberkahan Masjidil Haram yang berarti “masjid yang mulia”.

Tentang keberkahan Masjidil Haram, Allah SWT ungkap dalam sambungan ayat ini, “Yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-Isra/17: 1). Faktanya, keberkahan itu nyata dan dapat dinikmati oleh siapa saja.

Baca juga : Umroh dan Haji Bisa Mendatangkan Rejeki

Allah SWT mengilustrasikan hal itu, “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian.” (QS. al-Baqarah/2: 126). Jadi selayaknya kita datang ke Mekkah dan shalat di Masjid Haram.

Dalam hadits yang ditulis oleh Imam Ahmad dan Imam Ibnu Majah dalam kitab induk hadits mereka masing-masing, Nabi SAW menjanjikan, “Sholat di Masjid Haram lebih utama daripada 100.000 sholat di masjid lainnya.”  Inilah pahala yang sangat luar biasa bagi siapa saja yang memiliki keluangan harta, tenaga, dan waktu untuk bertandang ke sana.

Lebih hebat lagi, ketika seseorang yang datang berkunjung ke Makkah dan dengan berbagai alasan yang dapat dibenarkan oleh syariah tidak dapat melaksanakan sholat di Masjid Haram, maka sejumlah ulama berpendapat ia mendapatkan pahala yang sama. Alasannya, karena ia telah berada di Tanah Haram (Kota Suci Makkah).

Selanjutnya, andai kata ada seseorang yang berbuat dosa di sana, maka Allah SWT tidak melipatgandakan dosa tersebut sebagaimana Allah SWT melipatgandakan pahala. Inilah kemuliaan kota Mekah dan kebijaksanaan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya yang berniat untuk mendatangi kota suci yang telah pernah dihuni para nabi sebelumnya.

Dalam makna umum Alquran, Allah SWT berfirman, “Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya. Dan barang siapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. al-An’am/6:160).

Selain itu, Masjidil Haram menjadi salah satu destinasi yang direkomendasi untuk dikunjungi. Nabi SAW bersabda, “Janganlah bersengaja melakukan perjalanan dengan sengaja (dalam rangka ibadah dan tujuan safarnya adalah tempatnya) kecuali ke tiga masjid, (yakni) masjidku ini (Masjid Nabawi), Masjid Haram dan Masjid Aqsha.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Saatnya kita merencanakan untuk berkunjung ke Masjid Haram dalam rangka beribadah bersama keluarga tercinta. Kita bisa menabung kemudian mendaftarkan diri ke biro perjalanan umrah dan haji tepercaya. Insya Allah, apabila sudah ada niat yang kuat dan kesungguhan yang mantap, Allah SWT akan memberikan rezeki dan kemudahan menuju ke sana. Aamiin.

 

 

Source : uinjkt.ac.id

Umroh dan Haji Bisa Mendatangkan Rejeki

Umroh dan Haji Bisa Mendatangkan Rejeki

Umroh dan Haji Bisa Mendatangkan Rejeki. Dari Abdullah bin Mas’ud ra, Rasulullah SAW bersabda, “Sertakan umrah kepada haji, karena keduanya bisa menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak.” (HR. An-Nasai no. 2631). Dalam spirit hadits ini para ulama menarik simpulan bahwa ibadah haji dan umroh merupakan salah satu pintu untuk mengetuk rizki.

Rizki adalah anugerah yang Allah berikan kepada mahluknya untuk menjalankankan kehidupannya. Rizki ini tidak hanya berupa sesuatu yang material, seperti; harta, tahta, kolega, dsb. Rizkipun bisa berupa sesuatu yang imaterial, seperti; Badan dengan sehatnya, akal dengan cerdasnya, hati dengan rasanya, mata dengan penglihatannya, telinga dengan pendengarannya, hidung dengan penciumannya, mulut dengan bicaranya, tangan dengan kepalnya, kaki dengan langkahnya, nafas dengan kehidupannya, keluarga dengan kasih sayangnya, waktu dengan kesempatan, dll.

Dalam narasi para ulama, selain berjalan untuk bertamu dan bertemu dengan Allah, dalam ibadah haji dan umrah ditemui juga sejumlah amaliyah yang memiliki efek atas terketuknya pintu-pintu rizki. Diantara amaliyah dimaksud adalah istigfar, silaturahim, sedekah, dan meningkatnya keimanan dan ketaqwaan.

Amaliyah yang kerap kali dilakukan para jemaah haji dan umrah adalah beristifgar atau memohon ampun kepada Allah. Istigfar diyakinkan Allah SWT, sebagai pembuka pintu rizki. Dalam Qur’an surat Nuh ayat 10-12 Allah mengisyaratkan, “Maka aku katakan kepada mereka, beristigfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai”.

Sekaitan dengan ayat ini, Terdapat sebuah atsar dari Hasan Al Bashri rahimahullah yang menunjukkan bagaimana faedah istighfar terhadap rizki. Sesungguhnya seseorang pernah mengadukan kepada Al-Hasan tentang musim paceklik yang mencekik. Lalu Hasan Basri menasehatkan, “Beristigfarlah kepada Allah”. Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Hasan Barsi menasehati, “Beristigfarlah kepada Allah”.

Setelah itu ada lagi yang mengadu kepada beliau tentang kekeringan pada lahan perkebunannya. Lalu Hasan Basri menasehati, “Beristigfarlah kepada Allah”. Lalu datang lagi yang mengadu kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki anak. Lalu Hasan Basri kembali menasehati, “Beristigfarlah kepada Allah”. Setelah itu Syekh Hasan Al-Bashri membacakan surat Nuh ayat 10-12 di atas. (Riwayat ini disebutkan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar di Fath Al-Bari, 11: 98).

Amaliyah lainnya yang bisa ditemui dalam perjalanan ibadah haji dan umrah adalah silaturahim diantara sesama jemaah. Dalam kaitannya dengan rizki, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasul SAW bersabda, ”Siapa yang menginginkan dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahim.” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557).

Selain silaturahim, amaliyah baik yang kerap kali menyertai perjalanan ibadah haji dan umrah adalah sedekah. Momentum ibadah ini, kerap kali memantik spirit jemaah untuk berbagi. Dalam kaitannya dengan rizki, Allah menegaskan dalam Qur’an surat Saba ayat 39: “Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.”

Berikutnya, dalam perjalanan ibadah haji dan umrah, kualitas keimanan dan ketaqwaan jemaah kerap kali mengalami peningkatan sinifikan. Dalam kaitannya dengan rizki, Dalam Qs. Al-Anfal ayat 4 Allah menegaskan, bagi orang yang beriman Allah menjanjikan derajat yang tinggi, ampunan dan rizki yang mulia. Sementara bagi orang yang bertaqwa, Allah menjanjikan akan memberi rizki dari arah yang tidak di duga-duga (Qs. At-Thalaq;2-3). Meski masih dalam kepungan pandemi, niatkan segera untuk berhaji dan umrah, demi rizki yang menyertai. Semoga.

 

Source : uinsgd.ac.id

8 Tempat Mustajab Untuk Berdoa

8 Tempat Mustajab Untuk Berdoa

8 Tempat Mustajab Untuk Berdoa. Umat muslim dunia menjadikan haji dan umrah sebagai momentum untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dan juga untuk berdoa. Disarankan hendaknya bersungguh-sungguh berdoa di tempat-tempat yang diyakini Allah SWT tidak akan menolak doa umatnya tersebut. Inilah tempat-tempat paling mustajab tersebut yang disebutkan Akhmad Kartono dan dikutip dari berbagai sumber :

1. Multazam

Multazam, tempat atau jarak antara sudut Hajar Aswad dan pintu Kakbah. Multazam merupakan tempat paling utama. Cucurkanlah air mata seraya memohon ampunan kepada Allah SWT. Jika memungkinkan, pegang pintu Kakbah. Mintah kebaikan dan kebahagiaan duniawi maupun ukhrawi.

2. Hijir Ismail

Di bawah Mizab (pancuran Kakbah). Talang air ini terletak di arah Hijir Ismail. Pancuran ini belum ada di zaman Nabi Ibrahim as. Talang ini dibuat suku Quraisy bersamaan dengan dibuatnya atap Kakbah. Di bagian depannya tertulis lafal Bismillahi ar-Rahman ar-Rahim, sedangkan pada sisi kirinya tertulis kalimat dalam bahasa Arab yang artinya, ‘talang ini diperbaharui pelayan dua tanah suci, Fahd bin Abdul aziz Al Sa’ud, Raja Arab Saudi’. Usai berthawaf, jemaah haji atau umrah biasanya menyempatkan diri berlama-lama memanjatkan doa di sini.

3. Rukun Yamani

Rukun Yamani dan Hajar Aswad (Makkah) Rukun adalah sandi atau tiang, yakni 4 sudut Kakbah yang diberi nama Rukun Aswad, Rukun Iraqi, Rukun Syami, dan Rukun Yamani. Rukun Aswad dikenal dengan Hajar Aswad merupakan posisi “batu hitam” yang menurut sebagian riwayat adalah batu dari yang menggantung setinggi 1,5 meter dari atas tanah. Saat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mendapat perintah dari Allah untuk meninggikan pondasi Kakbah, Hajar Aswad dijadikan salah satu fondasi.

4. Dalam Kakbah

Di dalam Kakbah, tentu sulit masuk ke dalam Kakbah. Namun Rasullah SAW pernah membawa Aisyah ra ke Hijir Ismail saat Aisyah meminta izin salat di dalam Kakbah. Saat itu, Rasullah SAW bersabda, “salatlah di sini kalau ingin salat di dalam Kakbah, karena ini termasuk bagian dari Kakbah”. Karena itu tidak dibenarkan seseorang berthawaf dalam area Hijir Ismail, karena Hijir Ismail merupakan bagian dari Kakbah. Saat haji dan umrah, jemaah harus antre masuk ke dalam Hijir Ismail yang tidak terlalu luas. Usai salat sunah mutlak, mereka biasanya memuaskan diri berdoa di sini.

Baca Juga : Keutamaan Haji Ketika Masih Muda

5. Sa’i antara Sofa dan Marwah

Sa’i adalah berjalan sebanyak 7 kali putaran antara bukit Shafa dan Marwah. Prosesnya dilakukan setelah thawaf, dimulai dari bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwah. Tidak ada bacaan wajib. Namun disarankan berdoa sesuai kemampuan, dan beristigfar.

6. Belakang Makam Ibrahim

Di belakang Makam Ibrahim. Jika berhaji atau umrah, sesudah melaksanakan thawaf tujuh putaran dan berdoa sejenak di Multazam, umat Islam disunatkan salat di belakang makam Ibrahim. Makam Ibrahim sendiri lokasinya masih di dekat Ka’bah, tidak jauh dari Multazam.

7. Muzdalifah dan Mina

Muzdalifah, kawasan antara Mina dan Arafah. Lokasinya sekitar 10 km dari Makkah. Muzdalifah panjangnya kurang dari 4 km, berada pada satu wilayah sempit antara dua gunung yang berdekatan setelah Arafah.

Mina, kawasan berbukit panjangnya 3-5 km, letaknya antara Mekah dan Muzdalifah. Jaraknya dari Mekah sekitar 7 km. Di Mina terdapat jamarat.

8.Raudhah (Madinah)

Di Masjid Nabawi terdapat Raudah yaitu tempat antara mimbar dan kediaman Rasulullah Muhammad SAW semasa beliau hidup yang menjadi salah satu tempat istimewa bagi masyarakat muslim. Doa yang dipanjatkan di Raudhah akan dikabulkan Allah SWT.

Untuk mencapai Raudah yang menjadi dambaan umat Islam harus berebutan sebelum masuk ke tempat itu untuk shalat, berzikir, berdoa dan membaca Al Qur’an.

 

Source : Okezone

Keutamaan Haji Ketika Masih Muda

Keutamaan Haji Ketika Masih Muda

Keutamaan Haji Ketika Masih Muda – Berhaji pada usia muda tak hanya menguntungkan diri sendiri, tetapi juga para jemaah lainnya. Dengan aktivitas ibadah yang padat, jemaah calon haji dituntut memiliki fisik yang kuat agar bisa menjalankan rangkaian ibadah haji tanpa halangan. Misalnya, saat prosesi lempar jumrah, jemaah harus berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh.

Melaksanakan ibadah haji merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu. Namun ternyata perintah agama ini seringkali dapat dinikmati seorang muslim ketika sudah menginjak usia senja.

Ibadah haji merupakan impian seluruh umat muslim di dunia, tak terkecuali di Indonesia.  Namun lebih dari 60% jamaah haji Indonesia tahun 2019 merupakan lanjut usia dan beresiko tinggi. Padahal ibadah haji memerlukan tenaga yang ekstra dengan kondisi fisik yang masih prima. Sehingga diperlukan perencanaan yang baik agar dapat menunaikan ibadah haji ketika masih muda.

 

Agen Travel Umroh Surabaya terpercaya dengan pembimbing terbaik, menjadikan perjalanan ibadah Anda lebih bermakna.

Nomor Izin U.491 Tahun 2021

Email
admin@nhumroh.com

Follow Kami :

Lokasi

Head Office :
Perum IKIP Gunung Anyar B48, Surabaya

Copyright © 2024 PT Nur Hamdalah Prima Wisata